Anda di halaman 1dari 4

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP

SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI DESA TELUK PAMAN


TIMUR TAHUN 2023

SKRIPSI

OLEH :

AMANDA PUTRI ZULIANTY


NIM : 20101033

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum lalu dilanjutkan dengan nidasi atau implamasi
(Purwoastuti & Walyani, 2015). Kehamilan merupakan masa dimana sepasang
suami istri mengalami banyak perubahan, salah satunya dengan hubungan
seksual. Pada masa ini ibu hamil dan suami seringkali mengalami perubahan
emosi dan perasaan berbeda pada masa kehamilan, bahkan seringkali ibu hamil
menjadi labil sehingga komunikasi suatu hal yang terpenting untuk dilakukan
sejak usia kehamilan masih muda. Banyak pertanyaan tentang berhubungan
seks selama kehamilan, walaupun secara medis berhubungan seks selama
kehamilan bukan masalah selama kehamilan seorang ibu dalam kondisi aman
(Hartuti, 2010:30).
Seksualitas memiliki arti yang lebih luas yakni bagaimana seseorang
merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan
perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang akan dilakukannya
seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus seperti isyarat
gerak tubuh, cara berpakaian dan perbedaan kata, termasuk fikiran,
pengalaman, nilai, fantasi, dan emosi (K(2013) ). Kebutuhan akan hubungan
seksual bagi suami istri didalam kehidupan rumah tangga merupakan unsur
penting yang dapat meningkatkan kedekatan dan kualitas hidup (Cedli (2012)).
Hubungan seks selama kehamilan adalah hubungan suami istri yang
dilakukan pada masa kehamilan dengan cara atau proses dari hubungan suami
istri tersebut. Dengan memahami dan mengerti proses dalam hubungan seks
selama kehamilan dapat mengurangi kecemasan dan ketakutan pada pasangan.
Karena kehamilan itu sendiri membawa perubahan fisik, psikis dan sosial bagi
pasangannya. Namun tentunya perubahan-perubahan itu tdak perlu
mengganggu aktifitas sehari-hari dalam kehidupan seks pasangan (Hety
(2016)).
Saat istri hamil tidak sedikit pasangan suami istri yang masih takut
melakukan hubungan seks. Banyak mitos di masyarakat mengenai hubungan
seks saat hamil , menyebabkan timbulnya rasa takut dan ketidaknyamanan
pada istri yang membuat pasangan suami istri tidak mau melakukan hubungan
seks selama kehamilan.
Fakta yang benar dari mitos di masyarakat antara lain; mitos bahwa
melakukan hubungan seks akan menyebabkan keguguran dan melukai janin.
Faktanya pada kehamilan normal, hubungan seks tidak akan menyebabkan
keguguran atau melukai janin, karena janin berada dalam kantong ketuban
yang kuat. Selain itu, ada lendir yang melapisi mulut rahim juga menjadi pagar
(penghalang) apabila ada kuman yang masuk; mitos bahwa orgasme
mengakibatkan keguguran atau kelahiran prematur. Fakta dari mitos itu, bahwa
orgasme memang akan membuat perut berkontraksi karena adanya pengaruh
dari hormon prostaglandin didalam cairan semen, tetapi kontraksi ini berbeda
dengan kontraksi menjelang persalinan dan kontraksi ini tidak berbahaya untuk
kehamilan yang normal.
Pola hubungan seksual ibu hamil trimester III dipengaruhi oleh hormon
progesteron, dimana wanita akan merasa pusing, lemas dan gairah seksual
menurun, pada fase ini wanita akan malas melakukan hubungan seksual.
Melakukan hubungan seksual selama kehamilan memang tidak masalah, tetapi
hendaknya disesuaikan dengan kondisi wanita tersebut agar terasa nyaman di
kedua pihak pasangan. Dimana melakukan hubungan seksual akan lebih baik
di lakukan pada trimester III karena kondisi fisik dan mental ibu hamil
mendukung, tentunya dengan posisi seksual yang tepat (Kusmiyati (2010)).
Penelitian yang dilakukan oleh (Pramudawardhani and Shanti(2017) )
menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelitian diketahui tingkat
pengetahuan tentang posisi hubungan seksual selama kehamilan dalam
kategori cukup dengan jumlah 25 responden

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengetahuan dan
sikap ibu hamil terhadap seksualitas selana kehamilan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu
hamil terhadap sesksualitas selama kehamilan di desa teluk paman timur
tahun 2023

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui proporsi pengetahuan ibu terhadap seksualitas
selama hamil di desa teluk paman timur tahun 2023
b. Untuk mengetahui proporsi sikap ibu hamil terhadap seksualitas
selama kehamilan di desa teluk paman timur tahun 2023.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ibu Hamil Di Desa Teluk Paman Timur

Memberikan informasi kepada ibu hamil terkait seksualitas selama masa kehamilan.

2. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi bacaan
bagi semua pihak yang membutuhkan bahan koreksi bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman serta menjadi
bahan untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama
perkuliahan.

4. Bagi Responden

Menambah pengetahuan dan pemahaman ibu hamil mengenai seksualitas selama


masa kehamilan

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini ingin melihat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas
selama masa kehamilan di desa teluk paman timur. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif. Metode pengumpulan data
menggunakan metode kuesioner. Pengolahan dan analisis data menggunakan
metode komputerisasi.

Anda mungkin juga menyukai