humaniter-internasional/ , (diakses tanggal 2 Januari 2022) Humaniter, (Jakarta: Rajawali Pers, 1999) , hlm. 9
12 Shehzad Noorani. Konvensi Hak Anak Versi 15 Rahadian Diffaul Barraq Suwartono,
Anak. 2018. Penggunaan Tentara Anak Oleh Aktor Selain Negara Ditinjau
https://www.unicef.org/indonesia/id/konvensi-hak-anak- Dari Hukum Humaniter Internasional, Jurnal Hukum Ius Quia
versi-anak-anak (diakses tanggal 5 Januari 2022) Iustum Faculty of Law : Universitas Islam Indonesia
13 ICRC, Summary Table of IHL Provisions Yogyakarta Indonesi, Vol. 27 NO. 3, 2020, hlm 537
Internasional? kepustakaan (library research) yang dilakukan
2. Bagaimana penerapan sanksi terhadap dengan dua cara yaitu:
pelanggaran ketentuan dalam kejahatan 1. Offline, yaitu menghimpun data studi
perang mengenai tentara anak? kepustakaan secara langsung dari buku-buku,
karangan ilmiah, jurnal, mengunjungi
C. Metodologi Penelitian Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
1. Jenis Penelitian Sam Ratulangi yang dibutuhkan dalam
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. 2. Online, yaitu studi kepustakaan yang
Penelitian hukum normatif atau domatik hukum dilakukan dengan searching melalui media
yaitu penelitian yang berfokus pada norma dan internet dengan cara mendownload karya
peraturan perundang-undangan (law in book) ilmiah dan jurnal yang berkaitan dengan
atau penelitian hukum dengan melakukan permasalahan yang sedang diteliti guna
abstraksi melalui proses edukasi atau memperoleh landasan teori tentang
memerlukan data sekunder sebagai hukum permasalahan yang akan diteliti.
bahan primer. Selain itu pada penelitian hukum 4. Analisis Data
normatif ini, tidak diperlukan penyusunan atau Teknik analisis data yang digunakan
perumusan hipotesa.16 dalam penelitian ini yaitu dengan analisis
2. Sumber Data kualitatif, yaitu menganalisis secara komperhensif
Dalam penelitian ini, peneliti keseluruhan data yang diperoleh sehingga dapat
menggunakan jenis sumber data sekunder. menjawab permasalahan-permasalahan dalam
Kemudian sumber data sekunder ini dibagi oleh penelitian ini. Pengelompokan dilakukan menurut
peneliti menjadi: kategori variabelnya masing-masing, yaitu :
1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan 1. Kelompok data yang berhubungan dengan
hukum yang meliputi Konvensi Hak Anak bentuk perlindungan hukum bagi anak selaku
(Convention on Tthe Right of the Child) pasal korban perekrutan tentara anak ditinjau dari
38 tahun 1989, Addinition Protocol I to the prespektif hukum humaniter internasional.
Geneva Convention pasal 77 ayat (2) tahun 2. Kelompok data yang berhubungan dengan
1949, Addinition Protocol II to the Geneva sanksi yang diberikan kepada pelanggar
Convention pasal 4 ayat (3) huruf (c) tahun ketentuan-ketentuan dalam kejahatan
1977, Convention International Labour perang mengenai tentara anak.
Organization (ILO Convention) Nomor 182
pasal 3a tahun 1999, Mahkamah Pidana PEMBAHASAN
Internasional (International Criminal Court) A. Perlindungan Hukum bagi Anak Selaku
pasal 8 huruf (e) angka (vii) tahun 1998. Korban Perekrutan Tentara Anak Ditinjau
2. Bahan Hukum Sekunder, bahan hukum dari Prespektif Hukum Humaniter
sekunder yang digunakan pada penelitian ini Internasional.
meliputi buku-buku, karya ilmiah mengenai Pada dasarnya hak-hak anak bukan
anak korban perekrutan tentara anak, hasil- sekedar hak untuk mendapatkan perlidungan
hasil penelitian atau pendapat pakar hukum. (protection rights) dan mempertahankan
3. Bahan Hukum Tersier, yakni bahan yang eksistensi kehidupan (survival rights). Seorang
memberikan petunjuk maupun penjelasan anak juga mempunyai hak untuk berkembang
terhadap bahan hukum primer dan sekunder, fisik, psikis, biologis, dan hak untuk
seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia dan mengetengahkan pandangan subjektif.
kamus ensiklopedia. Kemudahan dalam perekrutan anak
3. Metode Pengumpulan Data untuk dijadikan tentara anak dalam pasukan
Metode pengumpulan data yang perang mendasari selalu adanya pihak yang
digunakan pada penelitian ini yaitu studi menggunakan anak sebagai kombatan,
kemampuan anak yang dianggap mudah
untuk di asah dan sulit untuk dideteksi pihak
16 L.J van Apeldoren, Pengantar Ilmu Hukum, lawan karena secara fisik merupakan golongan
terjemahan Oetarid Sadino Dari Inleideing tot de Studie van yang tidak dapat dijadikan objek tempur
het Naderlandse Recht, ( Jakarta : Pradya Pramitja, 2001) menjadi alasan pihak-pihak melakukan
hlm. 29
eksploitasi anak menjadi tentara anak. Selain Protokol Tambahan I (protokol additional
itu mereka juga lebih mudah dicuci otak agar to the Geneva convention of 12 august 1949, and
bersedia malakukan operasi militer. 17 relating to the protections of victims of
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) international armed conflict) dan protokol
melaporkan lebih dari 8.500 anak-anak tambahan II (protokol additional to the Geneva
digunakan sebagai tentara pada tahun lalu convention of 12 august 1949, and relating to the
dalam berbagai konflik di seluruh dunia. protections of victims of Noninternational armed
Sementara hampir 2.700 lainnya meninggal conflict) merupakan perjanjian internasional yang
dunia dalam medan perang. Laporan tersebut lahir sebagai tindak lanjut dari Konvensi Jenewa
memverifikasi bahwa pelanggaran telah yang telah terlebih dahulu ada pada tahun 1949
dilakukan terhadap 19.379 anak dalam 21 yang mengatur tentang hukum humaniter. Kedua
konflik. Pelanggaran terbanyak dilakukan di konvensi tersebut lahir dari inisaitif organisasi
Somalia, Republik Demokratik Kongo, Committee of the Red Cross (ICRC) yang
Afghanistan, Suriah, dan Yaman pada 2020. merupakan usaha untuk memperbaharui hukum
Laporan itu memverifikasi 8.521 anak-anak humaniter dan mengajak negara-negara untuk
digunakan sebagai tentara pada tahun 2019. mengakui dan menerima perubahan dari wajah
Sementara 2.674 anak lainnya meninggal peperangan selama ini yang cenderung
dunia dan 5.748 terluka dalam berbagai mengabaikan aspek-aspek kemanusiaan.
konflik.18 Di samping itu, lahirnya protokol tersebut
Dalam keadaan konflik bersenjata, sebagai jawaban atas banyaknya gerakan
pelanggaran terhadap hak-hak anak menjadi pembebasan nasional (national liberation) dan
lebih rentan sehingga anak memerlukan berkembangnya strategi gerilya dalam
pemeliharaan, perlakuan khusus, serta peperangan yang sering kali mengabaikan aspek-
bergantung pada bantuan dan pertolongan aspek kemanusiaan. Keanggotaan negara dalam
orang dewasa. Tidaklah cukup jika anak-anak Konvensi tambahan tersebut sangat ditentukan
hanya diberikan hak-hak dan kebebasan asasi oleh keanggotaan negara pada keempat konvensi
yang sama dengan orang dewasa, terutama tersebut, artinya bahwa negara yang dapat
saat dalam situasi peperangan. Kerentanan menjadi pihak dalam dua Konvensi tersebut jika
terhadap perlindungan hak-hak anak dalam negara tersebut telah menjadi negara pihak
konflik bersenjata memerlukan upaya yang dalam Konvensi Jenewa 1949.19 Kedua Protokol
optimal, utamanya dalam tahap pencegahan. tambahan tersebut membedakan dua bentuk
Aturan Hukum Humaniter Internasional konflik bersenjata yaitu konflik bersenjata yang
mengakui adanya kerentanan terhadap anak- terjadi antar negara peserta konvensi atau
anak yang terlibat dalam konflik bersenjata. bersifat internasional dan konflik bersenjata yang
Kemuadian menyiapkan sejumlah aturan bersifat noninternasional.
yang bertujuan untuk melindungi anak-anak Konflik bersenjata antar negara atau
terhadap konsekuensi terburuk dari perang. konflik internasional adalah konflik bersenjata
Berikut beberapa aturan yang mengatur yang terjadi antara dua atau lebih negara peserta
tentang perekrutan tentara anak dalam konvensi yang terjadi baik diakui atau tidak diakui
konflik bersenjata, yaitu: oleh salah satu di antara mereka. Sedangkan
1. Perlindungan Anak dari Perekrutan Sebagai konflik bersenjata yang bersifat non-internasional
Tentara Anak dalam Protokol Tambahan I (non-international conflict) merupakan konflik
dan II bersenjata yang terjadi pada wilayah dari negara
peserta agung konvensi.20
Dalam empat Konvensi Jenewa 1949
17 Pars Today. Tentara anak di Afrika dan berbagai
perlindugan terhadap anak didasarkan pada
dampaknya
http://parstoday.com/id/radio/world-i46348- kebutuhan khusus perlindungan yang diberikan
tentara_anak_di_afrika_dan_berbagai_dampaknya (diakses kepada anak. Perlindungan hukum terhadap anak
pada tanggal 25 Juni 2022) dalam konteks keselamatan sang anak, yaitu
18 REPUBLIKA. 2021. PBB : 8.500 Anak dijadikan
25 Konvensi 182 Pelanggaran dan Tindakan Segera 26 Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana
Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Internasional, (Bandung : Hecca Mitra Utama, 2004), hlm. 50
untukAnak,https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/--- 27 Statuta Roma Mahkamah Internasional. 2014.
asia/---ro-bangkok/---ilo- http://referensi.elsam.or.id/wp-
jakarta/documents/legaldocument/wcms_124573.pdf content/uploads/2014/10/Statuta-Roma.pdf
kebiasaan yang dapat diterapkan dalam sengketa hidup dengan keadaan tertentu, denda
bersenjata internasional, dalam cangkupan berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
hukum internasional yang ditetapkan, yaitu salah Hukum Acara dan Pembuktian, atau membayar
satunya adalah tindakan memeberlakukan wajib kompensasi.30
militer atau mendaftarkan anak-anak di bawah Secara teoritis, setiap subyek hukum yang
umur 15 tahun ke dalam angkatan bersenjata berkewajiban untuk menghormati dan
atau menggunakannya untuk ikut serta secara melindungi hak asasi manusia, berpotensi pula
aktif dalam pertikaian. untuk melakukan pelanggarannya. Namun dari
semua subyek hukum yang sudah umum
B. Penerapan Sanksi Terhadap Pelanggaran diketahui, negaralah yang memiliki peranan
Ketentuan dalam Kejahatan Perang sentral dalam penghormatan dan perlindungan
Mengenai Tentara Anak hak asasi manusia dikarenakan negara memiliki
Perekrutan anak untuk menjadi seorang kedaulatan dan dari kedaulatan inilah lahir
tentara dalam sebuah konflik bersenjata jelas kekuasaan dan kewenangan.
merupakan sebuah perbuatan yang tidak di Penegakan atas Hukum Humaniter
benarkan oleh berbagai aturan yang terkait Internasional dapat dilakukan memalui
mengatur hal tersebut, penggunaan tentara anak mekanisme menurut Mahkamah Peradilan
pada dasarnya dilarang oleh hukum hak asasi Internasional (ICC) dalam hal ini ICC harus
manusia internasional, hukum humaniter bersifat komplementer (pelengkap) dari yurisdiksi
internasional, hukum pidana internasional, dan pidana nasional suatu negara. Artinya, fungsi ICC
hukum buruh internsional.28 Untuk itu diperlukan sama sekali tidak menggantikan fungsi hukum
suatu upaya penerapan sanki terhadap nasional. ICC berlaku dan diterapkan ketika
pelanggaran ketentuan dalam kejahatan perang negara tersebut tebukti menunjukkan
mengenai tentara anak. ketidakmauan (unwiling/unwilingness) dan
Dalam hal memberikan kepastian hukum ketidakmampuan (unable/inability) untuk
akan tanggung jawab suatu negara untuk menghukum pelaku kejahatan internasional yang
melindungi hak-hak anak yang tidak boleh menjadi yuridiksi dari ICC. Pada akhirnya, ICC
dilibatkan dalam konflik bersenjata, maka Pasal 8 bertindak sebagai upaya terakhir atau the last
ayat (2) butir e. nomor VII Statuta Roma resort dalam menegakkan hukum, utamanya
menetapkan apabila suatu negara terbukti terhadap Hukum Humaniter Internasional.
menggunakan anak-anak dalam perang akan Prinsip komplementer dapat pula
dinyatakan sebagai kejahatan perang, sehingga diterapkan terhadap negara yang bukan negara
proses penegakan hukum termasuk pemberian pihak statuta, namum mengakui eksistensi dari
sanksi pun dapat diberlakukan kepada para yuridiksi ICC.31 Dalam menerapkan Statuta Roma
pelanggarnya. Kejahatan perang adalah 1998, suatu kejahatan yan termasuk dalam
pelanggaran pidana atas jus in bello, yaitu hukum yurisdiksi ICC, maka berdasarkan asas unversal
mengenai cara melaksanakan operasi militer.29 yang dikenal dalam Hukum Internasional, semua
Dengan ketetapan ini, negara-negara yang negara termasuk di dalamnya pengadilan
terbukti melibatkan anak-anak dalam intenrasional memiliki yurisdiksi terhadap pelaku
peperangan dapat diproses ke pengadilan tanpa memperhtikan nasionalitas para pelaku
internasional . maupun tempat dilakukanna kejahatan tersebut,
Pasal 77 Statuta Roma dikatan bahwa serta selama tidak bertentangan dengan Hukum
para pihak yang menggunakan tentara anak akan Internasional.32 Adapun negara pihak, Dewan
dikenakan sanksi berupa hukuman penjara
maksimal 30 tahun, hukuman penjara seumur
30 Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat. 2014.
Conflict, Desertasi, (Bristol : University of Bristol, 2010), hlm. Hukum Terhadap Kejahatan Perang Ditinjau dari Aspek
16 Hukum Humaniter Internasional, Jurnal Lex Et Societatis, Vol.
29 Hatta, Hukum Internasional Sejarah dan VII No. 4, 2019, hlm. 54
Perkembangan Hingga Pasca Perang Dingin, ( Malang : 32 Indah Rizki Restuningtias, Soekotjo Hardiwinoto,
Setara Press, 2015), hlm. 145 Nuswantoro Dwi Warno, Analisis Yuridis Perlindungan
Keamanan PBB dan Jaksa Penuntut ICC adalah ia lakukan diantara lain pembunuhan,
para pihak yang dapat mengajukan suatu perkara pemerkosaan, perbudakan seksual, dan
untuk diadili di ICC. menggunakan tentara anak. Kejahatan-kejahatan
Sejauh ini ICC telah menjatuhkan yang Ntaganda lakukan dimulai ketika ia menjadi
hukuman pidana penjara terhadap Thomas wakil staff umum untuk kepemimpinan Thomas
Lubanga Dylo yang merupakan seorang panglima Lubanga. Bosco Ntaganda sendiri dijatuhi
perang kongo dengan memimpin kelompok hukuman pidana penjara 30 tahun atas semua
patriotic kongo etnik Hema yang berkonflik di perbuatannya yang keji. Vonis tersebut
kawasan Ituri dan kota Bunia pada tahun 1999 merupakan vonis terpanjang yang pernah
dimana dalam konflik yang terjadi di Timur Laut ditetapkan oleh ICC. Ntaganda juga merupakan
Kongo tersebut telah menelan sekitar 60.000 orang pertama yang dijatuhi hukuman dengan
orang. Pada saat sidang di ICC terungkap fakta dakawaan melakukan perbudakan seksual.36
bahwa Lubanga mendapatkan anak-anak yang Berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Statuta
menjadi tentaranya dengan cara mendatangi Roma 1998, Lubanga dapat diadili oleh
rumah-rumah dan meminta apa saja yang ada di Mahkamah Pidana Internasional karena Republik
rumah itu termasuk anak yang berada di rumah Demokratik Kongo tidak dapat mengadili Lubanga
tersebut.33 di peradilan nasionalnya disebabkan karena
Lubanga ditangkap pada 17 Maret 2006 ketidak mampuan para hakim dan jaksa penuntut
dan ia merupakan orang pertama yang ditangkap di negara mereka untuk melakukan penyelidikan
ICC dan ditahan di Den Haag Belanda. Namun ia dan penuntutan terhadap kejahatan
baru diadili setelah 6 tahun penangkapannya internasional.
yakni 26 januari 2009 dan lubanga didakwa Ketidakmampuan para hakim dan jaksa
bersalah karena telah merekrut anak-anak penuntut tersebut memenuhi syarat dapat
dibawah 15 tahun sebagai milisi dan pengawal diterimanya suatu perkara dalam Mahkamah,
pribadinya. Dalam pengadilan, jaksa ICC yaitu tidak dapat (unable) melekukan
mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang penyelidikan atau penuntutan. Penuntutan
dipimpin oleh Lubanga telah melakukan terhadap kasus tersebut akan dilakukan oleh
pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran Mahkamah yang didahului dengan cara meminta
yakni mereka membunuh, membantai, jaksa penuntut Mahkamah untuk menyelidiki
melakukan penyiksaan, pemerkosaan, mutilasi, kasus tersebut. Oleh karea ketidakmamapuan
dan merekrut anak-anak dalam kelompok para hakim dan jaksa penuntut Republik
bersenjata.34 Demokrasi Kongo tersebut,maka Presiden
Setelah proses pengadilan dan Republik Demokratik Kongo, Joseph Kabila
pemeriksaaan yang panjang terhadap Thomas Kabange, memeinta jaksa penuntut Mahkamah
Lubanga, ICC menjatuhkan hukuman pidana 14 tersebut untuk melakukan penuntutan wagra
tahun penjara pada 2012 lalu. Selain Lubanga Negara Republik Demokratik Kongo yang
terdapat mantan pemimpin pemberontak lain melakukan kejahatn internasional untuk diadili di
juga yang ditangkap oleh ICC dan diadili, ia Mahkamah Pidana Internasional.37
merupakan seorang “Terminator”35 bernama
Bosco Ntaganda yang melakukan pembantaian PENUTUP
sadis terhadap warga sipil di Kongo. Ntaganda A. Kesimpulan
didakwa atas 18 tuduhan kejahatan perang yang Berdasakan uraian pada pembahasan
diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tawanan Anak dalam Prespektif Hukum Humaniter 1. Pengaturan hukum humaniter yang mengatur
Internasional, Diponegoro Law Journal, Vol. 6 No. 2, 2017, tentang larangan perekrutan anak yang
hal. 10
33 Yustina Trihoni Nalesti Dewi, Kejahatan Perang