Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI

Istilah voyeurisme berasal dari bahasa Perancis membawa arti melihat, mengacu pada keinginan
seseorang untuk memandang tindakan dan ketelanjangan hubungan seks. Dalam kondisi ini, ransangan
seksual diperoleh terutamanya atau semata-mata dengan mengamati umumnya orang yang tidak
dikenali telanjang, membuka pakaian atau terlibat dalam aktivitas seksual.
Voyeurisme adalah preokupasi rekuren dengan khayalan atau tindakan yang berupa mengamati
orang lain yang sedang telanjang atau sedang berdandan untuk melakukan aktivitas seksual. Gangguan
ini juga disebut skopofilia. Pelaku selalunya bermartubasi sehingga mencapai orgasme selama atau
sesudah peristiwa. Kepuasan seksual penderita voyeurism adalah dengan cara masturbasi , baik saat
mengintip ataupun berfantasi setelah mengintip. Namun, penderita voyeurisme jarang terjadi kontak
antara penderita dengan orang yang diintipnya , penderita lebih memilih berfantasi dan membayangkan
melakukan hubungan badan dengan orang yang dilihatnya itu.
Menurut PPDGJ-III, voyeurisme adalah suatu kecenderungan yang berulang atau menetap untuk
melihat orang sedang berhubungan seksual atau berperilaku intim seperti sedang menanggalkan
pakaian. Hal ini biasanya terjurus kepada ransangan seksual atau masturbasi, yang dilakukan tanpa
orang yang diintip menyadarinya. Pelaku voyeurisme mungkin akan kembali untuk mengintip orang yang
sama namun jarang sekali berlaku kontak secara langsung antara pelaku voyeurisme dan orang yang
diintip.

Ciri utama seorang pelaku voyeurisme adalah mengalami distress yang diakibatkan oleh munculnya
dorongan seksual yang kuat dan terus menerus sehubungan dengan fantasi yang melibatkan melihat
atau mengintip orang, yang pada kebiasaannya tidak dikenali dan sedang menanggalkan pakaian atau
sedang melakukan aktivitas seksual dimana mereka tidak menduganya sama sekali. Dengan
menggunakan metode pengintipan, seorang pelaku mampu mempertahankan keunggulan seksual tanpa
perlu berhadapan resiko kegagalan atau penolakan dari pasangan yang nyata.

Perilaku voyeurism bisa disebut gangguan psikoseksual dimana penderita mencari kenikmatan seksual
dan kepuasan seksual dengan melihat tubuh telanjang dan melihat orang genital atau mengamati
aktifitas seksual orang lain. Bersembunyi ditempat yang tidak bisa terlihat oleh orang lain sambil
mengintip dan melihat menjadi aktifitas pelaku voyeurism. Bisa juga dengan melakukan pembicaraan
erotis atau mendengar pembicaraan erotis, hal ini sering disebut sebagai “phone seks” dan biasanya
orang lain tidak curiga.

FAKTOR PENYEBAB

Voyeurisme pada umumnya berasal dari masa remaja. Ada pemikiran bahwa pelaku voyeurisme merasa
takut untuk melakukan hubungan seksual secara langsung dengan orang lain, mungkin karena sifat
mereka yang tidak terampil dalam hubungan. Tindakan mengintip yang mereka lakukan berfungsi
sebagai pengganti pemuasan dan kemungkinan memberikan rasa kekuasaan atas orang yang diintipnya

1. Ketidak adekutan relasi dengan lawan jenis dan rasa ingin tahu yang terlalu mendomnasi dirinya
tentang aktivitas seksual.
2. Pernah mengalami trauma psikologis dari perlakuan jenis kelamin lain yang menambah kadar
rasa kurang percaya diri.
3. Terdapat informasi dari berbagai media yang meyumbang pada kebebasan pornografi.
4. Ketidaksengajaan melihat seseornag sedang terlanjang, sedang menanggalkan pakaian
atau orang yag sedang melakukan hubungan seksual.

GEJALA

Voyeurisme yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gejala berupa:

1. Terdorong untuk mengintip orang yang membuka baju, tidak memakai baju, atau sedang
berhubungan seksual.
2. Melakukan masturbasi atau berfantasi seksual sambil mengintip.
3. Merasa gelisah jika keinginan untuk mengintip ditahan.
4. Merasa stres akibat tidak mengintip sehingga pekerjaan dan produktivitasnya terganggu.
5. Mengambil gambar seseorang tanpa persetujuannya.
6. Mengalami penurunan gairah seks jika tidak mengintip orang lain.
7. Merasa bersalah setelah melakukan tindakannya.

Referensi:

Maslim, R Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Cetakan 1. 2001. Jakarta : Penerbit
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya. Dicetak oleh PT. Nuh Jaya.

https://www.alodokter.com/voyeurisme-kepuasan-seks-dari-mengintip-orang-lain

https://www.orami.co.id/magazine/voyeurisme

Anda mungkin juga menyukai