Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM


PANDANGAN ISLAM TERHADAP MANUSIA

Makalah Ini Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dibuat Oleh :

KELOMPOK 1
Nama Anggota :
1. Rentika Rahma Dasni (2301203018)
2. Yolanda Wardi (2301203017)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH DAN IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SOLOK NAN INDAH
2023 M / 1445 H

1
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkanataskehadirat Allah SWT yang


telahmelimpahkanrahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapatmenyelesaikanmakalahinigunamemenuhitugaskelompokuntukmatakuliahIlmu
Pendidikan Islamdenganjudul "Pandangan Islam TerhadapManusia". Kami
menyadaribahwadalampenulisanmakalahinimasihjauhdari kata sempurna,
dikarenakanterbatasnyapengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karenaitu
kami mengharapkansegalabentuk saran sertamasukanbahkankritik yang
membangundariberbagaipihak. Kami
berharapsemogamakalahinidapatmemberikanmanfaatbagipembaca dan
dapatmemberikanmanfaatbagiperkembangan dunia pendidikan,
khususnyabagipendidikanGuru Madrasah Ibtidaiyah.

Jawi-Jawi, 22 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAJULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. HakikatManusia........................................................................................................2
B. KedudukanManusia..................................................................................................4
C.HubunganKedudukanManusiadengan Pendidikan Islam .........................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................9
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusiaadalahciptaan Tuhan yang paling
sempurnajikadibandingkandenganmaklukhidup yang lainnya. Diberikanakal dan
hatisebagaiacuansebelumbertindak. Menyelaraskanjasmani dan
rohanisebagaiunsurutama yang membentukdirimanusia.
Setiapinsanbernamamanusiatentumemilikikodrat yang samadengandiberikannya
raga, akal, dan hati. Tetapi juga memilikiperbedaan pada setiapindividu,
baiksecarafisikmaupunpsikis. Karena tentunyadalamsetiappenciptaaanmanusia,
Tuhan telahmemberikankarakteristikataucirikhasdalamsetiapciptaan-Nya,
contohkecilnyaadalahsidikjari, dimanasetiapmanusiamemilikisidikjari yang berbeda
dan tidakmungkinbisasama. Itulahmengapamanusiaadalahmakhluk paling
sempurna yang telah Tuhan ciptakan. Dan
tentunyacarakitadalammensyukurisegalaciptaan yang telah Tuhan
titipkaniniadalahdenganselalumengingat-Nya (beribadahkepada-Nya),
berbuatbaikkepadasesama dan alamsemesta.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksuddenganHakikatManusia?
2. BagaimanakedudukanManusia?
3. ApaHubunganKedudukanManusiadengan Pendidikan Islam?

C. Tujuan
1. Untukmengetahuiapaituhakikatmanusia
2. Untukmengetahuikedudukanmanusia
3. UntukHubunganKedudukanManusiadengan Pendidikan Islam

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. HakikatManusia
Berbicaratentangmanusiaadalahmakhluk yang
berhadapandengandirinyasendiri dan juga menghadapikodrat.
Manusiamerupakankesatuandenganalam, tapi juga berjarakdengannya.
Manusiabisamelakukanapasajaterhadapalam, tidaksepertihewan. Lalu
manusiaselaluberubahdalamsituasi. Karena diaselaluterlibatdalamsituasi,
situasiituberubah dan merubahmanusia.
Manusiaadalahpencipta dan pemecah problem, daridirinya problem
itumuncul dan dipecahkan. Satu problem dipecahkan, problem yang
lainnyadiciptakan. Dengandemikianmanusaiituhidup di atas “tumpukan problem”,
makinpanjangumurseorangmanusia dan makintinggi status dan derajatnya,
makaakansemakinbanyak pula problem yang di hadapinya.1
Manusiasebagaimakhlukindividuternyatatidakmampuhidupsendiri.
Iadalammenjalanikehidupannyaakansenantiasabersama dan bergantung pada
manusialainnya. Manusiasalingmembutuhkan dan
harusbersosialisasidenganmanusialainnya. Hal
inidisebabkanmanusiadalammemenuhikebutuhanhidupnyatidakdapatmemenuhinyas
endiri. Iaakanbergabungdenganmanusia lain membentukkelompok-
kelompokdalamrangkapemenuhankebutuhan dan tujuanhidup.2
MenurutMohammadIrfandanMatsukiHS,“Al-Qur’anmemperkenalkan tiga
istilah kunci(key term)yang mengacu pada maknapokok manusia, yaitu basyar, al-
insan, dan al-nas. Ahli lain
menambahkanistilahlainyangmengacupadamaknamanusiayaituAdamyakni,represen
tasimanusia.”MenurutMohammadIrfandanMatsukiHS,“Al-Qur’anmemperkenalkan
tiga istilah kunci(key term)yang mengacu pada maknapokok manusia, yaitu basyar,
al-insan, dan al-nas. Ahli lain
1
Darsono Prawironegoro, FilsafatIlmu “Kajian tentangPengetahuan yang
DisusunsecaraSistematis dan SistemikdalammembangunIlmuPengetahuan” (Jakarta: Nusantara
Consulting, 2010), h. 176.
2
Herimanto dan Winarno, IlmuSosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 43.

5
menambahkanistilahlainyangmengacupadamaknamanusiayaituAdamyakni,represen
tasimanusia.”3
Menurut Fadilah Suralaga, dkk, kata basyar berasal dari kata yangpada
mulanya berarti menampakkan sesuatu dengan baik dan indah. Dariakar kata yang
sama lahirlah kata basyarah yang berarti kulit. Manusiadinamai basyar karena
memiliki kulit yang jelas, dan berbeda dengan
kulitbinatangyanglain.Proseskejadianmanusiasebagaibasyar,melaluitahap-
tahapsehinggamencapaitahapkedewasaan.4
Hakikatmanusiaadalahmerupakanmakhluk dimensional yang
mempunyaikelebihandari pada makhluklainnya.
Manusiamempunyaikelebihansertakehendak yang telahada pada dirinya, dan juga
manusiabagiandarialam yang melakukanapapunterhadapalam, iamempunyaitempat
yang unik dan istimewaberinterpretasi di dunia ini. Manusiamerupakantitipan
Tuhan keatasbumiuntukmenjadimakhlukindividu, sosial, dan kebudayaan,
sertareligius. Dalam artian lain Hakikatmanusiaadalahmakhluk yang
memilikitenagadalam yang
dapatmenggerakkanhidupnyauntukmemenuhikebutuhan-kebutuhannya. Individu
yang memilikisifatrasional yang bertanggungjawabatastingkahlakuintelektualsosial.
Jadi dapat di simpulkanHakikatManusiamerupakanmakhlukciptaan Allah
SWT yang paling sempurna,
karenamanusiadibekalidenganberbagaikelebihandibandingdenganmakhluklain,
yaitunafsu (sifatdasariblis), taat/patuh/tunduk (sifatdasarmalaikat), dan akal
(sifatkeistimewaanmanusia).
Ketigahaltersebutmembuatmanusiamemilikikedudukan yang tinggi di hadapan-
Nya, jikamanusiadapatmengaturketiganya dan dapatmemposisikandirisebagaimana
yang dititahkan oleh Allah SWT.

3
MohammadIrfandanMatsukiHS,TeologiPendidikanTauhidSebagaiParadigmaPendidikanIslam(J
akarta:FriskaAgungInsani,2000), Cet.I,h. 55.
4
FadilahSuralaga,dkk,PsikologiPendidikandalamPersepektifIslam,
(Jakarta:UINJakartaPress,2005), Cet. I,h. 11

6
B. KedudukanManusia
Ada yang mengatakanbahwamanusiaadalah Animal educandum, dalam Al-
Qur’an banyakditemukangambaran yang membicarakantentangmanusia dan
maknafilosofisdaripenciptaannya. Manusiamerupakanmakhluk-Nya paling
sempurna dan sebaik-baiknyaciptaan yang dilengkapidenganakalfikiran.
Ibn ‘Arabi melukiskanhakikatmanusiadenganmengatakanbahwa,
“tidakadamakhluk Allah yang lebihbagusdaripadamanusia, yang
memilikidayahidup, mengetahui, berkehendak, berbicara, melihat, mendengar,
berfikir, dan memutuskan. Manusiaadalahmakhlukkosmis yang sangat penting,
karenadilengkapidengansemuapembawaan dan syarat-syarat yang
diperlukanbagimengembantugas dan fungsinyasebagaimakhluk Allah di
mukabumi.5
Ada tiga kata yang digunakan Al-Qur’an untukmenunjuk pada
konsepmanusiadenganpengertianberbeda-bedaantara lain:
1. Al-Basyar
Kata Al-Basyardinyatakandalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dan
tersebardalam 26 surah.6Secaraetimologi, al-basyarberartikulitkepala, wajah,
atautubuh yang menjaditempattumbuhnyarambut.
Penamaaninimemberikanmaknabahwasecarabiologis yang
mendominasimanusiaadalahkulitnyadibandingrambutataubulunya.7 Pada
aspekiniterlihatperbedaanumumbilogismanusiadenganhewan yang
lebihdidominasibuluataurambut.
Al-Basyar juga dapatdiartikanmulamasah,
yaitupersentuhanantarakulitlaki-laki dan perempuan. Dari maknaetimologisini,
dapatdipahamibahwamanusiamerupakanmakhluk yang

5
Ismai Raji’ al-Faruqi, dalambukunya Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam
PendekatanHistoris, Teoritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 1.
6
Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi, Al-Mu’jaam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an alKariim
(Qahirah: Dar al-Hadits, 1988), h. 153
7
Al-Raghib al-Ishfahaniy, al-Mufradaat fi Gharb al-Qur’an (Beirut: Dar al-Ma’arif, tt), h. 46.

7
memilikisegalasifatkemanusiaan dan keterbatasan, sepertimakan, minum, seks,
keamanan, kebahagiaan, dan lain sebagainya.8
2. Al-Insan
Kata al-Insan yang berasaldari kata al-uns, dinyatakandalam al-Qur’an
sebanyak 73 kali dan tersebardalam 43 surah.9Secaraetimologi, al-
insandapatdiartikanharmonis, lemahlembut, tampak, ataupelupa. Kata al-
Insandigunakan al-Qur’an
untukmenunjukkantotalitasmanusiasebagaimakhlukjasmani dan rohani.
Harmonisasikeduaaspektersebutmengantarkanmanusiasebagaimakhluk
Allah SWT yang unik dan istimewa, sempurna, dan memilikidiferensiasi
individual antarasatudengan yang lain, dan sebagaimakhlukdinamis,
sehinggamampumenyandangpredikat khalifah Allah di mukabumi.
Integrasi antaraaspekfisik dan
psikistelahmembantumanusiauntukmengekspresikandimensi al-Insan al-Basyar,
yaitusebagaimakhlukberbudaya yang mampuberbicara, mengetahuibaik dan
buruk, sertamengembangkanilmupengetahuan dan peradaban.
Dengankemampuanini, manusiaakandapatmembentuk dan mengembangkandiri
dan komunitasnyasesuaidengannilai-nilaiinsaniah yang
dimilikinyadenganberbuatberbagaibentukmafsadah (kerusakan) di mukabumi.
Kata al-Insanmengandungmaknakesempurnaan
(sesuaidengantujuanpenciptaannya) dan keunikanmanusiasebagaimakhluk Allah
yang telahditinggikan-Nya beberapaderajatdarimakhluk-makhluklain. Hal
inidisebabkankarena di sampingmemilikikelebihan dan keistimewaan, manusia
juga memilikisifatketerbatasan, tergesa-gesa, resah, dan gelisah, dan lain-lain
sebagainya.10 Oleh karenaitu, agar manusiahidupsesuaidengannilaidantuntunan

8
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam PendekatanHistoris, Teoritis dan Praktis (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), h. 2.
9
UhammadFu’ad ‘Abdul Baqi, Al-Mu’jaam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an alKariim..., h.
119
10
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam PendekatanHistoris, Teoritis dan Praktis..., h. 11

8
Ilahi, makamanusiadituntutuntukmenggunakanakal dan potensipisiksertapsikis
yang dimilikinyasecara optimal, dengantetapberpedoman pada ajaran-Nya.
3. Al-Nas
Kata al-Nas dinyatakandalam al-Qur’an sebanyak 240 kali dan
tersebardalam 53 surah.11 Kata al-Nas menunjukkan pada
eksistensimanusiasebagaimakhluksosialsecarakeseluruhan, tanpamelihat status
keimananataukekafirannya.
Dalam menunjukmaknamanusia, kata al-Nas
lebihbersifatumumbiladibandingkandengan kata al-Insan.
Keumumantersebutdapatdilihatdaripenekananmakna yang dikandungnya. Kata
al-Nas menunjukmanusiasebagaimakhluksosial dan
kebanyakandigambarkansebagaikelompokmanusiatertentu yang
seringmelakukanmafsadah dan merupakanpengisineraka, di sampingiblis.
Di sampingketiga kata tersebut, Allah SWT juga
mendefenisikanmanusiadenganmenggunakan kata bani Adam. Kata
inidijumpaidalam al-Qur’an sebanyak 7 kali dan tersebardalam 3
surah.12Secaraetimologi, kata bani Adam menunjukkan arti pada keturunannabi
Adam A. S.

C. HubunganKedudukanManusiadengan Pendidikan Islam


Adapun
hubunganantarakedudukanmanusiadengankonseppendidikanIslamadalah:13
1. TujuanpendidikanIslam
TujuanpenciptaanmanusiamenurutHamkayaituuntukmengabdi dan
beribadah kepada Allah serta untuk memelihara ketigakomponen potensi yang
dimiliki manusia (akal, jiwa dan jasad).
HalinilahyangmelandasitujuanpendidikanIslamyangdiusungnya.
11
UhammadFu’ad ‘Abdul Baqi, Al-Mu’jaam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an al-Kariim. h.
895.
12
Ibid h. 32.
13
Hamka,PandanganHidupMuslim,(Jakarta:PTBulanBintang,1992),h.192-193

9
Tujuan pendidikan Islam menurut Hamka adalah mengenal danmencari
keridhaan Allah, membangun budi pekerti untuk
berakhlakmulia,sertamempersiapkanpesertadidikuntukhiduplayakdanberguna
ditengah-tengah komunitas sosialnya. Atau dengan kata lainbertujuan untuk
mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat melaluikerjakeras danibadah
kepadaAllah SWT.
2. Materipendidikan Islam
Dalam halperumusanmateripendidikan Islam, menurut Hamkamateri
yang dipelajari haruslah berorientasi pada pengembangan
akaldanpengembanganrasaatauagama.Karenapendidikanyangdidasarkan pada
muatan nilai agama akan menumbuhkan keyakinanpadaketentuan-
ketentuanAllahdanakanmenjadinilaikontrolperilakunya. Sementara pendidikan
akal akan membantu peserta didikmembangun peradaban umat secara dinamis
sesuai dengan nilai-nilaiajaranagamayangdiyakininya.
Dalam halperumusanmateripendidikan Islam tersebut,
Hamkamenyandarkan dari konsep fitrah manusia yang digagasnya.
Manusiamenurut hamka memiliki tiga potensi utama,yakni akal,
jiwadanjasad.Melaluiilmu-ilmuagamapesertadidikakanmampumembentuk
kepribadiannya menjadi lebih baik, selanjutnya denganilmu-ilmu umum
wawasan intelektual peserta didik akan semakin luasdan berkembang, dengan
materi ketrampilan praktis (olahraga) akanmenjaga kebugaran tubuh dan
stamina peserta didik, dan yang
terakhirdenganmaterikesenianakansemakinmemperhalusrasa(jiwa)pesertadidik.
3. Gurusebagaipendidik
MenurutHamkapendidikharuslahseseorangyangluaswawasannya serta
memiliki berbagai perangai yang baik, karena
tugasseorangpendidikadalahmembantumempersiapkandanmengantarkan
peserta didik untuk memiliki ilmu pengetahuan
yangluas,berakhlakmulia,danbermanfaatbagikehidupanmasyarakatsecaraluas.
HalinisejalandengantugasmanusiamenurutHamka,yaknisebagai khalifah.

10
Baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang
lain.Hendaknyasebelummenuangkanilmukepadaoranglainterlebihdahulu
pendidikharuslah mengisi potensi yang ada dalam
dirinyayakniakal,jiwadanjasadnyaagariatakhanyamenjadiseorangpengajarataup
entransferilmusemata,namunjugadapatmenjadipendidikyangdapatmenanamkan
nilai-
nilaimoralkepadapesertadidiknyapengajarataupentransferilmusemata,namunjug
adapatmenjadipendidikyangdapatmenanamkannilai-
nilaimoralkepadapesertadidiknya.
4. Pesertadidik
Pesertadidikmenurutpandangan Hamka mestilah seseorang
yangmemilikicita-
citayangtinggidanluhur.Olehkarenaitumerekaharuslahmemilikisifatrendahhatid
anrasakeingintahuanyangtinggi.
Konsepiniberkaitaneratdengankonsepfitrahmanusiayangdigagasnya,
bahwa manusia yang telah dianugerahi dengan
berbagaipotensiistimewa(akal,jiwa,danjasad)haruslahmenjagadanmengembang
kanpotensi-potensinyatersebutsehinggadapatmengenal Tuhannya dan dapat
memanfaatkan sumber daya alam yangdiciptakan Tuhan untuknya, sebagai
suatu cita-cita yang tinggi danluhur.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. HakikatManusiamerupakanmakhlukciptaan Allah SWT yang paling sempurna,
karenamanusiadibekalidenganberbagaikelebihandibandingdenganmakhluklain,
yaitunafsu (sifatdasariblis), taat/patuh/tunduk (sifatdasarmalaikat), dan akal
(sifatkeistimewaanmanusia).
Ketigahaltersebutmembuatmanusiamemilikikedudukan yang tinggi di hadapan-
Nya, jikamanusiadapatmengaturketiganya dan
dapatmemposisikandirisebagaimana yang dititahkan oleh Allah SWT.
2. Ada tiga kata yang digunakan Al-Qur’an untukmenunjuk pada
konsepmanusiadenganpengertianberbeda-bedaantara lain: al-basyar, al-insan,
al-nas
3. HubunganantarakonsepmanusiadengankonseppendidikanIslammenurut Hamka
sangatlahterkaitsatusama lain dan
takdapatdipisahkan.PemikiranpendidikanIslamHamkaberpijakpadaintegralitasfit
rahmanusia.

B. Saran
Kami
menyadaribahwamakalahinimasihjauhdarikesempurnaanbaiksecarapenulisanmaupu
nsecaramateri. Oleh karenaitu, kami sangat mengharapkankritik dan saran
darisemuapihak yang bersifatmembangun agar makalahinibisabergunabagimereka
yang memerlukan dan untuk masa depan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Raghib al-Ishfahaniy, al-Mufradaat fi Gharb al-Qur’an Beirut: Dar al-

Ma’arif,

Darsono Prawironegoro, FilsafatIlmu “Kajian tentangPengetahuan yang

DisusunsecaraSistematis dan SistemikdalammembangunIlmuPengetahuan” Jakarta:

Nusantara Consulting, 2010

FadilahSuralaga,dkk,PsikologiPendidikandalamPersepektifIslam,Jakarta:UINJakartaPre

ss,2005

Hamka,PandanganHidupMuslim,Jakarta:PTBulanBintang,1992

Herimanto dan Winarno, IlmuSosial dan Budaya Dasar Jakarta: Bumi Aksara,

2011

Ismai Raji’ al-Faruqi, dalambukunya Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam

PendekatanHistoris, Teoritis dan Praktis Jakarta: Ciputat Press, 2002.

MohammadIrfandanMatsukiHS,TeologiPendidikanTauhidSebagaiParadigmaPendidika

nIslam, Jakarta:FriskaAgungInsani,2000.

Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi, Al-Mu’jaam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an

al-KariimQahirah: Dar al-Hadits, 1988.

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam PendekatanHistoris, Teoritis dan

Praktis Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam PendekatanHistoris, Teoritis dan

Praktis.

13
UhammadFu’ad ‘Abdul Baqi, Al-Mu’jaam al-Mufahras li al-Alfazh al-Qur’an

al-Kariim.

14

Anda mungkin juga menyukai