Anda di halaman 1dari 21

GAMBARAN UMUM

INFEKSI HANTA VIRUS

dr Lisa Novipuspitasari SpPD


RSUD SULTAN FATAH DEMAK JAWA TENGAH
ETIOLOGI

genus Orthohantavirus, famili


Hantaviridae, dan ordo
Bunyavirales.

Virus Ribonucleic acid (RNA)


- Tudung (envelope),
- Bulat atau oval
- Diameter 80 - 210 nm.

Hemorrhagic Fever with Renal


Orthohantavirus teridentifikasi Syndrome (HFRS)
dan 24 diantaranya dapat
menginfeksi manusia Hantavirus with Pulmonary
Syndrome (HPS)
Situasi Kasus Global

Old World Hantavirus New World Hantavirus


Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome Hantavirus with Pulmonary
(HFRS) Syndrome (HPS)

Eropa - Asia Amerika


• Seoul (SEOV) • Sin Nombre (SNV)
• Hantaan (HTNV) • Andes (ANDV)
• Puumala (PUUV)
• Dobrava-Belgrade (DOBV)
• Saarema (SAAV).
Situasi Indonesia
Ima Nurisa 2005
7 dari 85 (8,2%) orang yang
menderita gangguan ginjal
memiliki bukti serologis
terhadap Seoul virus di
Makassar dan Jakarta.

B2P2VRP Salatiga 2019


wabah unknown fever di
Jeneponto, Sulawesi
Selatan : dari 142 serum
yang diperiksa PCR, tiga di
Ima Nurisa (1997) antaranya positif
serologis Orthohantavirus
pada 1,8% orang di terkonfirmasi Seoul virus.
Pelabuhan Tanjung Priuk
dan 1,1% orang di
Pelabuhan Sunda Kelapa.
1991 1992 Hadi, T.R.
Pelabuhan
Maumere, 13 dari 100
Flores, Nusa orang yang
diperiksa
Tenggara memiliki bukti
Timur. serologs
Orthohantavirus
Penelitian oleh INA-Respond tahun 2013-2016 pada 8 rumah sakit rujukan di 7
kota besar melalui studi Acute Febrile Illness Requiring Hospitalization (AFIRE)
Tidak hanya pada manusia, Orthohantavirus juga telah terbukti bersirkulasi pada reservoir di
beberapa daerah di Indonesia melalui beberapa penelitian sebagai berikut:

Hadi dan Ristiyanto (1992) di Mulyono, et al. (2019) di Balai Besar Penelitian dan
Pelabuhan Maumere, NTT Kabupaten Kendal Pengembangan Vektor dan
menemukan adanya bukti menemukan adanya bukti Reservoir Penyakit Salatiga
serologis Orthohantavirus serologis Orthohantavirus melalui penelitian Rikhus
pada berbagai reservoir Vektora tahun 2015 – 2018 di
Mulyono, Ristiyanto, dan 29 provinsi menemukan
Ibrahim, et al. (1996) pada 7 Putro (2017) pada R. adanya bukti serologis
area pelabuhan di Indonesia norvegicus di Maumere, Orthohantavirus pada 6,08%
(Makassar, Semarang, NTT menemukan adanya tikus yang diperiksa.
Pasuruan, Maumere, Panjang, bukti serologis Persentase tertinggi
Cilacap, dan Jakarta) Orthohantavirus ditemukan di Provinsi DKI
menemukan adanya bukti Jakarta (23,81%).
serologis Seoul virus reservoir
RESERVOIR
Rodensia, celurut (shrew), tikus tanah (mole), dan kelelawar merupakan reservoir
Orthohantavirus
Hingga saat ini belum ada bukti yang kuat terkait potensi transmisi Orthohantavirus dari
spesies selain rodensia dan celurut kepada manusia

Ada lebih dari 80 jenis mamalia yang berperan sebagai reservoir Orthohantavirus yaitu 51 jenis
tikus, 7 jenis kelelawar dan 20 jenis celurut dari Ordo Soricomorpha

Setiap strain Orthohantavirus memiliki spesies inang masing-masing


Penularan Orthohantavirus
Tertular ke manusia :
1. Kontak langsung
2. Aerosol dari debu yang
terkontaminasi sekresi reservoir

Penularan dari manusia ke manusia belum


pernah dilaporkan

Dapat terinfeksi melalui kontak


dengan reservoir utama, tetapi
belum dilaporkan penularan virus
dari spesies ini ke spesies lain.

Antar reservoir : kucing, anjing,


kontak langsung. dan anjing hutan
perkelahian /kawin
Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome
Masa inkubasi 1-2 minggu, atau mencapai 8 minggu (jarang )
Manifestasi klinis sesuai dengan strain Orthohantavirus yang
menginfeksi → mortalitas berbeda ( 5-15 % )
Ringan : Nephropathia
epidemica (NE)
Puumala ( PUUV )
Dapat melibatkan paru :
penumonia

Manifestasi klinis
Seoul ( SEOV ) moderate

Hantaan (HTNV)
Dobrava-Belgrade (DOBV) Manifestasi klinis lebih
Saarema (SAAV ) berat.

SEOV sering teridentifikasi di Indonesia, sehingga perlu


Pada pemeriksaan laboratorium, pasien HFRS mengalami kewaspadaan dini dari tenaga kesehatan dalam mengenali
trombositopenia sejak awal penyakit tersebut. (Lukman et al. 2019)
Tahapan klinis HFRS
1. Fase febris 4. Fase diuretik
Suhu >39°C sering buang air kecil
wajah terasa panas, sakit kepala,
tidak nafsu makan dan nyeri pada
bola mata tampak perbaikan—
conjunctival bleeding penyembuhan. Dengan
pengawasan komplikasi
2. Fase hipotensi 1. Tekanan darah
hipotensi -syok : menurun
peningkatan 2. Gangguan , elektrolit
permeabilitas vaskuler 3. Perdarahan sistem
→ edema paru dan pencernaan,
peritoneal. pernafasan , saraf

5. Fase convalescence
3. Fase oliguria Penyembuhan cepat,
Disertai :
Oliguria-- anuria +
1. Kelemahan otot
perdarahan
2. Penurunan daya
fase kritis →kematian → tahan tubuh,
penanganan yang intensif.
3. Sering kencing
SEOV sering teridentifikasi di Indonesia -- >kewaspadaan dini dari tenaga kesehatan dalam mengenali penyakit tersebut.
(Lukman et al. 2019)

Kim et al. (1995) Seoul ( SEOV )


Lukman et al. (2019) insufisiensi renal lebih ringan,dominan peningkatan SGOT SGPT
Membandingkan Hantaan ( HTMV )
manifestasi klinis lebih banyak didapatkan insufisiensi renal dan perdarahan.
SEOV dan HTMV
Berbagai studi menunjukkan bahwa deteksi Orthohantavirus berawal dari kecurigaan kasus penyakit infeksi tropis lainnya .

Manifestasi klinis dan hasil laboratorium penyakit ini menyerupai dan dapat terjadi bersamaan (ko-infeksi) dengan
penyakit infeksi tropis lainnya di Indonesia :
Infeksi virus Dengue Leptospirosis Demam tifoid Rickettsiosis

Oleh karena itu, penyakit virus Hanta perlu menjadi diagnosis banding terhadap kecurigaan penyakit infeksi tropis tersebut.

Komplikasi tipe Acute encephalomyelitis Kegagalan multiorgan edema paru


HFRS yang Disseminated intravascular Gagal ginjal stadium akhir Acute respiratory distress
dilaporkan coagulation (DIC), syndrome (ARDS),
meliputi
Hantavirus Pulmonary Syndrome
Inkubasi yang lebih pendek, yaitu
berkisar antara 14-17 hari
Kasus asimtomatis dan gejala
ringan jarang ditemukan → Angka
kematian tipe HPS mencapai 60%.

Hingga saat ini, reservoir strain


Orthohantavirus HPS (SNV dan
ANDV) hanya ditemukan di benua
Amerika → WASPADA kasus
IMPOR
Tahapan klinis HPS
1. Fase febris 3. Fase convalescence
Myalgia (nyeri otot), Pada pasien HPS,
sakit kepala, malaise pemulihan dari infeksi
dan demam tanpa akut berlangsung cepat.
batuk dan pilek Akan tetapi,
2. Stadium membutuhkan waktu
cardiacpulmonary beberapa minggu
hingga beberapa bulan.
Karakteristik HPS
Dari pengamatan kasus
Edema paru --batuk , yang ada, pasien akan
ec virus menyerang pulih sepenuhnya dan
endothelium tidak ada infeksi kronis
microvasculair paru yang terdeteksi.
yang menyebabkan
kebocoran pada
microvasculair → Selanjutnya Meskipun kasus klinis lebih
→ serang otot lemahnya otot jantung sedikit, tetapi mortalitasnya
jantung → miokarditis yang menyebabkan lebih tinggi dibandingkan
→hipotensi takikardia kematian. dengan tipe HFRS
Faktor Risiko Jenis kelamin dan Usia
Prevalensi virus Hanta di DUNIA → prevalensi laki-laki >perempuan
Di Swedia, meskipun proporsi Tidak ada perbedaan Studi kasus HFRS Taiwan
laki-laki dan perempuan jenis kelamin dalam (Hsieh CJ, 2020) :risiko HFRS
terinfeksi PUUV sama, distribusi geografis kasus meningkat pada usia
kejadian NE lebih tinggi pada HFRS atau kematian. ≥40tahun , > Laki-laki ,
laki-laki berusia ≥10 tahun. Pada kasus HPS di memiliki risiko terinfeksi HPS
Meskipun NE dianggap Amerika 1,5 kali lebih tinggi daripada
penyakit ringan dan dikaitkan perempuan. Peningkatan
dengan angka kematian ≤1%, Studi di China (Klein, risiko mungkin karena
selama fase akut NE, angka 2011) → 80.671 kasus paparan pekerjaan.
kematian lebih tinggi pada HFRS selama 2004-2008
pasien perempuan dengan 39,2% berusia
dibandingkan laki-laki. 20-39 tahun.
(Hjertqvist M).
Faktor Risiko terkait Keberadaan Reservoir Utama dan Faktor Lingkungan
Orthohantavirus dapat menginfeksi manusia melalui transmisi reservoir yaitu tikus dan celurut
FAKTOR RESERVOIR UTAMA FAKTOR LINGKUNGAN
Keberadaan predator alamiah Curah hujan yang tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB)
reservoir → mempengaruhi ketersediaan makanan HFRS di Cina erat berkaitan
infeksi Orthohantavirus pada tikus meningkat sehingga dengan suhu musim panas
manusia berpotensi meningkatkan yang rendah dan curah hujan
jumlah populasi reservoir yang tinggi. Hal tersebut
Peningkatan infeksi PUUV →
(Tian, et al., 2017). menjadi musim terbaik untuk
populasi predator alamiah
perkembangan tanaman biji-
bank vole (reservoir PUUV) Insiden HFRS meningkat bijian yang menjadi sumber
yakni burung hantu Tengmalm secara signifikan pada makanan reservoir (Tian dan
berkurang (Khalil, 2016). tahun 2014 di lima negara Stenseth, 2019).
Balkan Barat yang terkena
banjir
Faktor Risiko terkait Antropogenik
Faktor risiko yang berkaitan dengan perilaku manusia yang terkait dengan frekuensi
keterpaparan reservoir utama (tikus dan celurut) atau lingkungan yang tercemar.
Atau berkaitan aktivitas yang dilakukan dan pekerjaan yang dilakukan
Pembersihan dan memasuki Kegiatan rekreasi atau Di negara endemis HPS
lokasi-lokasi tempat reservoir aktivitas di luar ditemukan bahwa pekerjaan di
bersarang seperti loteng, ruangan seperti sektor pertanian meningkatkan
ruang bawah tanah, gudang, ekowisata, memancing, risiko mengalami HPS yang
garasi, dan pemukiman yang berkemah, mendaki didukung dengan temuan
berdekatan dengan hutan gunung, menjadi seropositif pada tikus dalam
(Heyman dan Reusken, 2013). potensi terpapar jumlah tinggi (Martinez, et al.
Orthohantavirus. dalam Tian dan Stenseth, 2019).
Studi di Cina →berkemah atau
tinggal di gubuk ladang, Tukang ledeng, tukang listrik, pengendalian hama (pest
pinggiran desa menjadi faktor control), dan pekerja konstruksi dapat berisiko karena harus
risiko keterpaparan memasuki berbagai bangunan yang dipenuhi reservoir
Diagnosis
Diagnosis penyakit virus Hanta di manusia berdasarkan pada gambaran klinis,
gambaran epidemiologi dan pemeriksaan laboratorium.
DIAGNOSA BANDING
INFEKSI VIRUS DENGUE LEPTOSPIROSIS DEMAM THYPOID RICKETSIOSIS

Diagnosis laboratorium untuk penyakit virus Hanta dapat melalui :


1. Tes serologis (ELISA atau IFA)
2. molekuler dengan PCR ataupun dilanjutkan dengan sequencing
3. Bukti antigen virus dalam jaringan oleh imunohistokimia (dilakukan jika
serum atau jaringan tubuh tidak dapat diambil).
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan yang spesifik
untuk penyakit virus Hanta
PENGOBATAN PENGOBATAN
SUPORTIF SIMPTOMATIS
VAKSIN
Penelitian vaksin Orthohantavirus masih
dikembangkan

Korea Selatan dan China : vaksin Hantavax


(whole virus inactivated vaccine/ virus
Efektivitas vaksinasi belum jelas meskipun mati) untuk strain HTNV dan bivalen whole
dilaporkan ada penurunan jumlah kasus di virus inactivated vaccine untuk HTNV dan
Korea Selatan dan China SEOV.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai