Laporan Ikan Molly
Laporan Ikan Molly
BAB 1. PENDAHULUAN
Ikan hias merupakan bagian dari kumpulan ikan yang banyak diminati karena
keindahan warna, bentuk tubuh yang cantik dan tingkah laku yang menjadi ciri
khasnya. Kurang lebih 240 spesies ikan hias air tawar di produksi di Indonesia,
baik dari hasil penangkapan lagsung di alam maupun hasil budidaya. Diantaranya
sudah banyak mengisi pasar ekspor ke berbagai negara seperti : Asia, Jepang,
Amerika, Eropa, Australia, dan Timur Tengah (Lesmana dan Dermawan, 2001).
Ikan hias memliki bentuk dan ukuran yang unik, oleh sebab itu ikan hias
dapat dinilai dari penampilannya (Tang, 2017). Keberadaan ikan hias saat ini tidak
hanya dimanfaatkan sebagai hiburan atau hobi, melainkan dapat di gunakan dalam
kelimpahan ikan hias yang ada di Indonesia dapat membuka peluang ekspor
Ikan molly (Phocilia sphenops) merupakan salah satu ikan hias yang
memiliki warna cantik dan dapat dinikmati dari keunikan warnanya tersebut, ikan
molly termasuk ke dalam family Poecilidae yang berasal dari Meksiko, Florida,
Virginia. Ukuran maksimal ikan molly dapat mencapai 12-13 cm (Lingga dan
Susanto, 2003). Ikan molly (P. sphenops) sangat banyak dibudidayakan, karena
Tujuan dari praktikum mengenai persilangan ikan molly agar praktikan dapat
dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui apa saja yang perlu di
lakukan untuk menyilangkan ikan molly dengan dua sifat beda (dihibrit).
3
sphenops.
Bentuk tubuh dari ikan molly terdiri dari sirip dada yang terletak lebih tinggi
dari pada jenis-jenis ikan Iainnya. Bentuk perut ikan molly betina membundar.
Sedangkan pada jantan bentuk perutnya lebih ramping (Lesueur, 1821 dalam
Ikan Molly ditemukan pada daerah Amerika Selatan, yang merupakan salah
satu spesies ikan air tawar yang memiliki morfologis cukup menarik serta
mempunyai tingkat toleransi yang tinggi terhadap kondisi perairan yang kurang
4
baik. Ikan molly juga mampu hidup pada perairan payau dengan kadar salinitas
0,5 – 1 ppm dengan kisaran suhu 25 – 28 ͦ C dan dengan pH sekitar ± 7,0. Ikan
molly termasuk kedalam golongan omnivore dan memiliki panjang tubuh sekitar
Pakan ikan molly terdiri atas dua jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan.
Ikan molly merupakan ikan omnivora, tetapi pada umumnya lebih menyukai jenis
pakan yang bergerak (pakan alami) dibandingkan pakan buatan. Pemberian pakan
alami pada ikan molly seperti artemia, daphnia, jentik nyamuk dan cacing sutra.
Pakan buatan yang sering diberikan yaitu pellet (Lesmana dan Dermawan, 2001).
antara induk jantan terhadap induk betina sambil menyerempetkan badannya. Ini
berkumpul diantara tanaman air atau berenang di pinggiran bak. Setelah itu, benih
parameter fisika, kimia dan biologi, persiapan wadah, bahan dan peralatan,
perawatan telur, larva dan benih, pembesaran benih hingga menjadi induk,
dan mengetahui peluang usaha bisnis ikan molly yang dapat menguntungkan
(Gusto, 2009).
5
Organisme uji yang digunakan ialah induk ikan molly sebanyak 1 pasang
perkelompok.
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum seperti yang tertera pada
4. Serokan ikan Mengambil indukan dan benih ikan molly dan pakan alami
1. Mencuci akuarium
1. Menyipon akuarium
3. Menyipon akuarium
7
Desain praktikum ini adalah persilangan antara jenis ikan molly, dimana
Data dari hasil pengamatan fenotip warna dari keturunan pwertama hasil
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum diatas tertera pada tabel 4-1
berikut:
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil praktikum yang diperoleh seperti pada tabel 4-3 di atas
baha ikan mengalami kematian yang di akibatkan oleh kemunduran kualitas air
yang di sebabkan penumpukan feses ikan karena penyifonan yang dilakukan tidak
teratur sehingga berdampak pada kuualitas air akuariuum. Penanganan kualitas air
yang tidak baik dapat mengakibatkan peningkatan jumlah amoniak dan pH dalam
air yang bersumber dari feses ikan, sisa pakan, bakteri, jamur dan infusoria.
Terdapat variabel fisika, kimia dan biologi air sebagai persyaratan dari media
hidup ikan. Kualitas air yang mendukung pertumbuhan ikan perlu diukur secara
terprogram. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit ikan adalah rendahnya
kualitas air sebagai media hidupnya, selain mutu benih yang diperhatikan dalam
pencegahan terhadap penyakit ikan kualitas air juga menjadi salah satu faktor
5.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum diatas adalah
sebagai berikut:
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Yunisari., Niken A.P.,Usman M.T, 2017. The effect of Addition of Carrot Flour
(Daucus Carrota L) In Feeding to Color Brighhtness, Growth and
Survival of Molly Fish (Poecilla sphenops) On Recirculation System.
Aquaculture Technology. Marine and Fishery Faculty of Fiheries and
marine Unversity of Riau.