Anda di halaman 1dari 9

KONTRIBUSI ‘AISYIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN TK ‘AISYIYAH

BUSTHANUL ATHFAL DI MOJOKERTO TAHUN 1971-1990


Oleh: Robiatul Adawiyah
12307183006
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
robiatul.adawiyah1012@gmail.com

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi perempuan Islam di Indonesia bukan muncul secara langsung, melainkan
melalui sebuah proses yang bertahap. Perjuangan dan pergerakan yang secara terus menerus
dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan di Indonesia hingga sekarang dengan berbagai
problematika dan tantangannya. Bahkan jika ada satu isu berhasil diperjuangkan maka isu yang
lain pun muncul dan berkembang mengkuti siklus perubahan sosial dan isu-isu itu berada di
masyarakat.1
Bermula dari Siswa Praja gagasan pak Sumodirdjo. Sumodirdjo merupakan seorang guru
Standart School Muhammadiyah dan dia juga yang memiliki gagasan mendirikan ‘Aisyiyah.
Sumodirjo menekankan bahwa perjuangan Muhammadiyah akan sangat terdorong dengan
adanya peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan muridnya, baik dalam bidang
spiritual, intelektual, maupun jasmani. Pada tahun 1919 Sumardjo berhasil mendirikan
perkumpulan putra-putri siswa Standart School Muhammadiyah. Perkumpulan itu diberi nama
Siswa Praja (SP). Tujuan dibentuknya SP adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki
akhlak, dan memperdalam agama. Pada tahun 1923, SP putri mulai diintegrasikan menjadi
urusan ‘Aisyiyah. SP mampu mendirikan Busthanul Athfal pada tahun 1924. Busthanul Athfal
merupakan suatu gerakan membina anak usia dini yang berumur 4-5 tahun. Aisyiyah selalu
tampil dalam memperjuangkan hak dan peran perempuan dalam menentang diskriminasi gender
dan juga perlindungan anak. 2
Keterlibatan ‘Aisyiyah di bidang pendidikan sudah dimulai sejak tahun 1919. Dalam
perkembangannya ‘Aisyiyah terus mengalami peningkatan peran dan pemajuan pendidikan

1
Ayu Rita M, “Gerakan Aisyiyah Dalam Pemberdayaan Perempuan Di Mojokerto tahun 1971-1990”, Skripsi Thesis,
Uniersitas Airlangga 2017, hlm. 1
2
http://nasyiah.or.id/Welcome/profil/2
Islam di Indonesia. Amal usaha adalah hasil yang nyata terdiri atas ribuan sekolah dari taman
kanak-kanak hingga perguruan tinggi.3 Salah satu daerah yang bidang pendidikannya
dipengaruhi oleh ‘Aisyiyah adalah mojokerto. Kehadiran ‘Aisyiyah memiliki berpengaruh besar
terhadap kehidupan masyarakat Mojokerto. Organisasi ‘Aisyiyah mampu menciptakan suasana
yang membawa kepada perubahan dan perkembangan pendidikan di kalangan masyarakat
Mojokerto. ‘Aisyiyah berdiri di Mojokerto secara resmi yaitu pada tanggal 6 Oktober 1971
setelah dikeluarkannya keputusan dari pemimpin pusat. Pelopor dari berdirinya ‘Aisyiyah di
Mojokerto adalah Ibu Hj. Hanifah dan tokoh-tokoh lainnya yaitu Ibu Hj. Said dan Ibu Hj.
Arovah.4 Berbagai macam program kegiatan dilakukan oleh organisasi ‘Aisyiyah yang
diprioritaskan untuk perempuan dan anak-anak contohnya dengan mendirikan sekolah TK
‘Aisyiyah Bustanul Athfal yang memiliki basis pendidikan keagamaan, mengadakan pengajian
dengan anjang sanah dan Qoryah Thayyibah, mendirikan BKIA (Balai Kesejahteraan Ibu dan
Anak) untuk pelayanan ibu, anak-anak dan balita yang sekarang berkembang pesat menjadi
rumah sakit Islam pertama kali di Mojokerto yaitu rumah sakit Hasanah. Berbeda dengan TK
yang lainnya, TK ini memiliki basis Islam. Organisasi ini juga mendirikan koperasi untuk
kebutuhan para perempuan dan anak-anak. ‘Aisyiyah di kota Mojokerto menjadi salah satu
cabang dari ‘Aisyiyah Yogyakarta. ‘Aisyiyah Mojokerto telah memberi dampak positif bagi
masyarakat khususnya bagi anak-anak. ‘Aisyiyah ingin memberi kesempatan bagi kaum
perempuan agar dapat mengenyam pendidikan, terutama pendidikan agama. Pendidikan dapat
dimulai sejak dini melalui pendidikan taman kanak-kanak.5
Batasan spasial dalam penulisan ini adalah organisasi ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang
menempatkan dirinya sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, karena
keinginan untuk mencetak elit muslim terdidik hingga memiliki identitas Islam yang kuat. Hal
ini dibuktikan dengan adanya bangunan sekolah yang sudah memiliki cabang diberbagai daerah
salah satunya kota Mojokerto. Alasan peneliti mengambil TK ‘Aisyiyah Mojokerto
dibandingkan TK lainnya karena TK ‘Aisyiyah merupakan TK yang berbasis Islam. ( mengapa
aisyiyah moker yang dipilih bukan aisyiyah solo jogja atau lainnya) Metode pembelajaran yang

3
Syarifudin, “ Peran Ranting ‘Aisyiyah dalam pendidikan Islam di Karangasem Laweyan Surakarta 2005-2010”,
Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012, hlm. 6
4
Ayu Rita M, “Gerakan Aisyiyah Dalam Pemberdayaan Perempuan Di Mojokerto tahun 1971-1990”, Skripsi Thesis,
Uniersitas Airlangga 2017, hlm. x
5
Mir’atunnisa Fitria, “Peran Aisyiyah dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Semarang pada 1967-2015”,
Semarang: Universitas Diponegoro. 2020, hlm. 39
dipakai sebagian besar berbeda dengan TK pada umumnya. Batasan temporal dalam penulisan
ini adalah pada tahun 1971-1990. Sebagai batasan awal adalah tahun 1971 yang merupakan awal
beridirinya ‘Aisyiyah dan berkembangnya pendidikan ‘Aisyiyah di Mojokerto dimulai dengan
harapan dapat memberi pendidikan pada anak usia dini sebagai generasi yang baik dan
berakhlakul karimah serta berguna bagi masyarakat. Batasan akhir penelitian ini yaitu tahun
1990, karena sejak awal ‘Aisyiyah berdiri di kota Mojokerto kepemimpinan diganti dengan
tokoh pendiri ‘Aisyiyah, seperti ibu Hanifah, ibu Said dan ibu Arovah. Tokoh-tokoh tersebut
berhenti mengikuti organisasi ‘Aisyiyah setelah tahun 1990 karena faktor kesehatan. Dari awal
mulai berdiri 1971-1990 ‘Aisyiyah mampu mendirikan dan mengelolah beberapa sekolah Taman
Kanak-kanak dengan nama TK ABA (Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Busthanul Athfal).
Perkembangan ‘Aisyiyah juga masih terus berlanjut, terutama pada bidang pendidikan. Pada
tahun 1990 bidang pendidikan di Mojokerto juga terus mengalami perkembangan yang cukup
baik karena‘Aisyiyah terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas pendidikan yang
dikelolanya.6
Dari pejelasan di atas diperoleh informasi bahwa ‘Aisyiyah Mojokerto telah memberikan
sumbangsih yang besar bagi dunia pendidikan lewat program-programnya. Maka peneliti ingin
memfokuskan penelitihan pada bidang pendidikan TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal di Mojokerto
tahun 1971-1990. Pertama, bagaimana dinamika Sejarah TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal di
Mojokerto 1971-1990 ?, dimana tahun itu adalah awal Ibu Hj. Hanifah menjadi pemimpin
‘Aisyiyah di Mojokerto. Keadaan pendidikan di Mojokerto pada saat itu kurang diprioritaskan,
karena hal tersebut ‘aisyiyah berinisiatif untuk memprioritaskan pendidikan di Mojoketo. Pada
saat itu juga masih belum ada sekolah yang berbasis Islam. Di kota Mojokerto ada beberapa
sekolah umum akan tetapi tidak ada yang berbasis Islam, hingga akhirnya ‘Aisyiyah
memutuskan untuk membangun TK pertama di Mojokerto yang memiliki basis Islam. kedua,
metode pelajaran apa yang digunakan TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal Mojokerto pada tahun
1971-1990? Metode pembelajaran TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal pada tahun tersebut masih
didomiasi dan sangat diwarnai oleh pengaruh pendidikan ala Frouble. Aktivitasnya sangat
menekankan pada aktivitas bermain dan kegiatan-kegiatan yang menyenagkan sebagai media
kegiatan anak untuk belajar. Dan yang ketiga, bagaimana kontribusi ‘Aisyiyah pada pendidikan

6
Afnan Maftuh, “Perkembangan Muhammadiyah di Mojokerto Tahun 1990-2021”, Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya. 2013, hlm. 500
anak usia dini di Mojokerto 1971-1990 ?. ‘Aisyiyah merupakan organisasi yang sangat
berpengaruh pada pendidikan di Mojokerto.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian
sejarah merupakan proses untuk menguji dan menganalisis secara kritis peninggalan masa lalu
yang berdasarkan rekontrusi imajinatif.7 Metode penelitian sejarah menurut Kontowijoyo yaitu
pengumpulan data (heuristik), kritik sumber (Verifikasi), penafsiran (interpretasi) dan penulisan
sejarah (historiografi).8
Tahap pertama Heuristik, pada tahap ini sejarawan mengumpulkan sumber terkait topik
yang diangkat. Proses pengumpulan data dapat melalui dua jenis sumber data yaitu sumber
primer dan sumber alternatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber primer (1)
Verslag berdirinya ‘Aisyiyah Mojokerto (2) Dokumen yang masuk dan dikeluarkan ‘Aisyiyah
Mojokerto pada waktu 1971-1990 yang berisi tentang perkembangan dan kegiatan ‘Aisyiyah
Mojokerto. Sedangkan sumber alternatif terbagi menjadi dua yaitu sumber pustaka dan sumber
lisan. Sumber pustaka adalah metode menggali fakta-fakta sejarah melalui tulisan, baik berupa
jurnal, buku, skripsi, maupun jenis karya ilmiah lainnya bertema penelitian sejarah, seperti dalam
hal ini peneliti menggunakan sumber tertulis dengan mencari informasi ke kantor Pemimpin
Daerah ‘Aisyiyah Mojokerto, Perpustakaan Grhatama Pustaka, Perpustakaan Airlangga,
penulisan sejarah juga menggunakan sumber internet dan buku-buku terkait organisasi
‘Aisyiyah.
Tahap kedua yaitu kritik sejarah. Hal yang perlu diperhatikan dalam kritik ini adalah asal
sumber yang digunakan untuk penelitian ini, yang sebagian besar didapat dari pemimpin pusat
‘Aisyiyah Mojokerto. Sumber tersebut akan dipilih, diuji dan diperiksa untuk kelayakan
relevansi dengan pokok pembahasan. Pengujian dilakukan dengan pemilihan tahun dan isi yang
sesuai dengan pembahasan. Hal ini bertujuan agar penulisan tidak menyimpang dari tema
sekaligus memenuhi syarat kritik ekstren. Kritik Intern dilakukan agar kredibilitas sumber yang
diperoleh tetap terjaga.

7
Gottschalk, Mengerti Sejarah. (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1986), hal 53.
8
Kutowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013). Hal 69.
Tahap ketiga Interprestasi, merupakan tahap yang sangat menentukan, dimana pada tahap
ini sejarawan menafsirkan beberapa sumber yang telah di dapat dari proses heuristik dan kritik
sumber tadi dengan menafsirkannya. Peneliti mengkronologikan data sesuai dengan peristiwa
sehingga memudahkan penulis untuk menganalisisnya. Interpretasi sumber ini dapat membantu
sejarawan dalam mengolah materi sumber yang telah ditemukan untuk menyusun hipotesis awal.
Sesuai dengan judul penelitian ini, penulis menggunakan jenis pendekatan sosio-historis.
Pendekatan tersebut digunakan penulis untuk membantu dalam mengkronologiskan dan
menjelaskan gambaran secara umum mengenai ‘Aisyiyah Mojokerto dari tahun 1971.
Adapun beberapa tinjauan pustaka yang membahas tentang organisasi ‘Aisyiyah, baik
berupa buku, jurnal, skripsi dan lain sebagainya. Penulis akan memfokuskan peneitian ini kepada
‘Aisyiyah Mojokerto. Berikut tinjauan pustaka terdahulu yang menjadi rukukan oleh penulis,
diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Skripsi dari Rita Ayu Mulyanah dengan judul “Gerakan Organisasi ‘Aisyiyah
dalam Pemberdayaan Perempuan di Mojokerto Tahun 1971-1990”. Pada skripsi tersebut penulis
menjelaskan bagaimana sejarah berdirinya ‘Aisyiyah Mojokerto, namun dalam hal ini sebelum
penulis menjelaskan ‘Aisyiyah Mojokerto, penulis membahas latar belakang didirikannya
‘Aisyiyah di Yogyakarta. Penjelasan sejarah ‘Aisyiyah Mojokerto dalam skripsi ini diawali
sejarah berdirinya serta perkembanganya kepemimpinan daerah ‘Aisyiyah Mojokerto pada
periode 1971-1990 dan penulis juga membahas Visi dan Misi ‘Aisyiyah di Mojokerto. Dalam
penelitian ini berfokus pada bahasan usaha yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah di Mojokerto dalam
pemberdayaan perempuan.
Perbedaan penelitian sebelumnya oleh Rita Ayu Mulyanah, secara garis besar terletak
pada topik dalam penelitian yaitu Pemberdayaan Perempuan. Dalam pembahasannya secara
umum menjelaskan tentang sejarah ‘Aisyiyah Mojokerto. Sedangkan penelitian ini berfokus
sejarah berdirinya TK ‘Aisyiyah dan metode yang diunakan dalam pembelajaran tk tersebut.
Kedua, Tesis dari Zuliana yang berjudul “Kontribusi Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah
Terhadap Lembaga Pendidikan Islam dalam Mewujudkan Madrasah yang Berkarakter Peduli
Lingkungan”. Dalam tesis tersebut penulis menjelaskan tentang latar belakan Mts ‘Aisyiyah
Swasta Sumut dalam mewujudkan karakter kepedulian lingkungan, upaya yang dilakukan
pimpinan ‘Aisyiyah dalam mewujudkan madrasah yang berkarakter peduli lingkungan dan
bagaimana pembelajaran dan perkembangan kurikulum dalam merencanakan program dan
pembelajaran di Mts ‘Aisyiyah untuk dapat mewujudkan madrasah yang berkarakter peduli
lingkungan.
Perbedaan peneliti sebelumnya oleh Zuliana, terletak pada pembahasan dan letak daerah
yaitu berada di kota Medan Provinsi Sumatera Utara, dalam pembahasannya pada kontribusi
pendidikan Islam dalam mewujudkan madrasah yang berkarakter peduli lingkungan, upaya yang
dilakukan pimpinan ‘Aisyiyah dalam mewujudkan madrasah yang berkarakter peduli lingkungan
dan bagaimana pembelajaran dan perkembangan kurikulum dalam merencanakan program dan
pembelajaran. Sedangkan penelitian ini berada di kota Mojokerto Kabupaten Mojokerto provinsi
Jawa Timur. Penelitian ini juga menjelaskan tentang pentingnya pendidikan anak usia dini
dibawah bimbingan organisasi ‘Aisyiyah di daerah Mojokerto. Perbedaan yang lainya terletak
pada pembahasan yaitu dinamika sejarah dan metode pembelajarannya.
Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh Lopita Jayanti yang berjudul “Kontribusi ‘Aisyiyah
dalam Bidang Sosial Keagamaan Dikota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan”. Dalam skripsi
ini membahas tentang Sejarah berdirinya ‘Aisyiyah dan kontribusi ‘Aisyiyah pada tahun 1937-
2018 pada aspek keagamaan.
Perbedaan peneliti sebelumnya oleh Lopita Jayanti, terletak pada daearah penelitian yaitu
berada di Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, dalam pembahasan pada kontribusi
dibidang pendidikan keagamaan, menjelaskan keluarga sakinah namun pada saat acara
pernikahan saja. Sedangkan penelitian ini berada di kota Mojokerto Kabupaten Mojokerto
Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini juga menjelaskan tentang perkembanga anak usia dini
dibawah bimbingan ‘Aisyiyah di daerah Mojokerto.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dinamika Sejarah TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal Mojokerto Pada Tahun 1971-1990
‘Aisyiyah merupakan gerakan Muhammadiyah yang bergerak di jalan dakwah dan tajdid
untuk mencerahkan umat dan bangsa. Dalam usaha-usaha dalam bidang tablig pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan ekonomi, layanan sosial, penyadaran kewarganegaraan, serta kegiatan-
kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. 9
Organisasi ‘Aisyiyah Mojokerto bermula dari rating di daerah Sidomulyo. ‘Aisyiyah
didirikan oleh ibu Hj. Hanifah pada tahun 1971. Pada saat itu kondisi kebutuhan sebagian
9
Jayanti Lopita, Kontribusi ‘Aisyiyah dalam Bidang Sosial Keagamaan di Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan
Tahun 1937-2018, ”, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019, hlm. 9
wilayah Mojokerto yang terletak di wilayah Sidomulyo belum terpenuhi dengan baik dalam
bidang sosial, budaya dan agama. Melihat hal tersebut ibu Hj. Hanifah memiliki gagasan untuk
mendirikan organisasi ‘Aisyiyah di Sidomulyo. 10
‘Aisyiyah merintis pendidikan untuk anak usia dini yang pertama di Indonesia dengan
nama Frobel School, yang sekarang disebut sebagai TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA).
‘Aisyiyah juga merancang pemberantasan buta huruf latin dan huruf arab, memberikan
pendidikan keagamaan bagi para buruh, mendirikan mushollah yang direplikasi, kemudian
dijadikan ciri khas ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah mengadakan berbagai kegiatan dengan maksud
meninkatkan pengetahuan dan mendorong partisipasi perempuan dalam dunia publik.11
TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal 1 Mojokerto adalah TK ‘Aisyiyah tertua di Mojokerto
yang berdiri pada 5 April 1957. Dulunya TK ‘Aisyiyah ini bertempat di daerah Sidomulyo gang
1, pada tahun 2016 TK ‘Aisyiyah 1 dipindahkan di Sidomulyo gang 3, Mentikan. Bangunan
yang dulu ditempati oleh TK ‘Aisyiyah 1 kini ditempati oleh sekolah pribadi autis. Bangunan itu
dulunya adalah tanah waqaf di dekat mushollah yang kemudian dibangun untuk TK ‘Aisyiyah.
TK ‘Aisyiyah dibangun karena dulu belum ada sekolah berbasis Islam dan hanya ada sekolah
umum. Jadi salah seorang anggota organisasi ‘Aisyiyah yang biasanya mengikuti pegajian-
pengajian di daerah Mentikan mengusulkan untuk mendirikan sekolah TK berbasis Islam. Tidak
hanya mengusulkan, organisasi ‘Aisyiyah juga menjadi donatur untuk mendirikan sekolah
supaya ada sekolah berbasis Islam di Mojokerto. Didirikannya sekolah berbasis Islam agar
orang-orang lebih mengenal Islam.12

Metode Pembelajaran TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal Mojokerto pada tahun 1971-1990


Metode pemelajaran adalah cara guru menyampaikan materi kepada para murid yang
sedang belajar.13 Terdapat macam-macam alternative metode yan dapat digunakan oleh para guru
dalam pembelajaran. Setiap metode juga memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu
pemilihan metode yang tepat dapat menentukan efektiitas dan efesiensi pembelajaran. Metode-
metodenya ada metode pembelajaran klasikal dan juga ada metode pembelajaran sentral.

10
Ayu Rita M, “Gerakan Aisyiyah Dalam Pemberdayaan Perempuan Di Mojokerto tahun 1971-1990”, Skripsi Thesis,
Uniersitas Airlangga 2017, hlm. x
11
http://jatim.aisyiyah.or.id/en/page/peran-dan-perkembangan.html
12
Bu Istifaiyah, Sp.d (13 September 2022)
13
Merode-pembelajaran.hlm 20
Metode pembelajaran klasikal merupakan kegiatan yang dilakukan dengan pola
pengajaran yang dilakukan dalam waktu yang sama oleh seluruh anak dalam satu kelas. 14 Pada
model pembelajaran klasikal, guru mendominasi dan menentukan seluruh proses keiatan
pembelajaran seperti banyaknya materi yang akan diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan
guru dalam mengajar.15 Metode pembelajaran klasikal merupakan metode yang paling sering
digunakan di TK, salah satunya adalah TK ‘Aisyiyah Mojokerto. Metode pembelajaran yang
16
digunakan TK ‘Aisyiyah dari dulu sampai sekarang sama. TK ‘Aisyiyah Mojokerto memakai
satu metode yaitu klasikal/kelompok.17

14
Riska, “Analisis Pembelajaran Klasikal Semi Kelomok Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini 5-
6 Tahun di Tk Aisyiyah 10 Surabaya” PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini 2018, vol 4,
hlm. 92
15
https://www.materibelajar.id/2016/11/model-pembelajaran-klasikal-dengan.html
16
Bu Istifaiyah, Sp.d (13 September 2022)
17
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai