Anda di halaman 1dari 29

KEPATUHAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

OLEH
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)


Yogyakarta, 28 September 2017
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan
2. Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah Sumber Daya Alam
(SDA) yang berkelanjutan
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan
pemerataan
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, Mitigasi bencana alam dan
perubahan iklim
5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh
6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan
Rakyat Yang Berkeadilan
7. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
 Membangun untuk manusia dan masyarakat  Memulihkan dan menjaga keseimbangan
antarsektor, antarwilayah dan antarkelompok
 Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, sosial dalam pembangunan
pembangunan sosial dan pembangunan  Mewujudkan perekonomian yang inklusif,
ekologi yang berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
keunggulan sumber daya manusia

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN & KEWILAYAHAN

Pendidikan Kedaulatan Pangan


Kedaulatan Energi & Antarkelompok Pendapatan
Ketenagalistrikan
Kesehatan Kemaritiman
Antarwilayah
Perumahan Pariwisata dan Industri

KONDISI PERLU
Kepastian dan
Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


MANFAAT PELAYANAN PRIMER
Kuratif, rehabilitatif Promotif, preventif

PELAYANAN RAWAT JALAN IMUNISASI RUTIN


(Konsultasi/pemeriksaan, obat & BMHP, tindakan Dasar (BCG, DPT, Polio, Campak, dan Hepatitis-B
medis non spesialistik, laboratorium tk. pratama) (DPTHB)) + Lanjutan

PELAYANAN RAWAT INAP PROGRAM PENGELOLAAN


Akomodasi PENYAKIT KRONIS
(Obat & Lab)
PELAYANAN KEBIDANAN
KELUARGA BERENCANA
PERSALINAN (pill, Kondom, IUD,Implant, Vasectomy)

PELAYANAN GAWAT DARURAT SKRINING KESEHATAN


(DM, HT, Ca Cervix)
AMBULAN
(antar Faskes) Catatan:
 Vaksin Imunisasi Rutin disupply oleh Pemerintah
 Alat dan obat kontrasepsi (alokon) disupply oleh
BKKBN
JENIS FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PUSKESMAS KLINIK PRATAMA/ RS D PRATAMA

FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA

DOKTER GIGI DOKTER PRAKTIK


PERORANGAN

5
Cakupan Pelayanan Tingkat Pertama

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama merupakan pelayanan


kesehatan non spesialistik yang meliputi….. antara lain :
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
c. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif;
e. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pratama;
g. Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan indikasi medis.
PEMBAYARAN PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA

Jejaring Jejaring Jejaring

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KAPITASI NON KAPITASI


Dibayarkan secara praupaya Dibayarkan berdasarkan klaim
setiap bulan berdasar jumlah atas pelayanan yang telah
peserta terdaftar dilakukan oleh FKTP atau
jejaringnya
KETENTUAN PEMBAYARAN & PEMANFAATAN DANA KAPITASI

Jenis FKTP Pembayaran dan Pemanfaatan


FKTP BLUD 1) Pembayaran langsung ke FKTP
(Puskesmas BLUD) 2) Pengelolaan mengacu pada ketentuan BLUD

FKTP non BLUD 1) Dibayarkan kepada Bendahara Dana Kapitasi JKN


(Puskesmas non BLUD) 2) Pemanfaatan untuk jasa pelayanan (min 60%) dan
dukungan biaya operasional (total kapitasi – jasa
pelayanan)

FKTP lain milik pemerintah 1) Akan diatur lebih lanjut melalui Permenkeu
Pemanfaatan untuk jasa pelayanan dan dukungan biaya
operasional (total kapitasi – jasa pelayanan)

DPP dan Klinik Pratama 1) Pembayaran langsung ke FKTP


2) Pengelolaan mengacu pada ketentuan DPP atau Klinik
Pratama yang berlaku
Jejaring Pembiayaan atas pelayanan yang tercakup dalam
komponen kapitasi yang dilakukan oleh jejaring
dibayarkan oleh Faskes Induk
NON KAPITASI
(2)Tarif Non Kapitasi diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan
di luar lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi ..,, antara lain:

a. Pelayanan ambulans;
b. Pelayanan obat rujuk balik;
c. Pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
d. Pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk
kanker leher rahim;
e. Rawat inap tingkat pertama;
f. Jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau
dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. Pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
OLEH BPK RI
Pemeriksaan atas keuangan negara oleh BPK RI antara lain
berdasarkan UU no 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan
pengelolaan dan tanggungjawab keuangannegara
HAL–HAL POKOK TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG
JAWAB KEUANGAN NEGARA

1. Pengertian Pemeriksa dan Pemeriksaan;


2. Lingkup Pemeriksaan;
3. Standar Pemeriksaan;
4. Kebebasan dan Kemandirian dalam Pelaksanaan Pemeriksaan;
5. Akses Pemeriksa terhadap Informasi;
6. Kewenangan untuk Mengevaluasi Sistem Pengendalian Intern;
7. Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut;
11
8. Pengenaan Ganti Kerugian Negara; dan
9. Sanksi Pidana.
12
TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

Kewajiban pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan


Keuangan Negara secara:
– tertib;
– taat pada peraturan perundang-undangan;
– efesiensi, ekonomis, dan efektif; dan
– transparan;
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
JENIS PEMERIKSAAN
13

PEMERIKSAAN Pemeriksaan atas laporan


KEUANGAN keuangan

PEMERIKSAAN Pemeriksaan atas aspek


ekonomi, efisiensi, dan
KINERJA efektivitas

PEMERIKSAAN DGN Pemeriksaan


yg tidak termasuk
TUJUAN TERTENTU atas Pemeriksaan keuangan
dan pemeriksaan kinerja
14 HAK BPK
a. Meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara;
b. Mengakses semua data yang disimpan di berbagai media, aset, lokasi, dan
segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan atau kendali dari
entitas lain yang menjadi objek pemeriksaan atau entitas lain yang
dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas pemeriksaannya;
c. Melakukan penyegelan tempat penyimpan uang, barang, dan dokumen
pengelolaan keuangan negara;
d. Meminta keterangan kepada seseorang;
e. Memotret, merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat sebagai alat
bantu pemeriksaan.
Pasal 10 UUPPTKN
15
HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaan
Opini
Keuangan

Pemeriksaan Temuan
Kinerja Kesimpulan
Rekomendasi

Pemeriksaan
TujuanTertentu Kesimpulan
16 TANGGAPAN ATAS HASIL PEMERIKSAAN

Tanggapan pejabat pemerintah yang bertanggung jawab


atas temuan, kesimpulan, dan rekomendasi pemeriksa
dimuat atau dilampirkan pada laporan hasil pemeriksaan
17 TINDAK LANJUT
 Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam LHP
 Pejabat perlu memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK
tentang tindak lanjut atas rekomendasi dalam LHP selambat-
lambatnya 60 hari setelah LHP diterima
 BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut LHP
 Pejabat yang tidak melaksanakan tindak lanjut dikenai sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
bidang kepegawaian
 BPK memberitahukan hasil pemanatauan tindak lanjut kepada
lembaga perwakilan dalam hasil pemeriksaan semester

Pasal 20 UUPPTJKN
Latar Belakang Pemeriksaan Program JKN
oleh BPK RI
 Renstra BPK Tahun 2016-2020, pemeriksaan kinerja dan Pemriksaan
Dengan Tujuan Tertentu akan dilakukan dengan menetapkan tema-
tema pemeriksaan berdasarkan RPJMN Pemerintah Tahun 2015—2019.
Salah satu tema adalah kesehatan.
 Terkait dengan upaya peningkatan derajat kesehatan dan gizi
masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah, pemeriksan periode
2016—2020 akan menitikberatkan pemeriksaan pada pelaksanaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan. Antara
lain…Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baik untuk
Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS),
maupun JKN untuk Non-PBI.
Pemeriksaan Kinerja oleh BPK RI atas Program
Jaminan Kesehatan Nasional
Tahun 2015
Sasaran pemeriksaan (1) perencanaan, dan regulasi Program JKN di
Kementerian Kesehatan dan (2) Pelayanan kesehatan di faskes yang
diberikan kepada peserta JKN.
Lingkup pemeriksaan adalah Kementerian Kesehatan, BPJS
Kesehatan dan 3 RSUP di lingkungan Kementerian Kesehatan
Tahun 2016
Sasaran Pemeriksaan : pelayanan kesehatan, dan kepesertaan
Program JKN secara tematik yang melibatkan pemeriksa BPK RI pada
Kantor Pusat dan Perwakilan (25 Perwakilan Timur dan Barat)
lingkup pemeriksaan adalah BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan baik
di tingkat pusat (RSUP-Kemenkes) maupun daerah (RSUD dan
Puskesmas) serta instansi/ SKPD terkait lainnya.
Tahun 2017
Fokus pemeriksaan pada pengelolaan obat
dalam mendukung program JKN
Lingkup pemeriksaan : tematik , meliputi :
Depkes, BPJS, dinkes, Faskes di wilyah barat dan
timur. Instansi terkait ( LKPP, Industri farmasi, BPOM)
Hasil Pemeriksaan terkait FKTP
Dilaksanakan tahun 2016
Tematik Kinerja.. di Pusat / Kemenkes. Dan faskes ( FKTP
dan FKRTL ) di wilayah barat dan timur.
Pemeriks kinerja, yaitu dengan mengembangkan konsep
.. KRITERIA ( BMP) yang menjadi salah satu tolok ukur dan di
sepakati bersama antara BPK dan entitas yg diperiksa.
Kriteria Penilaian dalam Pemeriksaan
Kinerja pada FKTP
Tujuan 1. Apakah FKTP telah mempunyai jumlah dan kualitas SDM yang memadai
Pemeriksaan :
2. Apakah FKTP mempunyai sarana dan prasarana untuk mendukung
pelayanan kesehatan
Apakah
pelayanan 3. Apakah FKTP telah menyediakan seluruh kebutuhan farmasi untuk
kesehatan pada mendukung pelayanan kesehatan telah memadai
FKTP telah
memadai 4. Apakah FKTP telah mengelola pembiayaan untuk mendukung pelayanan
kesehatan telah memadai
5. Apakah FKTP telah memenuhi prosedur pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku
6. Apakah FKTP telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan secara berkala dan memadai
Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Tahun 2016
Sasaran Pemeriksaan : Efektifitas pelayanan kesehatan pada FKTP /Puskesmas pada Pemda
51,48%

Efektif

38,61%

Belum
Sepenuhnya
Efektif
25,74%

Kurang Efektif

12,87%

Tidak Efektif

0,00%
Hal-hal yang perlu diperhatikan atas pelayanan
kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
 Puskesmas belum sepenuhnya mempunyai jumlah dan kualitas SDM
yang memadai sesuai standar. Hal tersebut ditunjukkan
……….Puskesmas belum sepenuhnya memiliki rencana pemenuhan
minimal SDM atau Analisis Beban Kerja;
 Pelayanan kesehatan pada Puskesmas belum sepenuhnya didukung
dengan sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan standar
 Puskesmas belum sepenuhnya menyediakan seluruh kebutuhan farmasi
untuk mendukung pelayanan kesehatan secara memadai. Hal tersebut
diketahui dengan adanya beberapa kejadian kekosongan obat
Lanjutan Permasalahan ….

 FKTP belum sepenuhnya mengelola pembiayaan khususnya dana


kapitasi . Antara lain Adanya sisa dana kapitasi yang tidak
dipergunakan, namun di sisi lain terjadi kekosongan obat dan
kekurangan sarana prasarana untuk pelayanan kesehatan kepada
pasien JKN;
 FKTP belum sepenuhnya memenuhi prosedur pemberian pelayanan
kesehatan. Puskesmas dalam rangka persiapan untuk akreditasi
nasional sebagai syarat kerjasama dengan BPJS Kesehatan memiliki
kewajiban menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta JKN. Namun
demikian diketahui SOP tersebut belum berjalan secara optimal pada
saat pemberian pelayanan kesehatan kepada peserta JKN.
Lanjutan Permasalahan….

 Puskesmas belum sepenuhnya melayani diagnosa penyakit atau


diagnosa sesuai perjanjian kerjasama antara BPJS dengan Puskesmas;
 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum sepenuhnya melakukan
kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan . Informasi
yang disajikan dalam monev belum menampilkan informasi tentang
kondisi dan langkah perbaikan sarana prasarana, SDM, kebutuhan
farmasi, pemanfaatan dana kapitasi/ non kapitasi .
Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK RI
 Perlunya inventarisasi dan pemetaan sarana dan
prasarana pada fasilitas kesehatan untuk prioritas
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dalam
mendukung JKN.
 Perlunya pemetaan kebutuhan Sumber Daya Manusia
pada fasilitas kesehatan dan prioritas pemenuhan
kebutuhannya
Lanjutan Rekomendasi…..

 Perlunya aturan yang jelas dalam pola pengadaan


obat/kebutuhan farmasi melalui e-catalogue sehingga
diharapkan terjamin ketersediaan obat/
 BPK RI sedang melakukan pendalaman melalui pemeriksaan
kinerja di tahun 2017 untuk mengidentifikasi permasalahan
dalam pengelolaan obat
“INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai