KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus :.......................
SMF ILMU KEBIDANAN
RUMAH SAKIT: ……………………..
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. D
Umur : 24 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : Kuliah Pendidikan : Kuliah
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa: Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Lontar raya, Jakarta Barat Alamat: Jl. Lontar raya, Jakarta Barat
I. ANAMNESIS
Diambil dari Autoanamnesis tanggal 20 Januari 2021 pukul 10.00.
1. Keluhan Utama
Cairan jernih keluar secara pervaginam sejak 6 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
3. Riwayat Haid
Haid pertama : Umur 12 tahun.
Siklus : Teratur, 3 – 4 hari/bulan.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 5 Mei 2020
Usia Kehamilan Saat Ini : 37 minggu 1 hari
Tafsiran Partus : 12 Febuari 2021
4. Riwayat Perkawinan
Kawin : Sudah
Kawin : 1 kali, dengan suami sekarang sudah 1 tahun
5. Riwayat Obstetrik
G1 : Hamil saat ini
7. Hal-hal lain:
o Penyakit Dahulu
(-) Cacar (-) Malaria (-) Saluran Kemih
(-) Kecelakaan
o Riwayat Keluarga
Umur Jenis Keadaan Penyebab
Hubungan
(Tahun) Kelamin Kesehatan Meninggal
Kakek (dari ayah) Tidak diketahui Laki – laki Meninggal Tidak diketahui
Kakek (dari ibu) Tidak diketahui Laki – laki Meninggal Tidak diketahui
Kulit
Kelenjar Limfe
Kepala
Trauma :-
Mata
Telinga
Trauma :-
Hidung
Nyeri :-
Mulut/Gigi
Leher
Dada
Bentuk Simetris, tidak ada bagian yang tertinggal, sela iga normal dan tidak tampak kelainan.
Jantung
Palpasi : Ictus cordis teraba pada sela iga V, 2 cm medial dari linea
midclavicularis sinistra
Paru – Paru
Ekstremitas Superior
Pertumbuhan Rambut
Kumis :-
Ketiak : normal
Pubis : normal
2. Payudara
Bentuk : Simetris, Puting susu menonjol
Pembuluh Darah : Tidak terdapat vena kolateral
Sekret : +, colostrum
Nyeri Tekan :-
Benjolan :-
Lesi :-
3. Pemeriksaan Perut
Inspeksi : Bentuk cembung, keras, striae gravidarum (+), tidak
Tampak pembuluh darah kolateral, linea nigra (+)
Tinggi Fundus Uteri : 3 jari dibawah proccecus xyphoideus, 31 cm
Tafsiran Berat Badan Anak: 3000 gram
Leopold I : Teraba massa lunak, bulat, dan noduler
Leopold II : Teraba dataran keras seperti papan di sisi kanan
dan beberapa bagian kecil bervariasi di sisi kiri
Leopold III : Teraba massa bulat dan keras, balotemen (+)
Leopold IV : Belum masuk PAP
Denyut Jantung Anak : 130x/menit
His :-
Fungsi Ginjal
o Ureum: 26 mg/dL
o Kreatinin: 0,60 mg/dL
Fungsi Hati
o AST/SGOT: 16 U/L
o ALT/SGPT: 6 U/L
V. PEMERIKSAAN LAIN
Tidak ada.
VI. RESUME
Anamnesis:
Seorang pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 20 Januari 2021, berusia 24 tahun G1P0A0,
mengeluh ada cairan keluar dari vaginanya sejak 6 jam yang lalu SMRS. Cairan yang keluar
dirasakan terus menerus, dan makin lama makin banyak sehingga menyebabkan pasien datang ke
rumah sakit. Pasien juga mengeluh karena semenjak ada cairan yang keluar melalui vaginanya
menyebabkan pasien menjadi mulas yang hilag timbul, dengan intensitas jarang tetapi tidak diiringi
rasa ingin mengejan. Pasien menyangkal adanya lendir bercampur darah pervaginam. Pasien
menyangkal adanya demam, BAK dan BAB baik, Pasien juga menyangkal adanya keluhan
pandangan kabur maupun nyeri ulu hati. Pasien sebelum dan saat hamil mengaku tidak memiliki
penyakit lain, seperti hipertensi, diabetes, kelainan jantung, alergi, dan kelainan ginjal. Pada
pemeriksaan genitalia terdapat cairan jernih (+) keluar pervaginam, namun tidak ada lendir dan
darah. Pada status obstetri, didapatkan presentasi kepala dengan posisi punggung janin belum
masuk PAP, TFU = 32cm, DJJ = 130x/menit, pergerakan janin aktif, HIS (-).
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum : Tampak Sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 160 cm Berat Badan : 60 kg
Keadaan Gizi : Berlebih IMT : 23,4
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Edema : Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang:
USG (Ultrasonografi)
Dilakukan untuk menentukan apakah terdapat oligohidroamnion, usia kehamilan dan presentasi
bagian janin
Inspekilo steril
Untuk melihat adanya cairan ketuban di vsgina. Selain itu, juga dapat dilakukan penilaian akan
penipisan dan dilatasi serviks untuk menentukan scoring pelvis menggunakan bishop’s score
Tes Lakmus (Nitrazin test)
Didapatkan hasil positif bila merah menjadi biru
ValsavaTest
Inspekulo, jika ada cairan di jalan lahir, kitaa minta ibu batuk, jika ada cairan keluar dari dalam
serviks, berarti itu air ketuban
CTG (kategori brp), kalo 1, kita coba lahirkan, Ampisilin(AB), kita induksi -> lahirkan
Differensial Diagnosis
Leukorrhea.
Dasar Diagnosis:
Berdasarkan anamnesis, didapatkan pasien merasa ada cairan yang keluar melalui
kemaluannya, Cairan yang keluar dirasakan terus menerus, dan banyak, Berdasarkan
pemeriksaan didapatkan Ph urin yang meningkat. Usia kehamilan pasien 37 minggu 1 hari. Hal
ini sesuai dengan gejala dan pemeriksaan fisik dari Ketuban pecah dini dan leucorrhea.
Diagnosis kerja yang diambil ketuban pecah dini dibanding leukorrhea dikarenakan pada
pemeriksaan ph vagina didapatkan sekitar 7, cairan jernih seperti air, yang meningkat sedangkan
pada leukorrhea phnya sekitar +- 4,5, bakterial vaginosis (pH > 4.5) dan kandidiasis (pH <
4.5)
berwarna bening atau putih susu dan bertesktur seperti lendir yang cair atau kental.
Medikamentosa
1. Terapi konservatif dilakukan bila tidak ada penyakit (baik pada ibu ataupun janin) dan
harus di rawat di rumah sakit
2. Berikan antibiotika jika ada infeksi (ampicilin 4 x 500mg atau eritromicin bila tidak bisa
ampicilin) selama 7 hari
3. Jika usia kehamilan sudah 32-37 minggu dan ada infeksi, beri antibiotic dan induksi
4. Jika setelah di induksi tidak berhasil, lakukan Sectio Caesarea
5. Misoprostol, 4x25 mikrogram ( Kalau serviks belum matang, karena bisa bantu
pematangan serviks)
6. Oksitosin 5iu
3. Rencana Edukasi
Edukasi pasien dan suami mengenai kondisi pasien saat ini jika tidak ada infeksi dan
tidak ada indikasi gawat janin pasien boleh di rawat terlebih dahulu di rumah sakit, dan
jika ada infeksi dan kemungkinan adanya gawat janin akan di berikan antibiotic dan
dilakukan induksi, jika setelah di lakukan induksi tetapi tidak berhasil, maka
kemungkinan dilakukan persalinan dengan cara Sectio Caesarea secepatnya, karena dapat
terjadi risiko seperti infeksi (korioamnionitis) dan juga gawat janin.
IX. PROGNOSIS
Ibu Bayi
ad vitam : dubia ad bonam ad vitam : dubia ad bonam
ad fungsionam: dubia ad bonam ad fungsionam: dubia ad bonam
ad sanationam : dubia ad bonam ad sanationam : dubia ad bonam
LembarPenilaian Status PADAS
NIlai :
Total Nilai / 80
Nilai :
4 :SangatBaik
3 :Baik
2 :Kurang
1 :SangatKurang
0 :Tidakmengerjakan status