Anda di halaman 1dari 2

Siyar Alam an-Nubala Jilid 4:

Bilal bin Rabah ( HABIS)


Nah, kali ini kita akan membahas kisah terakhir dari jlid keempat yang sangat membuat kita
meneteskan air mata.Kisah yang begitu sedih.Mungkin inilah alasan kisah ini diletakkan di
akhir buku.
Bilal adalah seorang budak dari Habsyi ( Ethiophia) yang merupakan salah satu pemeluk
Islam pertama.Ada tujuh orang pertama yang menampakkan keislamannya yaitu Rasulullah
Shallahu Alaihi Wasallam, Abu Bakar, Ammar, Sumayyah, Bilal, Shuhaib dan Miqdad.
Bilal disiksa dengan sadis.Orang-orang Musyrik memakaikan baju besi dan memanggang
mereka di sinar matahari.Kemudian Bilal diberikan pada anak-anak dan dibawa keliling Kota
Makkah.Bilal hanya berucap:”Ahad, “Ahad ( Arab: esa, maksudnya mengisyaratkan keesaan
Allah Subhanahuwataala)
Demikianlah Bilal disiksa oleh majikan-majikannya hingga dimerdekakakan Abu Bakar as-
Shidiq.
Bilal memiliki amalan sunnah yang selalu dikerjakannya dengan terus menerus yaitu shalat
dua rakaat setelah berwudhu.Amalannya itu mendapatkan balasan berupa sandalnya sudah
disiapkan di surga ketika ia masih hidup.Kala itu Nabi Shallahu Alaihi Wasallam mendatangi
surga dan melihat bunyi derap sandal Bilal.Paginya Nabi Shallahu Alaihi Wasallam
mendatangi Bilal dan menanyakan apa amalan yang dikerjakan Bilal.Bilal menjawab:
“Tidaklah aku mengumandangkan adzan melainkan aku shalat dua rakaat.Dan tidaklah aku
berhadats melainkan aku berwudhu.Dan aku melihat bahwa Allah memiliki hak padaku
shalat dua rakaat untuk aku kerjakan”
Bilal merupakan muadzin pertama dalam Islam. Nabi Shallahu Alaihi Wasallam bersabda
tentangnya:
“Sebaik-baik orang adalah Bilal junjungan para muadzin di hari kiamat.Para muadzin adalah
orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat.
Bilal memiliki kulit yang hitam, bertubuh bungkuk serta kedua betisnya kecil.Akan tetapi itu
tidak menghalanginya dari kemuliaan.Bilal tetap mencapai derajat kemuliaan yang tinggi
karena amalan-amalannya.
Bilal wafat pada usia 60 tahun di tahun 21 H.Semoga Allah merahmatinya.
Banyak sih pelajaran yang bisa kita gali dari kisah ini.Tapi ada beberapa hal yang merupakan
inti kisah ini yang ingin Abang sampaikan:
1.Kemuliaan seseorang tidak diukur dari nasab dan penampilan fisik.Tapi seberapa
bernilaikah orang tersebut?Abang ingin mengingatkan bagi akhy yang masih kurang percaya
diri masalah penampilan sudahilah hal itu.Begitupula bagi akhy yang kurang percaya diri
karena berasal dari keluarga miskin.Buatlah diri akhy menjadi bernilai maka akhy pun akan
dihormati oleh orang lain.
2.Kuatnya iman Bilal mempertahankan aqidahnya kala disiksa Kaum Quraisy.Bagaimana
dengan kita? Kita seringkali takut dianggap radikal, teroris, fanatik dan sebagainya.Abang
ingatkan, jangan takut dikata-katai seperti itu.Toh kita hanya melaksanakan ajaran agama
yang kita imani dan kita juga tidak mengganggu orang lain bukan?
Pejuang sejati tidak akan takut celaan-celaan manusia.Jika misalkan akhy ingin hijrah dan
kemudian dikatakan oleh teman akhy:”Wah, sok alim banget fulan sekarang”, jangan
hiraukan.Yang penting kita berusaha menjadi baik.Akhy tidak akan tenang apabila akhy
mendengar semua yang orang lain katakan.Tetaplah berpegang teguh pada Islam, itu saja sih
kunci keselamatan kita.
3.Istiqomah dalam beribadah walaupun itu hanya hal yang orang pandang kecil.Bilal
istiqomah dalam shalat sunnah dua rakaat sebelum wudhu sekalipun itu adalah shalat
sunnah yang mungkin bagi sebagian orang tidak terlalu penting untuk mengerjakannya.Bilal
istiqomah melaksanakannya dan Allah pun memberikan balasan berupa disiapkan sandalnya
di surga.Maka ini hendaknya menjadi motivasi bagi kita, kerjakan ibadah dengan istiqomah
walaupun itu kecil.Jangan sekali melakukan yang besar kemudian berhenti.
Sekian dari Abang, semoga bermanfaat.Nantikan pembahasan berikutnya.
Website Utama: Home | Sadewaerilwritter (alfatihstudio453.wixsite.com)
Website Cabang: Islamic History Journal

Anda mungkin juga menyukai