A. INFORMASI UMUM
Nama Sekolah : SMP Negeri 228 Jakarta
Tema Projek : Gaya hidup yang berkelanjutan
Topik Projek : Pengolahan Sampah Organik menjadi Kompos
(Sampah ku untuk kehidupan ku)
Kelas : VII
Alokasi Waktu : 68 JP (2 Minggu)
Sarana dan Prasarana :
Laptop, HP, koneksi Internet, WAG kelas, ember/tong lengkap dengan tutup, EM4, selang
kecil/kran, pipa, fiber, gunting/pisau, botol plastic, Karton, spidol warna, dan lem
Target Peserta Didik : Peserta didik regular kelas VII
Relevansi tema dan topik projek:
Tema gaya hidup yang berkelanjutan memiliki tujuan agar peserta didik apat memahami dampak
dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan di
dunia maupun lingkungan sekitarnya.
Melalui topik proyek pengolahan sampah organik menjadi kompos peserta didik akan
memanfaatkan sampah-sampah organik untuk dijadikan kompos. Dengan projek ini diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas dan kreatifitas siswa dan siswi SMPN 228 dalam mengolah
limbah. Menumbuh kembangkan kemandirian dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai gaya
hidup berkelanjutan dalam perilaku kesehariannya.
B. KOMPONEN INTI
Deskripsi Singkat Projek:
Di era globalisasi ini persoalan lingkungan menjadi isu global ( mendunia ), setelah
hampir semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan
lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan manusia. Untuk itu dibutuhkan solusi
yang mampu mengurangi limbah dan pengolahan limbah menjadi barang yang berguna, Oleh
sebab itu, SMPN 228 memilih Projek ' Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos Cair'.
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan
jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan salah satu
bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti
produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan – bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
Dalam projek ini peserta didik memilah sampah organik yang ada disekitarnya untuk
dibuat kompos, kemudian mengemas kompos yang dihasilkan untuk dapat diperjual belikan.
A. Tahapan pengenalan
Durasi 16 JP
B. Tahapan Kontekstual
Durasi 8 jp
C. Tahap Aksi
Durasi 8 JP
Alat dan bahan 1. Ember bertutup/ ember cat bertutup, tong air dan tutupnya,
atau wadah plastik lainnya bertutup sebanyak 1 buah untuk 1
kelopok (1 kelas 4 kelompok)
2. Pipa paralon air bersih (kecil) ukuran ¾” atau 0,75 inchi
sebanyak 1 batang
3. Pipa paralon air kotor (besar) ukuran 4 inchi sebanyak 1
batang
4. Fiber tipir 1 lembar
5. Tutup Paralon ukuran 4 inchi sebanyak 1 buah untuk 1
kelompok (1 kelas 4 kelompok)
6. Pipa T sebanyak 1 buah untuk 1 kelompok (1 kelas 4
kelompok)
7. Lem Sealant warna bening (Lem aquarium)
8. Kran air yang ada grad penutupnya sebanyak 1 buah untuk 1
kelompok (1 kelas 4 kelompok)
9. Cairan EM4 (disediakan sekolah)
10. Botol penyemprot sebanyak 1 buah untuk 1 kelompok (1
kelas 4 kelompok)
11. Sampah organik di lingkungan sekitar
Peran Guru Fasilitator, narasumber
D. Tahap Refleksi
Durasi 8 JP
A. Tahapan pengenalan
Durasi 16 JP
B. Tahapan Kontekstual
Durasi 8 JP
C. Tahap Aksi
Durasi 8 JP
D. Tahap Refleksi
Durasi 6 JP
Asesment:
Asesment dilakukan dengan Penilaian Kinerja peserta didik yaitu
melalui:
1. Observasi yang dilakukan oleh guru selama pelaksanaan
kegiatan projek terkait kemandirian peserta didik.
2. Melalui Produk-produk penugasan yang dihasilkan peserta didik
berupa laporan pelaksaaan projek, laporan kegiatan projek, hasil
pembuatan alat composting, hasil kompos dan Poster.
3. Melalui questioner yang diberikan kepada peserta didik terkait
akhlak kepada alam dan cinta lingkungan.
Tindak Lanjut: 1. Diharapkan setelah kegiatan proyek seluruh peserta didik selalu
memisahkan saat membuang sampah organik dan non organik di
kesehariannya.
2. Sampah organik yang ada di sekolah dimasukkan ke dalam tong
composing agar pembuatan kompos tetap berlanjut dan hasilnya
dapat dimanfaatkan dan dirasakan dampak positifnya di
lingkungan sekitar sekolah atau bahkan dijual