Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)


RADEN FATAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Prof. K.H. Zainal Abidin Fikri KM 3,5 Palembang. Kode Pos
30126.Telp.0711353276

BORANG PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI


A. JUDUL
"Pengaruh Metode Pembelajaran Mask Party Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di
SMA Nurul Iman Palembang "

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kurangnya keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMA Nurul Iman Palembang.
2. Belum adanya metode Mask Party di SMA Nurul Iman Palembang,
sehingga metode ini bagus untuk digunakan di SMA Nurul Iman Palembang.
3. Metode pembelajaran yang digunakan masih yang konvesional membuat siswa
kurang aktif dalam pembelajaran.
4. Kurangnya pemahaman tentang bagaimana metode Mask Paty dapat
mempengaruhi keaktifan belajar siswa.
5. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMA Nurul Iman Palembang.
6. Kebutuhan untuk mengeksplorasi penggunaan metode Mask Party dan
keaktifan belajar siswa dalam konteks Pendidikan Agama Islam.
7. Keinginan untuk mengevaluasi potensi metode Mask Party sebagai metode
inovatif dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMA Nurul Iman Palembang.
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dimaksudkan supaya masalah yang hendak dibahas pada
penelitian lebih terarah dalam kegiatan menjadi bisa terfokus. untuk itu peneliti
memberi batasan pada penelitian ini adalah siswa kelas X mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di
Indonesia (Metode Dakwah Islam oleh Wali Songo di Tanah Jawa) di SMA Nurul
Iman Palembang.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keaktifan belajar siswa sebelum diterapkan Metode Mask
Party di SMA Nurul Iman Palembang?
2. Bagaimana pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa setelah diterapkan
Metode Mask Party di SMA Nurul Iman Palembang?
3. Apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa
sebelum dan setelah penerapan Metode Mask Party?
E. POKOK MASALAH
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah kurangnya keaktifan
bealajar siswa kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA
Nurul Iman. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejauh mana Metode
Mask Party dapat memengaruhi keaktifan belajar siswa, baik secara positif
maupun negatif, serta apakah penggunaan metode ini dapat mengatasi
permasalahan terhadap keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran PAI di
SMA Nurul Iman Palembang.

F. PENELITIAN SEBELUMNYA

1. “Penerapan Metode Pesta Topeng untuk Meningkatkan Hasil Belajar


PAI dalam Materi Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia”
NAMA JURNAL : Jurnal Pendidikan dan Konseling
PENULIS : Oman Sutiawan
E-ISSN : 2685-936x
P-ISSN : 2685-9351
VOL : 4
NO : 4
TAHUN : 2022
2. “Efektivitas Metode Mask Party Dalam Meningkatkan Hasil Dan
Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Sejarah Kebudayaan Islam (Studi
Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas Xi Di SMA Negeri 11
Bandung Tahun Akademik 2016-2017”
NAMA JURNAL : SPeSIA (Seminar Penelitian Sivitas Akademika
Unisba) Prosiding Pendidikan Agama Islam
PENULIS : Khilda Fauziah, Aep Saepudin, Eko Surbiantoro
ISSN : 2460-6413
VOL : 7
NO : 2
TAHUN : 2021
3. “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing dalam Meningkatan
Keaktifan Belajar Siswa Pelajaran Ips Kelas Vii A MTS Swasta Miftahul
Huda”
NAMA JURNAL : Journal Transformation of Mandalika
PENULIS : Umi Masitoh
E-ISSN : 2745-5882
P-ISSN : 2962-2956
VOL :4
NO : 8
TAHUN : 2023

G. DESKRIPSI LENGKAP
Saya mengangkat topik penelitian ini "Pengaruh Penerapan Metode
Mask Party Terhadap Keaktifan Belajar Siswa di SMA Nurul Iman
Palembang" karena memiliki relevansi yang kuat dalam konteks pendidikan.
Topik ini dipilih karena ingin mengatasi masalah kurangnya keaktifan belajar
siswa, terutama pada mata pelajaran agama adalah suatu tantangan yang
signifikan dalam dunia pendidikan. Mata pelajaran PAI memiliki nilai penting
dalam lingkungan pendidikan Islam, dan memahami bagaimana suatu metode
seperti Mask Party dapat mempengaruhi keaktifan belajar siswa. Dengan
menerapkan Metode Mask Party, yang diketahui sebagai metode interaktif dan
menarik, penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi kemungkinan solusi
yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
H. KERANGKA TEORI
1. Metode Pembelajaran
Secara etimologi kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu meta
yang berarti yang dilalui dan hodos yang berarti jalan, jadi metode
bermakna jalan yang harus dilalui. Kemudian secara harfiah, metode
adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan dalam bahasa
Inggris, disebut dengan method dan menjadi term metode dalam bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Arab, metode disebut dengan tharîqah yang
berarti jalan atau cara.1 Dengan begitu dapat dipahami bahwa metode
adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun ke dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai optimal.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen saling berhubungan satu dengan yang lain. 2 Dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, diuraikan bahwa:
“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.3
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Sudjana, “metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran”. Sedangkan Sutikno menyatakan “metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya
untuk mencapai tujuan”4.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Keaktifan Belajar
Dari definisi diatas dapat disimpulkan minat belajar sebagai aspek
psikologi yakni seseorang yang menunjukkan diri dalam beberapa gejala,

1
Abdul Halik, Metode Pembelajaran : Perspektif Pendidikan Islam, Jurnal al- 'Ibrah, Vol. 1
No. 1, 2012, hal 46
2
Octavia A. Shilphy, Model-model Pembelajaran, (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2020), hal. 12.
3
Muhammad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang : UNISSULA
PRESS, 2023), hal. 15.
4
Dedy Yusuf Aditya, Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa, Jurnal SAP, Vol. 1 No.2, 2016, hal 167
seperti perasaan ketertarikan, rasa ingin tahu, senang, dan munculnya
kesadaran untuk melakukan proses perubahan, melalui berbagai kegiatan
meliputi mengamati, membaca, mendengarkan, mengalami, dan
memahami materi pembelajaran.
3. Metode Mask Party
Metode Mask Party ini mengacu kepada teori pembelajaran
konstruktivisme. Yaitu, metode pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya
dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori ini
memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri
kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan
guna mengembangkan dirinya sendiri.5 Dalam proses belajarnya pun,
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya
dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga
siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Jadi, didalam pembelajaran ini ciri
khususnya memberi kebebasan kepada anak, merangsang anak supaya
mengeluarkan apa yang ada dipikirannya. (Atik Tapipin)
Dinamakan metode Mask Party karena pada prosesnya
menggunakan topeng sebagai media atau alat didalam proses
pembelajarannya. Tujuan dari Mask Party sendiri selain sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar juga agar siswa dapat mengenal tokoh
sejarah bukan hanya mengetahui nama dan atau karyanya saja. Lain halnya
dengan metode role playing atau sosiodrama yang hanya menuntut siswa
untuk berperan saja sehingga dinilai kurang mendalami perannya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa
Metode Mask Party merupakan pendekatan yang mendorong siswa untuk
aktif dalam pembelajaran, memahami lebih dalam tokoh sejarah, dan
mempromosikan kreativitas dan imajinasi siswa dalam lingkungan belajar
yang mendukung.
Adapun tahapan-tahapan pembelajaran metode mask party adalah

5
Ndaru Kukuh Masgumelar, Pinton Setya Mustafa, Teori Belajar Konstruktivisme dan Implikasinya
dalam Pendidikan dan Pembelajaran, GHAITSA : Islamic Education Journal, Vol. 2, 2021, hal. 50
sebagai berikut:6
a. Tahap pertama, siswa dituntut untuk mengenal wajah tokoh. Pada tahap
pertama, sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru telah
menugaskan siswa untuk mengenal para tokoh bersejarah untuk
kemudian dipelajari dan membuat naskah.
b. Tahap kedua, siswa diberi kesempatan untuk memilih tokoh. Pada tahap
kedua, setelah siswa mengenal wajah para tokoh bersejarah sesuai
dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya, guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk memilih salah satu tokoh yang mereka
ingin perankan tanpa ditetapkan oleh guru agar siswa tidak merasa
terpaksa.
c. Tahap ketiga, siswa diharuskan untuk mendalami tokoh yang sudah
ditentukan. Pada tahapan ketiga, setelah siswa mengenal wajah tokoh,
memilih tokoh yang akan diperankan. Maka, siswa diharuskan untuk
mendalami tokoh yang sudah mereka tentukan dimulai dari sejarahnya,
biografinya, alat peraga (media) yaitu topeng serta properti dan data
lain yang menunjang untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas.
d. Tahap keempat, siswa melakukan kunjungan antar kelompok. Pada
tahap keempat, kunjungan antar kelompok dilakukan setelah siswa
mengenal wajah tokoh, memilih tokoh dan mendalami tokoh yang
sudah dipilih. Siswa melakukan kunjungan kelompok untuk
memantapkan tokoh pilihannya untuk kemudian dipresentasikan di
depan kelas.
e. Tahap kelima, yaitu presentasi kelompok. Pada tahap kelima, siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai dengan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Presentasi bisa dilakukan dengan dua cara,
yaitu: pertama, setiap pemeran maju kedepan dan mempersentasikan
tokoh yang sudah dipilih. Kedua, presentasi dilakukan berdasarkan
kelompok yang sudah dibagi.
f. Tahap keenam, yaitu selfi. Pada tahap keenam atau tahapan terakhir ini
diakhir pembelajaran siswa berselfi ria, selfi ini bukan selfi biasa karena
masih terkait dengan materi yang disampaikan. Untuk melakukan tahap
6
Siti Julaeha, Thesis : Penerapan Metode Mask Party untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Siswa pada Mata Pelajaran PAI dab Budi Pekerti Materi Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara (Studi
Eksperimen Kuasi di Kelas IX A SMPN 1 Sindangbarang), (Bandung : UIN Sunan Gunung Djati, 2018), hal 7-9
ini sebelumnya guru sudah menyiapkan aturannya.
Metode pembelajaran Mask Party adalah metode pembelajaran yang
dianggap efektif dalam meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa
pada materi Sejarah Kebudayaan Islam. Berikut adalah kelebihan dan
kelemahan metode pembelajaran Mask Party:7
kelebihan:
a. Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
b. Mengacu pada teori pembelajaran konstruktivisme, yaitu metode
pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan
dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi
pengalaman belajar.
c. Menggunakan tahapan yang terstruktur, seperti mengenal wajah
tokoh, memilih tokoh, mendalami tokoh, melakukan kunjungan
antar kelompok, presentasi kelompok, dan selfie.
d. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, seperti yang terlihat pada
hasil pengujian statistik yang menunjukkan nilai hasil rata-rata
siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Kelemahan:
a. Memerlukan waktu yang relatif lama dalam pelaksanaannya.
b. Sulitnya mendapatkan teman yang dapat bekerja sama.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran Mask Party memiliki kelebihan dalam mendorong siswa
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar siswa. Namun, metode ini juga memiliki kelemahan dalam
memerlukan waktu yang relatif lama dan sulitnya mendapatkan teman
yang dapat bekerja sama.

7
Khilda Fauziyah, Aep Saepudin, Eko Surbiantoro, Efektivitas Metode Mask Party Dalam
Meningkatkan Hasil Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Sejarah Kebudayaan Islam, SPeSIA (Seminar
Penelitian Sivitas Akademika Unisba) Prosiding Pendidikan Agama Islam, Vol. 7 No. 2, 2021, hal. 130

Anda mungkin juga menyukai