Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN TENTANG JUMLAH FI’ILIYAH

Jumlah fi'liyah adalah istilah yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab untuk
mengacu pada salah satu aspek penting dalam ilmu nahwu. Istilah ini membahas tentang
susunan kata dan struktur kalimat dalam bahasa Arab.
Ilmu nahwu adalah cabang ilmu yang mempelajari aturan-aturan mengenai struktur kalimat
dan perubahan bentuk kata dalam bahasa Arab. Dalam ilmu nahwu, juga dikenal dengan
sebutan ilmu qawaid atau tata bahasa Arab.
Dalam ilmu nahwu, kalimat dalam bahasa Arab dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsi
dan kategori kata yang mengawalinya. Jenis pertama adalah jumlah ismiyah, yaitu kalimat
yang diawali oleh kata benda. Jenis kedua adalah jumlah fi'liyah, yang merupakan kalimat
yang diawali oleh kata kerja.
Jumlah Fi'liyah mengacu pada jenis kalimat dalam bahasa Arab yang diawali dengan kata
kerja. Jumlah Fi'liyah terdiri dari dua komponen penting, yaitu fi'il (kata kerja) dan fa'il
(pelaku atau subyek).
Fi'il, yang berarti kata kerja, merupakan inti dari jumlah Fi'liyah. Fi'il yang digunakan dalam
jumlah Fi'liyah harus sesuai dengan fa'il yang mengikutinya. Artinya, bentuk fi'il harus sesuai
dengan jenis kelamin fa'il. Jika fa'il merupakan isim mudzakkar (kata benda yang merujuk
pada laki-laki), maka fi'il yang digunakan harus berkategori laki-laki.
Pemahaman tentang jumlah Fi'liyah sangat penting dalam analisis kalimat Arab karena
memastikan konsistensi antara kata kerja dan subyeknya. Hal ini membantu dalam
memahami peran dan hubungan antara kata kerja dan subjek dalam kalimat. Dengan
memperhatikan kesesuaian jenis kelamin antara fi'il dan fa'il, para pembelajar bahasa Arab
dapat mengkonstruksi kalimat yang gramatikal dan tepat.
Jumlah fi'liyah terdiri atas dua unsur, yaitu fi’il dan fa'il. Fi'il adalah kata kerja, sedangkan
fa’il berarti pelaku atau subjek. Fi'il yang digunakan dalam jumlah fi'liyah harus sesuai
dengan fa'il-nya. Jika fa’il mengarah pada laki-laki, maka fi’il-nya harus menyesuaikan,
begitu pula sebaliknya.
Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut:
1. Hadir
Laki-laki: ‫( َحَضَر‬Hadhara)
Perempuan: ‫( َحَضَر ْت‬Hadharot)
2. Pulang
Laki-laki: ‫( َر َجَع‬Roja’a)
Perempuan: ‫( َر َجَع ْت‬Roja’at)
Ciri-Ciri Jamilah Fi’iliyah
1. Menunjukkan Tindakan atau Kegiatan
Ciri-ciri jumlah fi'liyah salah satunya adalah mengandung makna yang berhubungan erat
dengan kata kerja berupa kegiatan, perbuatan, maupun tindakan. Jumlah Fi'liyah membawa
makna yang terkait dengan kata kerja, yang menggambarkan suatu kegiatan, perbuatan, atau
tindakan. Ini berarti bahwa dalam kalimat Jumlah Fi'liyah, ada suatu aksi atau aktivitas yang
sedang dilakukan, dilakukan di masa lalu, akan dilakukan, diperintahkan, atau dilarang.
2. Diawali dengan kata Kerja
Ciri-ciri berikutnya dari jumlah fi'liyah adalah diawali dengan kata kerja (fi'il). Jumlah
Fi'liyah selalu diawali dengan kata kerja atau fi'il. Fi'il tersebut dapat berupa kata kerja yang
merujuk pada masa lampau (madhi), masa sekarang atau masa depan (mudhari), perintah
(amr), atau larangan (nahyi). Kata kerja ini menjadi inti kalimat Jumlah Fi'liyah dan
menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh subjek.
3. Terikat dengan Waktu
Ciri-ciri berikutnya dari kalimat jumlah fi'liyah adalah terikat dengan waktu. Kalimat Jumlah
Fi'liyah terkait dengan waktu dalam berbagai masa. Ini berarti bahwa Jumlah Fi'liyah dapat
digunakan untuk menyampaikan kejadian atau tindakan yang terjadi di masa lampau, sedang
terjadi sekarang, atau akan terjadi di masa depan. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam
penggunaan Jumlah Fi'liyah dalam menyampaikan informasi tentang waktu kejadian.
4. Minimal Terdiri dari 2 Kata
Kalimat Jumlah Fi'liyah setidaknya terdiri dari dua komponen kata, yaitu fi'il (predikat) dan
fa'il (subjek). Fi'il adalah kata kerja yang menggambarkan tindakan, sedangkan fa'il adalah
subjek yang melakukan tindakan tersebut. Kehadiran kedua komponen ini penting dalam
membentuk kalimat Jumlah Fi'liyah yang lengkap.
Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat mengidentifikasi kalimat Jumlah Fi'liyah dalam
bahasa Arab dan memahami karakteristik serta fungsinya dalam membentuk kalimat yang
bermakna tindakan atau perbuatan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa jumlah fi'liyah terdiri atas dua unsur, yaitu
fi'il dan fa'il. Fi'il adalah kata kerja, sedangkan fa’il berarti pelaku atau subjek. Fi'il yang
digunakan dalam jumlah fi'liyah harus sesuai dengan fa'il-nya. Jika fa'il mengarah pada laki-
laki, maka fi'ilnya harus menyesuaikan, begitu pula sebaliknya.
Untuk memahami kalimat jumlah fi'liyah, penting untuk melihat langsung bentuk kalimatnya
dengan berbagai macam subjek, antara lain sebagai berikut:
Contoh Jumlah Fi'liyah untuk Isim Mudzakkar (laki-laki) tanpa penambahan ta' sukun di
akhir fi'il (kata kerja):
1. ‫ = اُألسَتاُذ َحَض َر ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة‬Guru (laki-laki) telah datang/hadir ke sekolah.
2. ‫ = اُألسَتاُذ َر َجَع ِم َن اْلَم ْد َر َسِة‬Guru (laki-laki) telah pulang dari sekolah.
3. ‫ = اُألسَتاُذ َد َخ َل ِإَلى اْلَفْص ِل‬Guru (laki-laki) telah masuk ke dalam kelas.
4. ‫ = اُألسَتاُذ َع َّلَم ِفي اْلَفْص ِل ِإَلى َو ْقِت الُّظْهِر‬Guru (laki-laki) mengajar di kelas hingga waktu dzuhur.

Contoh Jumlah Fi'liyah untuk Isim Muannats (perempuan) dengan penambahan ta' sukun di
akhir fi'il (kata kerja):
1. ‫ = اُألسَتاَذُة َحَضَر ْت ِإَلى اْلَم ْد َرَسِة‬Guru (perempuan) telah datang/hadir ke sekolah.
2. ‫ = اُألسَتاَذُة َر َجَع ْت ِم َن اْلَم ْد َرَسِة‬Guru (perempuan) telah pulang dari sekolah.
3. ‫ = اُألسَتاَذُة َد َخ َلْت ِإَلى اْلَفْص ِل‬Guru (perempuan) telah masuk ke dalam kelas.
4. ‫ = اُألسَتاَذُة َع َّلَم ْت ِفي اْلَفْص ِل ِإَلى َو ْقِت الُّظْه ِر‬Guru (perempuan) mengajar di kelas hingga waktu
dzuhur.

Dalam kalimat Jumlah Fi'liyah, fi'il (kata kerja) dan fa'il (subjek) digunakan untuk
menyampaikan tindakan yang dilakukan oleh subjek laki-laki atau perempuan. Penambahan
ta' sukun di akhir fi'il digunakan ketika subjeknya adalah perempuan. Dengan memahami
contoh-contoh tersebut, kita dapat lebih memahami penggunaan Jumlah Fi'liyah dalam
bahasa Arab.
Contoh dalam keterangan waktu:
1. Jumlah Fi'liyah Madhi (Lampau)
Muhammad telah pergi ke sekolah.
Contoh: ‫َذ َهَب ُمَحَّم ٌد ِإَلى اْلـَم ْد َر َسِة‬
2. Jumlah Fi'liyah Mudhari (Sedang/akan terjadi)
Muhammad sedang / akan pergi ke sekolah.
Contoh: ‫َيْذ َهُب ُمَحَّم ٌد ِإَلى اْلـَم ْد َرَسِة‬

3. Jumlah Fi'liyah Amr (Perintah)


Wahai Muhammad pergilah ke sekolah!
Contoh: ‫َيا ُمَحَّم ُد ِاْذ َهْب ِإَلى اْلـَم ْد َرَس ة‬

4. Jumlah Fi'liyah Nahyi (Larangan)


Jangan pergi ke sekolah, wahai Muhammad!
Contoh: ‫اَل َتْذ َهْب ِإَلى اْلـَم ْد َر َسِة َيا ُمَحَّم ُد‬

Dalam Jumlah Fi'liyah ini, digunakan kata kerja (fi'il) untuk menunjukkan tindakan yang
dilakukan oleh subjek, dalam hal ini Muhammad. Setiap jenis Jumlah Fi'liyah memiliki
keterangan waktu yang berbeda, seperti lampau (madhi), sedang/akan terjadi (mudhari),
perintah (amr), dan larangan (nahyi). Contoh-contoh tersebut memberikan pemahaman lebih
lanjut tentang penggunaan Jumlah Fi'liyah dalam bahasa Arab.
"Jumlah Fi'liyah" dalam bahasa Arab merujuk pada konsep penambahan dan pengurangan
dalam bentuk kata kerja (fi'il). Dalam bahasa Arab, kata kerja dapat mengalami perubahan
bentuk (morfologi) berdasarkan jumlah, gender, dan persona subjek atau objek kalimat.

Jumlah Fi'liyah terbagi menjadi tiga, yaitu:

‫ المفرد‬- Al-Mufrad (Jumlah Tunggal):


Contoh: ‫( َيْكُتُب‬yaktubu) - Dia menulis.
Contoh: ‫( َتْقَر ُأ‬taqra'u) - Kamu membaca.

‫ المثنى‬- Al-Mutsanna (Jumlah Dual):


Digunakan ketika berbicara tentang dua objek atau subjek.
Contoh: ‫( َتْكُتَباِن‬taktubāni) - Kalian berdua menulis.
Contoh: ‫( َتْقَر آِن‬taqra'āni) - Kalian berdua membaca.

‫ الجمع‬- Al-Jam' (Jumlah Jamak):


Digunakan ketika berbicara tentang tiga objek atau lebih.
Contoh: ‫( َيْكُتُبْو َن‬yaktubūna) - Mereka menulis.
Contoh: ‫( َتْقَر ُءْو َن‬taqra'ūna) - Kalian membaca.

Dalam setiap jumlah (mufrad, mutsanna, atau jamak), bentuk kata kerja (fi'il) mengalami
perubahan untuk sesuai dengan jumlah subjek atau objek dalam kalimat. Hal ini merupakan
salah satu aspek penting dalam morfologi bahasa Arab yang harus dipahami oleh pembelajar
bahasa Arab. "Jumlah Fi'liyah" dalam bahasa Arab merujuk pada konsep penambahan dan
pengurangan dalam bentuk kata kerja (fi'il). Dalam bahasa Arab, kata kerja dapat mengalami
perubahan bentuk (morfologi) berdasarkan jumlah, gender, dan persona subjek atau objek
kalimat.

Anda mungkin juga menyukai