ANALISIS DATA
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada percobaan ini, dalam menentukan kadar asam salisilat pada sampel
bedak tabur dilakukan secara titrasi asam basa, yakni menitrasi dengan
mengunakan larutan NaOH yang distandarisasi terlebih dahulu dan
diketahui konsentrasi sebenarnya adalah yakni larutan NaOH 0,0998 N
(sampel Macks), 0,1048 N (sampel Herocyn), 0,1066 N (Sampel Salycl
cap gajah) dan 0,0998 N (Sampel Caladine).
2. Diperoleh dari percobaan, kadar asam salisilat dalam 0,25 g sampel bedak
tabur marcks adalah 0,07144 % ,sampel bedak tabur Herocyn adalah
0,23%, sampel Syalicyl cap gajah 0,058884% dan sampel Caladine 0,21%
Sedangkan kadar asam salisilat yang tertera pada produk tersebut adalah 2
% untuk setiap 60 g nya. Hal ini berarti kadar tersebut tidak jauh berbeda.
3. Berdasarkan Perka BPOM Nomor 18 Tahun 2015, kadar asam salisilat
yang terkandung dalam produk kosmetik, yaitu tidak melebihi dari 2%.
Oleh karena itu, dalam produk asam salisilat tersebut masih aman dan
memenuhi syarat yang ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Novita, N., Widyana, A. P., & Purnomo, Y. (2022). Pengaruh jenis Basis Salep
terhadap Pelepasan Senyawa Aktif Antibakteri Asam Salisilat. Jurnal Bio
Komplementer Medicine, 9 (2), 1-6.
Wardana, F. Y., Fadila, N., & Siwi, M. A. A. (2022). Identifikasi Kandungan Asam
Salisilat salam Produk Krim Anti Jerawat di pasar Tajinan Kabupaten
Malang. Pharmademica : Jurnal Kefarmasian dan Gizi, 1 (2), 69-79.