Anda di halaman 1dari 10

SOAL-SOAL LATIHAN FILSAFAT TIMUR

Sr. Desi
1. Argumentasi dan praktik seperti apa yang membuat filsafat timur dikenal sebagai filsafat etis?
Disebut sebagai Filsafat etis karena memuat sistem praktik hidup sehari-hari yang membangun sebuah
tradisi hidup bermasyarakat yang menjadi tuntutan hidup bersama. Filsafat Timur juga memberikan
panduan praktis bagi manusia dalam menjalani hidup yang sesuai dengan norma moral, agama dan alam
semesta sehingga memungkinkan manusia untuk menemukan makna dan nilai-nilai dalam kehidupan.
Praktiknya seperti Taoisme, Konfusianisme, Buddhisme, dll yang mengajarkan nilai-nilai moral, aturan
praktis untuk hidup baik, keselarasan dan keseimbangan dengan alam, dan interaksi sosial dengan sesama
yang membantu manusia memaknai kehidupannya.

2. Jelaskan hal-hal khas yang terdapat dalam filsafat timur dibandingkan dengan tradisi filsafat
barat!
a. keharmonian : antara manusia dengan alam terjalin suatu relasi yang harmoni dan saling
mempengaruhi. Alam dipandang sebagai bagian dari kehidupan manusia bukan hanya
sebagai objek yang dimanfaatkan untuk dikuasai atau sebatas pemenuhan kebutuhan saja.
filsafat Timur mengajarkan bahwa alam/lingkungan memiliki hukum dan keseimbangan
yang mempengaruhi dan menjamin kehidupan manusia sehingga harus dihormati dan
dilestarikan. Filsafat Timur memungkinkan manusia untuk mencapai kebaikan dan
kebijaksanaan dalam praktik hidup dengan sesama dan alam sekitarnya.
b. Religiusitas-spiritual : mengandung unsur keagamaan, mistik dan metafisik. filsafat timur
menekankan pengenalan dan pengalaman langsung, intuisi serta pencerahan batin yang
diperoleh dari alam yang memiliki daya dan kekuatan untuk memberi hidup bagi manusia.
Pengenalan dan kedekatan terhadap alam ini meyakinkan manusia bahwa alam
menyimpan kekuatan-kekuatan yang mampu menopang hidup manusia yang kemudian
diartikan dalam simbol, mitos dan alegori yang berisi pesan-pesan yang diyakini
memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia.
c. Emosional-intuitif : mengutamakan perasaan, hati nurani dan intuisi dalam memahami
sesuatu melalui kepekaan, kesadaran dan kebijaksanaan menemukan makna pengalaman
dan latihan sehari-hari.
sedangkan Filsafat Barat menekankan fungsi rasio dalam memaknai kehidupan dan pengalaman melalui
kebijaksanaan berpikir yang menentukan tindakan. Contoh perbedaan Fils.Timur dan Barat:

1. .Holisme vs. Analisis: Filsafat Timur cenderung bersifat holistik, memandang dunia sebagai suatu
kesatuan yang saling terkait. sedangkan Filsafat Barat cenderung menganalisis dan memecah fenomena
menjadi bagian-bagian yang dapat dipahami secara terpisah.

2. .Pandangan Tentang Waktu: Filsafat Timur, memiliki konsep waktu alamiah yang tercermin dalam siklus
alam dan perubahan musim. Sedangkan Filsafat Barat, khususnya dalam tradisi Yunani, cenderung memiliki
pandangan linear terhadap waktu, yang tercermin dalam pemahaman sejarah sebagai alur waktu yang terus
berlanjut.
3. Subyektivitas vs. Objektivitas: : Filsafat Timur cenderung menekankan pengalaman subyektif dan
interioritas, seperti dalam praktik meditasi dan kontemplasi. sedangkan Filsafat Barat sering mengejar
objektivitas dan pengetahuan yang dapat diukur secara empiris, dengan penekanan pada metode ilmiah.

4. Individualitas vs. Kolektivitas: Tradisi filsafat Timur, sering menekankan pentingnya hubungan sosial,
kewajiban, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. sedangkan Filsafat Barat lebih menekankan pada hak-
hak individu dan kebebasan pribadi.

5. Konsep Diri dan Ego: Filsafat Timur, terutama dalam Buddhisme, sering mengajarkan pengurangan ego
dan identifikasi diri dengan realitas yang lebih luas. sedangkan Filsafat Barat, khususnya dalam tradisi
individualisme, dapat menempatkan penekanan yang lebih besar pada pengembangan ego dan kebebasan
individu.

6. Pendekatan Terhadap Etika: Filsafat Timur sering menekankan pada etika kehidupan sehari-hari,
moralitas, dan tindakan yang benar. sedangkan Filsafat Barat dapat terfokus pada pemikiran moral dan etika
yang terkait dengan prinsip-prinsip abstrak dan konseptual.

7. .Bahasa dan Filosofi: Filsafat Timur seringkali memiliki keterkaitan yang erat dengan bahasa, simbolisme,
dan kesenian, yang mencerminkan pendekatan holistik terhadap realitas. Filsafat Barat sering lebih terfokus
pada analisis logis dan argumen verbal.

3. Jelaskan kaitan antara filsafat India-Hinduisme-Budhisme? Adakah sumber yang


menghubungkan antara praktik yang mirip dalam filsafat tersebut?

1. .Konsep Reinkarnasi dan Karma: Hinduisme dan Budhisme sama-sama menganut konsep reinkarnasi,
yaitu kepercayaan bahwa jiwa manusia menjalani kehidupan berulang-ulang dalam bentuk yang berbeda.
Kedua tradisi juga meyakini konsep karma, di mana tindakan individu dalam kehidupan ini akan
mempengaruhi nasib mereka dalam kehidupan berikutnya.

2. .Moksha/Nirvana: Hinduisme dan Budhisme memiliki konsep tujuan akhir yang serupa, meskipun
dengan istilah yang berbeda. Dalam Hinduisme, tujuan tersebut disebut Moksha, yaitu pembebasan dari
siklus reinkarnasi dan penyatuan dengan Brahman (realitas ilahi). Dalam Buddhisme, tujuan serupa disebut
Nirvana, yang merupakan pembebasan dari siklus samsara (kelahiran kematian) dan penderitaan.

3.Praktik Meditasi:Hinduisme dan Budhisme keduanya menganjurkan praktik meditasi sebagai sarana
untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam, pencerahan, dan pencapaian tujuan spiritual. Dalam
Hinduisme, meditasi dapat menjadi bagian dari praktik yoga, sedangkan dalam Buddhisme, meditasi sangat
penting untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang realitas.

4.Konsep Kesadaran dan Kebangkitan Spiritual: Baik Hinduisme maupun Buddhisme menekankan
pentingnya kesadaran dan kebangkitan spiritual dalam pencarian makna hidup. Konsep pemahaman yang
lebih dalam tentang realitas, penyingkapan kebenaran, dan pemahaman tentang alam batin manusia
merupakan titik-titik persamaan di antara keduanya.

5.Pengaruh Filosofis dan Perdebatan: Terdapat sejumlah besar tulisan filosofis dan perdebatan antara
sarjana dan filsuf Hindu dan Budha yang membentuk warisan intelektual India. Beberapa konsep seperti
"Anatta" (tidak ada diri) dalam Buddhisme juga menciptakan diskusi filosofis yang berkembang dengan
konsep Brahman (realitas ilahi) dalam Hinduisme.
Fr. Tegar
4. Tunjukkan kata-kata kunci dan penjelasan singkat yang menghubungkan ketiga tradisi tersebut!
(Lihat nomor 3)

5. tunjukkan jejak-jejak spiritualitas sosial dan praktik moral yang menampakkan warisan ketiga
tradisi itu di sekitar kita!
Gotong Royong (Kerjasama Sosial):
Prinsip gotong royong, yang mementingkan kerjasama dan kebersamaan dalam masyarakat,
dapat dihubungkan dengan konsep sewa dalam filsafat Hindu. Seva menekankan pada pelayanan
tanpa pamrih kepada sesama, dan nilai-nilai ini tercermin dalam praktik gotong royong di
masyarakat Indonesia. Misalnya, masyarakat sering kali bersatu untuk membantu satu sama lain
dalam proyek-proyek seperti pembangunan rumah, pengolahan sawah, atau kegiatan kebersihan
lingkungan.
Penghargaan terhadap Alam:
Filsafat India, terutama dalam tradisi Hindu, mengajarkan penghormatan terhadap alam dan
lingkungan. Konsep Vasudhaiva Kutumbakam (dunia adalah satu keluarga) menciptakan
kesadaran akan keterkaitan antara manusia dan alam. Di Indonesia, ini tercermin dalam
praktik keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan, seperti gerakan-gerakan untuk
melestarikan hutan, lahan pertanian organik, dan kampanye kebersihan sungai.
Meditasi Vipassana:
Praktik meditasi Vipassana, yang merupakan metode meditasi yang berasal dari tradisi Buddha,
semakin populer di Indonesia. Banyak pusat meditasi Vipassana menyelenggarakan kursus untuk
masyarakat umum, membantu orang untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam
tentang diri mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan spiritual.
Kepedulian Sosial melalui Karmayoga:
Praktik karmayoga, yang menekankan tindakan tanpa mengharapkan hasil, tercermin dalam
kegiatan sukarela dan pelayanan masyarakat di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang terlibat
dalam kegiatan sosial seperti mengajar sukarela, membantu anak-anak yatim piatu, atau
memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.

6. Jelaskan pengertian Veda, Upanisad, Bhagavad Gita, Charvaka, Jainisme, Nyaya dan Vaisesika,
Sankhya, Yoga,Vedanta, Srutti dan Dvaita!

Veda
Veda adalah kitab suci agama Hindu yang berisi kumpulan sastra kuno dari zaman India Kuno

. Kitab ini terdiri dari empat samhita atau himpunan, yaitu Reg Weda, yang memuat mantra-mantra
dalam bentuk puji-pujian
. Veda memiliki dua kategori, yakni Veda Sruti dan Veda Smrthi. Veda Sruti mengandung wahyu,
sedangkan Veda Smrthi memuat penjelasan tentang Veda Sruti

Beberapa sifat penting dari Veda meliputi


Nilai-nilai: Veda menyimpan nilai-nilai penting, seperti waktu baca dan meditasi.
Bahasa Sanskerta: Veda berasal dari kata "vid" yang berarti "belajar mengetahui" dan digunakan bahasa
Sanskerta, yaitu bahasa Sansekerta yang digunakan dalam Weda.
Pengertian Waktu: Veda menyatakan bahwa waktu tidak berakhir dan berlaku sepanjang jaman.
Apauruseyam: Veda tidak disusun oleh manusia bisa, tetapi diterima oleh orang-orang suci.
Veda juga mencakup beberapa bidang ilmu, seperti Jyotisha (Ilmu Astrologi), Tantra, Shiksha, dan Vyakara
(Ilmu Tata Bahasa)

. Konsep penciptaan dalam Veda mencakup konsep penciptaan yang bersifat primitif dan apa adanya,
seperti permisalan tumbuhan yang disebut jaringan Indra
Dalam ajaran Hindu, Veda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti "yang didengar"),
karena umat Hindu percaya bahwa isi Veda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan)
Veda Semerti, yang disusun kembali berdasarkan ingatan, berisi penjelasan dari Veda Sruti dan
dikelompokkan menurut bidang profesinya

Upanisad
Upanisad (Aksara Dewanagari: उपनिषद्, IAST: upaniṣad) termasuk dalam Sruti merupakan bagian
dari Veda, di samping sastra-sastra Brahmana. Upanisad memuat ajaran filsafat, meditasi serta
konsep ketuhanan.

Upanisad disusun dalam jangka waktu yang panjang, upanisad yang tertua di antaranya Brhadaranyaka
Upanisad dan Chandogya Upanisad, diperkirakan disusun pada abad kedelapan sebelum masehi. Merujuk
pada Ashtadhyayi yang disusun oleh Maharsi Panini, jumlah upanisad yang ada sebanyak 900. Begitu
pula Maharsi Patanjali menyatakan jumlah yang sama. Namun saat ini kebanyakan sudah musnah
seiring dengan waktu.

Bhagavad Gita
Bhagawadgita (Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā) adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang
termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Secara harfiah, arti Bhagavad-gita
adalah "Nyanyian Sri Bhagawan" (Bhaga = kehebatan sempurna, van = memiliki, Bhagavan = Yang
memiliki kehebatan sempurna, ketampanan sempurna, kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang
abadi, kekuatan yang tak terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang sempurna,
yang dimiliki sekaligus secara bersamaan).

Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan kepada "Bhismaparwa". Adegan ini terjadi
pada permulaan Baratayuda, atau perang di Kurukshetra. Saat itu Arjuna berdiri di tengah-tengah
medan perang Kurukshetra di antara pasukan Korawa dan Pandawa. Arjuna bimbang dan ragu-ragu
berperang karena yang akan dilawannya adalah sanak saudara, teman-teman dan guru-gurunya. Lalu
Arjuna diberikan pengetahuan sejati mengenai rahasia kehidupan (spiritual) yaitu Bhagawadgita oleh Sri
Krishna yang berlaku sebagai sais Arjuna pada saat itu.

Penulis Bhagawadgita adalah Sri Krishna Dvipayana Vyasa atau Resi Byasa. Bhagawadgita merupakan
ajaran universal yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. Untuk mengetahui
rahasia kehidupan sejati di dunia ini sehingga dapat terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat.
Umat Hindu meyakini, Bhagawadgita merupakan ilmu pengetahuan abadi, yakni sudah ada sebelum
umat manusia menuliskan sejarahnya dan ajarannya tidak akan dapat dimusnahkan.

Charvaka
Carwaka (Dewanagari: चार्वाक; IAST: Cārvāka), juga dikenal sebagai Lokāyata, adalah sistem filsafat India
yang mengandung sejumlah pemikiran materialisme, skeptisisme filosofis, dan pengabaian nilai religius.[1]
Secara etimologi, kata Cārvāka dan Lokāyata berarti "populer" atau "dapat disepakati" dalam bahasa
Sanskerta.[2][3]

Carwaka dikalisifikasikan sebagai Hindu heterodoks (Nāstika).[4][5] Carwaka dikenali sebagai mazhab
yang materialistis dan ateistis. Meskipun filsafat India ini kini tidak dianggap sebagai bagian dari
mazhab filsafat Hindu ortodoks, sejumlah sarjana mendeskripsikannya sebagai suatu gerakan filsafat
ateistis atau materialistis dalam tubuh Hinduisme.[6][7]

Carwaka muncul sebagai alternatif bagi perguruan Hindu Astika pro-Weda, sekaligus sebagai pendahulu
bagi filsafat nastika yang muncul pada masa kemudian atau pada masa yang sama, seperti Ājīvika,
Jainisme, dan Buddhisme (yang dua terakhir bercabang menjadi dua agama yang berbeda) pada era klasik
filsafat India.[8] Berbeda dengan perguruan astika lainnya, sila pertama filsafat Carwaka yaitu menolak
kesimpulan yang dipakai sebagai pembenaran hal-hal metafisis.[9][10]

Jainisme
Jainisme, juga dikenal sebagai Jain Dharma, adalah sebuah agama India yang mengajarkan
jalan menuju kemurnian dan pencerahan spiritual melalui non-kekerasan dan non-keinginan.
Agama ini mengikuti jejak spiritual melalui rangkaian dua puluh empat tirthankara, dengan
yang pertama dalam siklus waktu saat ini adalah Rishabhadeva, dan yang terakhir adalah
Mahavira, sekitar 600 SM. Jainisme lahir lebih dahulu daripada agama Buddha dan memiliki
lebih dari 8 juta pengikut, terutama di India. Para penganut Jainisme umumnya termasuk
golongan menengah ke atas, dan agama ini memiliki bangunan kuil yang terkenal karena
keindahan arsitekturnya. Jainisme juga dikenal karena ajaran-ajaran seperti ahimsa (non-
kekerasan) dan anekantavada (prinsip keterbukaan). Jainisme dianggap sebagai agama minor
dalam sejarah Asia Selatan dan memiliki pengaruh terbatas di luar India. Meskipun agama ini
memiliki kesamaan dengan Buddha dalam hal penekanan pada non-kekerasan, Jainisme tetap
terbatas pada kalangan tertentu dan wilayah India saja, sementara Buddha mencapai penyebaran
yang lebih luas hingga tingkat dunia.
Nyaya dan Vaisesika,
Nyaya dan Vaisesika adalah dua dari enam aliran filsafat ortodoks dalam Hinduisme. Aliran
Nyaya menekankan pada logika dan epistemologi, sementara aliran Vaisesika fokus pada
metafisika dan kosmologi. Kedua aliran ini seringkali dipelajari bersama karena saling
melengkapi. Nyaya mengakui empat sumber pengetahuan yang valid, sementara Vaisesika hanya
mengakui dua, yaitu persepsi dan inferensi. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, keduanya
juga memiliki kesamaan dan seringkali dipelajari bersama. Aliran Nyaya telah menarik minat
filosof Barat karena analisisnya yang canggih terhadap masalah logis dan linguistik. Sementara
itu, aliran Vaisesika menitikberatkan pada konsep metafisika tentang realitas, substansi, ruang,
waktu, gerakan, dan sebab-akibat.

Sankhya
Sankhya adalah salah satu dari enam aliran filsafat Hindu yang mengajarkan tentang
pencapaian kebebasan melalui pemahaman tentang realitas. Aliran ini mengajarkan bahwa
terdapat dua prinsip dasar dalam alam semesta, yaitu purusha (jiwa) dan prakriti (alam semesta).
Purusha adalah entitas yang tidak berubah dan tidak terpengaruh oleh prakriti, sedangkan
prakriti adalah materi yang terus berubah dan mempengaruhi jiwa. Sankhya juga mengajarkan
tentang konsep karma dan reinkarnasi, serta mengakui tiga sumber pengetahuan yang valid, yaitu
persepsi, inferensi, dan kesaksian otoritatif. Aliran Sankhya seringkali dipelajari bersama dengan
aliran Yoga karena keduanya saling melengkapi dalam mencapai tujuan spiritual.

Yoga
Yoga dalam filsafat Hindu adalah salah satu ajaran yang menekankan pada aktivitas meditasi
dan tapa di mana seseorang memusatkan seluruh perhatiannya pada Tuhan. Ajaran ini
mencakup berbagai aspek, termasuk psikologi, etika, dan tujuan pencapaian moksa melalui
kesadaran. Yoga juga dikenal sebagai teknik pendekatan diri dengan Tuhan yang umumnya jauh
lebih tua dari agama apapun, termasuk agama Hindu.
Yoga memiliki beberapa sifat penting dalam filsafat Hindu, seperti:
1. Tujuan: Yoga bertujuan untuk mengendalikan aktivitas pikiran dan merupakan media
untuk menyatukan roh pribadi dengan roh universal.
2. Teknik: Yoga mencakup berbagai teknik, seperti asana (postur), pranayama (regulasi
napas), dan meditasi (dhyana).
3. Psychological Benefits: Yoga dapat membantu mengatasi stres, meningkatkan kesehatan
mental, dan meningkatkan kesadaran.
4. Spiritual Benefits: Yoga menyediakan jalan untuk mencapai samadhi (kehampaan) dan
pahala (wisdom) yang akan didapat oleh individu yang telah mencapai samadhi.
Yoga juga memiliki beberapa sifat yang bersifat bathiniah atau kekuatan tuhana, seperti kekuatan
tuhana yang didapat oleh individu yang telah melaksanakan yoga. Dalam konteks filsafat Hindu,
yoga sering kali dikombinasikan dengan aliran Samkhya, Nyaya, Vaisesika, Mimamsa, dan
Vedanta dalam menjadi enam sistem filsafat yang lebih mampu dalam mencapai tujuan
spiritual.

Vedanta,
Vedanta adalah salah satu dari enam aliran filsafat Hindu yang menekankan pada pemahaman
tentang realitas tertinggi melalui interpretasi kitab suci Weda. Ajaran ini mengajarkan bahwa
terdapat satu realitas tertinggi yang disebut Brahman, yang merupakan sumber dari segala sesuatu
di alam semesta. Vedanta juga mengajarkan tentang konsep karma dan reinkarnasi, serta
mengakui tiga sumber pengetahuan yang valid, yaitu persepsi, inferensi, dan kesaksian otoritatif.
Terdapat tiga sub-aliran dalam Vedanta, yaitu Advaita Vedanta, Visishtadvaita, dan Dvaita,
yang masing-masing menawarkan pandangan yang berbeda tentang hubungan antara Brahman,
Atman, dan dunia, serta jalan menuju pembebasan. Oleh karena itu, filsafat Vedanta menjadi
penting dalam memahami dan mempraktikkan ajaran agama Hindu.

Srutti
Sruti adalah salah satu dari dua sumber utama ajaran Hindu, selain Smriti. Sruti adalah kitab
suci Weda, yang dianggap sebagai wahyu ilahi yang diterima oleh para rsi (orang suci) dalam
keadaan meditasi. Kitab suci Weda terdiri dari empat bagian, yaitu Rigveda, Yajurveda,
Samaveda, dan Atharvaveda, yang masing-masing berisi mantra, doa, dan himne yang
digunakan dalam upacara keagamaan Hindu. Sruti dianggap sebagai otoritas tertinggi dalam
ajaran Hindu dan menjadi dasar bagi berbagai aliran filsafat Hindu, termasuk Vedanta,
Samkhya, dan Yoga.

Dvaita!
Dvaita, dalam konteks filsafat Hindu, adalah salah satu aliran dalam tradisi Vedanta yang
didirikan oleh Madhva. Aliran ini mengajarkan tentang dualisme ontologis, yaitu keyakinan
bahwa Tuhan (Brahman) dan jiwa individu (Atman) adalah entitas yang sepenuhnya terpisah
dan berbeda. Menurut ajaran Dvaita, hubungan antara Tuhan, jiwa, dan alam semesta adalah
hubungan dualistik, bukan identik atau tergantung satu sama lain. Dvaita juga menekankan
pada konsep ketuhanan yang personal dan hubungan bhakti (pengabdian) yang erat antara
individu dan Tuhan. Aliran ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam ajaran agama Hindu
dan telah dikaji secara mendalam dalam konteks metafisika dan teologi Hindu.
Sr. Antonia
7. Berilah uraian gagasan-gagasan pokok Etika Konfusianisme dan relevansinya untuk
zaman sekarang!

Etika Konfusianisme adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang dianut oleh para pengikut filsuf
Konfusius. Beberapa gagasan pokok Etika Konfusianisme meliputi:
1. Ren (Kemanusiaan): Konsep ini menekankan pentingnya kasih sayang, kebaikan, dan empati
terhadap sesama manusia. Dalam konteks modern, gagasan ini dapat diartikan sebagai pentingnya
membangun hubungan sosial yang sehat dan saling menghargai antar individu.
2. Yi (Keadilan): Konsep ini menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam hubungan
sosial. Dalam konteks modern, gagasan ini dapat diartikan sebagai pentingnya membangun
masyarakat yang adil dan merata.
3. Li (Etika): Konsep ini menekankan pentingnya norma dan aturan dalam kehidupan sosial. Dalam
konteks modern, gagasan ini dapat diartikan sebagai pentingnya mematuhi norma dan aturan yang
berlaku dalam masyarakat.
4. Zhi (Kebijaksanaan): Konsep ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dan pengetahuan dalam
kehidupan sosial. Dalam konteks modern, gagasan ini dapat diartikan sebagai pentingnya
membangun masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan.
5. Xin (Kesetiaan): Konsep ini menekankan pentingnya kesetiaan dan kepercayaan dalam hubungan
sosial. Dalam konteks modern, gagasan ini dapat diartikan sebagai pentingnya membangun
hubungan sosial yang saling percaya dan menghormati.

Gagasan-gagasan tersebut dapat membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis. Sebagai
contoh, konsep Ren dapat membantu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan saling
menghargai antarindividu, sedangkan konsep Yi dapat membantu membangun masyarakat yang
lebih adil dan merata. Oleh karena itu, Etika Konfusianisme masih memiliki nilai dan relevansi yang tinggi
dalam konteks kehidupan sosial modern.

8. Jelaskan gerakan Ahlussunnah Waljamaah dan berilah contoh-contoh gerakan itu di


zaman sekarang!

Ahlussunnah Wal Jamaah adalah sebuah paham keagamaan yang berpedoman pada sunnah Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya. Gerakan ini menekankan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam
dan menghindari perpecahan. Gerakan ini juga menolak ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran
Islam yang telah ditetapkan.

Contoh-contoh gerakan Ahlussunnah Waljamaah di zaman sekarang antara lain:

1. Nahdlatul Ulama (NU): Organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926.
NU menganut paham Ahlussunnah Waljamaah dan mempromosikan toleransi antarumat
beragama.
2. Muhammadiyah: Organisasi Islam kedua terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1912.
Muhammadiyah juga menganut paham Ahlussunnah Waljamaah dan mempromosikan
pendidikan dan kesejahteraan sosial.
3. Tablighi Jamaat: Gerakan dakwah Islam yang didirikan pada tahun 1926 di India. Tablighi
Jamaat menganut paham Ahlussunnah Waljamaah dan mempromosikan pengamalan ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Al-Irsyad Al-Islamiyyah: Lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada tahun 1913 di
Indonesia. Al-Irsyad Al-Islamiyyah menganut paham Ahlussunnah Waljamaah dan
mempromosikan pendidikan Islam yang moderat dan inklusif.
9. Jelaskan pemikiran Ibnu Sina mengenai tasawuf dan contoh jejak pemikirannya di zaman
sekarang!
Menurut Ibn-Sina, sebagaimana para sufi sebelumnya, ia memulai tasawuf (bersikap rendah hati,
menyatu dengan Allah dan berbuat amal) dengan akal yang dibantu oleh hati.
= Ibnu Sina memulai tasawufnya dengan akal yang dibantu oleh hati. Ibnu Sina juga
menegaskan bahwa tasawuf harus disesuaikan dengan akal dan tidak bertentangan
dengan akal. Ibnu Sina juga menolak pandangan sufi yang menganggap bahwa manusia
bisa mencapai kesatuan dengan Tuhan melalui pengalaman mistik.
= Contoh jejak pemikirannya Dari Tasawuf dalam
- kehidupan sehari-hari seperti doa kesembuhan, mendoakan keburukan,
menjinakan binatang buas, dan menghilangkan kesialan dari mereka. Contoh
ini dikategorikan sebagai mustahil yaitu hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh
manusia biasa.
- Bidang kedokteran.

Fr. Rio
10. Berilah penjelasan tentang pemikiran dan gerakan Islam Syiah serta khawarij dengan
contoh-contoh konkret di zaman sekarang!

Islam Syiah atau Syiah adalah cabang Islam terbesar kedua. Kaum Syiah percaya bahwa Nabi
Muhammad, mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam (pemimpin spiritual dan
politik) setelah dia beberapa kali dalam hidupnya terutama di Ghadir Khum. Islam Syiah dibagi menjadi dua
kelompok utama: Dua Belas Imam dan Ismailiyah, di antaranya Dua Belas Syiah adalah kelompok terbesar dan
paling berpengaruh di antara Syiah. Berikut adalah pemikiran Syiah.

Imamah
Imamah adalah doktrin yang menekankan bahwa anggota tertentu dari garis keturunan Nabi Muhammad
berasal dari Tuhan sebagai pemimpin spiritual dan politik dan pemandu umat Islam setelah kematian
Muhammad.
Ismat
Ismat atau Ismah (perlindungan) adalah konsep kepolosan yang tidak dapat dirusak, kekebalan dari
dosa, atau kesempurnaan moral dalam teologi Islam, dan yang sangat menonjol dalam Syiah.
Ghaibah
Ghaibah adalah salah satu kepercayaan khusus Syiah, yang menunjukkan penyembunyian dan
kehidupan rahasia Mahdi, Imam terakhir dan kedua belas
Raj’ah
Raj'ah adalah salah satu terminologi keagamaan Syi'ah, yang mempercayai akan kembalinya imam
keduabelas, yaitu Muhammad al-Mahdi (Muhammad bin Hasan), di masa depan sebagai Imam Mahdi
Wilayah Fiqih
Wilayah Fiqih adalah teori dalam fikih Syiah yang menyatakan sistem politik yang sah selama tidak
adanya (Ghaybah) Imam Masum.
Tawasul dan Ziarah
Ushuluddin dan Furu'uddin
Dalam Syiah, ada Ushulud-din (perkara pokok dalam agama) dan Furu'uddin (perkara cabang dalam
agama).

Contoh gerakan syiah zaman sekarang adalah Islamic Cultural Center (ICC), program beasiswa ke Qum
(Iran), Marja al-Taqlid (sebuah institusi kepemimpinan agama yang sangat terpusat), dan sayap militer
Syiah.

11. Jelaskan karakter religiusitas Filsafat Asia dan berilah contoh-contoh gerakan tersebut
di zaman sekarang!

Karakter religiusitas filsafat Asia antara lain:


● Kepercayaan akan adanya daya ilahi): segala peristiwa alamiah terkait dengan daya ilahi.
● Alam dan kehidupan berkarakter holistik-integral: harmonis, satu, utuh, saling terhubung,
dan saling menopang
● Ada banyak mitos yang menggambarkan secara metaforis berperan (secara kiasan)
menghubungkan alam fana dengan kekuatan spiritual.
● Pengalaman manusia berkarakter spiritual: memberi daya pada kehidupan dan alam
sekitarnya (hidup sebagai perjalanan rohani: spiritual journey dengan kedisiplinan rohani
yang kuat, banyak tradisi puasa-askese).
● Sejarah dan kehidupan merupakan theophany (penampakan misteri ilahi) yang mengarah
pada tujuan akhir kebakaan
● Kemajemukan komponen alam membentuk harmoni.
● Panggilan melestarikan keharmonisan hidup menumbuhkan sikap dan perilaku peduli
(compassionate) dan empati.
Contoh gerakan religiusitas filsafat Asia di zaman sekarang adalah harimau dipanggil kakek
(Minang), gunung meletus di Yogyakarta dinamai punya gawe (merayakan pesta), lahar dibahasakan sebagai
kiriman berkah, padi dinamai Dewi Sri, tanah dinamai Ibu Pertiwi, dll.

Anda mungkin juga menyukai