Anda di halaman 1dari 1

Tugas menerjemah teks

ALIA DWI ANDRIANI


XII-6
ABSEN : 5

Apakah Platform-media sosial aman?

Platform-media sosial, sebagai salah satu media baru, telah menjadi fenomena di
dunia termasuk di Indonesia dengan pertumbuhan pengguna yang luar biasa. Data dari
Asosiasi Pengguna Jaringan Internet Indonesia (APJII) per Januari 2016 melaporkan
bahwa ada 79 juta pengguna media sosial di Indonesia. Saya yakin media sosial
memungkinkan semua pengguna menjadi produsen informasi, menyediakan ruang terbuka
untuk merespons informasi, dan membangun komunitas virtual dengan diskusi di ruang
virtual. Namun, saya khawatir fleksibilitas diskusi di media sosial mengimply
dampak negatif: keberadaan dan peningkatan intensitas ujaran kebencian dan
ketidakamanan.

Ujaran kebencian adalah bentuk intoleransi terhadap kelompok orang lain. Pandangan
lain melihat dampak berikutnya yang menganggap ujaran kebencian sebagai ekspresi
yang menyerang dan mendorong kekerasan. Sejauh yang saya tahu, masalah ini menjadi
lebih serius ketika banyak kasus kekerasan disebabkan oleh provokasi melalui media
sosial. Saya sering menemukan kalimat-kalimat menyerang terhadap suku, ras, atau
agama tertentu. Contohnya, pada tahun 2015, pembakaran masjid Tolikara di Papua
menyebabkan kegemparan luas karena kebingungan informasi di media sosial.

Saya yakin hampir setiap pengguna media sosial telah berbagi informasi di platform
mereka, terutama di situs jaringan populer seperti Facebook, Instagram, Twitter,
atau Whatsapp. Sayangnya, data ini dapat membuka mereka terhadap berbagai ancaman
internet, seperti profil palsu atau kepalsuan, virus, dan kejahatan cyber. Penipu
menggunakan tipu daya dengan meminta uang kepada pengikut di Instagram pura-pura
menjadi pengguna asli, menjual barang palsu dengan harga lebih rendah dari harga
pasar, atau bahkan mengirim tautan mencurigakan untuk tujuan phishing (penipuan
daring).

Untuk mengurangi dampak negatif media sosial, pemerintah harus merumuskan regulasi
yang lebih baik untuk komunitas digital. Konsep ini sering disebut sebagai literasi
digital. Ini memungkinkan orang mengakses, menyortir, dan membedakan jenis
informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain
itu, seseorang dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, negara, dan politik
dengan menyampaikan aspirasi mereka melalui saluran tertentu. Melalui media
digital, mereka dapat menyuarakan pandangan dan pendapat mereka untuk keadilan
tanpa merugikan orang lain sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam kehidupan
sosial dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai