Oleh Kelompok 2:
KELAS 3C
JURUSAN AKUNTANSI
2023
Kata Pengantar
Om Swastiastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Penggajian”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Program Studi Akuntansi
Manajerial, Politeknik Negeri Bali. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang materi terkait.
Rasa dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis, baik secara materi maupun moral dalam penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca guna dijadikan sebagai acuan oleh penulis agar dapat menghasilkan
karya yang lebih baik di masa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
perkembangan dan penambahan wawasan pembaca.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Penulis
BAB I
SISTEM INFORMASI SIKLUS MSDM/PENGGAJIAN
Penjelasan Bagan:
Figur 15-2 menyajikan sebuah diagram konteks sistem penggajian.
Diagram konteks tersebut menunjukkan ada lima sumber utama input pada sistem
penggajian.
1. Departemen MSDM memberikan informasi mengenai perekrutan,
pemberhentian, dan perubahan tingkat pembayaran (kenaikan gaji dan
promosi jabatan).
2. Para pegawai mengajukan perubahan terkait potongan yang mereka tentukan
secara bebas.
3. Departemen-departemen memberikan data mengenai jam kerja aktual para
pegawai.
4. Para petugas pemerintahan memberikan tingkat pajak dan instruksi untuk
memenuhi ketentuan peraturan.
5. Perusahaan asuransi serta organisasi lain yang memberikan instruksinya agar
menghitung dan membayarkan berbagai potongan gaji untuk pembayaran
Pajak.
Figur 15-2 menunjukkan bahwa sejumlah cek merupakan output utama
sistem penggajian. Para pegawai menerima cek gaji individu sebagai kompensasi
atas jasa mereka. Cek penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk
mentransfer/ memindahkan dana dari rekening umum perusahaan ke rekening
penggajian perusahaan. Sejumlah cek juga diberikan ke agen-agen pemerintah,
perusahaan asuransi, dan organisasi lain untuk memenuhi kewajiban perusahaan
(seperti pajak, premi asuransi).
Penjelasan Bagan:
Figur 15-3 menunjukkan aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam
siklus penggajian. Terdapat 5 kegiatan utama dalam siklus penggajian ini, berikut
penjelasannya:
A. Memperbarui Database Induk Penggajian
Akitivtas pertama dalam siklus MSDM/penggajian adalah pembaruan
database induk penggajian yang merefleksikan berbagai jenis perubahan yang
diajukan secara internal: seperti perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam
tingkat bayaran, atau perubahan dalam gaji tertahan yang ditetapkan. Selain itu,
secara berkala data induk perlu diperbarui untuk menunjukkan perubahan-
perubahan tarif pajak dan potongan untuk asuransi.
Proses: Figur 15-1 menunjukkan bahwa departemen MSDM bertanggung jawab
untuk memperbarui database penggajian untuk perubahan yang diajukan secara
internal terkait ketenagakerjaan, sedangkan departemen penggajian memperbarui
informasi mengenai tarif pajak dan potongan penggajian lainnya ketika ia
menerima pemberitahuan perubahan dari berbagai unit pemerintahan dan
perusahaan asuransi. Meskipun penggajian diproses dalam batch mode,
departemen MSDM memiliki akses online untuk memperbarui database induk
penggajian sehingga seluruh perubahan penggajian dimasukkan secara tepat
waktu dan secara tepat pula ditunjukkan dalam periode pembayaran berikutnya.
Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya tidak dihapus
dengan segera karena beberapa laporan pajak akhir tahun, termasuk formulir W-2,
memerlukan data mengenai seluruh pegawai yang bekerja pada organisasi selama
tahun tersebut.
Perubahan yang tak terotorisasi atas data induk penggajian dapat
mengakibatkan peningkatan biaya pembayaran kepada pegawai yang tidak
dibenarkan. Pemisahan tugas secara tepat merupakan prosedur pengendalian
utama untuk menghadapi ancaman tersebut. Pemisahan tugas ini mencegah
seseorang yang memiliki akses- akses terhadap cek gaji untuk menciptakan
pegawai fiktif atau mengubah tingkat bayaran dan kemudian mengambil cek-cek
palsu tersebut. Selain itu, seluruh perubahan terhadap file induk penggajian
tersebut harus diperiksa dan disetujui oleh seseorang, yaitu selain pihak yang
merekomendasikan perubahan tersebut.
C. Menyiapkan Penggajian
Langkah ketiga dalam siklus penggajian adalah menyiapkan penggajian
(lingkaran 3.0 dalam Figur 15-3).
Penjelasan
Proses: Figur 15-4 menunjukkan urutan aktivitas-aktivitas untuk
memproses penggajian. Pertama, transaksi penggajian diedit dan transaksi yang
divalidasi kemudian disortir berdasarkan nomor pegawai. Jika organisasi
memproses penggajian dari beberapa divisi, setiap file transaksi penggajian juga
harus digabungkan. File transaksi penggajian yang disortir kemudian digunakan
untuk menyiapkan cek gaji pegawai. Untuk setiap pegawai, catatan file induk
penggajian dan catatan transaksi yang terkait akan dibaca dan gaji kotor akan
dihitung untuk pegawai yang bekerja berdasarkan jam, jumlah jam kerja dikalikan
dengan tingkat upah dan segala premi yang berlaku untuk lembur atau bonus
tersebut ditambahkan.
Berikutnya, seluruh potongan penggajian dijumlahkan dan totalnya
digunakan untuk mengurangi gaji kotor, sehingga didapatkan jumlah gaji bersih.
Potongan penggajian dibagi ke dalam dua kategori umum: potongan pajak gaji
dan potongan sukarela. Ketika gaji bersih dihitung, dasar year-to-date untuk gaji
kotor, potongan, dan gaji bersih dalam setiap catatan pegawai pada file induk
penggajian diperbarui. Berikutnya, daftar penggajian dan potongan dibuat. Daftar
ini berlaku sebagai dokumentasi pendukung untuk mengotorisasi transfer dana ke
rekening pengecekan penggajian organisasi. Terakhir, sistem mencetak cek gaji
pegawai (atau faksimili, dalam kasus setoran langsung). Cek gaji ini biasanya
menyertakan sebuah laporan pendapatan (earning statement) yang memuat jumlah
gaji kotor, potongan, dan gaji bersih untuk periode terkini serta total year-to-date
untuk masing-masing kategori.
Ketika setiap transaksi penggajian diproses, sistem juga mengalokasikan
biaya tenaga kerja ke akun-akun buku besar umum yang sesuai, dengan
memeriksa kode pada catatan kartu jam kerja. Sistem penggajian juga
menghasilkan sejumlah laporan mendetail. Beberapa dari laporan tersebut untuk
penggunaan internal, tetapi kebanyakan dari laporan digunakan oleh petugas-
petugas pemerintahan. Akibatnya, bagian MSDM/penggajian dari sistem ERP
menyediakan sarana ekstensif untuk memenuhi persyaratan pelaporan pemerintah
negara, negara bagian, dan daerah.
Ancaman: Kerumitan pemrosesan penggajian, terutama berbagai ketentuan
hukum pajak, membuat pemrosesan penggajian rawan akan kesalahan. Kesalahan-
kesalahan dalam kenyataannya dapat menurunkan semangat kerja pegawai,
terutama jika cek gaji terlambat. Selain catatan dan laporan biaya penggajian yang
tidak tepat, kesalahan pemrosesan juga dapat mengakibatkan denda jika
kesalahan-kesalahan tersebut berujung pada kegagalan untuk membayar pajak gaji
kepada pemerintah dengan jumlah yang sesuai. Pemeriksaan dan pengawasan atas
daftar penggajian dan laporan lain berlaku sebagai pengendalian detektif untuk
mengidentifikasi kesalahan pemrosesan penggajian. Departemen MSDM harus
selalu memeriksa segala keputusan untuk mempekerjakan tenaga kerja bantuan
sementara atau luar.
D. Mengeluarkan Penggajian
Langkah berikutnya adalah pengeluaran nyata atas cek gaji ke pegawai
(lingkaran 4.0 dalam Figur 15-3). Sebagian besar pegawai dibayar menggunakan
cek atau setóran langsung dengan jumlah gaji bersih ke dalam rekening bank
pribadi mereka. Tidak seperti pembayaran tunai kedua metode tersebut
memberikan sebuah sarana untuk mendokumentasikan jumlah upah yang
dibayarkan.
Proses: Setelah cek gaji disiapkan pada tahapan ke tiga dalam siklus ini,
petugas penggajian memeriksa dan menyetujui daftar penggajian. Sebuah voucher
pencairan kemudian disiapkan untuk mengotorisasi transfer dana dari rekening
pengecekan umum perusahaan ke rekening bank penggajiannya. Voucher
pencairan tersebut kemudian digunakan untuk memperbarui buku besar. Sistem
penggajian tersebut harus menghasilkan serangkaian file setoran penggajian, satu
untuk masing-masing bank di mana setoran penggajian dibuat. Setiap file memuat
sebuah catatan untuk setiap pegawai yang rekeningnya dikelola di bank tertentu.
Tiap catatan menyertakan nama pegawai, nomor Social Security, nomor rekening
bank, dan jumlah gaji bersih. Ancaman: Ancaman dalam proses penggajian adalah
pencurian cek gaji, penerbitan cek gaji ke pegawai fiktif, atau penerbitan cek gaji
ke pegawai yang telah diberhentikan. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan
biaya dan hilangnya kas. Menerapkan pengendalian pada penggajian terkait
pengeluaran kas dapat mengatasi ancaman tersebut. Secara spesifik:
1. Akses terhadap cek gaji kosong dan terhadap mesin tanda tangan cek harus
dibatasi
2. Seluruh cek penggajian harus secara urut dinomori sebelumnya dan secara
periodik diperhitungkan.
3. Kasir harus menandatangani seluruh cek penggajian hanya ketika didukung
dengan dokumentasi yang layak.
4. Sebagai tambahan, cek penggajian tidak boleh ditarik melalui rekening bank
umum organisasi. Sebagai gantinya, untuk tujuan pengendalian, sebuah
rekening bank penggajian yang terpisah harus digunakan Memperbarui
Database Induk Penggajian.