ALASAN
Penggunaan pupuk kimia sintetis selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini untuk
mencapai produksi yang sama, pemakaian pupuk kimia sintetis telah terjadi kenaikan hampir 5
kali lipat. Sedangkan 60 % kandungan bahan organik tanah sawah di Jawa kurang dari 1 %.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas penambahan bahan organik pada lahan pertanian menjadi
mutlak untuk dilakukan, hal ini untuk peningkatan produktifitas lahan, effisiensi pupuk sintetis
dan kelestarian agroekosistem.
2, Sulit larut dalam air, meskipun ada sebagian terlarut menjadi suspensi koloid.
Bahan-bahan
A. Komposisi I (dalam satuan 1000 kg)
No. Bahan-bahan Jumlah
Kotoran ternak :
- Sapi : 40 % (80-83%) 400 kg
1
- Kambing : 30 % 300 kg
- Ayam : 15 % (max 25%) 150 kg
2 Arang sekam : 9 % (10 %) 90 kg
3 Bekatul : 1% (serbuk gergaji 5 %) 10 kg
4 Urea 1 kg
5 Dolomit : 5% (2 %) 50 kg
6 Molase/air gula/air tebu 2 ltr
7 Dekomposer (EM4) 1 ltr
8 Air Secukupnya
Cara Pembuatan
a, Campur merata bahan (1,2,3,4 dan 5); (1,2)
b, Larutkan dekomposer mortektan dan tetes dengan 100 ltr air (disesuaikan dengan kondisi
bahan baku)
c, Kocorkan campuran (b) dengan campuran (a) dan dapat ditambahkan air, sampai kondisi
bahan jika dikepal tidak mengeluarkan air dan jika dilepas tidak pecah (kadar air 60 %).
d, Tumpuk campuran tersebut dengan ketinggian 50 – 100 cm, tutup dengan plastik atau terpal.
e, lakukan pengamatan suhu tumpukan, jika kondisi suhu 60 o
C atau kurang lebih 7 hari
sekali,dapat dilakukan pembalikan sampai 3 kali, sampai 21 hari bahan sudah jadi.
f, Bokashi siap digunakan jika ditandai jika berbau masam (seperti tape) atau berbau bahan
yang lapuk, warna kecoklatan dan bahan menjadi lunak.
Seperti palawija, sayur-sayuran semusim biasanya diberikan sebagai pupuk dasar, dengan
cara ditugal, dibenamkan didalam tanah atau ditaburkan merata saat pengolahan tanah.
Pada tanaman tahunan dapat digunakan sebagai pupuk dasar maupun susulan. Pupuk
dasar digunakan sebelum tanam atau saat tanam, dengan cara dimasukkan pada lubang yang
telah disiapkan. Pupuk susulan dapat diberikan bersamaan dengan pupuk buatan atau
diberikan secara terpisah, dengan cara dibenamkan disekeliling tanaman secara melingkar atau
memanjang.