Anda di halaman 1dari 2

Nama : A Dwi Yuniarti.

H
Nim : C1G121107
Mata Kuliah : Sistem Pengawasan dan Pengendalian Pemerintahan

1. Jelaskan secara rinci masing-masing tahap proses pengawasan yang diusulkan


oleh Mulllins (2016) dan Robbins & Coulter (2012).
 Tahap proses pengawasan yang diusulkan oleh Mullins (2016) terdiri dari lima
tahap, yaitu:
1. Merencanakan tujuan dan target: Tahap ini melibatkan perencanaan tujuan dan
target yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan dan target harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu.
2. Menetapkan standar kinerja: Tahap ini melibatkan penetapan standar kinerja
yang harus dicapai oleh organisasi. Standar kinerja harus spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu.
3. Memantau kinerja aktual: Tahap ini melibatkan pemantauan kinerja aktual
organisasi untuk memastikan bahwa organisasi mencapai tujuan dan target
yang telah ditetapkan.
4. Membandingkan pencapaian aktual dengan target yang direncanakan untuk
mengetahui deviasi: Tahap ini melibatkan membandingkan pencapaian aktual
dengan target yang telah ditetapkan untuk mengetahui apakah organisasi
mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan atau tidak.
5. Memperbaiki dan mengambil tindakan korektif: Tahap ini melibatkan
pengambilan tindakan korektif jika terdapat deviasi antara pencapaian aktual
dan target yang telah ditetapkan. Tindakan korektif harus diambil untuk
memperbaiki kinerja organisasi dan memastikan bahwa organisasi mencapai
tujuan dan target yang telah ditetapkan.
Sementara itu, tahap proses pengawasan yang diusulkan oleh Robbins &
Coulter (2012) terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Mengukur kinerja aktual: Tahap ini melibatkan pengukuran kinerja aktual
organisasi untuk memastikan bahwa organisasi mencapai tujuan dan target
yang telah ditetapkan.
2. Membandingkan kinerja aktual dengan standar: Tahap ini melibatkan
membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang telah ditetapkan
untuk mengetahui apakah organisasi mencapai organisasi mencapai tujuan
dan target yang telah ditetapkan atau tidak. Standar kinerja harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatasan waktu.
3. Mengambil tindakan manajerial untuk mengoreksi penyimpangan atau
mengatasi standar yang tidak memadai: Tahap ini melibatkan pengambilan
tindakan manajerial untuk mengoreksi penyimpangan atau mengatasi
standar yang tidak memadai.

2. Bandingkan dan kontraskan antara teori proses pengawasan yang diajukan oleh
Mulllins (2016) dan teori proses pengawasan yang diajukan oleh Robbins &
Coulter (2012). Identifikasi persamaan dan perbedaan kedua teori tersebut dalam
konteks pengawasan pemerintahan.
 Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara teori proses pengawasan
yang diajukan oleh Mullins (2016) dan teori proses pengawasan yang diajukan
oleh Robbins & Coulter (2012). Berikut adalah penjelasan lebih detailnya:
Persamaan:
o Kedua teori menganggap bahwa proses pengawasan melibatkan
pengukuran kinerja aktual organisasi.
o Kedua teori menganggap bahwa proses pengawasan melibatkan
membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan.
o Kedua teori menganggap bahwa proses pengawasan melibatkan
pengambilan tindakan korektif jika terdapat deviasi antara pencapaian
aktual dan target yang telah ditetapkan.
Perbedaan:
o Jumlah tahap proses pengawasan yang diusulkan oleh kedua teori
berbeda. Mullins (2016) mengusulkan lima tahap, sementara Robbins &
Coulter (2012) mengusulkan tiga tahap.
o Tahap penetapan standar kinerja tidak termasuk dalam proses
pengawasan yang diusulkan oleh Robbins & Coulter (2012), sedangkan
tahap ini merupakan tahap yang penting dalam proses pengawasan yang
diusulkan oleh Mullins (2016).
o Mullins (2016) menekankan pentingnya perencanaan tujuan dan target
dalam proses pengawasan, sedangkan Robbins & Coulter (2012) lebih
fokus pada pengukuran kinerja aktual dan pengambilan tindakan korektif.
o Mullins (2016) lebih menekankan pentingnya pengawasan dalam konteks
manajemen organisasi secara umum, sedangkan Robbins & Coulter
(2012) lebih menekankan pengawasan dalam konteks manajemen
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai