Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PENDIDIKAN SENI ANAK


USIA DINI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Seni Drama

Dosen Pengampu : Ajeng Teni Nur Afriliani, M.Pd

Disusun oleh:

Nurul Mahmudah

Isyfina Kamilah

Bela Wiliana

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT MADANI NUSANTARA

Jl. Lio Balandongan Sirnagalih (Beugeg) No.74 Kel.Cikondang Kec.Citamiang

Kota Sukabumi

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
IMPLEMENTASI STRATEGI PENDIDIKAN SENI ANAK USIA DINI. Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Sukabumi,14 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

A. Prinsip-prinsip Pendidikan Seni Anak Usia Dini........................................................5

B. Peran Guru dalam Mengimplementasikan Strategi Pendidikan Seni..........................7

C. Metode Implementasi Strategi Pendidikan Seni..........................................................8

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seni memiliki peran penting dalam pengembangan kreativitas dan imajinasi anak-
anak. Pendidikan seni pada usia dini bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan
melukis atau menggambar, tetapi juga tentang membuka ruang bagi ekspresi diri dan
pengalaman sensorik yang kaya. Strategi pendidikan seni yang efektif perlu
mempertimbangkan karakteristik perkembangan anak usia dini, sehingga dapat
menjadi dasar yang kokoh untuk kemajuan mereka di masa depan. Selain itu,
pendidikan seni pada usia dini juga berperan dalam membentuk keterampilan sosial
anak. Melalui kegiatan seni yang kolaboratif, anak-anak belajar bekerja sama,
berkomunikasi, dan menghargai keragaman ide. Hal ini tidak hanya memperkuat
hubungan sosial mereka, tetapi juga membentuk dasar untuk pengembangan
kepribadian yang seimbang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Prinsip-prinsip Pendidikan Seni Anak Usia Dini


2. Apa Peran Guru dalam Mengimplementasikan Strategi Pendidikan Seni
3. Bagaimana Memahami Metode Implementasi Strategi Pendidikan Seni

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Pendidikan Seni Anak Usia Dini


2. Untuk Mengetahui Peran Guru dalam Mengimplementasikan Strategi Pendidikan
Seni
3. Memahami Metode Implementasi Strategi Pendidikan Seni
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Pendidikan Seni Anak Usia Dini

Pembelajaran seni atau pendidikan seni seringkali mendapat paradigma


sebagai pembelajaran yang tidak cukup penting dibandingkan mata pelajaran lain
seperti matematika, ilmu pengetahuan alam dan pelajaran eksakta lainnya. Hal ini
kemudian membuat pelajaran-pelajaran seni terkadang tidak mendapat perhatian,
namun realitanya pembelajaran seni khususnya dalam pembelajaran pada jenjang
pendidikan anak usia dini memiliki fungsi yang penting dalam mengembangkan dan
menguatkan kecerdasan kognitif serta dalam pengembangan pola kreatifitas bagi
anak-anak. Sehingga pembahasan mengenai betapa pentingnya pembelajaran seni,
penting untuk dilakukan. Strategi pembelajaran seni pada anak-anak usia dini
cenderung memperhatikan analisis karakteristik umum pada proses perancangan
pembelajarannya.
Prinsip-prinsip pembelajaran seni untuk anak usia dini sangat penting untuk
memberikan dasar yang kuat dalam pengembangan kreativitas dan pemahaman seni
pada tahap perkembangan awal. Berikut adalah beberapa prinsip pembelajaran seni
untuk anak usia dini:
1. Belajar melalui Bermain
Pendidikan seni anak usia dini seharusnya memasukkan elemen bermain sebagai
metode pembelajaran utama. Aktivitas seni yang bersifat kreatif dan tidak
terstruktur membantu anak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.
2. Mendorong Ekspresi Diri
Anak-anak usia dini harus didorong untuk mengekspresikan diri melalui seni.
Mereka perlu merasa bebas untuk menciptakan karya seni yang mencerminkan
perasaan dan ide-ide mereka sendiri.
3. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Penting untuk menekankan bahwa proses penciptaan seni lebih bernilai daripada
hasil akhirnya. Anak-anak perlu merasakan kebebasan bereksplorasi dan mencoba
ide-ide baru tanpa terlalu fokus pada hasil yang "benar" atau "salah".
4. Mengintegrasikan Seni dengan Pembelajaran Lain
Pendidikan seni sebaiknya terintegrasi dengan mata pelajaran lain untuk
meningkatkan pemahaman holistik anak-anak terhadap dunia. Keterkaitan antara
seni dengan matematika, bahasa, dan sains dapat memperkaya pengalaman
belajar.
5. Menggunakan Bahan yang Aman dan Sesuai
Pemilihan bahan dan alat seni harus aman untuk digunakan oleh anak-anak usia
dini. Hal ini penting untuk mencegah potensi risiko kesehatan dan memberikan
lingkungan yang aman untuk bereksplorasi.
6. Memahami Kepribadian dan Minat Individual
Setiap anak memiliki kepribadian dan minat yang unik. Guru perlu memahami
perbedaan ini dan merancang aktivitas seni yang dapat memenuhi kebutuhan
individual anak-anak.
7. Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi
Kegiatan seni dapat digunakan sebagai platform untuk mengajarkan keterampilan
sosial, seperti kolaborasi dan komunikasi. Proyek seni kelompok dapat mendorong
anak-anak untuk bekerja sama dan berbagi ide-ide.
8. Memberikan Pengalaman Multisensori
Pengalaman seni haruslah multisensori, melibatkan penggunaan berbagai indera
seperti penglihatan, sentuhan, dan pendengaran. Ini membantu perkembangan
sensori dan motorik anak-anak.
9. Menyediakan Lingkungan yang Menstimulasi
Lingkungan pembelajaran harus dirancang untuk merangsang kreativitas. Ruang
seni yang terorganisir dengan baik dan dipenuhi dengan beragam materi seni dapat
menginspirasi anak-anak.
10. Evaluasi yang Positif:
Anak-anak perlu mendapatkan umpan balik positif terkait karya seni mereka. Ini
membantu membangun rasa percaya diri dan motivasi untuk terus bereksplorasi
dalam seni.
Penerapan prinsip-prinsip ini dalam pembelajaran seni anak usia dini dapat
menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan mendukung perkembangan
kreativitas serta ekspresi diri anak-anak.
B. Peran Guru dalam Mengimplementasikan Strategi Pendidikan Seni

Peran guru sangat krusial dalam mengimplementasikan strategi pendidikan


seni, terutama pada anak usia dini. Berikut adalah beberapa peran penting guru dalam
konteks ini:
1. Pendamping Kreativitas
Guru harus berperan sebagai pendamping kreativitas anak-anak, mendukung
mereka untuk mengekspresikan diri dan bereksperimen dengan berbagai bentuk
seni.
2. Perencana dan Pengorganisasi Aktivitas Seni
Guru bertanggung jawab merencanakan dan mengorganisir aktivitas seni yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak-anak dan memenuhi tujuan
pembelajaran.
3. Mengintegrasikan Seni dengan Kurikulum
Guru harus dapat mengintegrasikan aktivitas seni ke dalam kurikulum secara
menyeluruh, sehingga seni tidak dipandang sebagai kegiatan terpisah tetapi
sebagai bagian integral dari pembelajaran anak-anak.
4. Mendorong Kebebasan Ekspresi
Guru perlu menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan ekspresi. Hal ini
termasuk memberikan kebebasan dalam pemilihan tema, teknik, dan media seni
yang digunakan oleh anak-anak.
5. Memberikan Umpan Balik Konstruktif
Guru berperan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap karya seni
anak-anak, memotivasi mereka untuk terus berkembang dan meningkatkan
keterampilan mereka.
6. Memahami Kepribadian dan Kebutuhan Individual
Guru harus memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan kepribadian
setiap anak, sehingga aktivitas seni dapat disesuaikan dengan karakteristik
masing-masing.
7. Menyediakan Model dan Inspirasi
Sebagai model peran, guru dapat memberikan contoh karya seni atau memberikan
inspirasi dari seniman terkenal untuk memotivasi dan mengilhami anak-anak.
8. Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung
Guru bertanggung jawab menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman,
nyaman, dan merangsang kreativitas. Ini mencakup penyediaan bahan seni yang
cukup dan alat-alat yang aman.
9. Mengajarkan Teknik dan Konsep Dasar
Guru perlu memberikan instruksi mengenai teknik dan konsep dasar dalam seni,
seperti penggunaan warna, bentuk, dan tekstur, untuk membantu anak-anak
memahami elemen-elemen seni.
10. Berkolaborasi dengan Orang Tua dan Komunitas
Guru dapat berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk menciptakan
dukungan yang lebih besar dalam pengembangan seni anak-anak. Ini dapat
melibatkan pameran seni, workshop bersama, atau proyek kolaboratif.
11. Mengevaluasi dan Memonitor Kemajuan
Guru bertanggung jawab untuk mengevaluasi karya seni anak-anak dan
memonitor kemajuan mereka. Ini dapat dilakukan melalui observasi, portofolio
seni, atau penilaian lainnya.
12. Memfasilitasi Diskusi dan Refleksi
Guru dapat memfasilitasi diskusi dan refleksi tentang karya seni, membantu anak-
anak untuk mengartikan dan menyuarakan pemikiran mereka terkait dengan hasil
karyanya.

Melalui peran-peran ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang


memfasilitasi perkembangan kreativitas, pemahaman seni, dan pengembangan
keterampilan sosial anak-anak usia dini.

C. Metode Implementasi Strategi Pendidikan Seni

Implementasi strategi pendidikan seni memerlukan metode yang efektif untuk


memastikan tujuan pembelajaran tercapai dan pengalaman belajar anak-anak menjadi
bermakna. Berikut adalah beberapa metode implementasi strategi pendidikan seni:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek
Guru dapat merancang proyek seni yang melibatkan serangkaian aktivitas dan
tahapan, memungkinkan anak-anak untuk merancang, menciptakan, dan
mempresentasikan karya seni mereka.
2. Model Pembelajaran Kolaboratif
Mendorong kerja sama dan interaksi antar anak-anak. Proyek seni kelompok atau
aktivitas kolaboratif dapat membantu anak-anak belajar dari satu sama lain dan
membangun keterampilan sosial.
3. Pembelajaran Berbasis Permainan
Menggunakan permainan atau aktivitas bermain yang berfokus pada seni untuk
membantu anak-anak belajar secara aktif dan menyenangkan. Ini dapat mencakup
permainan kreatif, teka-teki seni, atau permainan peran.
4. Rotasi Stasiun Seni
Mengorganisir stasiun seni yang berbeda di dalam kelas, memungkinkan anak-
anak untuk berpindah antar stasiun dan mencoba berbagai media seni atau teknik
dalam satu sesi pembelajaran.
5. Pendekatan Terbuka dan Eksploratif
Memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai teknik
dan media seni tanpa batasan yang ketat. Ini dapat meningkatkan kreativitas dan
rasa kebebasan dalam berekspresi.
6. Pertunjukan dan Pameran Seni
Mendorong anak-anak untuk mempresentasikan karya seni mereka dalam bentuk
pertunjukan atau pameran. Ini tidak hanya memberikan rasa prestasi tetapi juga
membangun kepercayaan diri.
7. Pembelajaran Terintegrasi
Mengintegrasikan seni ke dalam mata pelajaran lain, seperti matematika, bahasa,
atau sains. Misalnya, menggunakan seni untuk mengajarkan konsep geometri atau
menggambar gambar terkait dengan topik sains.
8. Proses Kreatif Terbimbing
Memberikan arahan atau tema umum, tetapi membiarkan anak-anak
mengembangkan ide mereka sendiri dan memandu mereka melalui proses kreatif..
9. Penggunaan Teknologi dalam Seni
Memanfaatkan teknologi, seperti perangkat lunak desain atau aplikasi seni digital,
untuk memperluas pemahaman anak-anak tentang seni modern dan
memungkinkan mereka menciptakan karya seni dengan alat digital.
10. Portofolio Seni
Membuat portofolio seni yang mencatat perkembangan dan variasi karya seni
anak-anak sepanjang waktu. Ini memberikan cara visual untuk menilai kemajuan
dan perkembangan kreativitas mereka.
11. Pembelajaran Terbuka di Luar Kelas
Mendorong pembelajaran seni di luar kelas, seperti kunjungan ke museum seni,
lokakarya seni di komunitas, atau eksplorasi seni di alam terbuka.
12. Refleksi dan Diskusi
Membuat waktu untuk refleksi dan diskusi terhadap karya seni. Guru dapat
memandu anak-anak dalam merenungkan karya mereka sendiri dan memberikan
umpan balik positif serta pertanyaan yang merangsang pemikiran..
Pemilihan metode implementasi harus disesuaikan dengan karakteristik
kelompok anak dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan memadukan
berbagai metode, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran seni yang
bervariasi dan merangsang kreativitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Konsep pembelajaran seni memiliki peranan yang penting dalam membangun


pengetahuan dan keterampilan dalam menguatkan kreatifitas. Fungsi yang terkandung
didalamnya lebih mengedepankan kemampuan dalam mengekspresikan diri, karena
melalui seni anak-anak mengekspresikan dan mengkomunikasikan gagasan
pemikirannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/kumarottama/article/view/383

https://id.scribd.com/document/428797641/Prinsip-Pembelajaran-Seni

Anda mungkin juga menyukai