Bab Ii (P1337420217077)
Bab Ii (P1337420217077)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan
dari kontinuitas yang normal dari suatu tulang. Fraktur tibia dan fibula
bawah lutut yang sering terjadi adalah fraktur tibia dan fibula yang
terjadi akibat pukulan langsung, jatuh dengan posisi kaki fleksi, atau
gerakan memutir keras. Fraktur tibia dan fibula sering kali melibatkan
2. Etiologi
b. Fraktur patologik
dapat timbul sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan
sakit nyeri.
dikemiliteran.
c. Fraktur stress
dan berlebihan.
3. Patofisiologi
pada lokasi tulang yang patah dan kedalaman jaringan lunak sekitar
‘
4. Pathway
Menurut Smeltzer dan Bare (2013) pathway fraktur tibia adalah sebagai
berikut :
Trauma eksternal
Merusak jaringan
Pembedahan
Nyeri
Hambatan Kemampuan
Berpindah
5. Klasifikasi Fraktur
dari sebagian dari garis tengah tulang, sedangkan Black dan Hawk
dicirikan oleh robeknya kulit di atas cidera tulang yang terbagi menjadi
kontaminasi sedang
yaitu:
atau sedang
b. Fraktur Oblique yaitu fraktur yang garis patahnya membentuk
6. Manifestasi Klinis
digerakan secara alamiah atau gerakan luar biasa yang tidak tetap
tulang lainnya.
patah tulang.
8. Pemeriksaan Penunjang
diantaranya:
lunak.
menurun (perdarahan berarti pada sisi fraktur atau organ jauh pada
ginjal.
1) Latihan Nafas
Wlison, 2013).
bantu nafas selama dalam kondisi tidak sadar. Hal ini akan
tenggorokan.
atau pada trauma multipel, serta bila biaya pengobatan dapat ditekan
bila terdapat infeksi, serpihan yang parah pada fragmen fraktur, dan
terbuka, dan fraktur yang disertai cedera jaringan lunak atau pada
2010).
1. Fraktur terbuka
bakteri dan disertai perdarahan yang hebat. Hal yang yang perlu
2. Fraktur tertutup.
terbuka..
c. Retensi atau immobilisasi fraktur adalah mempertahankan
1. Definisi
dari kursi ketempat tidur, naik atau turun dari toilet atau kursi buang
air, dari kursi kelantai atau dari lantai kekursi (Herdman, 2015).
otot atau sendi. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang
bersangkutan.
Ada beberapa jenis latihan kekuatan otot atau latihan gerak sendi
stabilitas.
Bahu:
Fleksi, hiperekstensi, abduksi, adduksi, sirkumduksi,
2 kali sehari
melelahkan pasien.
2. Batasan Karakteristik
1. Pengkajian
kekuatan otot.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keluhan utama
sebelumnya.
sekarang.
kepercayaan.
2. Diagnosa Keperawatan
Salah satu masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan post
2015).
3. Perencanaan
Tabel 2.1
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu.
kekuatan
udara ekstrim.
otot.
fungsi sendi
dan terencana
indikasi
5. Evaluasi
(2015).
Tabel 2.2
Keterangan skala :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu.