Anda di halaman 1dari 14

KRISIS ASIA TIMUR DAN EROPA

1. Krisis Asia Timur 1997


A. Karakteristik ekonomi di Asia Timur
- Crony Capitalism : kedekatan antara pemerintah,industri,dan perbankan. Hal ini
kemudian menyebabkan bahaya moral (Moral hazard)→ bahaya moral ini terjadi
ketika sebuah industri tidak takut dalam membuat kesalahan karena adanya kedekatan
hubungan dengan pemerintah dan perbankan, dimana nantinya keduanya akan
melindungi industri tersebut
- Sistem nilai tukar tetap : nilai tukar dikontrol dimana negara kemudian melakukan
revaluasi mata uang hingga terjadi overvalue ( nilainya menjadi lebih tinggi ). Hal ini
terjadi karena adanya ketergantungan negara terhadap impor.
- Bubble economics : adalah gelembung ekonomi ( harga) terutama dalam hal properti,
ketika harga tinggi maka orang cenderung akan semakin tertarik untuk berinvestasi.
Sektor properti ini juga yang kemudian menjadi penyebab terjadinya krisis 1998

B. Pertumbuhan di Thailand & ekpansi kredtit

Pertumbuhan ekonomi thailand pada saat itu tinggi yaitu sebesar 8%. Ketika pertumbuhan
ekonomi tinggi, maka konsumsi masyarakat akan meningkat. konsumsi dalam hal ini
cenderung pada sektor properti. Keetika perekonomian tumbuh maka banyak masyarakat
yang bekerja dan berpenghasilan, dimana mereka nantinya akan membeli properti dengan
cara kredit. Sehingga sektor properti di thailand saat itu menjadi trend, hingga banyak
developer membuat real estate.

Para developer mendapatkan modal melalui Pinjaman/Loan. Thailand pada saat itu
meminjam pada perbankan jepang dengan jumlah yang besar dalam mata uang yen. Mata
uang yen dalam jumlah besar ini kemudian ditukarkan menjadi mata uang baht, kondisi ini
membuat permintaan akan baht pun meningkat dan nilainya pun baik. Hal ini berdampak
terhadap ekspor thailand yang menjadi tidak kompetitif. Padahal thailand cukup
bergantung pada ekspor terutama dalam produk manufaktur. Hal ini kemudian
menyebabkan perdagangan thailand menjadi defisit.

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


C. Panic
- Defisit perdagangan yang terjadi berdampak pada penurunan nilai tukar mata uang baht.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran,karena pada saat itu thailand memiliki utang luar
negeri yang sangat besar.
- Pada saat itu bank sentral thailand memutuskan untuk:
1. menaikan suku bunga, karena ketika suku bunga naik maka akan berdampak pada
peningkatan nilai tukar Baht. Namun hal ini beresiko menyebabkan resesi
(pertumbuhan ekonominya tertahanan)
2. menjual cadangan devisa mata uang asing untuk membeli baht. Hal ini dilakukan
untuk me revaluasi nilai tukar baht. Namun resikonya adalah cadangan mata uang asing
yg dimiliki thailand pun akan habis
3. melepaskan nilai baht kepada pasar, tetapi hal ini beresiko pada semakin jatuhnya
nilai tukar baht. Dan pada akhirnya thailand akan terjebak kepada krisis utang (tidak
bisa membayar utang luar negeri)
- pemerintah thailand pada saat itu memutuskan untuk menunggu sambil terus
mengontrol nilai tukar baht. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya serangan
spekulatif. Serangan ini berdampak pada jatuhnya nilai mata uang baht, hingga
pemerintah thailand kehabisan cadangan mata uang asingnya.

D. Krisis nilai tukar

Turunnya nilai tukar baht, berdampak pada :

1. cicilan utang thailand yang berdenominasi mata uang asing korporasi (developer real
estate) melonjak. Hingga gagal bayar,bangkrut,dan terjadilah phk besar2an
2. harga barang impor melonjak, hingga terjadi inflasi. Konsumen dan produsen pun
kesulitan karena mahalnya harga barang
3. bank sentral menaikkan suku bunga guna mencegah inflasi, hingga akhirnya membuat
ekonomi sulit tumbuh. Karena produsen menjadi tidak bisa berekspansi dan meminjam
uang karena tingginya bunga kredit sedangkan konsumen tidak bisa beli barang dengan
cara kredit karena tingginya bunga.

Kondisi ini membuat hilangnya kepercayaan masyarakat thailand terhadap pemerintah.

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


E. Contagion effect

Apa yang terjadi di thailad kemudian membuat para spekulan untuk melakukan hal yang
sama dinegara asia timur lainnya. Hingga karakteristik negara asia timur lainnya
menjadi sama dengan thailand

F. ILUSTRASI APA YANG DILAKUKAN SOROS TERHADAP RUPIAH


• Soros melakukan strategi/praktek yang disebut short selling, yaitu bertaruh
(spekulasi) terhadap nilai suatu asset yang akan turun. Prinsipnya sederhana yaitu
pinjam-jual-beli lagi (borrow asset - sell asset - buyback asset)
• Soros (1) meminjam dalam mata uang rupiah sebesar Rp 1.000,000 (bertaruh
bahwa nilai rupiah akan turun)
• Soros (2) menjual rupiahnya dan dibelikan dollar (kurs US$ 1 = Rp 10.000)
mendapat US$ 100
• Tindakan soros menjual rupiah-membeli dollar diikuti oleh para spekulan lain
secara besar-besaran (speculative attack)
• Akibatnya rupiah turun nilainya katakanlah menjadi US$ 1 = Rp 15.000
• Soros menjual US$ 100 nya dan (3)membeli rupiah kembali. Ia mendapatkan Rp
1.500.000
• Soros membayarkan pinjamannya sebesar Rp 1.000.000
• Keuntungan soros Rp 1.500.000 - Rp 1.000.000 = Rp 500.000
• BI yang memiliki kebijakan intervensi berusaha menaikkan kembali rupiah ke
tingkat semula US$ 1 = 10.000
• Soros mengulangi permainnya berkali-kali hingga BI tidak lagi memiliki cadangan
devisa

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


2. Krisis AS & Eropa
- Situasi yang melatarbelakangi terjadinya krisis : adalah karena rendahnya suku bunga di AS,
hal tersebut dilakukan bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dimana pada saat
itu gubernur bank sentral adala Alan Greenspan.
- Suku bunga diturunkan karena AS baru saja menghadapi Internet stock bubble tahun 1990,
dimana saat itu banyaknya perusahaan internet yang ada telah membuat investor tertarik.
Namun akhirnya para investor ini pun menjual kembali sahamnya.
- Kebijakan Alan greenspan kemudian berdampak pada munculnya house bubble pada tahun
2003, dimana karena banyaknya permintaan akan rumah harganya pun menjadi tinggi/mahal.
Hal ini lah yang kemudian memicu terjadinya subprime mortage crisis

A. Subprime mortage
- Harga rumah naik → pemebeli rumah membeli dengan cara kredit yang disebut sbg mortgage.
Dimana saat itu uang muka yg dibayarkan rendah dan bunganya juga rendah
- Mortgage adalah pinjaman yang jaminannya adalah barang itu sendiri. Jadi jika terjadi gagal
bayar maka rumah tsb akan disita oleh bank

- Sektor perumahan saat itu menjadi trend, sehingan bank investasi AS melihat peluang baru
yang targetnya adalah orang2 yang sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk mendaptkan
kredit yang disebut Subprime mortgage
- Bank investasi kemudia melakukan kalkulasi melalui derivatif, yang artinya membagi resiko
sedemikianrupa hingga resiko menjadi sangat kecil.
- Sumber dananya berasal dari penjualan produk derivatif, yang mana kemudian disebut sbg
“Colaterall debt obligation/CDO”
- CDO adalah surat utang yang jaminannya adalah utang itu sendiri
- CDO dijual oleh bank investasi terkenal di AS. Oleh karena itu mendapatkan rating yg tinggi
( rating tinggi=Resiko kecil) bahkan CDO yang ada kemudian diasuransikan oleh perusahaan
asuransi. Hal ini kemudian membuat para investor tertarik.
- Uang dari para investor kemudian dijadikan dana untuk Subprime mortgage

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


B. Panic : Harga rumah jatuh
- Harga rumah yang sebelumnya tinggi kemudian jatuh hingga 50% pada tahun 2006.
- Penyitaan bank terhadap aset2 penjiman yg gagal bayar pun menjadi percuma karena turunnya
harga rumah. Bank kemudian berpotensi gagal bayar.
- Hal ini menimbulkan kepanikan oleh para investor yang memiliki CDO. Investor kemudian
berlomba2 menjual CDO, hingga akhirnya CDO tersebut hilang nilainya.

C. Crash : Jatuhnya institusi finansial & krisis kredit


- Akibat gagal bayar, banyak bank investasi besar yang bangkrut dan menjual seluruh asetnya
untuk membayar utang
- Perusahaan asuransi besar juga bangkrut
- Pemerintah kemudian turun tangan dengan memberikan bantuan kepada bank investasi yang
masih bertahan
- Para investor pun kehilangan kepercayaan kepada institusi finansial
- Hal ini berdampak pada : rendahnya pertumbuhan ekonomi,tingginya angka pengangguran,
terjadinya inflasi dan resesi
- Krisis yang terjadi di AS kemudian meluas hingga Eropa. Krisis di eropa terjadi karena
hilangnya kepercayaan para investor yang disebut sbg credit crunch (krisis kredit). Dimana
para investor menahan dananya dan tidak berinvestasi

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


3. KRISIS EROPA
- Pemerintah memberikan subsidi yang besar kepada rakyatnya. Namun hal menyebabkan
terjadinya defisit APBN
- Dalam mengatasi defisit APBN, Pemerintah kemudian menerbitkan surat utang/obligasi
yang dibeli oleh para investor
- Situasi ini terjadi hampir disemua negara eropa namun paling parah di
greece,spain,portugal,ireland,cyprus dimana saat itu terjadi credit crunch

A. CRISIS & DEFAULT


- adanya credit crunch kemudian berdampak pada terjadinya : resesi ekonomi, angka
pertumbuhan rendah, tingginya angka inflasi, harga naik dan tidak lapangan pekerjaan
- ancamannya adalah terjadinya gagal bayar yang kemudian hal ini memicu krisis di negara2
lain

B. KEBIJAKAN UNI EROPA SAAT KRISIS


- 3 Pihak yang turun tangan untuk mengatasi krisis adalah EU comission, Bank sentral EU, dan
IMF
- Namun yang paling ditentang adalah IMF karena pengetatan kebijakan fiskalnya.
- Sedangak EU commison dan Bank sentralnya menerapkan European stability Mechanism

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


BITCOINTHE RISE OF CRYPTOCURRENCY

1. Apa yang dimaksud cryptocurrency?


- Crypto adalah sesuatu yang terenkripsi secara digital
- Currency adalah alat untuk melakukan transaksi/untuk menghitung aset
- Jadi cryptocurrency adalah alat perhitungan aset yang terenkripsi secara digital
- Cryptocurrency berbeda dengan uang digital. Dan bukan merupakan mata uang konvensional

2. Bitcoin
- Muncul setelah subprime mortgage tahun 2008 yang menyebabkan hilangnya kepercayaan
terhadap bank umum hingga bank sentral. Hingga muncul gagasan agar bank sentral tidak lagi
mencetak uang. Maka muncul lah bitcoin
- Berawal dari paper satoshi nakamota yang judulnya “peer-to-peer electronic cash system”
pada 2009. Satoshi nakomota adalah seorang hacker yang kritis pada situasi keuangan di AS
tahun 2008.
- Peer-to-peer menjadi karakteristik dari cryptocurrency, dimana mata uangnya tidak dicetak
oleh institusi keuangan manapun melainkan berasal dari peer-to-peer (dari pengguna-ke-
pengguna)

3. Dalam transaksi digital yang konvensional


- Menurut nakatoma, persoalannya adalah transaksi konvesional digital cenderung melibatkan
pihak ke-3 yang menjadi inter-mediator misalnya bank umum. Tanpa pihak ke-3 transaksi
tidak dapat terjadi, menurut nakamoto ini menyebabkan tingginya biaya transaksi yang ada.

• Bitcoin
o Karena memang sejak awal lahir secara digital, maka tidak memerlukan pihak ke-3
untuk melakukan transaksi secara digital jadi tidak perlu ada biaya tambahan yang
dikeluarkan.
o Tujuan awal bitcoin adalah untuk transaksi bukan investasi
o Dalam transaksi bitcoin terdapat blockchain yang mencatat transaksi.

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


o Melalui sistem blockchain pencatatan transaksi bersifat desentralisir, artinya yang
mencatat adalah semua pengguna dari bitcoin. Maka tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan
o Block : adalah data transaksi yang tercatat secara permanen dalam sebuah file
o Blockchain dimiliki oleh miners, jadi MINERs mencatat semua transaksi bitcoin
o Bitcoin dicetak oleh MINERs bukan Pemerintah

4. Bagaimana bitcoin dihasilkan?


- Bitcoin baru dihasilkan oleh proses kompetitif dan terdesentralisasi yang disebut
"penambangan". Proses ini melibatkan bahwa individu dihargai oleh jaringan untuk layanan
mereka. Penambang Bitcoin memproses transaksi dan mengamankan jaringan menggunakan
perangkat keras khusus dan mengumpulkan bitcoin baru sebagai gantinya.
- Ketika lebih banyak MINERs yg bergabung dengan jaringan, semakin sulit untuk
menghasilkan keuntungan dan para penambang harus mencari efisiensi untuk memotong
biaya operasi mereka. Tidak ada otoritas pusat atau pengembang yang memiliki kekuatan
untuk mengontrol atau memanipulasi sistem untuk meningkatkan keuntungan mereka.
- Jumlah bitcoin baru yang dibuat setiap tahun secara otomatis berkurang setengahnya dari
waktu ke waktu hingga penerbitan bitcoin berhenti sepenuhnya dengan total 21 juta bitcoin
yang ada. Sekarang sekitar 16,7 juta bitcoin tersedia (-4,3 juta) (prediksi = 2140)

Jadi intinya, Bitcoin dihasilkan dari “mining”, yang man kemudia MINERs
mendapatkan jasa dari mencatat transaksi dengan mengunakan block chainnya. Lalu
MINERs menghasilkan bitcoin dari mencatat transaksi tsb.

5. Bagaimana cara menghasilkan uang dari bitcoin?


- Ada 2 cara yaitu jadi MINERs dengan mempunyai server atau INVESTASI dengan membeli
bitcoin.
- Cloud mining : adalah cara untuk menjadi MINERs tanpa harus membeli server, yaitu dengan
melalui pihak ke-3 ( sewa server ke MINERs lain )

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


- Personal mining : memiliki server sendiri
- Investasi dengan membeli di bitcoin exchange
- Pada 2011, 1bitcoin = US$ 1 Saat ini 1bitcoin = 301juta

6. State Vs Bitcoin
- Karena bitcoin tidak dicetak oleh pemerintah/lembaga keuangan hingga membutuhkan pihak
ke-3 dalam mencatat transksi. Hal ini kemudian berpotensi pada melemahnya legitimasi
pemerintah dan pemerintah tidak dapat mencatat transaksi apapun yang menggunakan bitcoin
karena bersifat Peer-to-peer. Salah satu peran/ bukti kekuasaan negara adalah dengan otoritas
yg dimilikinya dalam mencetak mata uang yang sah.
- Cryptocurrency menimbulkan ketidakpastian yang baru dalam masa depan sistem currency.
Karena non-state saat ini dapat mencetak uangnya tanpa ada yang mengendalikan/mencatat.
- BI tidak mengakui bitcoin dan melarang jual beli bitcoin

Bitcoin hacker : Bitcoin tidak bisa di hack. Namun bitcoin exchange bisa di hack

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


FINTECH

1. Definisi Fintech
• Fintech adalah industri keuangan baru yang menerapkan teknologi untuk meningkatkan
aktivitas keuangan (patrick Shueffel, 2018)
• Fintech adalah cross-disciplinary subject yang menggabungkan keuangan, teknologi,
manajemen, dan manajemen inovasi (Kevin Leong & Anna Sung, 2018)
• Dengan demikian fintech dapat dielaborasi sebagai ide inovatif yang dapat meningkatkan
proses jasa finansial dengan menggunakan solusi teknologi menurut situasi bisnis yang
berbeda.
• Ide inovatif ini dapat menghasilkan sebuah model bisnis baru atau bahkan sebuah bisnis baru.
 Menggabungkan teknologi keuangan dan inovasi

2. Ada 3 hal berdasarakan definisi:


1. Fintech menyangkut urusan finansial, to make financial process more effective
2. Ada unsur teknologi, Use technology solutions
3. Ada inovasi, In innovative ways. Terobosan inovatif ini membuat perkembanganya menjadi
pesat akhir-akhir ini dan aspek finansialnya menjadi mungkin dan ada.

Sehingga mempermudah konsumen dan memperbanyak keuntungan produsen. Keunggulan ada di


inovasinya.

3. Teknologi Yang Digunakan Fintech


1. Internet of Things: internet, bagian dari 4.0
2. Wearable computer = computer yang dapat digunakan sehari-hari. Contoh: smartphone,
smartwatch, google glass untuk metaverse.
3. Advanced censored = sensor canggih. Contoh: face recognition, fingerprint, retina.
4. Artificial intelligence = kecerdasan buatan, yaitu kecerdasan mesin yang menyerupai
kemampuan manusia seperti belajar dan menyelesaikan masalah (tidak selalu berkaitan dengan
robot).

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


5. Machine learning = pembelajaran mesin yaitu memberikan computer kemampuan untuk
belajar (bagian dari kecerdasan buatan). Contoh: algoritma tiktok, instagram.
6. Big data = penting karena semua orang hidup di internet yaitu pengumpulan data skala besar
yang dapat dianalisis secara computer guna menemukan pola, trend, hubungan terutaman
terkait perilaku dan interaksi manusia.
7. Advance algorithm = bahasa pemrograman canggih
8. Automation = otomatisasi

4. Kategori Aplikasi Fintech (Kevin Leong & Anna Sung


1. Fintech dalam Payment / pembayaran 4. Compliance / kepatuhan terhadap
2. Financing / pembiayaan regulasi
3. Advisory service / jasa konsultasi

- Fintech Dalam Payment


• Trend: cashless payment
• Banyak perusahaan mengembangkan solusi pembayaran bagi customer mereka
• E-payment haruslah memperhatikan:
 Conviniency: kenyamanan  Traceability: keterlacakan
 Efficiency: keefisienan  Security: keamanan
• Termasuk di dalam ini adalah penggunaan blockchain dan cryptocurrency
• Tidak hanya akan meningkatkan hubungan business to customer (BTC) tapi juga akan
meningkatkan hubungan business to business, seperti menyelesaikan transaksi antara suppliers
dan buyers.

- Fintech Dalam Pembiayaan


• Penggunaan fintech memungkinkan ditemukannya sumber lain dalam pembiayaan.
• Misalnya:
 Crowdfunding: menghasilkan sejumlah kecil dana dari sejumlah besar orang melalui
internet. Contoh: kitabisa.com.

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


 Peer to peer lending: pinjaman yang mempertemukan langsung pemberi pinjaman dan
peminjam.

*meminimalkan/menghilangkan intermediary/pihak ke 3 jadi peer to peer lending (murah)

• Fintech lending dapat menjadi solusi bagi:


 Kemudahan dalam mendapatkan pendanaan. Muncul fenomena seperti pinjol. Gampang di
dapat, bunganya besar.
 Perushaan startup dan UKM
 Inklusifitas terhadap pihak yang sulit mendapat akses pendanaan
 Bantuan pendanaan sosial

- Fintech Dalam Advisory Services


• Meliputi: (jasa)
 nasehat investasi
 konsultasi manajemen aset
 jasa asuransi
 customer support
 pengambilan keputusan manajemen
• sedang dikembangkan Robo-Advisor yang dapat membantu klien dalam saran investasi secara
real-time. Misal: fluktuasi harga komoditas atau saham, penggunaan wearable computer guna
menghasilkan big data, kesehatan bagi perusahaan asuransi.

- Fintech Dalam Compliance


• Compliance adalah kepatuhan terhadap regulasi, seperti persyaratan, kebijakan, standar, atau
hukum.
• Penggunaan fintech adalah untuk meningkatkan proses regulasi. Sering disebut sebagai
regulatory technology (regtech).

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


• Proses kepatuhan (compliance process) bermanfaat untuk mengurangi resiko, meningkatkan
kepercayaan, mengurangi biaya transaksi. Misalnya perusahaan dengan catatan finansial yang
baik akan dapat meminjam dengan biaya/bunga yang lebih kecil.

5. Perkembangan Fintech
• Fintech 1.0 berkembang dimulai dari tarnsmisi kabel transatlantik US ke Eropa yang
memungkinkan/memudahkan terjadinya transaksi keuangan. Lalu muncul SWIFT dan ATM.
• Fintech 2.0 dimulai dari berkembangnya penggunaan internet era 80-90an, transaksi pakai
internet.
• Fintech 3.0 (sekarang) mulai berkolaborasi dengan IOT, berkembang data technology dan
artificial intelligence. Kuncinya ada di data.

6. Contoh di Indonesia
• Amartha: Peer to Peer Lending
• Cek Aja: informasi layanan finansial (asuransi, kredit, investasi, dll)
• Bareksa: reksa dana online • Finansialku: jasa pengelola keuangan
• Doku: sistem pembayaran online pribadi
• Go-pay: sistem pembayaran online • T-cash: sistem pembayaran
• Midtrans: payment gateway • Uang Teman: lending
• Modalku: lending

7. Contoh Perusahaan Fintech International


• Paypal

8. Sisi Negative Fintech


• Ancaman cyber security • Penyelundupan
• Penyalahgunaan data privasi • Penggelapan pajak
• Pencucian uang
• Menjebak peminjam pada institusi yang tidak terdaftar dan menjadi jebakan utang (pinjol)

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA


• Penagihan pinjaman secara tidak patut

9. Sisi Positif Fintech


• Bagi konsumen: mudah
• Penyedia layanan: mudah dan keuntungan bertambah
• Pemerintah: tidak ada pilihan, harus mendukung fintech karena perputaran uang ada disana.
Tantangan: bagaimana hal tersebut tetap termonitor oleh pemerintah

10. Kasus
• Binomo: Forex
• Binary option= 2 pilihan ya dan tidak
• Skema fonzi: pasti penipuan (fraud). Member get member

11. Aturan Fintech di Indonesia


• Otoritas yang mengatur Fintech di Indonesia sementara ini berada dibawah OJK dan BI
• Belum ada aturan dalam bentuk undang-undang
• Aturan semenetara ini:
 Peraturan OJK 77/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi
 Peraturan BI 18/17/2016 tentang PENYELENGGARAAN PEMROSESAN
TRANSAKSI PEMBAYARAN
 Peraturan BI 18/40/2016 tentang UANG ELETRONIK (ELECTRONIC MONEY)
 Surat Edaran BI No.18/22/DKSP 2016 tentang Penyelenggaraan Layanan Keuangan
Digital

CATATAN UAS KEUANGAN - ARA

Anda mungkin juga menyukai