NPM : 2350321076
MATERI 1
Pemateri : Drg YUS RUSENO, MSc.PH Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Resume
D. Perlindungan anak
Perlindungan anak adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Undang – Undang yang mengatur adalah UU 23/2002 tentang Perlindungan
Anak, UU 35/2014 tentang Perubahan Pertama Atas UU 23/2002 tentang Perlindungan
Anak, Peraturan Presien Nomor 25 Tahun 2021, dan Peraturan Presiden No. 25/2021
tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak.
1. Lima Belas (15) AMPK (anak yang perlu mendapatkan perlindungan khusus)
1) Anak dalam situasi darurat.
2) Anak berhadapan dengan hukum.
3) Anak dari Kelompok minorintas & terisolasi.
4) Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/ atau seksual.
5) Anak menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya.
6) Anak yang menjadi korban pornografi.
7) Anak dengan HIV/AIDS.
8) Anak korban penculikan, penjualan, dan/ perdagangan.
9) Anak korban Kekerasan fisik dan/ atau psikis.
10) Anak korban kejahatan seksual.
11) Anak korban jaringan terorisme.
12) Anak penyandang disabilitas.
13) Anak korban perlakuan salah dan penelantaran.
14) Anak dengan perilaku sosial menyimpang.
15) Anak menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan Kondisi
orgtuanya.
2. Perda No. 3 Tahun 2021 tentang Perlindungan Anak
Pasal 6 ; Setiap anak di Daerah Provinsi memiliki hak untuk :
1) Dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
2) Beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak sebaya,
bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat
kecerdasannya demi pengembangan diri.
F. 31 HAK ANAK
Bermain, berkreasi, berpartisipasi, berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan,
bebas melakukan kegiatan agamanya, bebas berkumpul, bebas berserikat, hidup dengan
orang tua, kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, memiliki Nama identitas,
Kewarganegaraan, Pendidikan, informasi, standar kesehatan paling tinggi, standar hidup
yang layak (disarikan dari UU perlindungan anak nomor 23 tahun 2002), Pribadi dari
tindakan / penangkapan sewenang-wenang, dari perampasan kebebasan dari perlakuan
kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi dari siksaan fisik dan non fisik dari
penculikan, penjualan dan perdagangan atau trafiking dari eksploitasi seksual dan
kegunaan seksual dari eksploitasi / penyalahgunaan obat-obatan dari eksploitasi sebagai
pekerja anakdari eksploitasi sebagai kelompok minoritas / kelompok adat terpencil dari
pemandangan atau keadaan yg menurut sifatnya belum layak untuk dilihat anak khusus
dalam situasi genting / darurat khusus sebagai pengungsi / orang yg terusir / tergusur
khusus jika mengalami konflik hukum khusus dalam konflik bersenjata atau konflik sosial
(disarikan dari UU perlindungan anak nomor 23 tahun 2002).
MATERI 2
Resume
A. Definisi Anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan. Menurut konvensi haka nak Anak adalah setiap orang yang
berusia belum mencapai 18 tahun. Kecuali, berdasarkan undang-undang yang berlaku
untuk anak, menetapkan kedewasaan dicapai lebih cepat. Menurut Permenkes RI No 25
Tahun 2014 Anak adalah seseorang sampai berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih
dalam kandungan.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak
menjelaskan bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita
bangsa, memiliki peran strategis, dan mempunyai potensi menjamin kelangsungan
eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.
B. Deklarasi Hak Anak
1) Hak akan nama dan kewarganegaraan
2) Hak persamaan dan non diskriminas
3) Hak kebangsaan
4) Hak perlindungan
5) Hak Pendidikan
6) Hak bermain
7) Hak rekreasi
8) Hak akan makanan
9) Hak Kesehatan
10) Hak berpartisipasi dalam Pembangunan
C. Kode Etik Pelayanan Anak di Rumah Sakit
1) Memperlakukan anak dengan penuh penghargaan dan rasa hormat → tidak
diskriminatif
2) Melibatkan anak dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi layanan terkait
dengan anak
3) Pendampingan/layanan dilakukan dengan pendekatan sesuai situasi, kondisi, dan
kebutuhan anak
4) Meminta persetujuan anak dan orangtua/wali mencakup tempat, aktivitas yang
dilakukan, dan kebutuhan terkait data dan dokumentasi diri anak. Pada situasi tertentu
apabila anak tidak dapat mengambil keputusan, petugas meminta persetujuan
orangtua/wali. Apabila anak tidak berkenan memberikan persetujuan, petugas harus
menghormati dan selanjutnya dapat melakukan dialog, penguatan, atau konseling
dengan anak. Jika anak tidak dalam pengasuhan/anak terlantar, persetujuan dapat
didapatkan dari anak dan orang dewasa yang menjadi perujuk.
5) Semua tindakan dimaksudkan menumbuhkan partisipasi anak dengan budaya
keterbukaan dan suasana aman → membangun kepercayaan anak, berinteraksi sejajar
dengan posisi anak, menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak, mendengarkan
anak secara aktif, meminta persetujuan jika mengambil foto/video.
6) Mengembangkan Pendidikan karakter bagi anak.
7) Memberi kebebasan yang bertanggung jawab kepada anak dengan memperhatikan
hak-hak orang lain.
8) Mengembangkan disiplin anak tanpa kekerasan.
9) Membantu anak mengembangkan kebebasan berekspresi, berpikir, berhati
nurani/berkeyakinan dan beragama, dengan memperhatikan tingkatan usia anak dan
kemampuan anak yang selalu berkembang.
10) Memberikan kesempatan dan memfasilitasi forum untuk anak.
11) Setiap anak memiliki hak mendapatkan informasi, edukasi, dan mengakses informasi
dengan pendampingan.
D. Standarisasi Unit Layanan Penanganan Kasus Di Lembaga Kesehatan
1) Kelembagaan
Sesuai Pasal 27 UU No 28 Tahun 2002 tentang persyaratan kemudahan dalam
bangunan gedung mengamanatkan tentang Kemudahan hubungan ke, dari, dan di
dalam bangunan gedung yang meliputi tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang
mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang disabilitas, misalnya Tempat
tidur khusus anak, Ruangan khusus untuk pemeriksaan anak korban kekerasan, Toilet
khusus untuk anak, Situasi lingkungan fisik dan akomodasi memenuhi syarat
Kesehatan, dan Ruang bermain ramah anak.
2) Partisipasi anak
3) Program layanan bagi anak, orangtua/keluarga dan masyarakat
4) Advokasi, penerbitan buku / kie atau hasil penelitian dan kerjasama layanan
5) Instrumen kepuasan penerima layanan
6) Pelaksanaan layanan
Resume
B. Atraumatic Care
Resume
MATERI 5
Resume