Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi
kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh
pada anak balita di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta
terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini di pengaruhi oleh pola
asuh yang tidak memadai terutama dalam 1000 HPK. Anak tergolong stunting
apabila panjang dan tinggi badan menurut umur lebih rendah dan dari standar
nasional yang berlaku. Standar di maksud terdapat pada buku kesehatan ibu dan
anak (KIA) dan bebeeapa dokumen lainnya.
Penurunan stunting penting di lakukan sedini mungkin untuk menghindari
dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tun]mbuh kembang
anak. Stunting merupkan perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak
tidak maksimal. Hal ini bersiko menurunkan produktifitas pada saat dewasa.
Stunting juga menjadikan anak lebih rentang terhadap penyakit. Anak stunting
beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan,
stunting dan berbagai bentuk malasah gizi di perkirakan berkontribusi pada
hilangnya 2 – 3% produk Dosmestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)2018 menunjukkan penurunan
prevalensi stunting di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun yaitu
dari 37.2% (2013) menjadi 30,8% (2018). Sedangkan untuk balita berstatus
normal terjadi peningkatan dari 48,6% (2013) menjadi 57.8% (2018). Adapun
sisanya mengalami masalah gizi lainnya.
Stunting telah di tetapkan sebagai prioritas nasional dalam dokumen
perencanaan dan TPB, adapun strategi percepatan perbaikan gizi dalam dokumen
perencanaan RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut.
a. Peningkatan serveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan
b. Peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi dengan
fokus utama pada 1.000 hari pertama kehidupan ( ibu hamil hingga anak usia
23 bulan ) balita , remaja dan calon pengantin
c. Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi,
higiene dan pengasuhan
d. Peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi termasuk melalui upaya
kesehatan berbasis masyarakat/UKBM ( posyandu dan pos paud)
e. Penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi
f. Pengembangan fortifikasi pangan

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 1
g. Penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik
yang di dukung oleh peningkatan kapasitas pemerintah pusat, propinsi dan
kabupaten/kota dalam pelaksanaan renaca aksi pangan dan gizi.
Untuk kepentingan pengelolaan yang efektif dari kegiatan Stunting dan
Wasting RS tersebut, RSUD dr. M. Thomsen Nias membentuk Stunting dan
Wasting RS. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Stunting dan Wasting RS
memerlukan acuan yang jelas yaitu Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit
RSUD dr. M. Thomsen Nias yang diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam
melaksanakan kegiatan penurunan angka Stunting dan Wasting.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai acuan bagi rumah sakit dalam melaksanakan sistem Stunting dan
Wasting rumah sakit sehingga tercipta mutu pelayanan kesehatan dan gizi
b. Tujuan Khusus
1. menurunkan prevalensi Stunting;
2. meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
3. menjamin pemenuhan asupan gizi;
4. memperbaiki pola asuh;
5. meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan
6. meningkatkan akses air minum dan sanitasi

1.3 Landasan Hukum


a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah;
g. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit;
h. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting;
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/Menkes/Per/X/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 2
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah
Sakit dan Kewajiban Pasien;
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020 tentang Akreditasi
Rumah Sakit;
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0348/2013 tentang
Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias
Provinsi Sumatera Utara;
n. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan
Rumah Sakit Rujukan Regional;
o. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera
Utara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 25 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera Utara;
p. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Nias;
q. Peraturan Bupati Nias Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias;
r. Peraturan Bupati Nias Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nias;
s. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Nomor :
445/1127/K/RS/2019 tentang Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Gunungsitoli Kabupaten Nias;
t. Keputusan Direktur RSUD dr. M. Thomsen Nias Nomor 445/4312/K/RS/Tahun
2022 tentang Tim Stunting dan Wasting Pada RSUD dr. M. Thomsen Nias
Tahun 2022

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Thomsen Nias berkedudukan di


wilayah Provinsi Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Dr. Ciptomangunkusumo No.
15 Gunungsitoli, merupakan Perangkat Daerah milik Pemerintah Kabupaten Nias dan
telah lulus Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dengan tingkat kelulusan
PARIPURNA sesuai surat Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor :
2207/KARS/XII/2017 tanggal 22 Desember 2017 Perihal Pemberitahuan Hasil
Akreditasi RSUD Gunungsitoli Kab. Nias (nama RSUD dr. M. Thomsen Nias yang
lama), dan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-SERT/932/ XII/2017
Tanggal 22 Desember 2017.
RSUD dr. M. Thomsen Nias merupakan Rumah Sakit Rujukan Regional se-
Kepulauan Nias sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I/0363/2015 tentang Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional, dan Peraturan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 25 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Rumah Sakit
Rujukan Regional Kepulauan Nias, maka RSUD dr. M. Thomsen Nias wajib ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Kelas B dan Rumah Sakit Pendidikan sesuai standar dan
ketentuan yang berlaku.
RSUD dr. M. Thomsen Nias ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.03/I/0348/2013 tanggal
19 Februari 2013 dengan jumlah Tempat Tidur di RSUD dr. M. Thomsen Nias
sebanyak 257 TT berdasarkan Keputusan Direktur RSUD dr. M. Thomsen Nias
Nomor : 445/82/K/RS/TAHUN 2018 tanggal 11 Januari 2018 tentang Perubahan atas
Keputusan Direktur RSUD dr. M. Thomsen Nias Nomor : 445/25/K/RS/2016 tentang
Penetapan Jumlah Tempat Tidur di RSUD dr. M. Thomsen Nias Kabupaten Nias.
RSUD dr. M. Thomsen Nias telah
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan
status BLUD Penuh sesuai Keputusan Bupati
Nias Nomor : 445/336/K/2014 tanggal 10
September 2014 tentang Penetapan Status
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit
Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias.
PPK-BLUD diterapkan sejak 01 Januari 2015

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 4
dengan prinsip praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan kinerja manfaat, kinerja
keuangan dan kinerja pelayanan di RSUD dr. M. Thomsen Nias.
RSUD dr. M. Thomsen Nias selalu mengedepankan pelayanan kepada pasien
yang optimal (orientasi pelayanan kepada pasien), sehingga pasien yang berkunjung di
RSUD dr. M. Thomsen Nias dapat terlayani dengan baik dan meningkatkan jumlah
kunjungan pasien untuk menunjang pembangunan bidang kesehatan melalui
pendapatan rumah sakit yang terus meningkat.

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 5
BAB III
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

3.1 Visi
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rujukan di
RSUD dr. M. Thomsen Nias terhadap masyarakat dan mempertimbangkan
perkembangan, masalah, tantangan yang dihadapi serta kecenderungan
pembangunan kesehatan ke depan, maka ditetapkan Visi RSUD dr. M. Thomsen
Nias yaitu :

“Rumah Sakit Kelas “B” dengan pelayanan profesional berkualitas


mandiri dan terpercaya di Kepulauan Nias”

Visi tersebut perlu ditanamkan kepada setiap petugas RSUD dr. M.


Thomsen Nias sehingga menjadi visi bersama yang pada gilirannya mampu
mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada di RSUD dr. M.
Thomsen Nias.

3.2 Misi
Adapun Misi RSUD dr. M. Thomsen Nias yang juga menjadi langkah
yang harus ditempuh dalam mencapai Visi adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Pelayanan Medik sesuai standar Rumah Sakit Kelas “B”.
b. Meningkatkan pemenuhan ketersediaan fasilitas Sarana dan Prasarana
pelayanan Rumah Sakit.
c. Meningkatkan Kemandirian Manajemen tata kelola BLUD dan Akreditasi
Rumah Sakit.
d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
yang Kompeten dan Profesional dibidangnya.

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR

TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN KETATAUSAHAAN, SUB BAGIAN AKREDITASI, HUMAS, SUB BAGIAN SDM, PENDIDIKAN,
RUMAH TANGGA DAN ASET HUKUM DAN KEMITRAAN PELATIHAN DAN PENELITIAN

BIDANG KEUANGAN DAN BIDANG PENGEMBANGAN,


BIDANG PELAYANAN PERENCANAAN PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA RUMAH SAKIT

SEKSI PERENCANAAN, ANGGARAN, SEKSI PEMELIHARAAN SARANA,


SEKSI MEDIS DAN PENUNJANG PRASARANA, SANITASI DAN KESEHATAN
MEDIS EVALUASI DAN PELAPORAN
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

SEKSI KEPERAWATAN SEKSI PERBENDAHARAAN, SEKSI PENGEMBANGAN SARANA


MOBILISASI DANA DAN AKUNTANSI DAN PRASARANA

Gambar 4.1 Struktur Organisasi RSUD dr. M. Thomsen Nias

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM STUNTING DAN WASTING

Struktur organisasi Tim Stunting dan Wasting yang berlaku di RSUD dr. M.
Thomsen Nias adalah sebagai berikut :

Direktur RSUD
dr. M. Thomsen Nias

Kabid Pelayanan

Kasie Keperawatan

Ketua Stunting dan Wasting RS

Sekretaris

Anggota

Gambar 5.1 Bagan Struktur Organisasi Tim Stunting dan Wasting


RSUD dr. M. Thomsen Nias

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 8
BAB VI
DEFINISI

1. Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat


kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau
tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
2. Intervensi Spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi
penyebab langsung terjadinya Stunting.
3. Intervensi Sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi
penyebab tidak langsung terjadinya Stunting.
4. Percepatan Penurunan Sfunting adalah setiap upaya yang mencakup Intervensi
Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik,
integratif, dan berkualitas melalui kerja sarra multisektor di pusat, daerah, dan
desa.

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 9
BAB VII
KELOMPOK SASAAN PENURUNAN STUNTING DAN WASTING

Pelaksanan percepatan penurunan stunting dan wasting meliputi kelompok


sasaran :
1. Remaja
2. Calon Pengantin
3. Ibu Hamil
4. Ibu menyusui
5. Anak berusia 0 – 59 bulan

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 10
BAB VIII
URAIAN TUGAS TIM STUNTING DAN WASTING RUMAH SAKIT

Uraian tugas Tim Stunting dan Wasting Rumah Sakit RSUD dr. M. Thomsen
Nias adalah sebagai berikut :
1. Ketua
a. Membantu Direktur dalam menyusun Standar Prosedur Operasional,
Pedoman dan Panduan serta Kebijakan tentang pelaksanaan program
Stunting dan Wasting di RSUD dr. M. Thomsen Nias;
b. Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan Tim Stunting dan Wasting;
c. Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Seksi
Keperawatan maupun Kepala Instalasi yang terkait dalam membina kualitas
pelaksanaan program kegiatan;
d. Mengkoordinir kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah
sakit tentang program stunting dan wasting;
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan secara berkala terhadap
pelayanan program stunting dan wasting di RSUD dr. M. Thomsen Nias dan
melaporkan kepada Direktur.
2. Sekretaris
a. Mengelola administrasi surat menyurat tim;
b. Membuat undangan rapat dan membuat notulen;
c. Mencatat dan mengolah data-data yang berhubungan dengan stunting dan
wasting
d. Membantu ketua dan mesosialisasikan program-program tim stunting dan
wasting.
3. Anggota
a. Membuat perencaan untuk pelayanan stunting dan wasting;
b. Melaksanakan pelayanan stunting dan wasting dengan baik dan benar;
c. Melaksanakan pemantauan pelaporan pelayanan stunting dan wasting;
d. Melaksanakan pengawasan terhadap SPO yang telah ditetapkan
e. Melakukan evaluasi kegiatan operasional dan mutu pelayanan termasuk
pencatatan dan pelaporan.

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 11
BAB IX
TATA HUBUNGAN KERJA

KOORDINASI
Kepala Bidang
Pelayanan

Tim Stunting
dan Wasting Kepala Seksi
Keperawatan
Rumah Sakit
Unit Organisasi/Komite
dan Unit Kerja lainnya

Gambar 7.1 Tata Hubungan Tim Stunting dan Wasting RS RSUD dr. M. Thomsen Nias

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 12
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT TIM STUNTING DAN WASTING RUMAH SAKIT

10.1 Pertemuan Rutin


a. Rapat pembuatan program percepatan penurunan stunting dan wasting :
1) Dipimpin oleh ketua Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan
Wasting dihadiri oleh Direktur RS, anggota tim, Kepala instalasi dan para
Manager Bidang / Bagian yang terkait;
2) Rapat dilaksanakan di akhir tahun.
b. Rapat penyampaian monitoring pelaksanaan capaian program dan
rencanaperbaikan dan evaluasi masalah atau kendala
1) Rapat dipimpin oleh ketua Tim Koordinasi Percepatan dan Wasting
dihadiri oleh Direktur RS, Sektretaris Tim, dan anggota Tim serta unit
terkait;
2) Membahas capaian program dilaksanakan setiap 3 bulan;
3) Membahas Analisa dan tindak lanjut dari capaian.

10.2 Rapat Insidentil


Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
a. Rapat Koordinasi dengan pihak eksternal (Dinas Kesehatan setempat);
b. Rapat koordinasi dengan Komite (Komite Mutu, KSM, Komite Medik, Tim
PKRS) terkait evaluasi Program Kerja Tim Koordinasi Percepatan
Penurunan Stunting dan Wasting

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 13
BAB XI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

1. MONITORING
a. Seluruh kegiatan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan
b. Wasting dilakukan monitoring masuk ke dalam program kerja Percepatan
c. Penurunan Stunting dan Wasting;
d. Monitoring dengan cara melakukan observasi secara langsung, pengumpulan
data , wawancara, survei sesuai dengan kegiatan di dalam program kerja ;
e. Monitoring dapat dilakukan dengan secara manual/ tertulis dengan ceklist
worksheet/
f. dapat melalui sistem dengan menggunakan google docs ;
g. Monitoring dilakukan oleh unit terkait yang dikoordinasikan oleh anggota
h. tim yang mewakili setiap unit pelayanan terkait program Percepatan
i. Penurunan Stunting dan Wasting;
j. Monitoring dapat dilakukan secara harian, mingguan / periode tertentu ;
k. Hasil monitoring direkap, dibuat grafiktren atau kesimpulan hasil akhir ,
l. analisa dan direncanakan untuk tindak lanjutnya.
2. EVALUASI
a. Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting mengevaluasi
seluruh kegiatan melalui evaluasi program kerja sesuai dengan periode
pelaporan evaluasi program;
b. Evaluasi program dibahas dengan tim/KSM/Komite/Bidang/Unit terkait
c. dan dilaporkan kepada direktur rumah sakit setiap TW ;
d. Hasil evaluasi dilakukan analisa dan tindak lanjut untuk memperbaiki hasil
yang belum optimal/ belum tercapai .
3. PELAPORAN
a. Pelaporan rutin disampaikan oleh ketua Tim Koordinasi Percepatan
Penurunan Stunting dan Wasting dan berkoordinasi dengan Wadir Medis /
Manajer Pelayanan Medis kepada Direktur setiap TW dengan melampirkan
lembar proses ;
b. Pelaporan rutin disampaikan oleh ketua Tim Koordinasi Percepatan
Penurunan Stunting dan Wasting kepada Dinas Kesehatan / Kementerian
Kesehatan melaluiaplikasi e- PPGBM;
c. Direktur akan memberikan feedback untuk ditindak lanjuti oleh Tim Koordinasi
Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting bersama timnya dan
dikoordinasikan dengan bagian terkait pemberi pelayanan di rumah sakit.

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 14
BAB XII
PENUTUP

Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penekanan/ penurunan angka stunting


dan wasting sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga dan
menjamin asupan gizi pada semua pasien di RSUD dr. M. Thomsen Nias.

Gunungsitoli, September 2022

Disetujui Oleh :
Direktur RSUD dr. M. Thomsen Nias , Tim Stunting da Wasting RSUD dr. M.
Thomsen Nias Tahun 2022
Ketua,

dr. NOFERLINA ZEBUA dr. TATI K. ZILIWU, Ms.C, Sp.A


Pembina Penata Tk.I
NIP. 19821114 200904 2 006 NIP. 19761009 200502 2 001

Pedoman Stunting dan Wasting Rumah Sakit di RSUD dr. M. Thomsen Nias 15

Anda mungkin juga menyukai