Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KESEHATAN REPRODUKSI

PEMERKOSAAN

Disusun oleh :
Yuniar Angelia Kaunang ( 1915201015 )
Pande Putu Nadyutami ( 1915201013 )

Dosen Pengampu :
Putu Ayu Ratna Darmayanti, S.Tr,Keb.,M.Kes

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEBIDANAN
2022/2023
A. Pengertian Pemerkosaan
Pemerkosaan merupakan salah satu tindakan kriminal yang sampai saat ini
sangat sering terjadi. Pemerkosaan merupakan bentuk kriminal yang berat karena
merugikan korbannya, merusak masa depan, dan menimbulkan efek yang sangat
buruk bagi korban bahkan sampai terjadinya kematian.
B. Faktor Penyebab Pemerkosaan
Banyak motif penyebab terjadinya perilaku permerkosaan, Kenocci dan
Ebbesen (Antonetti & Baines, 2014) menyatakan bahwa pemerkosaan terjadi karena
adanya keinginan untuk menuangkan motif yang berbeda dan juga mengekspresikan
berbagai emosi yang berbeda. Perilaku pemerkosaan juga dapat ditampakkan sebagai
suatu ekpresi atau tindakan permusuhan dan kebencian. Secara umum perilaku
perkosaan tidak terlepas dari tindakan seksual karena berhubungan erat dengan
hubungan seksual antara individu yaitu dan korban.
Faktor-faktor penyebab terjadinya pemerkosaan dapat dilihat dari dua sisi
yaitu secara internal dan secara eksternal (Saragih, 2014). Secara internal
pemerkosaan terjadi karena adanya dorongan pemuasan seksual , usia yang
bertambah, moral , serta religiusitas dan sebagainya. Secara eksternal pemerkosaan
bisa terjadi karena adanya keinginan untuk mencari fantasi seksual yang pernah
dialami sebelumnya, misalkan sering terpapar oleh media-media pornografi. Individu
yang sering mengkonsumsi pornografi membuat individu memiliki hasrat dan fantasi
yang tinggi terkait dengan hubungan seksual yangyang menjadikan subjek tidak
mempu untuk mengendalikan diri (Sasongko, 2014).
C. Penatalaksanaan
1. Merespon kekerasan seksual berupa memberikan pelayanan klinis,
mengumpulkan bukti forensik, merujuk untuk internitasi lebih lanjut.
2. Memberi pelayanan klinis berupa riwayat, pemeriksaan, perawatan dan
konseling.
3. Perawatan komplikasi yang mengancam nyawa terlebih dahulu, mencegah
IMS, jika ada indikasi bisa diberikan vaksin hepatitis B.
4. Mencegah penularan HIV, jika insiden <27 jam dan terjadinya resiko
penularan.
5. Pencegahan kehamilan <5 hari, dosis tunggal 1,5 mg levonogrestrel atau
ethiny lestradiol 100 mcg + levonogrestrel 0,5 mg dua dosis terpisah 12 jam
6. Perawatan luka
7. Rujuk pasien ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi jika diperlukan
D. Dampak Akibat Pemerkosaan
1. Dampak Fisik : lebih menuju ke fisik korban pelecehan
misalnya seperti rasa sakit pada vagina, perdarahan yang berlebihan, memar
yang diakibatkan berasal dari sebuah pukulan dari pelaku dan bekas-bekas
gigitan atau bekas dari benda-benda yang digunakan untuk menganiaya
korban.

2. Dampak psikologis : kaitannya dengan mental dari korban, bisa


berlangsung dalam waktu panjang atau pendek tergantung tingkat kementalan
yang diderita/diterima korban. Contohnya, marah yang berlebihan kepada
pelaku, sering merasa pusing dan merasa tidak berharga.

3. Dampak sosio-psikologis : biasanya didasarkan pada pemikiran dan


mitos-mitos mengenai pemerkosaan itu sendiri. Misalnya ketakutan mengenai
apakah masyarakat dapat menerima si korban atau malah beranggapan si
korban hanya dianggap sebagai beban serta juga dapat apakah si korban bisa
berhubungan dengan laki-laki secara umum atau secara khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Nurdiana, M., Arifin, R. (2020). Tindak Pidana Pemerkosaan : Realitas Kasus dan
Penegakan Hukumnya di Indonesia. Jurnal Universitas Tidar, 3(2), 1-12.
Arifin, Ridwan; Waspiah; Latifiani, Dian. Penulisan Karya Ilmiah untuk Mahasiswa
Hukum. Semarang: BPFH UNNES 2018.
Bhomick K, Chaliha R. “A Descriptive One year study on the alleged Male & Female
Victims and Accused of Sex crime”. Volume 33. Nomor 3, Tahun 2011, hlm. 214-
220.
Budiasih. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Wilayah UPT
Kesmas Gianyar I Tahun 2016. 2016.
Azizah. Kebahagiaan dan Permasalahan di Usia Remaja (Penggunaan Informasi
dalam Pelayanan Bimbingan Individual). KONSELING RELIGI. Jurnal Bimbingan
Konseling Islam. 2013;4(2):295.
Pedoman Standar Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Kemenkes
RI. Jakarta. 2014.
Heryani, Reni. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan. Jakarta: CV. Trans info
media. 2011.

Anda mungkin juga menyukai