Anda di halaman 1dari 13

Sesi 8

RAGAM PENELITIAN KUALITATIF:


METODE ANALISIS SEMIOTIKA
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Komunikasi
(SKOM4436)

Pengembang: Karina Pramita Ningrum, M.Si.


(Universitas Pakuan)

Penelaah: Gunawan Wiradharma, S.Pd., S.I.Kom., M.Si., M.Hum.


(Universitas Terbuka)
(gunawan.wiradharma@ecampus.ut.ac.id)
PENGANTAR

- Analisis semiotika merupakan


salah satu jenis analisis isi kualitatif
dan ilmu yang mempelajari tentang
tanda.
- Ahli semiotika: Peirce dan
Saussure.
- Materi pada sesi ini membahasa
pengertian tanda, sistem tanda,
makna suatu tanda dikaitkan
dengan konteks sosial pengguna
tanda.
TANDA
- Gerak-gerik kita, Bahasa yang kita ucapkan, apa yang kita tulis/gambar,
suara yang kita keluarkan, semuanya adalah tanda.
- Tanda adalah segala sesuatu yang memiliki makna yang berada di luar
dirinya.
- Tanda bisa berwujud fisik (gambar, foto, sketsa, tulisan, bunyi, suara), tetapi
juga bisa tidak berwujud (gagasan, pikiran, mimpi).
- Titik kunci sesuatu disebut sebagai tanda adalah memiliki makna.
- Menurut Fiske (1990), inti komunikasi pada dasarnya adalah tanda dan
makna akan tanda.
Charles Sanders Peirce
• Tanda adalah sesuatu yang menggantikan objek melalui
interpretan.
• Dimensi Tanda: representamen, interpretan, objek
• Tanda dalam studi semiotika: ikon, indeks, dan simbol

Ferdinand de Saussure
• Tanda adalah satuan dasar dari bahasa yang terdiri atas unsur
penanda (signifier) dan petanda (signified)
• Petanda bukan referen & hubungan antara petanda dan
penanda adalah arbitrer
SISTEM TANDA (KODE

SINTAGMATIK PARADIGMATIK

Relasi antartanda dalam bentuk pembeda. Tanda satu


Relasi antartanda dalam bentuk kombinasi atau rangkaian
berbeda dengan tanda lain karena mempunyai unsur
linear.
pembeda.

Setiap tanda berada dalam kodenya sebagai bagian dari


Sebuah tanda ketika digabung dengan tanda lain
suatu paradigma yang bisa dikaitkan dengan tanda-tanda
ditempatkan dalam posisi tertentu dalam sistem tanda.
lain menurut perbedannya.
PENGGANTIAN SEBUAH TANDA

• Fungsinya adalah menggantikan


(melakukan perbandingan) satu tanda
METAFORA dengan tanda lainnya
• Bekerja pada level paradigmatik

• Fungsinya adalah membuat kombinasi,


yaitu suatu tanda dilekatkan atau
METONIMI dirangkai dengan tanda lainnya.
• Bekerja pada level sintagmatik.
TANDA DAN MITOS
- Roland Barthes mengonseptualisasikan tingkatan pertandaan sebagai dua
tingkat pertandaan, yaitu denotasi dan konotasi.
- Denotasi merupakan makna awal dari sebuah tanda tanpa melibatkan unsur
emosi atau perasaan dari pengguna.
- Konotasi terjadi ketika sebuah tanda bertemu dengan perasaan, emosi, atau
tujuan pengguna tanda.
- Barthes menyebut konotasi bekerja karena mitos yang merupakan cara yang
digunakan oleh suatu kebudayaan untuk memahami suatu realitas.
- Mitos bisa diciptakan untuk tujuan tertentu, seperti pemasaran produk. Mitos
berperan dalan menciptakan sistem keyakinan sehingga khalayak yang
semula bingung dan ragu berubah menjadi yakin sehingga khalayak
memahami fenomena atau realitas tersebut sebagai sesuatu yang benar dan
alami (natural).
Dua Tingkat Pertandaan Barthes

Gambar halaman 9.67


Perbedaan Konotasi dan Mitos

Gambar halaman 9.67


KESIMPULAN

- Metode semiotika adalah metode yang dipakai untuk mempelajari tanda,


relasi, dan penggunaan tanda.
- Secara umum, analisis semotika mempelajari tiga aspek. Pertama,
mempelajari makna dari suatu tanda. Kedua, sistem tanda atau rangkaian
antara satu tanda dengan tanda yang lain. Ketiga, mempelajari keterkaitan
tanda dengan pengguna dan konteks sosial dari pengguna yang memakai
tanda.
- Pertanyaan penting dari semiotika adalah bagaimana tanda itu bekerja.
REFERENSI

Modul 9
BMP Metodologi Penelitian Komunikasi
(SKOM4436) Edisi 3

Anda mungkin juga menyukai