Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS MODEL KONSEPTUAL DAN

IMPIKASI TEORI BETTY NEUMAN


Dosen pengampu : Abdullah Azam Mustajab,S.Kep,Ns, M.Kep

Disusun oleh :
1. Wafiq Azizah (2021200023)
2. Riki Fahrozi (2021200037)
3. Azalia Farhah(2021200043)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SAINS AL – QURAN JAWA TENGAH DI
WONOSOBO 2023/2024
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Teori Teori biologi........................................................................................6
B. Teori kejiwaan sosial....................................................................................8
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.............................................15
1. Implikasi Keperawatan............................................................................15
BAB IV PENUTUP..............................................................................................23
A. Kesimpulan...............................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktikkeperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professionalyang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah suatuilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar
manusia mulai dari biologis, psikologis , social dan spiritual. Pemenuhan dasar
tersebut diterapkan dalam pemberianasuhan keperawatan dalam praktik keperawatan
professional . Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu
pendekatan yang disebut proses keperawatandan dokumentasi keperawatan sebagai
data tertulis yang menjelaskan tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai
standart praktik, dan pelaksanaan proseskeperawatan. Untuk menjalankan tugas
keperawatan , banyak teori keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah Betty
Neuman. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Neuman adalah
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.

Betty Neuman lahir pada tahun


1924 disebuah pemukiman
pertanian di
Lowel, Ohio. Dia anak kedua
dari 3 bersaudara dan
merupakan anak
perempuan satu-satunya. Ketika
berumur 11 tahun bapaknya
meninggal setelah
6 tahun dirawat karena CRF.
Pujian bapaknya terhadap
perawat mempengaruhi
pandangan Neuman tentang
perawat dan komitmennya
menjadi perawat
terbaik yang selalu dekat
dengan pasien. Setelah lulus
SMA Neuman tidak
dapat melanjutkan pendidikan
keperawatan. Dia bekerja
sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang
dan sebagai juru masak di
Ohio dalam rangka
menabung untuk
pendidikannya dan membantu
ibu serta adiknya. Adanya
program wajib militer di
keperawatan mempercepat
masuknya Neuman ke
sekolah keperawatan. Neuman
pertama kali memperoleh
pendidikan
pada People Hospital School of
Nursing sekarang General
Hospital Akron di
Akron, Ohio tahun 1947.
Neuman menerima gelar BS
pada keperawatan
Kesehatan Masyarakat tahun
1957 dan MS Kesehatan
Masyarakat serta
Konsultan Keperawatan Jiwa
tahun 1966 dari Universitas
California LA.
Tahun 1985 Neuman
menyelesaikan PHD dalam
bidang Clinical
Psychology dari Universitas
Pasific Western (Tomey dan
Alligood, 2002)
Betty Neuman lahir pada tahun 1924 disebuah pemukiman pertanian di Lowel,
Ohio. Dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-
satunya. Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat
karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman
tentang perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat
dengan pasien. Setelah lulus SMA Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan
keperawatan. Adanya program wajib militer di keperawatan mempercepat
masuknya Neuman ke sekolah keperawatan. Neuman pertama kali memperoleh
pendidikan pada People Hospital School of Nursing sekarang General Hospital Akron
di Akron, Ohio tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan
Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta
Konsultan Keperawatan Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun
1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam bidang Clinical Psychology dari
Universitas Pasific Western (Tomey dan Alligood, 2002)

Neuman mempraktekkan bed side nursing sebagai staf kepala dan Private Duty
Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas termasuk di sekolah-sekolah,
perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik obstetric suaminya
dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwadi komunitas. Tahun 1967, 6
bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia
lulus (Universitas California LA) dan memulai kontribusinya sebagai dosen, penulis
dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan
keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan kesehatan jiwa,
menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan dari
modelnya, dia orang yang pertama mendapatkan California Licensed Clinical Fellows
of the American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap
melakukan praktek konseling (Neuman, 1995). Model Sistem Neuman aslinya
berkembang tahun 1970, ketika itu ada permintaan lulusan Universitas California LA
untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi,
psikologi, sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia
(Neuman, 1995). Model pertama kali dipublikasikan tahun 1972 pada penelitian
keperawatan “ A Model for Teaching Total Person Approach to Patient Problems”.
Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-
aspek di atas secara holistik. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan
dalam 3 edisi ( 1982,1989, 1995). Neuman. B. (1982) adalah The Neuman systems
model: Application to nursing education and practice. Neuman, B. (1989) adalah The
Neuman systems model (2nd ed.) Neuman, B. (1995) adalah The Neuman systems
model (3rd ed.) (Tomey dan Alligood, 2002).

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
 Untuk mengetahui model konseptual teori Betty Neuman dalam
lingkungan keperawatan gerontik.
b. Tujuan Khusus
 Mengetahui dan memahami definisi model konseptual teori
Betty Neuman dalam keperawatan gerontik.
 Mengetaui dan memahami implikasi keperawatan teori Betty
Neuman dalam keperawatan gerontik.

BAB II
PEMBAHASAN
MODEL KONSEPTUAL TEORI BETTY NEUMAN

Sebenarnya secara individual tahap proses penuaan terjadi pada orang


dengan usia berbeda, masing-masing lanjut usia mempunyai kebiasaan yang
berbeda, tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah proses penuaan.
1. Teori – Teori Biologi
a. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatic Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara generic untuk
spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan
biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada
saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-
sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
b. Pemakaian dan Rusak kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh
lelah (terpakai).
c. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi
dari produk sisa. Sebagai contoh adanya pigmen Lipofuchine di sel otot jantung
dan sel susunan syaraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan
mengganggu sel itu sendiri.
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi.
f. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan
tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus
yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan
autoimun (menurut Goldteris dan Brocklehurst).
g. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan
tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus
yang ada pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan
autoimun (menurut Goldteris dan Brocklehurst).
h. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh Lelah terpakai.

i. Teori Radikal Bebas


Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak stabilnya radikalbebas
(kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti
karbohidrat dan proton. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
j. Teori rantai silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan
yang kuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan
kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi.
k. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel-sel tersebut mati.

2. Teori Kejiwaan Sosial


a. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
 Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan
secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang
sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial.
 Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari
lanjut usia.
 Mempertahankan hubungan antara system sosial dan individu agar
tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.
b. Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh tipe
personality yang dimiliknya.
c. Teori Pembebasan (Didengagement Theory)
Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran
individu oleh Cummning dan Henry 1961. Teori ini menyatakan bahwa dengan
bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepasuikan dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loss), yakni:
1) Kehilangan peran (Loss of Role)
2) Hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and Relation Ships)
3) Berkurangnya komitmen (Reuced Commitment to Social Mores and
Values)

BAB III
IMPLIKASI KEPERAWATAN

Penderita Diabetes Mellitus (DM) juga berdampak pada masa depan


kehidupan, sering mengalami kecacatan, dan tidak sembuh, kondisi emosional
yang tidak stabil. Beberapa gejala yang muncul pada diabetes millitus dapat
mempengaruhi fungsional pasien dan menyebabkan penurunan kualitas hidup dan
secara signifikan kemampuan individu untuk menjalankan peran dan tugas
pekerjaan. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model sistem
Betty Neuman terhadap perawatan pasien diabetes mellitus. Adapun kriteria
inklusi adalah studi klinik, observasional, systematic review, dan metaanalisis.
Studi yang dilakukan pada manusia dengan perawatan diabetes mellitus dan
dikeluarkan dalam penelusuran literatur. Hasil analisis kasus pada seorang pasien
dengan diabetes mellitus dievaluasi menurut model Neuman. Stres intrapersonal
(fisiologis, psikologis, sosio-kultural, dan spiritual), stres interpersonal (berada
jauh dari keluarga dan anak-anak) dan tekanan ekstra personal (agresi dan tekanan
psikologis dari pasangan) ditemukan. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, asuhan
keperawatan berdasarkan tiga tingkat pencegahan yang penting dalam pandangan
Neuman. Hasilnya digunakan dalam klasifikasi intervensi keperawatan dan
klasifikasi dan hasil keperawatan masing-masing. Model Betty Neuman bisa
dijadikan kerangka kerja untuk membantu perawat merawat pasien. Dengan
demikian, penerapan model ini dianjurkan dalam asuhan keperawatan pasien.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model
konsep health care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayan adalah komunitas.

B. Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang
menekankan pada penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan
yang akan diberikan jika menghadapi pasien yang memberikan respon karena
adanya stressor terhadap pasien dan akibat yang kemungkinan apa saja yang
bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Eliophulus (2015) fungsi keperawatan gerontik, diakses pada tanggal 28 september 2020
Aziz Alimul Hidayat, A. 2007.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Surabaya:
SalembaMedika
Ahmadi, Zakiesclerosi Penerapan model sistem Betty Neuman dalam asuhan keperawatan pasien
/ klien dengan multiple sclerosis. Diakses pada tanggal 26 Juli 2021
American Diabetes Association (2013). Standards of medical care in diabetes. Diabetes Care.
2013; Suppl1:S11-S61
International Diabetes Federation. (2012). Diabetes Atlas: Impact On The Individual

Anda mungkin juga menyukai