Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ANALISA SINTESA PEMASANGAN KATETER

Nama Mahasiswa : Lismayana

NIM : P.20.017

Ruangan : IGD

Tanggal : 23 – 11 – 2023

1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 46 Tahun
2. Diagnosa Medis
Stroke Hemoragik
3. Diagnosa Keperawatan
DS : Klien mengatakan badan lemah sebelah kanan
DO :
 Kesadaran : Stupor, GCS : E4 M6 V5
 TD : 180/100 mmHg, N : 88 ×/menit, RR : 24 ×/menit, S : 36,3˚C
 Kandung kemih teraba penuh
Gangguan mobilitas fisik
4. Tindakan keperawatan dan rasional
a. Persiapan alat
Rasional : Mempermudah melakukan tindakan dengan menyiapkan terlebih
dahulu
b.Persiapan klien : Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
Rasional : Menghormati hak- hak klien untuk mengetahui tindakan yang akan
diberikan
c. Cuci tangan
Rasional : Mencegah transimisi mikroorganisme
d.Jaga privasi klien
Rasional : Menghormati hak klien
e. Atur posisi klien : Dorsal recumbembent (pada wanita ) supine (pada pria)
Rasional : Mempermudah melakukan tindakan
f. Selimuti klien dengan selimut
Rasional : menjaga pripacy klien
g.Pakai sarung tangan steril
Rasional : mencegah transimisi mikroorganisme
h.Sebelum memasang kateter, tas balon dengan menginjeksi cairan dari spuit kedalam
lubang balon.
Rasional : menghindari kebocoran pada saat sudah dipasang
i. Lumasi kateter 2,2-5 cm (wanita) dan 12,5-17,5 (laki - laki)
Rasional : memudahkan memasukan selang kateter
j. Ambil kateter dengan tangan dominan, pegang ujung kateter, gulung ditepak tangan
dominan.
Rasional : memudahkan melakukan tindakan
k.Masukkan kateter perlahan, suruh klien jika sadar tarik nafas dalam, untuk wanita
masukkan sedalam 5-7 cm, untuk laki –laki 17-22,5 cm. sampai urine keluar.
Rasional : memastikan ketepatan pemasangan
l. Kembangkan balon pada kateter, tarik kateter perlahan hingga merasa ada tahanan.
Rasional : memastikan kateter tidak terlepas
m. Fiksasi kateter
Rasional : fiksasi menghindari kateter kemana- mana

5. Analisa sintesa tindakan keperawatan berhubungan dengan diagnose keperawatan


Tindakan pemasangan kateter urine merupakan tindakan kolaborasi medis yang
bertujuan untuk gangguan mobilitas fisik dengan mengeluarkan urine pada klien sehingga
distensi kandung kemi bisa berkurang. Dengan pemasangan kateter selain dapat
mengurangi rasa myeri akibat retensi urine juga bisa meminimalkan aktivitas klien
sampai kondisi membaik.
Penyakit yang mendasari stroke (alcohol, hiperkolesteroid, merokok, stress, depresi dan
kegemukan)

Pembentukan thrombus

Penurunan darah ke otak

Infark jaringan ke otak

Kerusakan pusat gerakan motorik di lobus frontalis, hemisphere/hemipalgia

Gangguan mobilitas fisik


6. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnose keperawatan di atas
a) Observasi tanda – tanda vital
b) Berikan posisi yang nyaman
c) Berikan teknik relaksasi bila nyeri belum berkurang
d) Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
7. Efek yang ditimbulkan
Bahasa yang terjadi kemungkinan klien tidak bisa mengontrol untuk berkemih setelah
dilepas selang kateter.
8. Evaluasi
S:-
O : klien telah terpasang folley kateter ukuran 16. Jumlah urine tamping : 100 cc dengan
karakteristik urine : kuning jernih.
A : masalah teratasi sebagian. Klien sudah terpasang kateter urine.
P : lanjutkan intervensi. Monitor haluaran urine dan tingkat toleransi aktivitas klien
9. Daftar pustaka
Brunner & suddart, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8,2016, ECG,
Jakarta .
DoengesE. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan, 2018, ECG, Jakarta.
Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 2017, ECG, Jakarta
ANALISA SINTESA
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA STROKE HEMORAGIK
PADA NY. “S” DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD HAJJAH ANDI DEPU POLEWALI MANDAR

DISUSUN OLEH :

LISMAYANA

NIM : P.20.017

Preceptor Lahan Preceptor Institusi

(…………………) (………………….)
LAPORAN ANALISA SINTESA PEMASANGAN OKSIGEN

Nama Mahasiswa : Lismayana

NIM : P.20.017

Ruangan : IGD

Tanggal : 23 – 11 – 2023

1. Identitas Klien
Nama : Tn K
Usia : 22 Tahun
2. Diagnosa Medis
Febris Pro Evaluasi
3. Data
Klien masung di ruang IGD RSUD Hajjah Andi Depu Polewali Mandar, pada tanggal
28 November 2023, dengan keluhan demam ± 10 hari, menggigil jika malam hari. Klien
juga sesak nafas.
DS : Keluarga klien mengatakan anakanya sesak
DO : Klien tampak sesak
Klien tampak lemah
TTV : TD : 120/81 mmHg
N : 98×/i
RR: 56×/i
S : 38,8˚C
4. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidakefektif berhubungan dengan hiperventilasi
5. Tindakan Keperawatan
Febris adalah istilah medis untuk demam. Seseorang dikatakan mengalami febris
saat suhu tubuhnya melebihi rentang suhu tubuh yang normal yaitu 36-37˚C. Febris
sendiri bisa dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu subfebris, febris, dan hiprerpireksia.
Febris sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari penyakit. Ada banyak
gangguan kesehatan yang kemunculannya ditandai dengan demam, terutama penyakit
ineksi.
Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses
metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara
normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali
bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama
melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan
hydrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan proses
metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air
(H2O). Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20% pada tekanan 1
atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah. Terapi oksigen adalah
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat sesuai kebutuhan.
6. Prosedur Tindakan Keperawatan
a) Kaji kondisi umum klien, fungsi pernafasan, diagnose medis dan program medis
Rasional : klien mengalami sesak dengan pernafasan 25×/i, tekanan darah
151/94 mmHg, suhu 36,4, klien mengatakan pusing.
b) Persiapan alat : Tabung oksigen lengkap dengan manometer yang terpasang,
pengukur aliran oksigen dan humidifier, kanul nasal, sarung tangan, air aquades,
plaster.
c) Tujuan dilakukan pemasangan O2 pada klien untuk membantu memenuhi
kebutuhan oksigen dalam tubuh klien.
Rasional : klien dapat kembali bernafas spontan dan kebutuhan oksigen dalam
tubuh klien terpenuhi.
7. Analisa sintesa tindakan keperawatan berhubungan dengan diagnose keperawatan
Febris

Suhu tubuh meningkat

Sesak nafas

Pola nafas tidak efektif


Dilakukan tindakan pemasangan O2
8. Efek yang ditimbulkan
a. Iritasi pada bagian mukosa pasien dan kulit
Cara mengatasinya memantau perubahan kulit pada pasien
b. Keracunan O2
Cara mengatasinya memantau kebutuhan oksigen pada pasien dan memberikan
oksigen dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan tepat.
9. Evaluasi
a. Memasang nasal kanul dengan kebutuhan oksigen rendah dengan laju 2L/M
b. Tidak terjadi iritasi pada mukosa dan kulit pasien
10. Daftar Pustaka
Supratman. 2016. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba medika
Dwi Ayu. 2017. Asuhan Keperawatan Dispepsia. www.journal. Kesehatan. Diakses
tanggal 28 juni 2022. Pukul 09.10
ANALISA SINTESA
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA STROKE FEBRIS PRO
EVALUASI PADA TN. “K” DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSUD HAJJAH ANDI DEPU POLEWALI MANDAR

DISUSUN OLEH :

LISMAYANA

NIM : P.20.017

Preceptor Lahan Preceptor Institusi

(…………………) (………………….)
LAPORAN ANALISA SINTESA REKAMAN EKG

Nama Mahasiswa : Lismayana

NIM : P.20.017

Ruangan : IGD

Tanggal : 23 – 11 – 2023

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Rekaman EKG


Nama Pasien : Tn. R
Usia : 48 Tahun
2. Diagnose keperawatan : Penurunan curah jantung b.d penurunan kotraktilitas
3. Prinsip – prinsip tindakan dan rasional
a) Melepaskan atribut yang berbahan besi/logam
Rasional : mengganggu proses perekaman
b) Membersihkan area dada sebelum melakukan perekaman EKG
Rasional : adanya mikroorganisme yang berada diarea dada akan mengganggu
hasil EKG
c) Mengedukasi pasien agar tidak cemas dan takut
Rasional : pasien yang cemas dapat mengganggu hasil EKG
d) Menjaga privasi pasien
Rasioanal : memberikan kerahasian tindakan
e) Mengolesi jelly pada area pemasangan elektroda
Rasional : memfasilitasi konduksi aktivitas listrik jantung
f) Hindari memasang elektroda diatas massa otot yang besar dan struktur tulang
Rasional : mengganggu konduktivitas (hantaran) aktivitas listrik jantung
g) Pemasangan elektroda harus sesuai dengan letaknya
Rasional : memberikan gambaran yang akurat
h) Pada saat rekaman jantung anjurkan pasien untuk tidak berbicara, batuk serta
bersin
Rasional : dapat mengganggu hasil dari rekaman jantung
i) Mengecek kesiapan mesin EKG
Rasional : melihat apakah mesin EKG berkerja dengan baik
4. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya :
a. Kesalahan interpersetasi akibat salah meletakkan letak elektroda
b. Terkena hantaran listrik akibat tidak adanya penangkal listrik

Hipertensi emergency

Tekanan darah naik

Dapat menjadi kerusakan organ target yang bersifat progresif

Sehingga tekanan darah harus turun

Terapi rehidrasi dengan pemberitaan cairan

Pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat


5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :
a. Mengetahui kelainan irama jantung pasien
b. Mengetahui kelainan miokardium
c. Mengetahui efek penggunaan obat jantung
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Pada saat melakukan tindakan pasien kooperatif, didapatkan hasil gambaran EKG sinus
rithem, HR 60-100×/menit
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnose tersebut,
a. Monitor tanda – tanda vital
TD : 200/140 mmHg
N : 96×/menit
b. Pemberian diit gram
c. Kolaborasi pemberian obat
Amlodipine (oral) 1 × 10 mg
Candesartan (oral) 1× 8 mg
8. Evaluasi diri :
a. Tidak menanyakan posisi yang nyaman pada pasien
b. Tidak membersihkan area dada sebelum meletakkan elektroda
c. Tidak mengecek kesiapan mesin EKG
d. Keterbatasan alat dalam melakukan rekaman EKG
e. Tidak menyiapkan kertas EKG
f. Tidak memasang kabel pada elektroda
9. Daftar Pustaka
Heather Herdman. 2015. NANDA International, Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2009-2011. Jakarta : EGC.
Kusyati, Eni.2013. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang : Kilat
Press.
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI PADA TN.”R”
DIRUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD HAJJAH
ANDI DEPU POLEWALI MANDAR

DISUSUN OLEH :

LISMAYANA

NIM : P.20.017

Preceptor Lahan Preceptor Institusi

(…………………) (………………….)

Anda mungkin juga menyukai