Tugas Kecil Di Rumah Ke-8 - Frisya Luthfi Utari - 2210536015
Tugas Kecil Di Rumah Ke-8 - Frisya Luthfi Utari - 2210536015
NIM: 2210536015
Tugas Kecil di Rumah Ke-8 Manajemen Strategik
1. Meringkas chapter 8 topik ‘Strategic Management’ buku “Management” Seventh
Edition oleh Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2002: 206 – 216). Atau Edisi
Sembarang.
Jawab:
Apa itu Manajemen Strategis?
Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan jangka panjang menjalankan kinerja suatu organisasi.3 Ini mencakup semua
fungsi manajemen dasar; yaitu, strategi organisasi harus direncanakan, diatur, diterapkan,
dan dikendalikan. Manajemen strategis penting Karena terlibat dalam banyak keputusan yang
dibuat manajer. Sebagian besar peristiwa bisnis terkini yang signifikan yang dilaporkan
dalam berbagai publikasi bisnis melibatkan manajemen strategis. Saat ini, manajemen
strategis telah bergerak melampaui organisasi bisnis nirlaba untuk memasukkan lembaga
pemerintah, rumah sakit, dan organisasi nirlaba lainnya.
Proses Manajemen Strategis
1. Mengidentifikasi Misi, Tujuan, dan Strategi Organisasi Saat Ini Mendefinisikan misi
organisasi memaksa manajer untuk secara hati-hati mengidentifikasi ruang lingkup produk
atau layanannya. Menentukan tujuan atau alasan bisnis seseorang sama pentingnya bagi
organisasi nirlaba seperti halnya bagi perusahaan bisnis. Tujuan perusahaan memberikan
target kinerja terukur yang ingin dicapai oleh karyawan. Mengetahui tujuan perusahaan saat
ini memberikan manajer dasar untuk memutuskan apakah tujuan tersebut perlu diubah.
Untuk alasan yang sama, penting bagi manajer untuk mengidentifikasi strategi organisasi
saat ini.
2. Menganalisis Lingkungan
Menganalisis lingkungan itu adalah langkah penting dalam proses strategi. Karena
lingkungan organisasi, sebagian besar, menentukan pilihan manajemen. Strategi yang sukses
akan menjadi salah satu yang selaras dengan lingkungan. Manajer di setiap organisasi perlu
menganalisis lingkungan. Mereka perlu mengetahui, misalnya, apa yang sedang dilakukan
oleh persaingan, undang-undang yang tertunda apa yang mungkin memengaruhi organisasi,
dan seperti apa pasokan tenaga kerja di lokasi tempat ia beroperasi. Dalam menganalisis
lingkungan eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan khusus dan umum untuk melihat
trend dan perubahan apa yang terjadi.
3. Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman
Manajer perlu menilai apa yang telah mereka pelajari dalam hal peluang yang dapat
dimanfaatkan organisasi dan ancaman yang dihadapinya. Peluang adalah trend positif dalam
faktor lingkungan eksternal, ancaman adalah tren negatif. Lingkungan yang sama dapat
menghadirkan peluang bagi satu organisasi dan menimbulkan ancaman bagi organisasi lain
dalam industri yang sama karena pengelolaan sumber daya dan kemampuan yang berbeda.
4. Menganalisis Sumber Daya dan Kemampuan Organisasi
Langkah ini memaksa manajer untuk menyadari bahwa setiap organisasi, tidak peduli
seberapa besar atau suksesnya, dalam beberapa hal dibatasi oleh sumber daya dan
kemampuan yang tersedia. Analisis internal memberikan informasi penting tentang sumber
daya dan kemampuan spesifik organisasi. Jika salah satu dari kemampuan atau sumber daya
organisasi ini luar biasa atau unik,mereka disebut organisasi kompetensi inti. Kompetensi
inti adalah keterampilan, kemampuan, dan sumber daya penciptaan nilai utama organisasi
yang menentukan daya saing
organisasi senjata
5. Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan setiap aktivitas yang dilakukan organisasi dengan baik atau sumber daya unik apa
pun yang dimilikinya. Kelemahan adalah aktivitas yang tidak dilakukan organisasi dengan
baik atau sumber daya yang dibutuhkan tetapi tidak dimiliki. Manajer harus menyadari
bahwa budaya yang kuat dan budaya yang lemah memiliki efek yang berbeda pada strategi
dan bahwa isi budaya memiliki pengaruh besar pada strategi yang dijalankan
6. Merumuskan Strategi
Strategi perlu ditetapkan untuk tingkat korporat, bisnis, dan fungsional organisasi. Manajer
perlu mengembangkan dan mengevaluasi alternatif strategis dan kemudian memilih strategi
yang mendukung dan melengkapi satu sama lain dan yang memungkinkan organisasi untuk
memanfaatkan kekuatan dan peluang lingkungannya dengan sebaik-baiknya. Manajer yang
sukses akan memilih strategi yang memberi organisasi mereka keunggulan kompetitif yang
paling menguntungkan, dan kemudian mereka akan mencoba mempertahankannya
7. Menerapkan Strategi
Setelah strategi dirumuskan, mereka harus diimplementasikan. Sebuah strategi hanya sebaik
implementasinya. Tidak peduli seberapa efektif suatu organisasi telah merencanakan
strateginya, itu tidak akan berhasil jika strategi tidak diterapkan dengan benar. jika strategi
baru ingin berhasil, mereka sering kali membutuhkan perekrutan orang baru dengan
keterampilan yang berbeda, memindahkan beberapa karyawan saat ini ke posisi baru, atau
memberhentikan beberapa karyawan. Selain itu, karena semakin banyak organisasi yang
menggunakan tim, kemampuan untuk membangun dan mengelola tim yang efektif
merupakan bagian penting dari penerapan strategi.
8. Mengevaluasi Hasil
Langkah terakhir dalam proses manajemen strategis adalah mengevaluasi hasil. Seberapa
efektif strategi
Jawab:
Ada tiga jenis strategi organisasi (types of organizational strategies) (Stephen P Robbins dan
Mary Coulter, 2002: 206 – 216), yaitu:
1. Strategi Tingkatan Korporasi (Strategi Grup Perusahaan) (Corporate Level Strategy)
(Strategi Induk / Grand Strategies)
ialah strategi organisasi yang berusaha menentukan bisnis yang seharusnya dimasuki atau
ingin dimasuki perusahaan.
Contohnya strategi Grup Lippo, strategi Grup Bakrie, dan strategi Grup Salim.
Strategi tingkatan korporasi menentukan arah yang akan dituju organisasi itu dan peran yang
akan dimainkan oleh tiap unit bisnis organisasi itu dalam mengejar arah itu.
Arah “grup perusahaan” dapat dijelaskan berdasarkan “strategi induk (grand strategies)”
dalam analisis SWOT, analisis BCG, dan lainnya.
2. Strategi Tingkatan Perusahaan (Business Level Strategy) (Strategi Tingkatan Divisi)
(Strategi Unit Bisnis Strategis) (Competitive Strategies)
ialah strategi perusahaan yang berusaha menentukan strategi kompetitif (competitive
strategies) organisasi dalam tiap bisnisnya atau tiap perusahaannya.
Bagi organisasi yang menekuni hanya satu bidang bisnis, maka strategi tingkatan perusahaan
itu biasanya tumpang tindih dengan strategi tingkatan korporasi.
Contohnya strategi PT Bakrie Telecom dan strategi PT Indofood Sukses Makmur.
3. Strategi Tingkatan Fungsional (Functional Level Strategy)
ialah strategi organisasi yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies).
3. Apakah pengertian strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?
Jawab:
Strategi Tingkatan Fungsional (Functional Level Strategy)
ialah strategi organisasi yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies).
4. Apakah tujuan strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?
Jawab:
Strategi tingkatan fungsional bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif
(competitive advantage). Tujuan dari strategi tingkatan fungsional yaitu untuk
mengkomunikasikan tujuan jangka pendek, menentukan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pencapaian tujuan tersebut.
5. Jelaskan lima jenis strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?
Jawab:
1. Strategi Pabrikasi (Manufakturing)
ialah strategi pabrikasi (manufakturing) yang berusaha menentukan cara mendukung
(support) strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk
menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Ada lima strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) (Roger Schroeder, 1981: 12) yaitu:
1. Strategi proses
2. Strategi kapasitas
3. Strategi persediaan
4. Strategi tenaga kerja pabrik
5. Strategi mutu
Ada 10 strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) (Jay Heizer dan Barry Render, 2009:
9) yaitu:
1. Strategi Desain Produk dan Jasa
2. Strategi Manajemen Kualitas
3. Strategi Proses Operasional
4. Strategi Lokasi Operasional
5. Strategi Tata Letak Operasional
6. Strategi Sumberdaya Manusia dan Desain Jabatan
7. Strategi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
8. Strategi Manajemen Persediaan
9. Strategi Penjadwalan
10. Strategi Pemeliharaan
2. Strategi Pemasaran
ialah strategi pemasaran yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan
keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Ada empat strategi manajemen pemasaran produk (Philip Kotler, 2002: 431 - 439) yaitu:
1. Stategi produk
2. Strategi harga
3. Strategi distribusi
4. Strategi promosi
Ada tujuh strategi manajemen pemasaran jasa (Philip Kotler, 2002: 431 - 439) yaitu:
1. Strategi harga (price)
2. Strategi tempat (place)
3. Strategi masyarakat (people)
4. Strategi proses (process)
5. Strategi produk (product)
6. Strategi lingkungan fisik (physical environment)
7. Strategi promosi (promotion)
3. Strategi Sumberdaya Manusia
ialah strategi sumberdaya manusia yang berusaha menentukan cara mendukung (support)
strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan
keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Ada enam strategi manajemen sumberdaya manusia (Edwin B Flippo, 1980: 5) yaitu:
1. Strategi Pengadaan SDM
2. Strategi Pengembangan SDM
3. Strategi Pemberian kompensasi SDM
4. Strategi Pengintegrasian SDM
5. Strategi Pemeliharaan SDM
6. Strategi Pemberhentian SDM
Ada 12 strategi manajemen sumberdaya manusia (Gary Dessler, 1986: 2) yaitu:
1. Strategi analisis jabatan
2. Strategi perencanaan pegawai
3. Strategi perekrutan pegawai
4. Strategi seleksi pegawai
5. Strategi orientasi pegawai
6. Strategi pelatihan pegawai
7. Strategi pemberian gaji
8. Strategi pemberian insentif finansial
9. Strategi pemberian tunjangan
10. Strategi kualitas kehidupan kerja
11. Strategi penilaian prestasi kerja
12. Strategi manajemen karier
4. Strategi Keuangan
ialah strategi keuangan yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan
keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Ada tiga strategi manajemen keuangan (James Van Horne, 1974: 10) yaitu:
1. Strategi investasi
2. Strategi finansial
3. Strategi deviden
5. Strategi Riset dan Pengembangan
ialah strategi riset dan pengembangan yang berusaha menentukan cara mendukung (support)
strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan
keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Ada dua strategi manajemen riset dan pengembangan (Fred R David, 2002: 166) yaitu:
1. Strategi riset dan pengembangan internal
2. Strategi riset dan pengembangan eksternal (kontrak)
6. Apakah pengertian strategi manajemen pabrikasi (manufakturing)?
Jawab:
ialah strategi pabrikasi (manufakturing) yang berusaha menentukan cara mendukung
(support) strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk
menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage).
o Tujuan: Memastikan bahwa gaji dan kompensasi lainnya sesuai dengan pasar
dan memberikan insentif bagi karyawan.
8. Strategi Pemberian Insentif Finansial:
o Deskripsi: Menciptakan program insentif finansial untuk mendorong kinerja
karyawan.
o Tujuan: Merangsang karyawan untuk mencapai tujuan kinerja tertentu.
17. Jelaskan dua strategi manajemen riset dan pengembangan menurut pendapat Fred
R David (2002: 166)?
Jawab:
Ada dua strategi manajemen riset dan pengembangan (Fred R David, 2002: 166)
yaitu:
1. Strategi riset dan pengembangan internal
2. Strategi riset dan pengembangan eksternal (kontrak)
1. Strategi Riset dan Pengembangan Internal:
o Deskripsi: Fokus pada pengembangan dan pelaksanaan kegiatan riset dan
pengembangan di dalam organisasi.
o Tujuan: Menciptakan kemampuan internal untuk menghasilkan inovasi,
mengembangkan produk atau layanan baru, atau meningkatkan yang sudah
ada. Ini melibatkan sumber daya, personel, dan fasilitas internal perusahaan.
2. Strategi Riset dan Pengembangan Eksternal (Kontrak):
o Deskripsi: Melibatkan kerjasama atau kontrak dengan pihak luar untuk
melaksanakan kegiatan riset dan pengembangan.
o Tujuan: Membuka akses ke pengetahuan dan keahlian yang mungkin tidak
dimiliki oleh perusahaan, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi biaya
riset dan pengembangan dengan memanfaatkan sumber daya eksternal.