Ketelitian Athaf Dalam Wudhu'
Ketelitian Athaf Dalam Wudhu'
Ayat ini adalah tuntunan wudhu’ sebagai salah satu syarat sahnya ibadah shalat seorang hamba.
Perhatikan penempatan kata wa arjulakum ( “ )َو َأۡر ُج َلُك ۡمDan kakimu” sebagai salah satu anggota
tubuh yang wajib disucikan dalam wudhu’. Di mana kata arjulakum (“ )أرجَلكمKakimu” dalam
ilmu sintaksis Arab posisinya disebut sebagi ‘athaf (“ )العطفkata yang digabungkan dengan kata
sebelumnya” dengan adanya huruf wa ( )وsebelumnya yang dikenal sebagai huruf ‘athaf (حرف
“ )العطفKata hubung”. Kata arjulakum ( )أرجَلكمketika dibaca nashab dengan tanda fathah pada
huruf lam ()ل, sejatinya ia di-‘athaf-kan kepada kata aydiyakum (“ )أيدَيكمTangan”. Namun
pertanyaannya, kenapa kata arjulakum ( )أرجَلكمdiletakan setelah kata ru’usikum (“ )رأوسِك مKepala”
yang notabene dibaca majrur dengan tanda kasrah? Kenapa kata arjulakum ( )أرجلكمtidak
diletakan langsung setelah kata aydiyakum ( )أيديكمsehingga ‘athaf-nya bersifat langsung tanpa
ada perantara sesuai kelaziman komposisi kalimat Arab?
Pesannya, begitulah ketelitian gaya bahasa al-Qur’an sehingga perbedaan dalam letak kata
bahkan perubahan kecil dalam satu harakat saja membawa dampak besar dalam konsekwensi
hukum yang dilahirkannya. Subhanallah.