Anda di halaman 1dari 11

Adawatul Istifham

Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bahasa Arab
Dosen Pengajar
Ade Jamallulail,SHI.,M.Pd

Disusun Oleh :
 Erika Selviani
 Bella Anggela

TINGKAT 1
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
YAYASAN PENDIDIKAN UMMI CENDEKIA BOGOR
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) UMMI
BOGOR
Jalan Raya Pemda Kp. Parakan Kembang Rt 002 Rw 013 Desa Pasir
Jambu Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
2023
Kata Pengantar

Assalamualaikum.Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat,
bantuan,serta petunjuknyalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Statistik Pendidikan inidengan tepat waktu. Dimana makalah ini di buat untuk
keperluan pembelajaran pada matakuliah Bahasa Arab.

Adapun sedikit penjelasan dari makalah yang kami buat ini yakni, makalah
inimembahas mengenai Istifham. Di dalam makafham lah ini dibahas antara lain
mengenai pengertian beserta makna isti. Di sini, kami mencoba
menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal tersebut, supaya isi dari makalah ini
mudah di pahami oleh para pembaca dan khususnya kami sendiri.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Begitupun makalah ini, mungkin jauh
darikesempurnaan. Maka dari itu, kami akan berusaha untuk selalu menyajikan
yang lebih baikdikemudian hari. Kami pun berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sertauntuk kami sendiri sebagai penulis khususnya.

Demikianlah, jika ada hal yang salah kami mohon maaf, kepada ALLAH kami
mohonampun.Wassalamualaikum. Wr.Wb

Bandar Lampung, September 2017


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................i


KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Istifham.....................................................................2
B. Adawatul istifham.......................................................................2
C. Makna Istifham...........................................................................5
D. Pembagian Istifhm......................................................................6

BAB III PENUTUPAN


A. Simpulan.....................................................................................9
B. Saran...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Komunikasi dengan 1esame makhluk hidup adalah hala yang sangat diperlukan
untukmenjalin hubungan yang harmonis. Hal ini sejalan dengan manusia sebagai
makhluksosial yang harus berkontak dengan yang lain untuk bisa bertahan hidup.
Komunikasisebagai alat dalam penyampaian maksud. Komunikasi juga sebagai alat
memperlancarkegiatan seperti berdagang, bekerja dll.

Komunikasi adalah hal yang mutlak dalam bersosial. Namun terkadang


dalamkomunikasi itu muncul ungkapan-ungkapan yang berisi tentang pertanyaan.
Ternyatatidak hanya di dalam komunikasi sehari-hari saja terdapat ungkapan-
ungkapan ini, didalam al-Quranpun terdapat kata-kata seperti itu. Kata atau ungkapan
itu lebih di kenaldengan sebutan lafadz istifham. Lafadz istifham ini tidak hanya
mempunyai satu maknatetapi berbeda-beda, begitu pula dengan macam-macamnya.

2. Rumusan Masalah
Secara garis besar pembuatan makalah ini akan membahas tentang:
1. Apa yang dimaksud Istifham?
2. Apa yang dimaksud Adawatul Istifham?
3. Makna Istifham?
4. Pembagian istifham?

3. Tujuan Penulis
1. Mengerti yang dimaksud Istifham
2. Mengerti yang Adawatul Istifham?
3. Tahu apa itu makna Istifham?
4. Mengerti pembagian istifham?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Istifham
Istifham berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata istafhama yang berarti istaudhaha.Akar
katanya adalah fahima yang berarti faham, mengerti, jelas. Akar kata ini mendapat tambahan alif,
sin, dan ta’ di awal kata yang salah satu fungsinya adalah untuk meminta. Dengan demikian ia
berarti permintaan penjelasan (thalabul fahmi). Adapun pengertianistifham secara istilah adalah
sebagai berikut; Al Zarkasi dalam bukunya Al Burhan fiUlumil Quran menjelaskan bahwa
istifham ialah mencari pemahaman tentang suatu halyang tidak diketahui.

Dalam Al Mu’jam Al Mufashshal disebutkan bahwa istifham ialah mencari pemahaman


tentang hakekat, nama, jumlah serta sifat dari suatu hal. Dalam kitab Al BalaghatulWadhihah
istifham didefinisikan : mencari pengetahuan tentang segala sesuatu yangsebelumnya tidak
diketahui. Istifham dengan berbagai maknanya, memiliki satu maksud pokok yaitu mencari
pemahaman tentang suatu hal, seperti diungkapkan pengarang kitabAl Itqan fi Ulumil Quran.

B. Adawatul Istifham
Kata tanya atau Adawatul Istifham ini dalam pembagiannya dibagi menjadi 2.[2] Pertama, huruf
Istifham yaitu berupa hamzah dan hal yang kedua-duanya mempunyai artiapakah. Kedua, yaitu
isim istifham dimana adawatul istifham ini terdiri dari selain yangtelah disebutkan. Isim istifham
ini terdiri darI ma (apa),man(siapa),kaifa(bagaimana),mata (kapan),ayyana (bilamana),anna(dari
mana), kam (berapa), aina(dimana), dan Ayyu (apa,siapa).
Yang pertama adalah huruf istifham, ini ada dua.

 Huruf hamzah (apakah)


Adawatul istifham ini dipakai untuk menanyakan tentang hal apa atau siapa yang jawabannya
memerlukan ya atau tidak. Misalnya :

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah
yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain
Allah?” (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan
hakku. (QS. 5 : 116)

 Lafadzhal (apakah)
Aawatul istifham ini dipakai untuk konfirmasi yang hanya memerlukan jawaban ya atau tidak.
Misalnya :

ِ
Artinya: Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itubelum
merupakan sesuatu yang dapat disebut?.(QS. 76 : 1)

No 3 dan selanjutnya ini adalah isim Istifham

 Lafadzma (apa)
Adawatul istifham ini dipakai untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal.Misalnya :

Artinya: Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?.Mereka menjawab,
“Dahulu kami tidak termasuk orang -orang yang melaksanakan salat. (QS. 74 : 42-43)

 Lafadzman (siapa)
Adawatul Istifham ini dipakai untuk menanyakan tentang mahkluk yang
berakal.Misalnya :

Artinya: Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipat
gandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan(rezeki) dan
kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. 2 : 245)

  Lafadzmata (kapan)
Adawatul istifham ini dipakai untuk menanyakan waktu, waktu ini bisa lampau atau
yang akan datang. Misalnya :
Artinya: Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belumdatang kepadamu
(cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelumkamu. Mereka ditimpa kemelaratan,
penderitaan dan diguncang (dengan berbagaicobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman

bersamanya berkata “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan


Allahitu dekat. (QS. 2: 214)

 Lafadzayyana (bilamana)
Adawatul istifham ini dipakai untuk menanyakan sesuatu berkenaan dengan waktumendatang.
Misalnya :

Dia bertanya, “Kapankah hari Kiamat itu?” (QS. 75 : 6)

 Lafadzkaifa (bagaimana)
Adawatul Istifham ini dipakai untuk menanyakan keadaan sesuatu. Misalnya :
Artinya: Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allahdibacakan

kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengahkamu?. (QS. 3 : 101)

 Lafadzanna (dari mana)


Adawatul Istifham ini dipakai untuk menanyakan asal-usul. Misalnya :
Artinya: Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai
anak,padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya suda
h
mencapai usia yang sangat tua?”.(QS. 19 : 8 )
Makna IstifhamLafadz istifham itu mempunyai berbagai makna, sebagaimana
telah di contohkan di atas.Di antara para ahli berpendapat bahwa istifham yang
terapat dalam Al-Quranmemberikan bahwa mukhatab (lawan bicara)
sesungguhnya mengetahui apa yang ditetapkan dan apa yang di nafikan, seperti
dalam QS. 4 : 87 dan QS. 76 : 1.

Artinya : Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu
padahari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar
perkataan(nya)daripada Allah?
Artinya: Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika
itubelum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Ayat-ayat diatas adalah sebuah pertanyaan yang tujuannya adalah
mengingatkanmakhlukNya tentang apa yang telah mereka ketahui.[3] Terkadang
istifham sendiri keluar dari polanya sendiri dan mengandung dua
maknasekaligu,Yakni inkar dan taqrir. Seperti dalam Surat Al-An’am : 81

Artinya: Bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan (dengan
Allah), padahalkamu tidak takut dengan apa yang Allah sendiri tidak menurunkan
keterangan kepadamuuntuk mempersekutukan-Nya. Manakah dari kedua
golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu
mengetahui?” Di sisi yang lain orang-orang kafir tidak berhak mendapat jaminan
keamanan, dan disisi lainorang-orang yang beriman berhak mendapat jaminan
keamanan.[4] Dari sedikit penjelasan di atas tentang istifham, kita mengetahui
bahwa Istifham atau katatanya ini tidak selalu perlu untuk di jawab. Adakalanya
kata tanya itu sebagai bentuk pengingat dari Alloh swt kepaa makhluknya yang
lalai.

D. Pembagian istifhamPembagian istifham secara umum dibagi dua


yaitu istifham yang bermakna khabar danistifham bermakna insya’ [5]
 Istifham bermakna al-khabar, ada dua
Istifham al-inkari yaitu :
apabila ada huruf nafyi yang jatuh setelah huruf istiham. Contohnya
QS. Al Ahqaf:35

Terjemahannya:
Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali orang-orang fasik
atau diatafkan dengan kalimat yang dinafikan, contoh QS. Al-Rum: 29

Terjemahan:
Maka siapakah yang member petunjuk terhadaporang-orang yang
telahdisesatkan oleh Allah, dan tidak ada seseorangpun yang menjadi
penolong buat mereka
BAB III
PENUTUP

C. Kesimpulan
Kata tanya atau dalam bahasa arab disebut Istifham merupakan ulumul
Quran yang sangatmenarik untuk di kaji. Di dalam istifham ini terdapat
bermacam-macam kalimah dan tentunya berbeda-beda pula
maknanya. Istifham dalam keberadaannya dalam al-Quran adalah
sebagai pengingat bagi mereka orang-orang yang lalai atas
perintahNya. Namun kadang-kadanglafadz istifham ini keluar dari
polanya yang biasa. Istifham sendiri adalah kata tanya yangtidak selalu
harus di jawab. Ada pula istifham yang keberadaannya hanya untuk
pengingat berita.

D. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, apabila ada kata atau
penyampaian dari saya kurang pas saya mohon kritik dan sarannya,
karena itu bisa menjadi koreksi bagi saya dan semogamakalah ini bisa
bermanfaat untuk kita semua. Amin .

Anda mungkin juga menyukai