Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

KECEMASAN IBU HAMIL DILUAR NIKAH PADA REMAJA

OLEH:
ANA MUKHLISINA LAHUDINA
P27824420136

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ....................................................................................... 3
BAB 1.................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 4
1.2 Batasan Masalah ................................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................................... 6
1.4.2 Tujuan Khusus............................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 7
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Kecemasan
Ibu Hamil Mengenai Kunjungan AntenatalCare (ANC)” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini tidak dapat terselesaikan
dengan baik tanpa adanya doa, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

1. Luthfi Rusyadi, SKM., M.HKes, M.Sc, selaku Direktur Politeknik


Kesehatan Kemenkes Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan Sulistyowati, S.ST., M.Keb., selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
3. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
4. Seluruh pihak yang turut membantu terselesainya proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, saran dan
kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Surabaya, 21 Juli 2023


Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja merupakan proses tahap seseorang bertransformasi dari tahap anak-
anak menuju tahap dewasa. Masa remaja ini pula seseorang memiliki tuntutan
sosial dan pendidikan, karena ditahap ini akan terjadi perubahan biologis,
kognitif, dan sosio-emosional yang dialami remaja mulai dari perkembangan
fungsi seksual hingga proses berpikir abstrak dan kemandirian. Remaja lebih
mudah terpengaruh dan meniru berbagai gaya hidup baru yang cenderung
merugikan, termasuk terlibat dengan aktivitas seksual sebelum menikah yang
berujung pada hamil di luar nikah. Akibat dari keadaan ini muncul dampak dari
kehamilan diluar nikah, kawin muda, anak-anak yang lahir diluar nikah, aborsi,
penyakit menular pseksual, depresi pada wanita yang terlanjur berhubungan seks
dan lain sebagainya.
Kehamilan di luar nikah memuat persoalan yang sangat rumit dan kompleks
bagi remaja, terutama bagi mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Oleh
karena itu merupakan masalah yang sangat menarik untuk dijadikan topik dalam
penelitian. Kehamilan di luar nikah merupakan salah satu dampak dari perilaku
seks bebas yang melanda remaja dan akhir-akhir ini cenderung meningkat.
Akibat dari keadaan ini membuka peluang lebih besar terhadap hubungan seks
pranikah dengan segala dampak yang muncul seperti kehamilan di luar nikah,
kawin muda, anak-anak lahir diluar nikah, aborsi, penyakit menular seksual,
depresi pada wanita yang terlanjur berhubungan seks dan lain sebagainya
(Sarwono, 1995). Fenomena tersebut diatas membuktikan bahwa pada masa
remaja minatnya pada seksual meningkat. Mereka mulai tertarik pada lawan jenis
kelamin, mereka mulai mengenal apa yang dinamakan cinta, saling memberi dan
menerima kasih sayang dari orang lain (Hurlock, 2001).
Dalam pandangan Rosenstock dan Becker (dalam Cecep, 2008) melalui
teori Health Belief Model (HBM), remaja yang melakukan hubungan seksual
pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan di luar nikah disebabkan karena
rendahnya pengetahuan tentang seksualitas dan, pengaruh norma kelompok
sebaya yang dianutnya, status hubungan, harga diri yang rendah serta rendahnya
keterampilan interpersonal khususnya perempuan untuk bersikap asertif yakni
4
sikap tegas untuk mengatakan tidak terhadap ajakan melakukan hubungan seks
dari teman kencannya. Perilaku seksual pranikah pada remaja adalah perilaku
karena adanya dorongan seksual yang dilakukan oleh lawan jenis dan belum
resmi terikat dalam perkawinan. Perilaku seksual pranikah dapat menimbulkan
beberapa akibat, seperti kehamilan diluar nikah yang tidak dikehendaki,
kesehatan ibu dan bayi, putus sekolah bagi yang masih sekolah, penyakit
menular, dan depresi (Yuwono, 2002).
Menurut Hidayat (dalam Tinceuli, 2007), di Indonesia diperkirakan ada satu
juta wanita yang mengalami kehamilan di luar nikah. Menurut data WHO
diseluruh dunia diperkirakan 15 juta remaja setiap tahunnya hamil, 60%
diantaranya hamil di luar nikah. Salah satu akibat dari kehamilan di luar nikah
adalah ketidak tahuan atau minimnya tentang pengetahuan tentang perilaku
seksual yang dapat mengakibatkan kehamilan. Sampai dengan Januari 2004 rata-
rata per hari lima remaja putri mengaku telah mengalami kehamilan di luar nikah.
Dengan demikian, dalam sebulan rata-rata remaja yang mengaku hamil di luar
nikah 150 orang. Mereka mengalami kehamilan dalam usia yang bervariasi,
mulai dari kelas dua SMP sampai mahasiswi (Hidayat, dalam Tinceuli, 2007).
Sebanyak 560 kasus (10,89%) kehamilan di luar nikah (unwanted pregnancy).
Kehamilan di luar nikah sepanjang tahun 2004 terjadi pada kelompok usia 18
tahun atau tingkat usia pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Bila dilihat
dari proporsi yang mengalami kehamilan di luar nikah terbagi untuk tingkat usia
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 1,42%, dan proporsi
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas sebanyak 16,8%, adapun selebihnya
4 adalah kelompok mahasiswa. Sebagian besar remaja hamil di luar nikah berada
dalam kisaran usia 15-24 tahun dan pengetahuan remaja tentang resiko
melakukan hubungan seks masih rendah (Sukmaningsih, 2005).
Kasus-kasus kehamilan di luar nikah tak ubahnya memakan buah
simalakama. Konflik psikologis mau tidak mau hadir ketika harus berhadapan
dengan penghakiman masyarakat (moral sosial), maka tak pelak berbagai cara
ditempuh guna mengatasi problem kehamilan di luar nikah (Utomo, 2000) karena
kehamilan di luar nikah sering menjadi aib bagi keluarga lebih-lebih bagi pihak
perempuan. Ada beberapa pilihan jalan yang biasa ditempuh guna mengatasi
problema kehamilan di luar nikah. Jalan pertama, dengan segera melangsungkan
pernikahan supaya anak yang akan dilahirkan memiliki status hukum yang sah.
5
Kedua, dengan segera menghilangkan janin yang ada di dalam kandungan
dengan jalan aborsi, supaya tidak diketahui oleh orang lain. Jalan terakhir,
kadang-kadang merupakan keterpaksaan untuk mempertahankan kehamilannya
yang kemudian oleh keluarganya diungsikan ke tempat tertentu hingga bayi lahir
(Yayasan Penerus Nilai Luhur Pancasila dan UUD 1945, 1997). Dalam ketiga
alternatif pilihan itu memuat resiko yang biasanya merupakan pilihan yang
diambil dengan segala kelemahan dan kekurangannya (Anastasia, 2001).
Menurut Kartono (1992) reaksi-reaksi emosional serta faktor-faktor afektif
yang kurang mapan akan tetap berkecamuk dilubuk hati ibu yang tidak menikah
atau perempuan yang hamil di luar nikah, dalam wujud konflik-konflik batin
yang sangat sulit dilupakan atau di maafkan oleh perempuan itu sendiri. Begitu
pula adanya konflik yang bersifat ekonomis seperti diungkapkan oleh
Faturochman (dalam 5 Anastasia, 2001) bahwa di negara lain juga di Indonesia,
remaja yang berhubungan seks di luar nikah dan kemudian mengalami kehamilan
di luar nikah tidak diperbolehkan untuk melanjutkan sekolah. Orang tua juga
cenderung menghentikan biaya sekolah bila anak mereka hamil atau menghamili
gadis. Dari kondisi yang ada ini memunculkan tekanan-tekanan tertentu dalam
diri perempuan yang secara langsung mengalami kehamilan di luar nikah, untuk
itu secara sadar ataupun tidak sadar membawa dampak tersendiri bagi
kelangsungan hidup selanjutnya.
Menurut Kaplan (1997) dari segi sosial-ekonomi biasanya perempuan yang
mengalami kehamilan di luar nikah masih tergolong dalam masa remaja sehingga
dalam kehidupannya masih sangat tergantung dari orang tua atau pihak lain,
biasanya belum memiliki penghasilan sendiri karena masih sekolah atau kuliah.
Hal ini dapat memunculkan rasa cemas (anxiety) karena seorang yang mengalami
kehamilan tentu membutuhkan biaya untuk perawatan dan pemeliharaan
kandungannya. Biaya konsultasi untuk konsultasi secara medis serta biaya lain
yang berhubungan dengan kenyamanan serta keamanan kandungannya harus
diadakan dan kenyataan bukan merupakan barang murah di saat-saat seperti itu.
Lebih lanjut Kaplan (1997) menyatakan bahwa kehamilan yang dihadapi
biasanya merupakan pengalaman pertama bagi dirinya sehingga banyak hal
belum dapat diketahui dengan pasti. Perasaan cemas ini dapat berkembang
menjadi rasa takut menghadapi segala situasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dan memasuki persalinan, apalagi semuanya harus dihadapi seorang
6
diri tanpa pasangan yang mendukung atau menemani. Adapun dari segi hukum
belum memiliki status yang jelas dalam ikatan perkawinan yang dapat berlanjut
terhadap keberadaan serta 6 status anak yang akan dilahirkan. Situasi ini dapat
menimbulkan rasa malu (shame) bagi dirinya karena harus melahirkan anak
tanpa ayah yang jelas. Disamping itu perempuan yang mengalami kehamilan di
luar nikah merasa malu karena seakan semua orang menjadi tahu tentang
perbuatan dirinya yang melanggar norma hukum, agama ataupun sosial.
Akibat pelanggaran ini bisa terjadi juga memunculkan beban rasa bersalah
karena melawan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat sekaligus
adanya pengalaman dan upaya untuk melakukan aborsi. Menurut Gullota (1993)
perubahan peran dari seorang gadis menjadi seorang ibu dapat dialami secara
normal oleh seorang perempuan yang mengalami kehamilan, hal ini akan
dirasakan sebagai suatu peristiwa yang membahagiakan jika perubahan itu
didukung dengan kesiapan fisik, psikologis ataupun spiritual. Namun sebaliknya
dalam kehamilan diluar nikah dapat dikatakan dari berbagai segi biasanya belum
memiliki kesiapan untuk terjadinya perubahan dalam dirinya bahkan mungkin
untuk menerima kandungannya. Untuk itu situasi ini dapat memunculkan
kecemasan yang cukup berat, karena adanya ketidak-siapan diri menghadapi
kehamilannya. Dalam uraian masalah di atas dinyatakan bahwa remaja yang
mengalami kehamilan di luar nikah terjadi karena rendahnya pengetahuan
tentang seksualitas dan pengaruh norma kelompok sebaya yang dianutnya.
Remaja hamil di luar nikah dapat dikatakan belum memiliki kesiapan untuk
terjadinya perubahan dalam dirinya dan menerima kandungannya. Untuk itu
situasi ini dapat memunculkan kecemasan yang cukup berat, karena adanya
ketidak-siapan diri menghadapi kehamilannya. Oleh karenanya mendorong
penulis untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Kecemasan Ibu Hamil
di Luar Nikah Pada Remaja”.

1.2 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan pada tujuan penelitian yang akan dilakukan dan tidak
menyimpang dari rumusan masalah yang ada, maka penulis membatasi masalah
yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini, yaitu:
1. Dilakukan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas X Kota Bangkalan

7
2. Dilakukan dalam rentang waktu 1 bulan
3. Faktor-faktor yang diteliti meliputi pengetahuan ibu hamil terhadap
kecemasan usia remaja.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Kecemasan Ibu Hamil Di Luar
Nikah Pada Remaja?

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam kecemasan pada
remaja yang hamil di luar nikah sehingga dapat memberikan gambaran
kecemasan remaja yang hamil di luar nikah.

1.4.2 Tujuan Khusus


1. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil di Puskesmas X Kota Bangkalan
tentang usia optimal wanita untuk hamil sebelum dan sesudahdiberikan
pendidikan kesehatan tentang usia ideal kehamilan
2. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil di Puskesmas X Kota Bangkalan
sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang usia ideal
kehamilan.

8
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai usia ideal hamil untuk menghindari kecemasan,
terutama pada remaja.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Instansi Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi instansi
dibidang kesehatan terutama para bidan dalam meningkatkan
pengetahuan dalam menangani kecemasan ibu hamil pada remaja.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritik
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan untuk memperkaya khasanah
ilmu psikologi khususnya psikologi sosial
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pemahaman
khususnya orangtua dalam membantu atau mendampingi anaknya yang
mengalami kecemasan karena hamil di luar nikah.
4. Bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan
literatur dasar khususnya tentang kecemasan ibu hamil khususnya pada
remaja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anastasia. H. Dampak Psikologis Perempuan Hamil Di luar Nikah. Semarang:


Fakultas.2001
Mu’tadin, Z. Pengelolaan Stres. Palembang: Wijaya Pustaka.2002
Dewi, K. S. (2012) Buku ajar kesehatan mental, UPT UNDIP Press Semarang.
Available at:
http://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf.
Batubara, J. R. (2016) ‘Adolescent Development (Perkembangan Remaja)’, Sari
Pediatri, 12(1), p. 21. doi: 10.14238/sp12.1.2010.21-9.
Nadirah, S. (2017) ‘Peranan Pendidikan Dalam Menghindari Pergaulan Bebas Anak
Usia Remaja’, Musawa: Journal for Gender Studies, 9(2), pp. 309– 351. doi:
10.24239/msw.v9i2.254.
Dharmayanti, I. et al. (2018) ‘Pengaruh Kondisi Kesehatan Lingkungan Dan Sosial
Ekonomi Terhadap Kesehatan Mental Di Indonesia’, Jurnal Ekologi
Kesehatan, 17(2), pp. 64–74. doi: 10.22435/jek.17.2.149.64-74.
Mucybbah Yulia and Sadewo Sri (2019) ‘Fenomena Kehamilan Diluar Nikah Pada
Usia Dini’, 3, pp. 1–9
Windi Chusniah Rachmawati, S. M. (2019). PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU
PERILAKU. Malang: Wineka Media.
Darnoto and Dewi, hesti triyana dewi (2020) ‘Pergaulan Bebas Remaja Di Era
Milenial Menurut Perspektif Pendidikan Agama Islam’, Jurnal Tarbawi,
Vol. 17. N(1), pp. 46–60.
Agus Wibowo, I. M. (2022) ‘Studi Kasus Pernikahan Dini Pada Remaja’, 2(juni).

1
0

Anda mungkin juga menyukai