Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberian ASI merupakan cara untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia pada saat awal. ASI adalah sumber gizi yang sangat lengkap

dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi

pada masa pertumbuhan. (Roesli Utami, 2000)

Agar proses laktasi dapat berjalan dengan sempurna salah satu faktor

yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan payudara sebaik-baiknya

supaya dapat berproduksi secara optimal. Untuk itu diperlukan perawatan

payudara sebelum dan sesudah melahirkan. (Soetjiningsih, 1991)

Dengan melakukan perawatan payudara secara benar dan teratur selain

memudahkan bayi menghisap ASI menjaga kesehatan payudara juga

mencegah gangguan selama laktasi. (Luwia Mellisa. S, 2003). Masalah yang

mungkin timbul selama laktasi antara lain pembengkakan payudara,

penyumbatan saluran ASI, radang payudara dan sebagainya. (Soetjiningsih,

1997).

Menurut tiga peneliti yaitu Atkinson (1997), Stors (1988) dan Gulick

(1982) yang menunjukkan bahwa ibu yang mempersiapkan payudaranya

sebelum dan sesudah melahirkan akan lebih berhasil menyusui dari pada yang

tidak. (Roesli Utami, 2000)

Hasil studi awal yang peneliti lakukan pada ibu primipara yang

berkunjung di BPS Ny. Ninik Artiningsih sebanyak 10 orang. Dari 10 orang


tersebut yang mengerti tentang perawatan payudara sebanyak 4 orang (40%).

Sedangkan yang tidak mengerti tentang perawatan peyudara sebanyak 6 orang

(60%).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mengetahui pengaruh

tingkat pengetahuan ibu primipara tentang perawatan payudara terhadap

kelancaran ASI.

B. Identifikasi Masalah

Menurut tiga peneliti yaitu Atkinson (1997), Stors (1988) dan Gulick

(1982) yang menunjukkan bahwa ibu yang mempersiapkan payudaranya

sebelum dan sesudah melahirkan akan lebih berhasil menyusui dari pada yang

tidak. (Roesli Utami, 2000)

Hasil studi awal yang peneliti lakukan pada ibu primipara yang

berkunjung di BPS Ny. Ninik Artiningsih sebanyak 10 orang. Dari 10 orang

tersebut yang mengerti tentang perawatan payudara sebanyak 4 orang (40%).

Sedangkan yang tidak mengerti tentang perawatan peyudara sebanyak 6 orang

(60%).

Dari data di atas tampak bahwa masih banyak ibu-ibu primipara yang

belum mengetahui tentang perawatan payudara yaitu 60%. Oleh sebab itu

peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh tingkat pengetahuan ibu primipara

tentang perawatan payudara terhadap kelancaran ASI.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :
“Bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan ibu primipara tentang perawatan

payudara terhadap kelancaran ASI”.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mempelajari pengaruh tingkat pengetahuan ibu primipara tentang

perawatan payudara terhadap kelancaran ASI.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik ibu primipara.

b. Mengidentifikasi pengaruh tingkat pengetahuan ibu primipara tentang

perawatan payudara terhadap kelancaran ASI.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan data yang terkumpul dan diperoleh

dapat berguna sebagai acuan berbagai pihak antara lain :

1. Peneliti

Sebagai pengalaman melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah.

2. Institusi BPS

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi peningkatan kualitas

pelayanan yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan

sesudah melahirkan tentang perawatan payudara khususnya ibu primipara.

3. Masyarakat

Pengertian ini dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan masyarakat

tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu hamil dan sesudah

melahirkan untuk membantu kelancaran produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai