Anda di halaman 1dari 2

Pengurusan Jenazah

Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

Kata jenazah berasal dari Bahasa Arab janazah dan jinazah yang berarti
mayat dan dapat pula berarti usungan beserta mayatnya. Seorang muslim
yang sudah meninggal dunia harus segera diurus, tidak boleh ditunda-tunda
kecuali terdapat hal-hal yang mendesak. Mengurus jenazah hukumnya
fardhu kifayah, artinya jika Sebagian kaum muslimin sudah melaksanakan
nya, kaum muslim lainnya tidak terkena kewajiban untuk mengurus jenazah
tersebut. Dasar hukum yang menjelaskan penting nya mengurus jenazah
sebagaimana hadist Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam.
Berikut, yang artinya

“Segerakanlah urusan jenazah, jika ia orang baik, maka itulah sebaik-


baiknya yang kamu segerakan,dan jika bukan orang baik, maka itulah
seburuk-buruknya yang kamu buang ke kubur nya dari Pundak kamu, yaitu
memasukannya ke dalam liang lahad”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam melakukan pengurusan jenazah, pastinya harus melaksanakan nya


dengan cara, dan ketentuan yang sesuai dengan ketentuan dalam Agama
Islam. Namun, ada beberapa permasalahan, dan tantangan yang terjadi
dalam pengurusan jenazah. Pada makalah ini, kami akan membahas
permasalahan-permasalahan, dan tantangan-tantangan yang terjadi di
dalam pengurusan jenazah. Beberapa contoh dari permasalahan-
permasalahan, dan tantangan-tantangan itu seperti perbedaan budaya lokal
dalam pengurusan jenazah, virus/wabah yang menjangkiti jenazah,
kurangnya pengetahuan masyarakat setempat dalam melakukan
pengurusan jenazah, pengurusan jenazah transgender, dan keadaan
lingkungan/lahan yang tidak cukup untuk menguburkan jenazah.

Pembuatan makalah ini juga dilakukan untuk memberikan solusi, dan saran
dalam mengatasi permasalahan-permasalahan, dan tantangan-tantangan
yang terjadi dimasyarakat dalam pengurusan jenazah.
B. Inti masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, muncul beberapa masalah
yang memerlukan penjelasan lebih lanjut masalah pokok tersebut
adalah sebagai berikut:
1. perbedaan budaya lokal dalam pengurusan jenazah.
2. virus/wabah yang menjangkiti jenazah.
3. kurangnya pengetahuan masyarakat setempat dalam melakukan
pengurusan jenazah.
4. cara pengurusan jenazah transgender.
5. keadaan lingkungan/lahan yang tidak cukup untuk menguburkan jenazah.

Anda mungkin juga menyukai