Anda di halaman 1dari 36

11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

0 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Blognya Lorens

Sumber Daya Air (13)


LINGKUNGAN (56) Alam (29)

PENGIKUT ARSIP BLOG


Tampilkan posting dengan label Sumber Daya Air. Tampilkan semua posting
▼ 2015 (20)
Join this site
MINGGU, 22 MARET 2015 with Google Friend ▼ Maret (10)
Connect
Pembagian Air
Pembagian Air Tanah Menurut Letaknya Members (19)
More »
Tanah
Menurut
Letaknya
Air tanah berperan penting dalam kehidupan manusia. Air tanah mempunyai manfaat
Memakai Data
untuk sumber air bersih, sumber irigasi, dan sumber air industri, dll. Air tanah (groundwater) DEM SRTM
untuk
khidirdrainageengineer
adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dalam lapisan akuifer. Analisis
Daerah
Apa itu akuifer ? Akuifer adalah formasi yang mengandung air dan memindahkannya Rawan ...

Already a member? Peta Jayapura


dari satu titik ke titik yang lain dalam jumlah yang mencukupi untuk pengembangan ekonomi. Sign in pada
Zaman
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air Belanda 1/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air
Belanda
Secara sederhana bisa diartikan, akuifer adalah lapisan pembawa air. Kebalikannya disebut
Membuat Peta
lapisan kedap air (akuiklud), yaitu suatu formasi yang berisi air tetapi tidak dapat Kontur
Memakai
memindahkannya dengan cepat untuk mensuplai sumur maupun mata air. Selain itu ada juga Data DEM
SRTM
lapisan kebal air (akuifug), yang tidak mempunyai bukaan tanah yang saling berhubungan dan
Beberapa
tidak dapat menahan ataupun memindahkan air. Sumber
Mendapatka
n Data DEM
Membuat Peta
Memakai
Data DEM
SRTM 90
Meter
Menghitung
Luas Areal
dengan
Metode Dot
Planimetri...
Menghitung
Luas Areal
dengan
Rumus
Luas
Segitiga
Menghitung
Luas Areal
dengan
Bantuan
Google
Earth
Sketsa Penampang lajur air bawah permukaan
Cara
Menyajikan
Gambar diatas merupakan penampang lajur air bawah permukaan. Penjelasan
Data Dalam
Bentuk
mengenai lajur­lajur tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel
Distribusi...
 Di bawah zona tumbuhan ada lajur yang bertuliskan soil water. Apakah soil water sama
► Februari (4)
dengan groundwater ? Dalam konteks air bawah permukaan itu berbeda, soil water (air
► Januari (6)
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 2/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

tanih) adalah daerah lenggas (pori­ pori) tanah yang dapat dijangkau oleh akar­akar ► 2014 (39)

tumbuhan, yang kedalamannya dapat mencapai 10 meter dari permukaan tanah. ► 2013 (22)
► 2012 (19)
Umumnya tanaman berakar panjang (Phreatophytes), dapat menghisap air dalam
► 2011 (3)
lenggas tanah pada kedalaman tersebut.

MENGENAI SAYA
 Dalam pori­pori tanah (lenggas tanah) itu terdapat kandungan air dalam
Lorens Rinto Kambuaya
beberapa wujud, yakni berupa air gravitasi (air yang singgah dalam pori­pori yang Lihat profil lengkapku
besar), air kapilar (air yang singgah dalam pori­pori yang kecil) dan uap air.

 Lajur ampai (vadose zone) sering disebut juga dengan lajur aerasi (aeration zone), pada
area atau zona ini tanah dapat terisi oleh udara ataupun air.

 Muka air tanah (water table), merupakan suatu permukaan yang tidak beraturan yang

mana merupakan kedudukan titik­titik (di dalam tanah yang tidak tertekan) yang tekanan
hidrostatiknya sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan hidrostatik sendiri adalah
tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang
tekan pada kedalaman tertentu.

 Di bawah muka air tanah terdapat lajur freatik (phreatic zone), yang mana celah­
celahnya terisi oleh air. Karena lajur ini jenuh (pori­pori tanah terisi penuh) air, maka

sering disebut lajur jenuh (zone of zaturation). Dari segi kuantitas di lajur freatik inilah
letak air tanah (groundwater). Lajur freatik dapat memanjang sampai kedalaman yang
cukup besar, tetapi jika kedalamannya bertambah, berat tanah diatasnya cenderung

menutup ruang atau pori­pori tanah sehingga sedikit air yang dijumpai pada kedalaman

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 3/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

yang lebih besar (semakin memanjang jumlah airnya sedikit).

 Air artesis atau air artois nampak ditutupi suatu lapisan kedap air sehingga mengalami
tekanan, oleh karena itu sering disebut juga dengan air tanah tertekan (confined water).

Pembahasan diatas sebenarnya sudah menerangkan mengenai klafikasi air tanah


menurut letaknya, tapi akan sedikit diperjelas lagi. Air tanah menurut letaknya dapat dibedakan
sebagai berikut :

1) Air tanah dangkal atau air tanah bebas (Shallow groundwater)


Air tanah jenis ini terletak pada lapisan jenuh air (zone of zaturation) atau pada lajur freatik
(phreatic zone) dan akuifernya tidak tertekan (unconfined aquifer) karena berada diatas
lapisan kedap air. Lebih jelas kalian bisa lihat pada gambar diatas, dimana sampai pada
zona freatik (diatas lapisan kedap air) itu merupakan area atau teritorial air tanah dangkal.

2) Air tanah dalam atau air artesis (Deep groundwater)


Terkadang air tanah di zona freatik ditutupi suatu lapisan kedap air, sehingga air tanah atau
akuifernya tertekan (confined aquifer). Air tanahnya bertekanan akibat berat tanah
diatasnya dan tinggi tekanan hidrostatik. Jika dibuat sumur sampai menembus lapisan
tertekan, air akan naik sampai ketinggian piezometrik (ketinggian potensial maksimum yang
bisa dicapai air artesis untuk menyembur keluar apabila didorong oleh tekanan dari bawah)

dan air artesis yang posisinya tadi berada di bawah akan terdorong naik sampai setara
dengan muka air tanah. Jika ketinggian piezometrik terletak diatas muka tanah, air akan
memancar ke atas permukaan tanah sebagai sumur mancur atau sumur artesis (flowing

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 4/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

well). Agar lebih jelas bisa dilihat pada sketsa di bawah ini.

Sketsa air tanah artesis dan akuifernya

3) Air tanah lokal (Perched groundwater)


Air tanah jenis ini terjadi pada akuifer­akuifer setempat (perched akuifer). Letaknya pada
lajur jenuh air atau di zona freatik dan dibawahnya terdapat lapisan kedap air dengan luas
yang terbatas. Sama dengan air tanah dangkal, cuma sebaran akuifernya tidak luas
(bersifat lokal atau setempat).

4) Air tanah daerah karst


Air tanah jenis ini biasanya membentuk sungai bawah tanah. Sifat batuan karst yang

mudah mengalami pelarutan akan membentuk bidang­bidang retakan (diaklas) di bawah


tanah hingga membentuk gua­gua atau lorong­lorong. Lorong atau media mengalirnya
suangai bawah tanah. Stalakmit­stalakmit yang menggantung yang sering dijumpai pada

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 5/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

dinding dan langit­langit gua terbentuk karena aktivitas air tanah karst, dimana tetesan­
tetesan air yang jatuh itu mengikis (memahat) dinding dan langit­langit gua karst.

Kira­kira demikian pembahasan mengenai pembagian air tanah menurut letaknya. Letak

air tanah bersifat relatif dan regional, dalam artian letak air tanah tidak selalu formasinya sama
seperti pada gambar diatas, letak air tanah di daerah A belum tentu sama dengan daerah B. Air
tanah sangat erat kaitannya dengan aspek geologis (struktur batuan, perlipatan, dll). Ilmu yang
mempelajari air bawah permukaan secara mendalam dan komprehensif dinamakan
Hidrogeologi. (*)
,
Sumber :
Linsley, dkk. 1996. Hidrology untuk Insinyur. McGraw­Hill,Inc. (Alih bahasa/Pnerbit Erlangga)
Kodoatie & Sjarief. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. ANDI, Yogyakarta

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Minggu, Maret 22, 2015 1 komentar:

Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

KAMIS, 19 FEBRUARI 2015

Recharge dan Discharge antara Air Tanah dan Sungai

Hujan yang turun diatas permukaan tanah suatu daerah tangkapan, sebagian berinfiltrasi masuk
kedalam tanah dan sebagian lagi mengalir diatas permukaan tanah menuju sungai, serta ada sebagian lagi
yang tertahan diatas permukaan tanah yang akhirnya akan menguap kembali ke atmosefer baik secara
direct (evaporasi), maupun penguapan yang dilakukan oleh tanaman (transpirasi).

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 6/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Pergerakan air dalam tanah dan permukaan dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Air permukaan
maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah yang pada akhirnya akan sampai ke
laut. Air tanah dan air permukaan yang sampai ke laut, nantinya akan diuapkan kembali ke atmosfer
menjadi uap air dan setelah terkondensasi akan turun hujan (siklus hidrologi). Selengkapnya bisa dilihat
pada sketsa di bawah ini

Sketsa daerah tangkapan dan daerah pelepasan pada suatu daerah aliran

Daerah yang lebih tinggi merupakan daerah tangkapan atau pengisian (recharge area) dan daerah
yang lebih rendah merupakan daerah pelepasan atau pengeluaran (discharge area). Aliran air tanah dan
aliran permukaan tidaklah dipandang secara parsial, dalam artian air tanah punya jalur sendiri dan air

permukaan punya jalur sendiri. Bisa saja dalam perjalanannya menuju laut ada air tanah keluar dari
jalurnya dan bergabung dengan air permukaan (masuk sistem aliran sungai), dalam artian daerah

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 7/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

pengeluarannya di sungai. Dengan demikian bisa dikatakan ada interaksi atau hubungan timbal balik

antara air tanah dan sungai apabila dilihat sisi recharge dan discharge.
Salah satu hal yang patut digarisbawahi disini, yakni pada pembahasan sebelumnya mengenai air
permukaan dikatakan suatu daerah tangkapan atau daerah aliran sungai itu dibatasi oleh lereng atau
punggung­punggung bukit. Kalau air tanah batasannya adalah batas hidrogeologis (struktur batuan,
perlapisan,perlipatan, dll). Pada aliran permukan dikenal istilah daerah aliran air sungai atau DAS, untuk
aliran air tanah dikenal istilah CAT atau cekungan air tanah. Cekungan air tanah (CAT), adalah suatu
wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogelogis, tempat semua kejadian hidrogeologis, seperti proses

pengimbuhan (recharge), pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung (discharge).


Tanpa gangguan manusia, cekungan air tanah akan mengisi dan mengeluarkan air yang berlebih
melalui beberapa telusuran sampai keseimbangan semu (quisiequilibrium). Sungai­sungai yang
mempunyai muka air lebih rendah dari muka air tanah akan mendapat sumbangan (recharge) dari air
tanah. Sungai­sungai yang memotong muka air tanah dan menerima aliran air tanah termasuk dalam
sungai permanen.

Jika sungai yang elevasi muka airnya lebih tinggi dari muka air tanah (water table), maka sungai
tersebut akan menyumbang ke air tanah (discharge). Sungai semacam ini termasuk dalam kategori sungai
ephemeral, yakni sungai yang hanya mengalir pada saat musim penghujan. Jika hujan tidak terjadi dalam
periode yang cukup panjang, sungai ini akan mengering akibat airnya telah berperkolasi mengisi air
tanah.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 8/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Sketsa recharge antara air tanah dan sungai

Discharge dan recharge air tanah bergantung pada letak air tanah (gorund water) dan muka air
tanahnya (water table). Pada daerah tangkapan aliran air tanah menjauhi muka air tanah, atau bisa

diartikan pada daerah tangkapan muka air tanahnya terletak pada kedalaman tertentu sedangkan muka air
tanah daerah pengeluaran umumnya mendekati permukaan tanah, salah satu contohnya adalah daerah
pantai.
Muka air tanah (water table) merupakan kedudukan titik­titik (di dalam tanah yang tidak tertekan)
yang tekanan hidrostatiknya sama dengan tekanan atmosfer. Letak air tanah dan muka air tanah, bisa
dilihat pada sketsa di bawah ini.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 9/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Sketsa lajur air tanah

Tidak selalu juga pada daerah tinggi yang merupakan daerah tangkapan, air tanah menjauhi muka
air tanah. Terkadang pada daerah yang tinggi terjadi perubahan kemiringan lereng, disitu muka air tanah
bisa saja memotong muka tanah. Munculnya air tanah ke permukaan bumi karena muka air tanah
memotong muka tanah, inilah yang disebut dengan mata air. Sumber utama aliran air sungai berasal dari

mata air yang berada di daerah hulu ( daerah yang tinggi).

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 10/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Sketsa mata air di tempat tinggi

Air tanah bisa dipandang sebagai sebuah waduk besar yang berada di dalam tanah, tempat­tempat
pengeluarannya dapat dipandang sebagai sebuah saluran. Jika air tanahnya tinggi, debit yang melalui
saluran ini cenderung mempertahankan keseimbangan antara aliran masuk dan aliran keluar. Selama
musim kemarau debit alami berkurang karena muka air tanah menurun, dan bahkan aliran keluar dapat
berhenti. (*)

Sumber :
Kodoatie & Sjarief., 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Penerbit Andi, Yogyakarta
Linsley JR,dkk., 1996. Hidrology untuk Insinyur. Penerbit Erlangga (Alih Bahasa), Jakarta

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Kamis, Februari 19, 2015 1 komentar:
Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 11/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air
SELASA, 27 JANUARI 2015

Kerapatan Aliran DAS dan Waktu Konsentrasi

Kerapatan aliran/drainase DAS merupakan indeks yang menunjukan banyaknya anak sungai
dalam suatu DAS, dinyatakan dengan perbadingan antar panjang keseluruhan dengan luas DAS. Atau
bisa diartikan seperti ini, kerapatan aliran/drainase DAS adalah panjang total sungai (sungai utama+anak
sungai) dibagi dengan luas DAS
Definisi kerapatan aliran diatas dapat dijabarkan dalam rumus berikut :
D = L/A
Keterangan :
D = Kerapatan aliran
L= Panjang Sungai (Km)
A = Luas DAS (km 2)

Semakin besar nilai D semakin baik sistem drainasenya. Secara kuantitatif nilai D dikelompokan
sebagai berikut :
­ < 0,25 km/km2 termasuk rendah
­ 0,25 – 10 km/km2 termasuk sedang
­ 10 – 25 km/km2 termasuk tinggi
­ 25 km/km2 termasuk sangat tinggi

Kerapatan drainase yang tinggi dicirikan dengan banyaknya percabangan dalam daerah aliran dan
memiliki kemiringan yang curam, yang dapat memberikan reaksi lebih cepat terhadap masuknya curah
hujan sehingga laju dan volume aliran permukaan lebih tinggi.
Sedangkan kerapatan drainase yang rendah dicirikan dengan daerah aliran yang minim
percabangan serta bentuk DAS­nya memanjang dan secara topografi daerahnya landai dan juga terdapat
cekungan­cekungan, sehingga respon terhadap masuknya curah hujan sangat lambat (waktu
konsentrasinya panjang).
Kerapatan drainase turut mempengaruhi waktu konsentrasi. Pada DAS yang memiliki kerapatan

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 12/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

drainase tinggi, waktu kosentrasinya pendek dan laju aliran permukaannya besar. Waktu yang diperlukan
air dari titik terjauh untuk sampai di titik kontrol relatif singkat pada DAS yang kerapatan drainasenya tinggi
dibandingkan DAS yang kerapatannya rendah.
Waktu kosentrasi (tc) sendiri adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air dari titik yang
paling jauh pada daerah aliran ke titik yang ditinjau (kontrol), yang ditentukan di bagian hilir suatu saluran.
Waktu konsentrasi besarnya sangat bervariasi tergantung dari sejumlah faktor antara lain, luas daerah
pengaliran, panjang saluran, debit dan kecepatan aliran.
Harga tc ditentukan oleh panjang saluran yang dilalui aliran dan kemiringan saluran. Besarnya nilai
tc dapat dihitung dengan beberapa rumus salah satunya rumus Kirpich di bawah ini :

Contoh Soal :

Suatu sungai utama (main stream) memiliki panjang 8,5 km. Elevasi di hulu ± 325 mdpl dan elevasi di hilir
± 9 mdpl. Hitunglah waktu konsentrasi sungai utama !
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 13/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Sumber :
Wesli, Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Selasa, Januari 27, 2015 Tidak ada komentar:

Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

JUMAT, 16 JANUARI 2015

Pengaruh Karakteristik DAS Pada Aliran Permukaan

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 14/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Hujan yang jatuh ke muka bumi sebagian berinfiltrasi kedalam tanah menjadi air bawah
dan sebagian lagi mengalir di permukaan tanah yang sering disebut dengan aliran permukaan.
Arah, laju, dan volume aliran permukaan dipengaruhi oleh karakteristik daerah aliran sungai
(DAS).
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak­anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan
dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dan mengalir ke danau atau laut secara
alami, yang batas di darat merupakan batas pemisah topografi dan batas di laut sampai daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No 7 Tahun 2004). Menafsirkan DAS itu
bukan sebatas sungai utama saja (main stream), tetapi juga aliran­aliran yang menuruni lereng­
lereng bukit itu juga merupakan disebut juga daerah aliran sungai. Batas DAS adalah
punggung­punggung bukit tempat dimana hujan dan turun mengalir sebagai run off dan
memberikan kontribusi ke titik kontrol (muara sungai).

Ada beberapa faktor karakteristik DAS yang memberi pengaruh besar bagi aliran
permukaan, antara lain :

1. Bentuk DAS

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 15/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Gambar 1. Bentuk DAS

Bentuk DAS yang memanjang dan sempit cenderung menghasilkan laju aliran
permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan DAS yang melebar. Mengapa demikian ? Ini

dipengaruhi oleh waktu kosentrasi. Waktu kosentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan air dari titik yang paling jauh pada daerah aliran ke titik kontrol yang ditentukan di

bagian hilir suatu saluran. Bentuk DAS yang memanjang dan sempit cenderung menghasilkan
laju aliran permukaan yang cenderung yang lebih kecil dibandingkan dengan DAS yang

melebar, sehingga terjadinya konsentrasi air dititik kontrol lebih lambat yang berpengaruh pada

laju dan volume aliran permukaan.

2. Topografi

topografi atau relief suatu daerah aliran memberi pengaruh cukup besar bagi aliran
permukaan. Kenampakan seperti kemiringan lahan berpengaruh terhadap kecepatan aliran dan

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 16/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

tentu memainkan peran dalam suatu bentuk hidrograf. DAS dengan kemiringan curam disertai
dengan parit saluran yang rapat akan menghasilkan laju dan volume aliran permukaan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan DAS yang landai dengan parit yang jarang. Kerapatan parit
itu berbicara mengenai reaksi DAS terhadap curah hujan yang masuk. DAS yang

kemiringannya besar dengan parit yang rapat tentu lebih cepat mengalirkan air ke outlet
dibandingkan dengan DAS yang landai dengan parit yang jarang, sehingga tidak timbul

genangan yang dapat berpotensi menyebapkan banjir.

Gambar 2. Profil Kemiringan Sungai

Secara sederhana kemiringan saluran sering digambarkan dalam kemiringan suatu garis,

seperti terlihat pada gambar diatas.

2. Tata guna lahan (Land Use)

Tata guna lahan (land use) mempengaruhi jumlah dan kecepatan limpasan permukaan.
Pengaruh tata guna lahan dinyatakan dalam koefisien limpasan permukaan (C), yaitu bilangan

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 17/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

yang menunjukan perbandingan antara besarnya aliran permukaan dan besarnya curah hujan.

Angka koefisien aliran permukaan ini merupakan salah satu indikator untuk menentukan
kondisi fisik suatu DAS . Nilai C berkisar atanra 0 sampai 1. Nilai C = 0 menunjukan bahwa

semua air hujan terintersepsi dan terinfiltrasi ke dalam tanah. Sebaliknya Nilai C =1
menunjukan bahwa semua air hujan mengalir sebagai air permukaan.

Penerapan dalam Studi Kasus

Karakteristik DAS dan Potensi Banjir di Abepura

Gambar 3. Peta Topografi Daerah Abepura ( Sumber : DEM SRTM )

Wilayah Abepura terdiri dari perbukitan dan dataran. Memiliki ketinggian tempat antara 0­400

Mdpl dan memiliki kemiringan rata­rata 0­300.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 18/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Gambar 4. Peta DAS Kota Jayapura (Sumber : Laporan Pokja AMPL Kota Jayapura)

Wilayah Abepura pada peta DAS Kota Jayapura masuk dalam DAS Sentani. Maka bisa

dikatakan Sungai Acai dan Siborogonyi adalah Sub DAS. Wilayah Abepura dialiri dua sungai
utama (main stream), yakni Sungai Acai dan Siborogonyi yang bermuara di Teluk Youtefa.

Sungai Acai memiliki panjang kurang lebih 2.245 m, lebar 12,5 meter, dan kedalamannya 4,5
meter. Sedangkan sungai Siborogonyi (Kotaraja) memiliki panjang 11.619 meter, lebar 12

meter, dan memiliki kedalaman 4,5 meter. Tata guna lahan di wilayah Abepura secara umum

30% merupakan kawasan terbangun dan 70% dan kawasan tak terbangun.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 19/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Gambar 5. Peta Relief yang Menunjukan Daerah Aliran Sungai Acai dan Siborogonyi

(Garis Poligon Merah)

Bagimana bentuk daerah aliran bisa dlihat pada peta relief diatas, sudah jelas bentuk relief
daerah aliran Sub DAS Acai dan Siborogonyi (batas daerah aliran garis poligon merah). Bentuk

daerah aliran yang memanjang ditambah dengan sebagian tempat landai tentu sangat
potensial dilanda banjir pada musim penghujan (banjir karena faktor alam)

Jika banyak kawasan yang selama ini menjadi daerah resapan dikonversi menjadi kawasan
terbangun tentu akan memberikan sumbangsih pada naiknya debit saluran utama (main

stream). Jika saluran utama tidak berfungsi dengan baik karena dimensinya berkurang akibat
sedimentasi dan sampah yang mengendap di badan air tentu banjir bisa terjadi banjir di musim

penghujan (banjir karena faktor manusia).

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 20/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

khusus untuk Pasar Youtefa yang sering menjadi daerah langganan banjir selain karena

daerahnya landai, salah sau hal yang mempengaruhi adalah efek aliran balik (back water
effect), dimana elevasi muka air laut lebih tinggi dari muka air sungai ketika terjadi pasang. Hal

ini terkait dengan waktu kosentrasi pada saat turun hujan dengan intensitas tinggi dan terjadi
aliran banjir di sungai, jika waktu kosentrasinya lama di muara karena pengaruh back water

effect pada saat pasang, tentu air yang datang tertampung lama di muara pembuangan dan

kemungkinan sebagian akan meluap keluar saluran. (*)

Sumber :
Suripin (2004), Pengembangan Sistem Drainase Yang Berkelanjutan. Andi Offset Yogyakarta.

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Jumat, Januari 16, 2015 Tidak ada komentar:
Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

SELASA, 25 NOVEMBER 2014

Peningkatan Ketahanan Air Melalui Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air

I. Pendahuluan

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Manusia membutuhkan

air untuk minum, mandi memasak,dll, tumbuhan membutuhkan air untuk proses fotosintesis,
dan hewan pun membutuhkan air untuk proses metabolisme dalam tubuhnya. Dalam skala

yang lebih luas, air digunakan untuk kepentingan irigasi guna meningkatkan produksi tanaman

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 21/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

pangan. Selain itu, air juga digunakan dalam

kegiatan industri untuk menghasilkan suatu

produk maupun digunakan untuk mendinginkan


mesin,dll. Secara singkat bisa dikatakan setiap

orang butuh air dalam kehidupannya (water is


everyone’s business).
Air nilainya begitu vital bagi kehidupan

manusia, namun kenyataan telah terjadi


degradasi air di beberapa wilayah di Indonesia.

Banyak penduduk yang harus menempuh perjalanan belasan kilometer untuk sampai di
sumber air guna mengambil air untuk keperluan sehari­hari, banyak instalasi pengelolaan air

minum yang mengalami penurunan pasokan air baku, banyak saluran irigasi yang tidak
berfungsi karena minim pasokan air. Sebagai contoh, kerusakan jaringan irigasi di Indonesia

setara dengan kerusakan 3,3 juta hektar lahan pertanian (Harian Kompas, 18/11/2014). Jika
jaringan irigasi yang rusak ini diperbaiki mungkin akan terjadi peningkatan produksi tanaman

pangan, terutama beras.


Melihat value air, maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan­kegiatan yang

bertujuan menjaga keberlanjutan keberadaan air dan sumber air sehingga mampu mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, baik waktu sekarang maupun yang akan

datang.

II. Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air

Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 22/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

keadaan, sifat, dan fungsi daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang

memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang
akan datang (UU No 7 Tahun 2004).

Tujuan utama dari upaya/kegiatan konservasi sumber daya air yaitu untuk menjaga
kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.

Adapun beberapa kegiatan pokok konservasi sumber daya air menurut UU No 7 Tahun 2004,
dijelaskan dalam beberapa point sebagai berikut :

a. Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air


Perlindungan dan pelestarian sumber air ditunjukan untuk melindungi dan melestarikan sumber

air beserta lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebapkan

oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebapkan oleh tindakan manusia.
Perlindungan dan pelestarian sumber air menurut UU No 7 Tahun 2004, mencakup beberapa

hal yaitu :

 Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air;

 Pengendalian pemanfaatan sumber air;

 Pengisian pada sumber air;

 Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;

 Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan

pemanfaatan lahan pada sumber air;

 Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;

 Pengaturan daerah sempadan sumber air;

 Rehabilitasi hutan dan lahan;

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 23/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

 Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

Upaya perlindungan dan pelestarian sumber air bisa dikatakan sebagai konservasi segi suplai
karena domain ada di sumbernya. Contohnya, dalam Keppres No 32 Tahun 1990 ditetapkan

kriteria bagi kawasan sekitar mata air adalah sekurang­kurangnya dengan jari­jari 200 meter di
sekitar mata air. Artinya hutan di daerah mata air harus tetap terjaga dan bersih dari aktivitas

budi daya, hal ini dilakukan agar tidak terjadi penurunan debit mata air, sehingga suplai air
tetap terjaga baik dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

b. Pengawetan Air

Pengawetan air ditunjukan untuk memelihara keberadaan dan ketersediaan air atau kuantitas
air sesuai fungsi dan manfaatnya.

Pengawetan air menurut UU No 7 Tahun 2004, dilakukan dengan cara :

 Menyimpan air yang berlebihan di saat hujan untuk dimanfaatkan pada waktu saat
diperlukan;

 Menghemat air dengan pemakaian yang efisien dan efektif;

 Mengendalikan penggunaan air tanah.

Pengawetan atau penghematan air ini bisa dikatakan sebagai konservasi dari sisi kebutuhan
dan domainnya ada pada pengguna air terkait digunakan untuk kebutuhan apa. Pengguna air

harus menggunakan secara hemat sesuai kebutuhan. Kegiatan pengawetan air ini berkorelasi
positif dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menitikberatkan pada penghematan

dalam menggunakan sumber daya alam. Selain itu, kegiatan pengawetan air ini juga sejalan

dengan prinsip ekoefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 24/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

c. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air ditunjukan untuk mempertahankan
dan memulihkan kualitas air yang masuk dan yang pada sumber air (UU No 7 Tahun 2004).

Pada point ini kegiatan kegiatan konservasi tergantung pada kualitas air dan kandungan bahan
pencemar dan domainnya ada pada teknologi yang digunakan. Jika kualitas air baku bahan

pencemarnya tinggi, tentu instalasi pengolahannya lebih kompleks dan biaya yang dikeluarkan
jauh lebih besar.

III. Kesimpulan

Konservasi sumber daya air adalah upaya yang dilakukan guna menjaga kelangsungan
keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber air. Konservasi sumber daya air

dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, serta
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

Sumber :
UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Selasa, November 25, 2014 Tidak ada komentar:
Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

KAMIS, 10 APRIL 2014

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 25/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Tahapan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Skala Kecil (Pedesaan)


A. Pendahuluan

Air merupakan kebutuhan dasar (basic need) bagi kehidupan manusia, karena air
merupakan gizi makro yang sangat penting. Air berfungsi sebagai sumber asupan mineral,

mengatur suhu tubuh, pembentuk cairan darah, pembentuk sel, dan melancarkan pencernaan.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa

dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari
termasuk untuk konsumsi air minum.

Namun kenyataan kelangkaan air bersih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia


khususnya di daerah pedesaan yang tidak terjangkau layanan PDAM. Ada sejumlah faktor

penyebap mengapa sampai sejumlah desa atau kampung mengalami kelangkaan air, misalnya:
sumber air yang jauh dari pemukiman penduduk, air yang keruh dan berasa asam karena

wilayahnya berupa rawa, atau juga karena faktor topografi dimana sumber air berada dalam
gua perbukitan yang elevasinya lebih rendah dari pemukiman penduduk (daerah pelayanan)

sehingga air tidak bisa dialirkan secara gravitasi, dll.

Melihat layanan PDAM yang lebih terkosentrasi di wilayah perkotaan, maka untuk
penyediaan air bersih di daerah pedesaan atau kampung bisa dilakukan dengan membuat

program penyediaan air bersih secara partisipatif (skala kecil) dengan mengandalkan
sumbangan sukarela dari warganya atau menyisihkan sebagian dana bantuan dari program

PROSPEK, PNPM Mandiri, alokasi dana kampung (ADK), serta dana bantuan lainnya . Sistem
penyediaan air bersih yang akan di bangun pada wilayah pedesaan atau kampung lebih

dikonsentrasikan pada sistem komunal bukan individu serta menggunakan teknologi tepat guna

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 26/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

yang berbiaya rendah dalam operasi dan pemeliharaannya.

B. Tahapan Perencanaan SPAB

1. Pemilihan Sumber Air Baku


Air baku adalah air yang berasal dari sumber air yang perlu atau tidak perlu diolah

menjadi air bersih. Dalam memilih sumber air baku yang berpotensi baik dari segi kualitas
maupun kuantitas (mata air, air tanah, air hujan, air permukaan). Ketika mencari dan memilih

sumber air baku, carilah sumber air yang nantinya bisa diinput teknologi sederhana yang

mengedepankan pengaliran air secara gravitasi, serta ketika dioperasikan perawatannya


mudah dan murah. Misalnya cari sumber mata air yang elevasinya lebih tinggi dari pemukiman

penduduk (daerah pelayanan), supaya air bisa dialirkan secara gravitasi.


Kendala akan dihadapi apabila sumber air baku elevasinya lebih rendah dari pemukiman

penduduk (daerah pelayanan), pasti butuh bantuan pompa untuk mengangkat air. Jika
menggunakan pompa, pasti butuh listrik dan bagaimana kalau di desa tidak ada listrik, pasti

teknologi yang digunakan semakin rumit dan anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Misalnya
sumber mata air (air baku) berada dalam gua perbukitan yang elevasinya lebih rendah dari

pemukiman penduduk yang belum dialiri listrik dari gardu induk PLN, alternatifnya bisa dengan
instalasi listrik tenaga matahari (panel surya) untuk mengangkat air ke permukaan, tapi

biayanya lebih besar dibandingkan sistem gravitasi.


2. Pengukuran Debit (Kuantitas)

Cek kuantitas sumber air, misalnya sumber air permukaan (sungai, mata air, dll). Cek

kuantitas air sungai, jika tidak ada air atau kering pada musim kemarau panjang, maka sungai

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 27/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

tidak dapat digunakan sebagai sumber air.

Cek kuantitas air sungai sungai, jika sungai tidak pernah kering dan tersedianya data
hasil pengkuran debit minimum pada musim kemarau panjang, maka sungai dapat digunakan

sebagai sumber air.


3. Pengukuran Kualitas Air Sungai

Pengukuran kualitas air baku dilakukan di laboratorium, kemudian hasilnya dibandingkan

dengan standar kualitas yang berlaku, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
907/Menkes/SK/VII/2002. Jika kualitasnya di bawah standar, akan menjadi bahan evaluasi

untuk memilih kira­kira teknologi tepat guna seperti apa yang bisa digunakan untuk
meningkatkan kualitas air sehingga layak untuk dikonsumsi penduduk.

4. Penentuan Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk


Data jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dipakai untuk menentukan daerah

pelayanan.
5. Menghitung Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air total dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telah diproyeksikan
untuk beberapa tahun mendatang dan kebutuhan rata­rata setiap pemakai dengan setelah

ditambahkan 20% faktor kehilangan air (kebocoran). Kebutuhan total ini dipakai untuk
mengecek apakah sumber air yang dipilih dapat digunakan. Kebutuhan air bersih ini didasarkan

atas pelayanan dengan menggunakan Hidran Umum (HU).


6. Menentukan Sistem Pengolahan Air Bersih
Dalam menentukan sistem pengolahan air bersih di pedesaan akan tergantung oleh
kualitas sumber air baku, namun demikian pada umumnya diusahakan harus sederhana,

murah dalam biaya pembangunan, operasional dan pemeliharaannya.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 28/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

C. Contoh Perhitungan dengan Permisalan Kasus

Suatu sumber mata air (sumber air baku) yang dari segi kualitas baik, setelah dilakukan
pengukuran diketahui memiliki debit 5 liter/detik. Direncanakan sumber air ini akan melayani

kampung B yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 350 jiwa dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 1,2 % per tahun. Asumsi kebutuhan air bersih penduduk 60

liter/orang/hari (skala komunal), dengan tahun perencanaan sampai 2020. Apakah sumber
mata air tersebut layak dan mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga kampung B dalam

kurun waktu yang sudah direncanakan dan tentukan sistem pengolahan air bersih yang cocok

?
Jawab :
*) Hitung proyeksi jumlah penduduk tahun rencana 2020
Pn = Po (1+r)n
= 350 (1 + 0,012)6
= 350 (1,012)6
= 376 orang
*) Hitung kebutuhan air bersih, Qmd
Qmd = Pn X q X fmd
Qmd = 376 x 60 liter/orang/hari x 1,05
= 23688 l/hari
= 0,27 l/detik
*) Hitung kebutuhan total air bersih, Qt
Qt = 0,27 l/detik X 100/80
= 0,3375 l/detik
*) Bandingkan dengan debit sumber mata air (air baku)
Kebutuhan total air bersih 0,3375 liter/detik atau sekitar 29.160 liter/hari. Sedangkan sumber air
baku (mata air) menghasilkan 5 liter/detik atau 432.000 liter/hari dan antara debit yang

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 29/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

dihasilkan mata air dengan kebutuhan total air bersih ada surplus sekitar 402.840 liter/hari.

*) Tentukan sistem pengolahan air bersih


Dalam menentukan Sistem pengolahan air bersih pedesaan (SPAB) akan tergantung oleh

kualitas sumber air baku. Berdasarkan pengalaman dan SPAB yang ada di pedesaan , instalasi
pengolahan umum yang ada dan digunakan sebagai berikut :

a. Bangunan Intake (Penyadap)


Berupa pipa sadap (PVC/Gl) yang dihitung :

b. Bangunan Penampung
Volume bak penampung = waktu detensi (td) x Q
= 3 jam x 0,3375 l/detik
= 4 m3
Dimensi bak penampung :
Panjang = 2,0 meter
Lebar = 2,0 meter
Tinggi = 1,5 meter
c. Bangunan Saringan Pasir Lambat (SPL)

Luas Permukaan (A) = Qt /v filtrasi = 0,3375 l/dt / 0,3 m3/m2/dt = 4,5 cm2
Jumlah unit bangunan SPL = 2 unit
= 4,5/2 = 2,25 m2
Dimensi SPL : Panjang = 2,25 meter
Lebar = 1 meter
Tinggi = 1 meter
Tinggi media filter (pasir ) = 0,75 meter

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 30/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Efective Size (ES) = 0,15 – 0,35 mm


d. Bangunan Hidran Umum/Kran Umum (HU/KU)
Bangunan Hidran umum cara perhitungannya sama dengan bak penampung, sehingga

dimensinya sama 4 m3, mengingat jarak maksimum antara hidran umum maksimum 200 meter,
maka untuk jumlah penduduk 376 jiwa diperkirakan dapat dilayani oleh 2 unit hidran umum

dengan volume masing­masing HU 2 m3.

Gambar Alur Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB)

D. Saran
Air bersih sangat dibutuhkan oleh manusia karena merupakan kebutuhan dasar (basic

need), diharapkan pemerintah perlu memperhatikan masalah penyediaan air bersih dan air

minum, khususnya di daerah pedesaan atau di kampung­kampung melalui program percepatan

pembangunan infrastruktur dasar.

Tingkat pemenuhan air minum merupakan salah satu target dalam MDGs 2015
(millennium development goals) atau tujuan pembangunan milenium. MDGs masih tersisa satu

tahun lagi, oleh karena itu sangat diharapkan juga pemerintah membuat program

pembangunan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat (basic need), agar

sejumlah target dalam MDGs untuk Indonesia sebisa mungkin terealisasi. (*)

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 31/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Sumber Pustaka
Petunjuk Praktis Perencanaan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan. Departemen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Kamis, April 10, 2014 1 komentar:
Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

SELASA, 01 APRIL 2014

Cara Menghitung Kebutuhan Air Bersih Beberapa Tahun Mendatang Melalui


Proyeksi Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk beberapa tahun

mendatang dapat kita perkirakan

jumlahnya (proyeksikan) dengan bantuan

rumus. Perkiraan jumlah penduduk

beberapa tahun mendatang itu sangat


berguna dalam perencanaan

pembangunan, misalnya dalam hal

menghitung kebutuhan air bersih di suatu

wilayah dalam beberapa tahun mendatang.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 32/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

Nah, untuk memperkirakan (proyeksi) jumlah penduduk pada tahun tertentu dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Pn = Po (1+r)n
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = Jumlah penduduk awal
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = Jangka waktu dalam tahun

Kemudian rumus untuk menghitung kebutuhan air bersih sebagai berikut :

­) kebutuhan air bersih (Qmd)


Q md = Pn x q x fmd

­) Kebutuhan total air bersih (Qt)


Qt = Q md X 100/80 (faktor kehilangan air 20%)
Keterangan :

Qmd = kebutuhan air bersih


Pn = jumlah penduduk tahun n
q = kebutuhan air per orang/hari
fmd = faktor hari maksimum ( 1,05 – 1,15 )
Qt = kebutuhan air total

Agar lebih paham mengenai cara menghitung kebutuhan air bersih beberapa tahun

mendatang melalui proyeksi jumlah penduduk akan dijelaskan pada dua contoh soal berikut :

Soal 1
Pada tahun 2014 jumlah penduduk daerah A adalah 10.000 jiwa dengan angka pertumbuhan

penduduk 2%. Hitung kebutuhan air bersih domestik dan non domestik pada tahun 2018, 2022.

Jika diasumsikan konsumsi air bersih untuk kebutuhan penduduk sebesar 120 liter/orang/hari

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 33/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

dan untuk kebutuhan non domestik diasumsikan sebesar 30% dari kebutuhan penduduk.

Jawab :
*) Tahun rencana 2018
Proyeksi jumlah penduduk tahun 2018
Pn = Po (1+r)n
= 10.000 (1+0,02)4
= 10.000 (1,02)4
= 10.824 orang
Kebutuhan domestik
Q = Pn X q
= 10.824 X 120 liter/orang/hari
= 1.298.880 liter/hari
Kebutuhan non domestik
= 1.298.880 X 30%
= 389.664 liter/hari
*) Tahun rencana 2022
Poyeksi jumlah penduduk tahun 2022
Pn = Po (1+r)n
= 10.000 (1+0,02)8
= 10.000 (1,02)8
= 11.717 orang
Kebutuhan domestik
Q = Pn X q
= 11.717 X 120 liter/orang/hari
= 1.406.040 liter/hari
Kebutuhan non domestik
= 1.406.040 X 30%
= 421.812 liter/hari

Soal 2
Suatu sumber mata air (sumber air baku) yang dari segi kualitas baik, setelah dilakukan

pengukuran diketahui memiliki debit 5 liter/detik. Direncanakan sumber air ini akan melayani

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 34/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

kampung B yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 350 jiwa dengan

pertumbuhan penduduk sebesar 1,2 % per tahun. Asumsi kebutuhan air bersih penduduk 60

liter/orang/hari (skala komunal), dengan tahun perencanaan sampai 2020. Apakah sumber
mata air tersebut layak dijadikan sumber air dan apakah sumber mata air tersebut mampu

memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga kampung B dalam kurun waktu yang sudah

direncanakan ?

Jawab :
*) Hitung proyeksi jumlah penduduk tahun rencana 2020
Pn = Po (1+r)n
= 350 (1 + 0,012)6
= 350 (1,012)6
= 376 orang
*) Hitung kebutuhan air bersih, Qmd
Qmd = Pn X q X fmd
Qmd = 376 x 60 liter/orang/hari x 1,05
= 23688 l/hari
= 0,27 l/detik
*) Hitung kebutuhan total air bersih, Qt
Qt = 0,27 l/detik X 100/80
= 0,3375 l/detik
*) Bandingkan dengan debit sumber mata air (air baku)
Kebutuhan total air bersih 0,3375 liter/detik atau sekitar 29.160 liter/hari. Sedangkan sumber air
baku (mata air) menghasilkan 5 liter/detik atau 432.000 liter/hari dan antara debit mata air

dengan kebutuhan total air bersih ada surplus sekitar 402.840 liter/hari. Kelebihan tersebut bisa

digunakan untuk keperluan lain misalnya irigasi atau memberi minum ternak,dll. Maka

kesimpulannya adalah sumber mata air (sumber air baku ) tersebut layak untuk dijadikan
sumber air bagi warga kampung B untuk enam tahun kedepan karena layak dari segi kualitas,

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 35/36
11/7/2016 Blognya Lorens : Sumber Daya Air

kuantitas dan kontinuitas.

Demikianlah cara menghitung kebutuhan air bersih beberapa tahun mendatang melalui

proyeksi jumlah penduduk. Semoga Bermanfaat. (*)

Sumber :
Petunjuk Praktis Perencanaan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan. Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Diposkan oleh Lorens Rinto Kambuaya di Selasa, April 01, 2014 2 komentar:
Rekomendasikan ini di Google

Label: Sumber Daya Air

Beranda Posting Lama

Langganan: Entri (Atom)

lorenskambuayablogspot.com. Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/search/label/Sumber%20Daya%20Air 36/36

Anda mungkin juga menyukai