Askep Noc Nic
Askep Noc Nic
(Konfusi Akut)
Berisiko mengalami gangguan reversible pada kesadaran, atensi, kognisi, dan persepsi yang
berkembang dalam periode singkat.
Faktor Risiko
Subjektif
Nyeri
Objektif
1 Penggunaan alcohol
2 Penurunan mobilitas
3 Demensia
4 Fluktuasi siklus tidur-terjaga
5 Riwayat stroke
6 Gangguan kognisi
7 Infeksi
8 Jenis kelamin pria
9 Medikasi/obat
10 Anesthesia
11 Antikolinergik
12 Difenhidramin
13 Penggunaan banyak ombinasi obat
14 Opioid
15 Obat psikoaktif
16 Abnormalitas metabolic
17 Azotemia
18 Penurunan hemoglobin
19 Dehidrasi
20 Ketidakseimbangan elektrolit
21 Peningkatan nitrogen urea dara (BUN)/keratin
22 Malnutrisi
23 Usia lebih dari 60 tahun
24 Restrain
25 Gangguan sensorik
26 Penyalah gunaan zat
27 Retensi urine
Saran Penggunaan
Konfusi dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai kerusakan kognnitif. Mungkin
akan sulit menentukan apakah konfusi tersebut akut atau kronis. Oleh sebab itu, sampai
pengkajian dan analis secara seksama telah dilakukan, penting untuk menggunakan istilah
non-NANDA International yang lebih umum, yaiut risiko konfusi. Konfusi akut
berkemmbang secara tiba-tiba. Konfusi kronis berkembang seiring waktu dan disebabkan
perubahan degenerative otak yang progresif
Aktifitas Kolaboratif
Berhati-hati untuk memungkinkan interaksi obat pada pasien
yang menerima kombinasi beberapa obat; diskusikan dengan
pemberi perawatan primer.
Aktifitas lain
1 Hindari penggunaan restrain, jika memungkinkan
2 Doron guntuk melanjutkan kebiasaan siklus tidur-terjaga rutin
pasien yang biasanya (misalnya, membuka tirai di pagi hari,
menjaga ruangan gelap atau remang-remang di malam hari)
e. Untuk Lansia
1 Iintervensi sama, tanpa melihat tahap perkembangan,
meskipun konsiden konfusi mungkin lebih tinggi pada lansia
2 Berhati-hati bahwa lansia kemungkinan tidak melaporkan
gejala (mis, nyeri). Pastikanmengatasi nyeri secara adekuat
KET
3 Acute Pain (Nyeri Akut) Defenisi :
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial, atau digambarkan dengan istilah seperti (International Association
for the Study of Pain) ; awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai
berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari
enam bulan.
Batasan Karakteristik
Subjektif
Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat.
Objektif
1 Posisi untuk menghindari nyeri
2 Perubahan tonus otot (dengan rentang dari lemas tidak bertenaga samapai kaku)
3 Respon autonomik (misal : diaforesis; perubahan tekanan darah, pernafasan, nadi, dilatasi
pupil).
4 Perubahan selera makan.
5 Perilaku distraksi (misal : mondar-mandir, mencari orang dan/atau aktifitas lain, aktifitas
berulang).
6 Perilaku ekspresif (misal : gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan berlebihan, peka
terhadap rangsang, dan menghela nafas panjang).
7 Wajah tampak nyeri.
8 Perilaku menjaga atau sikap melindungi.
9 Fokus menyempit (misal : gangguan persepsi waktu, gangguan proses pikir, interaksi dengan
orang lain atau lingkungan menurun).
10 Bukti nyeri yang dapat diamati.
11 Berfokus pada diri sendiri.
12 Gangguan tidur (mata terlihat sayu, gerakan tidak teratur atau tidak menentu dan
menyeringai).
Faktor yang Berhubungan
Agen-agen penyebab cedera (misal : biologis, kimia, fisik, dan psikologis).
NOC
1 Pengendalian Nyeri
1 Kenali timbulnya nyeri
2 Jelaskan faktor penyebab
3 Gunakan catatan dalam monitor gejala dari waktu ke waktu
4 Gunakan tindakan pencegahan
5 Gunakan bantuan pengukuran tanpa analgesik
6 Gunakan analgesik sesuai anjuran
7 Laporkan perubahan gejala nyeri pada tenaga kesehatan profesional
8 Gunakan sumber yang ada
9 Kenali gejala-gejala nyeri
10 Laporkan pengendalian nyeri.
2 Tingkat Nyeri
1 Laporkan nyeri
2 Lamanya episode nyeri
3 Memijat area nyeri
4 Merintih dan menangis
5 Ekspresi wajah nyeri
6 Gelisah
7 Agitasi
8 Ketidakmampuan
9 Meringis
10 Keluar air mata
11 Diaforesis
12 Kecepatan langkah
13 Batasi fokus masalah
14 Ketegangan otot
15 Kehilangan nafsu makan
16 Mual
17 Intoleransi makanan
18 Frekuensi pernafasan
19 Frekuensi jantung apikal
20 Frekuensi pulsasi radial
21 Tekanan darah
22 Berkeringat
NIC
1 Manajemen Nyeri
1 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.
2 Mengobservasi reaksi ketidaknyamanan nonverbal
3 Meyakinkan pasien memperhatikan perawatan analgesik
4 Menggunakan tekhnik strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien dan menyampaikan respon nyeri pasien.
5 Mengeksplorasi pengetahuan dan kepercayaan pasien tentang nyeri.
6 Mempertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri.
7 Menentukan dampak pengalaman nyeri pada kualitas hidup (seperti : tidur, nafsu makan,
aktifitas, kesadaran, suasana hati, hubungan, pekerjaan, dan tanggung jawab peran).
27 Memberikan pasien penurunan nyeri secara optimal dengan analgesik yang ditentukan.
28 Mengimplementasikan pasien menggunakan pengawasan analgesik (PCA), jika sesuai.
33 Mengevaluasi efektifitas pengukuran kontrol nyeri yang digunakan melalui pengkajian terus-
menerus dari pengalaman nyeri.
34 Membentuk dan memodifikasi pengukuran kontrol nyeri berdasarkan pada respon pasien.
10 Menghadirkan kebutuhan yang nyaman dan aktifitas lainnya yang membantu relaksasi
memfasilitasi respon analgesik.
11 Mengelola analgesik siang malam 24 jam untuk menjaga nilai puncak dan trough analgesik,
khususnya pada nyeri hebat.
12 Menyusun ekspektasi positif dipandang efektifitas analgesik untuk mengoptimalkan respon
pasien.
13 Membantu mengelola analgesik dan/atau medikasi saat dibutuhkan untuk peran analgesik.
14 Mempertimbangkan penggunaan infus selanjutnya, salah satu atau gabungan dengan pil opiod,
untuk mempertahankan tingkat serum.
15 Membentuk pencegahan yang nyaman untuk menerima analgesik narkotik, yang sesuai.
24 Mengajarkan penggunaan analgesik, strategi menurunkan efek samping, dan ekspektasi untuk
melibatkan keputusan tentang menurunkan nyeri.
4 Manajemen Sedasi
1 Mengkaji riwayat kesehatan pasien dan hasil tes diagnostik untuk menentukan jika pasien
bertemu dengan kriteria agency pada kesadaran sedasi oleh perawat yang teregistrasi.
2 Memberitahukan pasien dan keluarga tentang pengalaman sebelumnya dengan sedasi yang
sadar.
3 Memeriksa alergi obat.
4 Menentukan asupan makanan dan cairan yang lalu.
5 Mengulang kembali medikasi lainnya pada pasien dan memeriksa ketiadaan kontradiksi pada
sedasi.
6 Menginstruksikan pada pasien dan/atau keluarga efek sedasi.
7 Memberikan informasi persetujuan tertulis.
8 Mengevaluasi tingkat kesadaran pasien dan menjaga reflek sebelum pemberian sedasi.
9 Mencatat tanda vital, saturasi oksigen, EKG, tinggi dan berat badan.
10 Meyakinkan peralatan resusitasi emergensi tersedia, khususnya sumber menyampaikan 100%
oksigen, medikasi emergensi, dan defibrilator.
11 Memasang jalur IV
12 Pemberian medikasi oleh pesanan dokter atau protokol, berhati-hati menetapkan kadar,
berdasarkan respon pasien.
13 Memonitor tingkat kedsadaran pasien dan tanda vital, saturasi oksigen, dan EKG, per protokol
agency.
14 Memonitor efek pengobatan yang merugikan pasien, termasuk agitasi, depresi pernafasan,
hipotensi, somnolen, hipoksemia, aritmia, atau eksaserbasi kondisi yang ada.
Ket
Axiety Defenisi
4 (Ansietas) Ket
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar atau
perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya.
Batasan Karakteristik
Perilaku
1 Penurunan produktivitas
2 Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam
peristiwa hidup
3 Gerakan yang tidak relevan
4 Gelisah
5 Insomnia
6 Kontak mata buruk
Afektif
1 Gelisah
2 Kesedihan mendalam
3 Ketakutan
4 Focus pada diri sendiri
5 Peningkatan kekhawatiran
6 Gugup
7 Gembira berlebihan
8 Marah
9 Menyesal
10 Perasaan takut
Fisiologis
1 Wajah tegang
2 Peningkatan keringat
3 Gemetar
Parasimpatis
1 Nyeri abdomen
2 Penurunan tekanan darah
3 Penurunan nadi
4 Diare
5 Pingsan
6 Keletihan mual
7 Kesemutan pada ekstremitas
8 Sering berkemih
9 Berkemih tidak lampias
Simpatis
1 Anoreksia
2 Mulut kering
3 Wajah kemerahan
4 Jantung berdebar
5 Peningkatan tekanan darah
6 Peningkatan nadi
7 Peningkatan pernapasan
8 Dilatasi pupil
9 Kedutan otot
10 Kelemahan
Kognitif
1 Penurunan lapang pandang
2 Kesulitan berkonsentrasi
3 Keterbatasan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
4 Mudah lupa
5 Melamun
Faktor yang berhubungan
1 Terpajan toksin
2 Hubungan keluarga
3 Transmisi dan penularan interpersonal
4 Krisis situasi
5 Stress
6 Penyalahgunaan zat
7 Ancaman kematian
8 Ancaman terhadap lingkungan, status kesehatan, status
ekonomi
9 Kebutuhan yang tidak terpenuhi
NOC
1 Anxiety level
1 Tidak gelisah
2 Tangan tidak meremas-remas
3 Tidak ada ketegangan otot
4 Wajah tampak tidak tegang
5 Tidak cepat marah
6 Terlihat tidak ada keraguan
7 Mudah berkonsentrasi
8 Mudah dalam memecahkan masalah
9 Tidak mudah panic
10 Tekanan darah, nadi dan frekuensi napas dalam batas normal
Batasan Karakteristik
Objektif
1 Bradikardi
2 Menggigil
3 Kongesti Konjungtiva
4 Diaforesis diatas Area cidera
Sindrom horner (pupil kontraksi, ptosis partial
kelopak mata, enoftalmos, dan terkadang keringat
5 yang berlebihan pada sisi wajah yang terkena
6 Pucat dibawah area cedera
Hipertensi paroksimal ( peningktan tekanan darah
tiba - tiba, sistole > dari 140 dan diastole> 90 x /
7 menit
8 Refleks Pilomotor (merinding bila kulit didinginkan)
9 bercak merah pada kulit (diatas area cidera)
10 Takikardia ( nadi > 100 x / menit)
Subjektif
1 Penglihatan Kabur
2 Nyeri Dada
3 Sakit Kepala
4 Rasa logam dimulut
5 parastesia
Faktor Yang Berhubungan
1 Distensi kandung kemih
2 Distensi usus
3 Kurang pengetahuan pasien dan pemberi perawatan
4 Iritasi kulit (lesi kulit)
NOC
1 Status Neurologi
1 Kesadaran
2 Kendali motorik pusat
3 Fungsi Cranial sensorik dan motorik
4 Fungsi Spinal sensorik dan motorik
5 Fungsi autonom
6 Tekanan intrakranial
7 Komunikasi sesuai dengan situasi
8 Ukuran Pupil
9 Reaksi pupil
10 Pola pergerakan mata
11 Pola Nafas
12 Pola istirahat
13 Tekanan Darah
14 Tekanan Nadi
15 Rata - rata pernapasan
16 Hipertermi
17 Denyut jantung apikal
18 Rata - rata Nadi radialis
19 Orientasi kognitif
20 Status kognitif
2 Status Neurologi ( autonom )
1 Denyut jantung apikal
2 Rata - rata Nadi radialis
3 Tekanan darah sistolik
4 Tekanan darah diastolik
5 Pompa jantung efektif
6 Respon vasodilatasi
7 Respon vasokontriksi
8 Respon pola keringat
9 Respon pola merinding
10 Pola eliminasi bowel
11 Pergerakan Usus
12 Pola eliminasi urin
13 Reaksi pupil
14 Thermoregulasi
15 Jaringan perfusi perifer
16 Respon organ seksual
3 Fungsi Sensori : kutaneus
1 Diskriminasi benda tajam
2 Diskriminasi benda tumpul
3 Diskriminasi 2 titik
4 Diskriminasi getaran
5 Diskriminasi Temperatur
6 Sentuhan ringan
7 Diskriminasi rangsangan berbahaya
8 Diskriminasi Tekanan
4 Tanda vital
1 Temperatur tubuh
2Denyut jantung apikal
3Irama jantung apikal
4Rata - rata nadi radialis
5Rata - rata pernapasan
6Irama pernapasan
7Tekanan darah sistolik
8Tekanan darah diastolik
9Tekanan nadi
10Kedalaman bernapas
NIC
1 1 Manajemen Disrefleksia
2
Identifikasikan dan meminimalkan rangsangan yang
dapat memicu dysreflexia (misalnya, kandung kemih
distensi, batu ginjal, infeksi, infeksi fecal,
pemeriksaan rektal, supositoria, kerusakan kulit, dan
konstriktif pakaian atau sprei)
3
Pantau adanya tanda dan gejala dari dysreflexia
otonom (misalnya, hipertensi paroksismal,
bradikardia, takikardia, diaforesis di atas tingkat
cedera, kemerahan pada wajah, pucat di bawah
tingkat cedera, sakit kepala, hidung tersumbat,
pembengkakan pembuluh temporal dan leher,
kongesti konjungtiva , menggigil tanpa demam,
pilomotor ereksi, dan nyeri dada)
4
Selidiki dan lepaskan menggangu penyebab (a.,
Distensi kandung kemih, infeksi fecal, lesi kulit,
konstriksi pakaian tidur, kaus kaki yang mendukung,
dan pengikat perut)
5 Tetap dengan pasien dan status monitor setiap 3-5
menit jika terjadi hyperreflexia
6 nstruksi kepada pasien dan keluarga tentang
penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan
dysreflexia
2 Surveilans Kulit
NOC :
1 Perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari
(AKS)
1 Makan
2 Berdandan
3 Toileting
4 Mandi
5 Berpakaian
6 Kebersihan diri
7 Kebersihan mulut
8 Berjalan
9 Mobilitas dengan kursi roda
10 Kemampuan berpindah
11 Mengubah posisi sendiri
2 Perawatan diri : mandi
1 keluar masuk kamar mandi
2 Mendapatkan perlengkapan mandi
3 Mencapai sumber air
4 Menyalakan air
5 Mengatur suhu air
6 Mengatur aliran air
7 Mandi dengan keran
8 Mandi dengan bak
9 Mandi dengan shower
10 Membersihkan wajah
11 Membersihkan bagian atas badan
12 Menbersihkan bagian bawah badan
13 Membersihkan daerah perineal
14 Mengeringkan badan
3 Perawatan Diri : Hygiene
1 Membersihkan tangan
2 Membersihkan daerah perineal
3 Menggunakan pelindung alas kaki
4 Membersihkan telinga
5 Hidung terus bertiup dan bersih
6 Mempertahankan oral hygiene
7 Membersihkan rambut
8 Menyisir atau menyikat rambut
9 Mencukur
10Memakai make up
11Merawat kuku jari tangan
12Merawat kuku kaki
13Menggunakan cermin
14Mempertahankan penampilan rapi
15Mempertahankan kebersihan tubuh
NIC
1 Mandi
1 Bantu dengan shower duduk, bak mandi, beddside
mandi, standing shower, atau sitz bath sesuai
kebutuhan atau jika tersedia
2 Cuci rambut jika diperlukan
3 Mandi dengan suhu air yang nyaman
4 Gunakan teknik mandi yang menyenangkan dengan
anak-anak (misalnya membersihkan boneka atau
mainan, membuat boat sebagai kapal selam,
membuat lubang di bawah cangki plastik, isi dengan
air dan dijadikan seperti hujan untuk anak)
Fisik
1 Penyekit kardiovaskular
2 Diabetes
3 Keletihan
Masalah pencernaan ( mis : kram ringan pada perut, muntah, diare, episode
4
ulkus lambnung yang berulang)
5 Sakit Kepala
6 Hipertensi
7 ruam
8 Perubahan yang berat
3 Emosi
1 Pola tidur terganggu
2 marah
3 perasaan tertekan
4 frustasi
5 gangguan koping individu
6 ketidaksabaran
7 peningkatan ketidakstabilan emosi
8 peningkatan rasa gelisah
9 kekurangan waktu untuk memenuhi kebutuhan personal
10 somatisasi
11 stress
4 sosial ekonomi
1 diasingkan dari orang lain
2 perubahan aktivitas hiburan
3 produktivitas kerja rendah
4 menolak peningkatan karir
5 menarik diri dari kehidupan sosial
5 Hubungan pemberi dan penerima asuhan
1 kesulitan melihat penerima asuhan menjalani episode sakit
2
Partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang perawatan di rumah
3 Pengetahuan tentang peran pengasuhan
4 Demonstrasi hal positif untuk penerimaan perawatan
5 Pengetahuan tentang proses penyakit oleh perawatan
6 Merekomendasikan pengetahuan rejimen pengobatan
7 Pengetahuan tentang prosedur yang direkomendasikan
8 Pengetahuan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
9 Pengetahuan pengoperasian peralatan
10 Pengetahuan tentang kegiatan yang ditentukan
11 Pengetahuan tentang perawatan lanjutan
12 Pengetahuan tentang perawatan darurat
13 Pengetahuan tentang sumber daya keuangan
14 Sumber daya keuangan untuk pengasuhan
15 Pengetahuan tentang kapan harus menghubungi ahli kesehatan
16 Dirasakan dukungan sosial untuk pengasuhan
17
Kepercayaan diri dalam kemampuan untuk mengelola perawatandi rumah
18
Kesediaan untuk melibatkan penerima perawatan dalam perawatan perencanaan
19 Bukti rencana untuk pengasuh cadangan
20 Partisipasi dalam perencanaan pulang
NIC
1 Dukungan pemberi asuhan
Aktivitas
1 Tentukan tingkat pengetahuan pengasuh / care giver
2 Tentukan penerimaan peran pengasuh
3 Terima expresi dari emosi negatif
4 Pahami kesulitan pada peran pengasuh
5 Explor dengan kekuatan dan kelemahan pengasuh
6 Pahami ketergantungan pasien pada pengasuh, yang sesuai
7 Buat pernyataan positif tentang upaya pengasuh
8 Dorong pengasuh memikul tanggungjawab yang sesuai
9 Berikan dukungan untuk pembuatan keputusan oleh pengasuh
10
Dorong penerimaan saling ketergantungan diantara anggota keluarga
11
Monitor masalah interaksi keluarga berhubungan dengan perawatan pada pasien
12
Berikan informasi tentang kondisi pasien sesuai dengan preferensi pasien
13 Ajarkan pengasuh terapi pasien yang sesuai dengan preferensi pasien
14 Ajarkan pengasuh teknik peningkatan pengamanan pasien
26 Ajarkan strategi pengasuh yang di akses dan perawatan kesehatan maksimal dan
sumber komunitas
27 Tindakan pada prngasuh jika di bebani menjadi pengaruh
Beritahukan emergency service agency / personnel tentang pasien tinggal
28
dirumah, status kesehatan yang
29 Diskusikan batas pengasuh dengan pasien
30
Berikan dorongan pada pengasuh selama waktu dan kemunduran untuk pasien
31
Dukung pengasuh mengatur batas waktu pada pengunduran kesehatan
2 Skrining kesehatan
Aktivitas
1 Tentukan populasi sasaran untuk pemeriksaan kesehatan
7
Peroleh informed consent untuk prosedur pemeriksaan kesehatan yang sesuai
8 Sediakan privasi dan kerahasiaan
9 Sediakan untuk kenyamanan selama prosedur skrining
13 Ukur tekanan darah, tinggi badan, berat badan, persen lemak tubuh, kolesterol
dan kadar gula darah, dan urinalisis, yang sesuai
14 Lakukan (atau rujuk untuk) pap smear, mamografi, prostat cek, EKG,
pemeriksaan testis, dan visi cek, yang sesuai
15 Dapatkan spesimen untuk analisis
16 Selesaikan bagian kesehatan yang tepat atau catatan lainnya untuk memantau
hasil abnormal, seperti tekanan darah tinggi
17 Berikan informasi pemantauan diri yang tepat selama skrining
18 Berikan hasil pemeriksaan kesehatan kepada pasien
19
Informasikan keterbatasan dan margin of error pasien dari uji skrinning tertentu
21
Rujuk pasien ke penyedia layanan kesehatan lainnya, yang diperlukan
22
Berikan tindak lanjut kontak untuk pasien dengan temuan yang abnormal
Chronic
11 Confution Defenisi KET
(Konfusi
kronis)
10
Memastikan perubahan setiap 2 jam pada pasien yang bedrest
11 Elevate bed sheets by using bed cradle over the affected
extremity, if appropriate
12 Memantau status neurologi
13 Lakukan pasif atau aktif ROM ke ekstremitas terpengaruh
14 Menyediakan kenyamanan untuk mengatasi Nyeri .
15 Anjurkan pasien untuk tidak memijat daerah yang terkena
16 Monitor efek samping obat antikoagulan
3 Hemodynamic Regulation
1 Menyadari adanya perubahan tekanan darah
2 Auskultasi suara paru-paru antara lain crackles atau suara
adventitious lainnya
3 Auskultasi bunyi jantung
4 Monitor dan catat nadi , irama dan pulsasi
5 Monitor kadar elektrolit .
6 Memantau sirkulasi sistemik dan pulmonal
8 S impan cairan infus pada suhu kamar yang sesuai, kecuali ada
instruksi lain.
9 Identify apakahpasien mengambil obat yang tidak sesuai
dengan obat ynag di instruksikan.
10 Kelola cara pemberian obat IV, seperti yang ditentukan, dan
memantau hasil
11 Monitor tetesan infus selama pemberian cairan infus.
12 Monitor kelebihan cairan dan reaksi fisik
13
Monitor kepatenan IV sebelum pemberian obat intra vena.
14 Ganti abocat /canul intravena dan infus set setiap 48 sampai
72 jam .
15 Maintain occlusive dressing
16 Cek protokol pemberian infus
17 Lakukan perawatan IV
18 Monitor vital sign
Batasan Karakteristik
Objektif
1 Perubahan status mental
2 Tekanan darah menurun
3 Tekanan nadi menurun
4 Volume nadi menurun
5 Penurunan turgor kulit
6 Penurunan turgor lidah
7 Output urine menurun
8 Penurunan mengisi vena
9 Membran mukosa kering
10 kulit kering
11 hematokrit Peningkatan
12 Peningkatan suhu tubuh
13 Peningkatan denyut nadi
14 Peningkatan konsentrasi urin
15 Berat badan tiba-tiba kehilangan (kecuali dalam jarak ketiga)
Subjektif
1 Haus
2 Kelemahan
Faktor yang berhubungan
1 Aktif kehilangan volume cairan
2 Kegagalan mechanisme peraturan
NOC
1 Kesimbangan cairan dan asam basa
1 Denyut jantung apikal
2 Irama jantung apikal
3 Tingkat pernapasan
4 Irama pernapasan
5 Natrium serum
6 Serum kalium
7 Serum klorida
8 Kalsium serum
9 Serum pH
10 Albumin serum
11 Kreatinin serum
12 Bikarbonat serum
13 Barbon dioksida Serum
14 Osmolaritas serum
15 Glukosa serum
16 Hematokrit serum
17 Nitrogen urea darah
18 Nitrogen urea darah untuk ratio kreatinin
19 PH urine
20 Urine Sodium
21 Urine Chloride
22 Urine kreatinin
23 Urine osmolaritas
24 Berat jenis urine
25 Neuromuskular non- iritabilitas
26 Sentation di ekstremitas
2 Keseimbangan cairan
1 Tekanan darah
2 Denyut nadi radial
3 Tekanan arteri rata-rata
4 Tekanan vena sentral
5 Tekanan pulmonal
6 Denyut perifer
7 Asupan 24 jam dan keseimbangan keluaran
8 Berat badan stabil
9 Turgor kulit
10 Membran mukosa lembab
11 Elektrolit serum
12 Hematokrit
13 Berat jenis urine
Kriteria Kemunduran :
1 Hipotensi ortostatik
2 Adventif suara napas
3 Asites
4 Leher vena distensi
5 Edema perifer
6 Lembut, bola mata cekung
7 Kebingungan
8 Haus
9 Kram otot
10 Dizzines
3 Hidrasi
1 Turgor kulit
2 Membran mukosa lembab
3 Asupan cairan
4 Output urine
5 Natrium serum
6 Perfusi jaringan
7 Fungsi kognitif
Kriteria Kemunduran :
1 Haus
2 Gelap urin
3 Lembut, bola mata cekung
4 Ubun-ubun cekung
5 Tekanan darah menurun
6 Cepat, (thready pulse)
7 Peningkatan hematokrit
8 Peningkatan nitrogen urea darah
9 Penurunan berat badan
10 Kram otot
11 Otot berkedut
12 Diare
13 Elevasi suhu tubuh
4 Status Nutrisi; asupan makanan dan cairan
1 Asupan makanan Oval
2 Tabung asupan makanan
3 Asupan cairan Oral
4 Asupan cairan intravena
5 Asupan nutrisi parenteral
NIC
1 Manajemen basa asam
Aktivitas:
Pantau gejala gagal napas (misalnya rendah PaO2 dan PaCO2 tingkat
14 tinggi, dan kelelahan otot pernafasan)
2 Management electrolit
Aktivitas:
Ajarkan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab, dan pengobatan untuk
11 ketidakseimbangan elektrolit, yang sesuai
Anjurkan pasien dan / atau keluarganya pada modifikasi diet khusus, yang
24 sesuai
26 Promosikan orientasi
3 Elecrolyte Monitoring
Aktivitas :
Pantau adanya tanda dan gejala hipokalsemia: iritabilitas, tetani otot, tanda
Chvostek ini (kejang otot wajah), tanda Trousseau (spasme karpal), mati
rasa perifer dan kesemutan, kram otot, penurunan curah jantung, segmen ST
21 berkepanjangan dan interval QT, perdarahan, dan fraktur
Pantau adanya tanda dan gejala hiperkalsemia: nyeri tulang dalam, haus
yang berlebihan, anoreksia, lesu, lemah otot, segmen singkat QT,
22 gelombang T yang luas, melebar QRS kompleks, dan interval PR yang
berkepanjangan
Anjurkan pasien dan / atau keluarganya pada modifikasi diet tertentu, yang
32 sesuai
4 Fluid Monitoring
Aktivitas :
Tentukan riwayat jumlah dan jenis asupan cairan dan kebiasaan eliminasi
1
Periksa isi ulang kapiler dengan memegang tangan pasien pada tingkat yang
sama seperti hati mereka dan menekan pada pad dari jari tengah mereka
selama lima detik, melepaskan tekanan dan menghitung waktu sampai
4 kembali warna (yaitu, harus kurang dari 2 detik)
Memastikan bahwa semua asupan dan output pada semua pasien dengan
terapi intravena, infus subkutan, pemberian makan enteral, tabung NG,
kateter urin, muntah, diare, saluran luka, saluran dada, dan kondisi medis
15 yang keseimbangan cairan efek (misalnya, gagal jantung, gagal ginjal ,
malnutrisi, luka bakar, sepsis)
Audit intake dan output grafik secara berkala untuk memastikan pola
29 praktik yang baik
Memantau perubahan berat badan pasien sebelum dan setelah dialisis, jika
10 sesuai
Berikan produk darah (misalnya, trombosit dan plasma beku segar), yang
29 sesuai
6 Managemen elektrolit/fluid
Aktivitas:
Mengelola serat seperti yang ditentukan untuk pasien tabung makan untuk
11 mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare
Minimalkan jumlah es batu yang dikonsumsi atau jumlah asupan oral oleh
12 pasien dengan tabung lambung terhubung ke hisap
Menjaga infus intravena sesuai, transfusi darah, atau laju enteral rate,
14 terutama jika tidak diatur oleh pompa
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan tingkat PCWP,
17 jika tersedia
Pantau efek samping (misalnya mual, muntah, diare) dari yang ditentukan
29 elektrolit tambahan
Ikuti glukosa akting cepat dengan karbohidrat dan protein bertindak panjang
33 untuk pengelolaan hipoglikemia akut, yang sesuai
Mempromosikan citra tubuh yang positif dan harga diri jika kekhawatiran
36 dinyatakan sebagai akibat dari retensi cairan yang berlebihan, jika sesuai
Membantu pasien dengan gejala sisa yang tidak diinginkan dari resep
rejimen terapeutik (misalnya pasien dengan takut frekuensi kencing atau
inkontinensia dari batas diuretik sudah memiliki asupan cairan) untuk
38 mencapai keseimbangan cairan yang memadai
2 Stadium diet
1 Menentukan adanya bising usus
2 Institute NPO, sesuai kebutuhan
3 Clamp nasogastris tube dan monitor toleransi secara
tepat
4 Monitor adanya tanda gag reflex secara tepat
5 Memantau toleransi terhadap es batu dan air
6 Menetukan pasien sudah flatus
7 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam
pemberian diet secepatnyatanpa komplikasi
8 Berikan diet dari bentuk cair, lunak , diet regular
sesuai toleransi, untuk dewasa dan anak
9 Berikan cairan gula atau larutan elektrolit oral,
setengah dari formula, ke formula penuh
10 Monitor toleransi kemajuan diet
3 Tindakan pencegahan embolus
Batasan Karakteristik
Subjektif
1 Klien mengungkapkan atau menginformasikan
kekhawatiran atau keluhan tentang respon orang
terdekatnya terhadap masalah kesehatannya
2 Orang terdekat pasien menggambarkan atau
menginformasikan pemahaman atau pengetahuan
dasar yang tidak adekuat, yang mempengaruhi
perilaku membuat atau perilaku suportif
3 Orang terdekat pasien menggambarkan fokus
berlebihan terhadap reaksi personal (misalnya,
takut, duka cita adaptif, perasaan bersalah dan
ansietas) terhadap penyakit, ketunadayaan, atau
krisis situasional dan perkembangan lain.
Objektif
1 Orang terdekat pasiien berusaha melakukan
perilaku memberi bantuan atau dukungan dengan
hasil yang kurang memuaskan
2 Orang terdekat pasien menunjukkan perilaku
melindungi yang tidak proporsional (terlalu sedikit
atau berlebihan) terhadap kemampuan untuk
kebutuhan otonomi klien
3 Orang terdekat pasien menarik diri atau masuk fase
keterbatasan komunikasi personal dengan klien
5 Promosi Normalisasi
Mempromosikan pengembangan keanggotaan anak
1 ke dalam sistem keluarga tanpa Membiarkan anak
menjadi fokus utama keluarga
Membantu keluarga untuk melihat anak yang
2 terkena dampak sebagai anak pertama, bukan
individu sakit kronis atau menonaktifkan
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memiliki
3
pengalaman masa kecil yang normal
Mendorong interaksi dengan teman sebaya yang
4
normal
5 Menekankan keunikan kondisi anak
Mendorong orang tua untuk membuat anak tampil
6
senormal mungkin
Konsultasi bagi keluarga dalam menghindari
7
situasi yang memalukan dengan anak
Membantu keluarga dalam membuat perubahan
8 dalam lingkungan rumah yang menurunkan
pengingat atau kebutuhan khusus anak
Menentukan aksesibilitas aktivitas dan anak
9
kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
Mengidentifikasi adaptasi yang diperlukan untuk
10 mengakomodasi keterbatasan anak sehingga anak
dapat berpartisipasi dalam aktivitas normal
Mengkomunikasikan informasi tentang kondisi
anak mereka yang membutuhkan informasi ini
11
untuk memberikan pengawasan aman atau
kesempatan pendidikan yang tepat untuk anak
Membantu keluarga dalam mengubah rezim
12 Therapuetic diresepkan untuk menyesuaikan
jadwal normal, jika diperlukan
Membantu keluarga dalam mengadvokasi anak
13 dalam sistem sekolah untuk menjamin akses ke
program pendidikan yang sesuai
Mendorong anak untuk berpartisipasi dalam
14 kegiatan sekolah dan masyarakat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan
Mendorong orang tua untuk memiliki harapan
orangtua yang sama dan teknik untuk anak yang
15
terkena dampak seperti anak-anak lain dalam
keluarga, yang sesuai
Mendorong orang tua untuk menghabiskan waktu
16
dengan semua anak dalam keluarga
Melibatkan saudara kandung dalam perawatan dan
17
kegiatan anak, yang sesuai
Menentukan kebutuhan untuk perawatan tangguh
18
jika atau orang tua atau penyedia layanan lainnya
Mengidentifikasi sumber daya untuk perawatan
19
yang cukup di masyarakat
Mendorong orang tua untuk membuat waktu untuk
20
merawat kebutuhan pribadi mereka
Memberikan informasi kepada keluarga tentang
kondisi, pengobatan anak, dan kelompok-
21
kelompok pendukung asosiasi untuk kegiatan
keluarga dan comunity
Mendorong familty untuk menjaga jaringan sosial
22
yang biasa dan sistem pendukung
Mendorong keluarga untuk mempertahankan
23
kebiasaan yang biasa keluarga, ritual, dan rutinitas
21 Disturbed Defenisi KET
Body Image
(Gangguan
Citra tubuh)
Konfusi pada gambaran mental fisik diri seseorang
Batasan Karakteristik
Objektif
Perubahan aktual pada struktur atau fungsi fungsi
1 tubuh
Perilaku menghindar, memantau, atau mencari tahu
2 tentang tubuh individu
1 Citra tubuh
1 Gambaran internal diri
Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh ideal dan
2 presentasi tubuh
3 Gambaran bagian tubuh yang terkena
Sikap terhadap penggunaan strategi untuk
4 meningkatkan penampilan
5 Puas dengan penampilan tubuh
Sikap terhadap menggunakan strategi untuk
6 meningkatkan fungsi
7 Puas dengan Fungsi tubuh
8 Penyesuaian terhadap perubahan penampilan fisik
9 Penyesuaian terhadap perubahan Fungsi tubuh
10 Penyesuaian terhadap perubahan status kesehatan
Penyesuaian terhadap perubahan tubuh
11 dikarenakan cidera
Penyesuaian terhadap perubahan tubuh
12 dikarenakan pembedahan
Penyesuaian terhadap perubahan tubuh
13 dikarenakan penuaan
2 Perkembangan anak : 2 Tahun
1 Berjalan cepat
2 Membungkuk dengan baik
3 Berjalan naik dan turun tangga satu langkah pada
satu waktu
4 Berjalan mundur
5 Menendang bola
6 Melempar Bola
7 Membuat bundar dan horisontal dengan krayon
8 Susunan lima atau enam blok
9 Makan sendiri dengan sendok dan garpu
10 Ikuti perintah dua langkah
11 Menunjukkan keinginan secara verbal
12 Kalimat yang digunakan dari 2-3 kata
13 Mendengarkan cerita melihat ke gambar
14 Menunjuk ke beberapa bagian tubuh
15 Mulai bermain secara paralel
16 Meniru orang dewasa
17 Interaksi dengan orang dewasa dengan permainan
sederhana
3 Pengendalian diri pemikiran menyimpang
1 Mengenali halusinasi atau delusi yang terjadi
2 Menahan diri dari menghadiri halusinasi atau
delusi
3 Menahan diri dari respon halusinasi atau delusi
4 Monitor frekuensi dari halusinasi atau delusi
5 Menggambarkan bagaimana halusiansi dan delusi
6 Melaporkan penurunan halusianasi atau delusi
7 Mengajak memvalidasi kenyataan
8 Mempertahankan kosistensi afek dan mood
9 Interaksi dengan yang lain secara tepat
10 Menunjukkan pola aliran pikiran logis
11 Menunjukkan pemikiran yang nyata
12 Menunjukkan isi pikiran yang tepat
13 Menunjukkan Kemampuan untuk memahami
gagasan orang lain
4 Penyesuaian Psikososial : perubahan hidup
1 Menetapkan tujuan realistis
2 Mempertahankan harga diri
3 Mempertahankan Produktivitas
4 Melaporkan perasaan berguna
5 Mengucapkan harapan baik tetang masa sekarang
6 Mengucapkan harapan baik tetang masa depan
7 Melaporkan perasaan berdaya
8 Mengidentifikasi beberapa strategi koping
9 Menggunakan strategi koping yang efektif
10 Menggunakan strategi efektiv dalam manajemen
financial
11 Menguunakan dukungan sosial yang tersedia
12 berpartisipasi dalam aktivitas waktu luang
13 Mengungkapkan kepuasan dengan pengaturan
hidup
14 Melaporkan perasaan terlibat secara sosial
5 Harga Diri
1 Penjelasan verbal dari penerimaan diri
2 Penerimaan keterbatasan diri
3 Pemeliharaan postur tegak
4 Pemeliharaan kontak mata
5 Gambaran diri
6 Terbuka saat berkomunikasi
7 Pemenuhan aturan kepribadian yang signifikan
8 Memperlihatkan tingkatan energi stabil
9 pemeliharaan perawatan dan kebersihan
Keseimbangan partisipasi dan mendengarkan
10
dalam kelompok
11 Tingkat kepercayaan diri
12 Penerimaan pujian dari orang lain
13 Respon yang diharapkan dari orang lain
14 Penerimaan kritik yang membangun
15 Kemauan untuk berhadapan orang lain
16 Gambaran keberhasilan dalam pekerjaan
17 Gambaran keberhasilan dalam sekolah
18 Gambaran keberhasilan dalam group sosial
19 Gambaran kebanggaan dalam diri
20 Perasaan tentang nilai diri
NIC
1 Bimbingan antisipasi
Membantu pasien untuk mengidentifikasi
kemungkinan krisis yang akan datang,
1
perkembangan atau situasional, dan efek krisis
tersebut terhadap kehidupan pribadi dan keluarga
Batasan Karakteristik :
Subjektif :
1 Cemas
2 Mengantuk di siang hari
3 Halusinasi
4 Sangat sensitif terhadap nyeri
5 Malaise
6 Gangguan persepsi (mis. Gangguan sensasi tubuh, delusi,
merasakan afloat)
Objektif :
1 Konfusi akut
2 Agitasi atau kombatif
3 Apatis
4 Penurunan kemampuan dan fungsi
5 Tangan tremor
6 Kelesuan
7 Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
8 Iritabilitas
9 Letargi
10 Mild, flecting nystagmus
11 Kurang istirahat
12 Lambat bereaksi
13 Kelelahan
14 Paranoia sementara
Faktor yang berhubungan :
1 Penuaan : berhubungan dengan tahapan siklus tidur
2 Demensia
3 Kelumpuhan tidur keluarga
4 Idiopathic central nervous system hypersomnolence
5 Aktivitas pada siang hari tidak adekuat
6 Narkolepsi
7 Mimpi buruk
8 Praktek pengasuhan yang merangsang untuk tidak tidur
9 Periodic limb movement (misalnya sindrom restless leg, nokturnal
myoclonus)
10 Ketidaknyamanan fisik yang lama
11 Ketidaknyamanan psikologi yang lama
12 Penggunaan farmakologi atau diet antisoporifik yang lama
13 Apnea tidur
14 Ancaman tidur
15 Tidur berjalan
16 Mengompol saat tidur
17 tidur dengan painful erections
18 Sundowner sindrom
19 Irama sirkadian berkelanjutan tidak sinkron
20 Stimulasi lingkungan berkelanjutan
21 mempertahankan kebersihan tidur yang tidak memadai
22 Mempertahankan lingkungan tidur yang tidak nyaman dan tidak
familiar
Saran Penggunaan
Karena deprivasi menggambarkan kekurangan tidur yang
berkelanjutan untuk periode waktu yang lama, karakteristik yang
dialami lebih buruk dari gangguan pola tidur yang hanya berupa
kekurangan tidur dalam jangka pendek.
NOC
1 Istirahat
1 Jumlah istirahat
2 Pola istirahat
3 Kualitas istirahat
4 istirahat fisik
5 Istirahat mental
6 Istirahat emosional
7 Pengembalian energi setelah istirahat
8 Penampilan beristirahat
2 Tidur
1 jumlah waktu tidur
2 jam tidur yang diamati
3 Pola tidur
4 Kualitas tidur
5 Efisiensi tidur
6 Rutinitas tidur
7 Tidur sepanjang malan dengan tetap
8 Merasakan pemulihan setelah tidur
9 Terjaga di waktu yang tepat
10 Tempat tidur yang nyaman
11 Suhu yang nyaman dalam ruangan
12 Hasil EEG
13 Hasil elektromiogram
14 Hasil elektro-oculogram
3 Keadaan semakin memburuk jika terjadi :
1 Kesulitan untuk tidur
2 Tidur terputus-putus
3 Tidur siang lelap yang tidak tepat
4 Apnea tidur
5 Ketergantungan dalam bantuan tidur
6 Mimpi buruk
7 Nokturia
8 Mendengkur
9 Nyeri
4 Keparahan Gejala (Symptom Severity)
1 Intensitas gejala
2 Frekuensi gejala
3 Persistensi gejala
4 Ketidaknyamanan yang terkait
5 Kegelisahan yang terkait
6 Ketakutan yang terkait
7 Ansietas yang terkait
8 Gangguan mobilitas fisik
9 Gangguan penampilan peran
10 Gangguan hubungan interpersonal
11 Kerusakan mood
12 gangguan dalam menikmati hidup
13 Ketidakadekuatan tidur
14 Kurang tidur
15 Kehilangan selera makan
NIC
1 Manajemen energi
Kaji status psikologi pasien yang mengakibatkan defisit dan
1 kelelahan dalam konteks usia dan perkembangan
2 Pastikan verbalisasi perasaan tentang keterbatasan
Gunakan instrumen yang valid untuk mengukur fatigue, sesuai
3 indikasi
Tentukan persepsi pasien yang lain yang menyebabkan fatigue
4
Koreksi defisit status fisiologi (misalnya kemoterapi yang
5 menyebabkan anemia) sebagai item prioritas
Pilih intervensi untuk mengurangi fatigue dengan menggunakan
6 kombinasi kategori farmakologi dan non farmakologi sesuai
kebutuhan
Tentukan apakah dan seberapa banyak aktivitas yang dibutuhkan
7 untuk membangun daya tahan
Pantau intake nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi
8
Konsultasikan dengan ahli gizi tentang cara untuk meningkatkan
9 intake makanan tinggi energi
Negosiasikan waktu makan yang boleh dan tidak boleh sesuai
10 dengan standar jadwal rumah sakit
Pantau pasien untuk membuktikan adanya fatigue fisik dan emosi
11 yang berlebihan
Pantau respon kadiorespirasi saat beraktivitas (misalnya takikardia,
12 disritmia yang lain, dipsnea, berkeringat belebihan, pucat, tekanan
hemodinamik, dan pernapasan)
13 Pastikan melakukan kegiatan aerobik sesuai toleransi
14 Pantau dan catat pola tidur pasien dan jumlah waktu tidur
Pantau lokasi dan sumber ketidaknyamanan atau nyeri selama
15 bergerak atau aktivitas
Kurangi ketidaknyamanan fisik yang dapat mempengauhi fungsi
16 kognitif dan pengaturan diri saat aktivitas
Atur keterbatasan dengan hiperaktif ketika hal tersebut
17 mengganggu yang lain atau pasien
Bantu pasien untuk mengerti tentang prinsip penghematan energi
18 (misalnya kebutuhan untuk membatasi aktivitas atau bedrest)
2 Peningkatan Tidur
1 tentukan pola tidur dan aktivitas pasien
2 Buat rencana tentang siklus tidur dan bangun pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat selama masa kehamilan,
3 saat sakit, dan sedang mengalami distres psikologik
5 Menyatakan “panas”
Data Objektif :
1 Peningkatan konsentrasi pada pernafasan
2 Gelisah
3 Frekuensi pernafasan sedikit meningkat dari nilai dasar
4 Hangat
DRVP Sedang
Data Subjektif :
1 Ketakutan
Data Objektif :
1 Frekuensi pernafasan meningkat <5 kali permenit diatas nilai
dasar
2 Perubahan warna : pucat, sedikit sianosis
3 Penurunan masuknya udara pada saat auskultasi
4 Diaforesis
5 Mata membelalak
6 Terlalu waspada terhadap aktivitas
7 Tidak kooperatif
8 Tidak mampu berespon terhadap latihan
9 Tekanan darah meningkat <20 mmHg dari nilai dasar
10 Frekuensi nadi meningkat <20 kali/menit dari nilai dasar
11 Sedikit menggunakan otot bantu pernafasan
DRPV Berat
Data Objektif :
Adanya suara nafas tambahan, sekresi jalan nafas dapat
1
terdemgar
2 Agitasi
3 Pernafasan “bertabrakan” dengan ventilator
4 Sekresi jalan nafas dapat terdengar
5 Sianosis
6 Penurunan tingkat kesadaran
7 Gas darah arteri memburuk dari nilai dasar data saat ini
8 Penggunaan seluruh otot bantu pernafasan
9 Tekanan darah meningkat <20 mmHg dari nilai dasar
10 Frekuensi nadi meningkat <20 kali/menit dari nilai dasar
11 Pernafasan abdomen paradox
Diaphoresis hebat frekuensi pernafasan meningkat secara
12
signifikan dari nilai dasar
13 Pernafasan dangkal dan tersengl-sengal
Faktor yang berhubungan :
Fisiologis
1 Nutrisi yang tidak adekuat
2 Ketiakefektifan pembersihan jalan nafas
3 Insomnia
4 Ketidaknyamanan atau nyeri membandel
Situasi
Psikologis
1 Ansietas : sedang, berat
2 Penurunan motivasi
3 Penurunan harga diri
4 Ketakutan
5 Keputusasaan
6 Hubungan saling percaya dengan perawat rendah
7 Deficit pengetahuan tentang proses penyapihan
Persepsi ketidakcakapan pasien untuk menjalani
8
penyapihan
9 ketidakberdayaan
NOC
1 Tingkat ansietas
1 Kegelisahan
2 Kecepatan gerakan
3 Kepalan tangan
4 Distress
5 Ketegangan otot
6 Ketegangan wajah
7 Gerakan tidak terkontrol
8 Ragu-ragu
9 Ledakan kemarahan
10 Masalah perilaku
11 Kesulitan berkonsentrasi
12 Kesulitan belajar
13 Kesulitan memecahkan masalah
14 Serangan panic
15 Ketakuatan verbal
16 Kecemasan verbal
17 Membesar-besarkan kejadian hidup
18 Tekanan darah meningkat
19 Tekanan nadi meningkat
20 Frekuensi pernafasan meningkat
21 Pupil dilatasi
22 Berkeringat
23 Pusing
24 Kelemahan
25 Penurunan produktivitas
26 Penurunan prestasi sekolah
27 Penarikan
28 Gangguan tidur
29 Perubahan pola BaB
30 Perubahan pola makan
2 Repon penyapihan ventilator mekanis : dewasa
Batasan Karakteristik
Objektif
1 Menurunnya kinerja
2 Ketidak mampuan mempertahankan rutinitas
3 kebutuhan istirahat
4 Lesu atau tidak bergairah
5 Kurang energi atau ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkat
aktivitas fisik biasa
Subjektif
1 Penurunan konsentrasi
2 Ketidaktertarikan dengan lingkungan
3 Penurunan libido
4 Mengantuk
6 Introspeksi
Persepsi membutuhkan energi tambahan untuk menyelesaikan tugas
7
rutin
8 Keletihan
Menyatakan secara verbal kekurangna energi yang tidak berhenti dan
9
berlebihan
Faktor Yang Berhubungan
Psikologis :
1 Ansietas
2 Gaya Hidup Yang Membosankan
3 Depresi
4 Stres
Lingkungan :
1 Kelembapan
2 Cahaya
3 Kebingungan
4 Suhu
Situasional :
1 Peristiwa Hidup Yang Negatif
2 Pekerjaan
Fisiologis :
1 Anemia
2 Keadaan Penyakit
3 Penggunaan Fisik Yang Meningkat
4 Malnutrisi
5 Kondisi Fisik Yang Buruk
6 Kehamilan,
7 Deprivasi Tidur
NOC
1 Toleransi Aktivitas
1 Saturasi oksigen dengan aktivitas
2 Rata – rata nadi saat aktivitas
3 Rata – rata pernapasan saat aktivitas
4 Kemudahan bernapas dalam aktivitas
5 Tekanan darah sistolik saat beraktivitas
6 Tekanan darah diastolik saat beraktivitas
7 Temuan elektrokardiogram
8 Warna kulit
9 Kecepatan berjalan
10 Berjalan kaki
11 Toleransi mendaki anak tangga
12 Kekuatan tubuh bagian atas
13 Kekuatan tubuh bagian bawah
14 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari – hari
15 Kemampuan berbicara dengan aktivitas fisik
2 Ketahanan
1 Kinerja terhadap rutinitas biasa
2 Aktivitas fisik
3 Konsentrasi
4 Ketahanan otot
5 Libido
6 Energi yang tersimpan sesudah istirahat
7 Tingkat oksigen darah dengan aktivitas
8 Hemoglobin
9 Hematokrit
10 Gula darah
11 Electrolit serum
3 Penghematan Energi
1 Keseimbangan aktivitas dan istirahat
2 Menggunakan tidur siang untuk menyimpan energi
3 Menyadari keterbatasan energi
4 Menggunakan teknik penghematan energi
5 Mengatur aktivitas untuk menghemat energi
6 Menyesuaikan gaya hidup dengan tingkat energi
4 Status Nutrisi ( Energi)
1 Stamina
2 Ketahanan
3 Kekuatan pegangan tangan
4 Tonus otot
5 Penumbuhan jaringan
6 Resistensi infeksi
7 Pertumbuhan (anak)
5 Energi Psikomotor
1 Memperlihatkan yang sesuai dengan situasi
2 Memperlihatkan konsentrasi
3 Mempertahankan kebersihan dan perawatan pribadi
4 Memperlihatkan nafsu makan yang normal
5 Mematuhi regimen pengobatan
6 Mematuhi regimen terapetik
7 Menunjukkan minat di sekitarnya
8 Memperlihatkan tingkatan energi stabil
1 Terapi Aktivitas
Menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan
1
tertentu
28 Bantu pasien agar ada pertukaran perasaan dengan cara yang tepat
41 Monitor Pasien untuk obat efek samping dan dampak pada mood
Obati dan / atau mengelola efek samping obat pada reaksi obat yang
42 merugikan dari obat yang digunakan untuk mengobati gangguan
mood
Gambar dan memonitor kadar serum darah obat (misalnya,
43
antidepresan trisiklik, lithium, antikonvulsan), yang sesuai
44 Pantau dan mempromosikan kepatuhan obat pasien
Bantu dokter dengan pemberian terapi electroconvulsive (ECT),
45
ketika diindikasikan
46 Monitor status fisiologis dan mental pasien segera setelah ECT
47 Bantu dengan pemberian "fototerapi" untuk meningkatkan mood
Batasan Karakteristik
Subjektif
1 Marah
2 Menyalahkan
3 Merasa terpisah
4 Putus asa
5 Mengalami peredaan
6 Nyeri
7 Pertumbuhan personal
8 Distress psikologis
9 Kepedihan
Objektif
1 Perubahan tingkat aktifitas
2 Perubahan pola mimpi
3 Perubahan fungsi imun
4 Perubahan fungsi neuroendokrin
5 Perubahan pola tidur
6 Disorganisasi
7 Mempertahankan hubungan dengan almarhum
8 Memberi makna terhadap kehilangan
9 Perilaku panik
NOC
1 Adaptasi dengan ketunadayaan fisik
Mengungkapkan kemampuan untuk mengatasi
1
ketidakmampuan
Mengungkapkan menerima kenyataan kondisi
2
ketidakmampuan
3 Beradaptasi dengan keterbatasan fungsi
Memodidentifikasi gaya hidup untuk
4
mengakomodasi ketidakmampuan
Menggunakan strategi untuk mengurangi stress
5
terkait ketidakmampuan fisik
Mengidentifikasi cara untuk meningkatkan
6
control
Mengidentifikasi cara untuk mengatasi
7
perubahan hidup
Mengidentifikasi resiko komplikasi terkait
8
ketidakmampuan
9 Mengidentifikasi rencana aktifitas harian
Mengidentifikasi instrumen yang digunakan
10
dalam aktifitas harian
11 Menerima pendampingan
12 Memperolah informasi tentang ketidakmampuan
5
pembatasan aktivitas dalam jangka panjang
6 isoalasi sosial
NOC
1 Pengendalian diri tehadap depresi
1
monitor kemampuan diri untuk konsentrasi
2 monitor intensitas depresi
3 identifikasi pencetus depresi
9
menyampaikan keinginan/impian terdalam
7 Menggigil
8 pengisian ulang kapiler lambat (< 3 detik)
9 disritmia cardiac
Faktor yang Berhubungan
1 Penuaan
2 Konsumsi alkohol
3 Kerusakan hipotalamus
4 Penurunan laju metabolik
5 Kulit berkeringat pada lingkungan yang dingin
6 Penyakit atau trauma
8 Ketidakaktifan,
9 Penggunaan pakaian yang tidak mencukupi
10 Malnutrisi
11 Obat-obatan (menyebabkan vasodilatasi)
Terpajan lingkungan yang dingin atau kedinginan (dalam
12
waktu yang lama)
Faktor lain yang berhubungan (Non nanda Internasional)
1 Hipotiroidisme
2 Ketidakmatangan sistem pengaturan tubuh neonatus
3 Kehilangan lemak subkutan dan malnutrisi
4 BBLR
NOC
1 Termoregulasi
1 Adanya benjolan ketika kedinginan
2 Berkeringat ketika panas
3 Menggigil ketika dingin
4 Denyut jantung apical
5 Denyut Nadi radial
6 Laju pernafasan
7 Laporan kenyamanan termal
8 Peningkatan suhu kulit
9 Penurunan suhu kulit
10 Hipertermia
11 Hipotermia
12 Sakit kepala
13 Nyeri otot
14 iritabilitas
15 Mengantuk
16 Perubahan warna kulit
17 Kedutan otot
18 Kram panas
19 Dehidrasi
20 Sengatan panas
21 Beku
1 Terapi Hipertermia
Monitor suhu pasien, menggunakan peralatan dan cara
1
pengukuran yang tepat
2 Pindahkan pasien dari lingkungan yang dingin
Pindahkan pasien yang kedinginan, menggunakan pakaian yang
3
basah
Tempatkan pasien dalam posisi supine, minimalkan perubahan
4
ortostatik
Minimalkan stimulasi pada pasien (seperti tangani dengan tepat
5 dan mencegah pergerakan yang berlebihan) untuk mencegah
fibrilasi ventrikular
Dorong pasien yang mengalami hipotermia tanpa komplikasi
6 untuk mengkonsumsi cairan dengan tinggi karbohidrat tanpa
alkohol dan kafein
Bagikan panas tubuh, menggunakan pakaian tipis untuk
7
memfasilitasi transfer panas anatra korban dan penolong
Gunakan rewarming pasif (misalnya selimut, penutup kepala
8
dan pakaian hangat)
Batasan Karakteristik
Objektif
1 Pembuluh kapiler rapuh
2 Diare atau steatore
3 Adanya bukti kekurangan makan
4 Kehilangan rambut yang berlebihan
5 Bising usus hiperaktif
6 Kurang informasi, informasi yang salah
7 Kurangnya minat terhadap makan
8 Salah paham
9 Membran mukosa padat
10 Tonus otot buruk
11 Menolak untuk makan (mon-NANDA International)
12 Rongga mulut terluka (Inflamasi)
13 Kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau mengunyah
Subjektif
1 Kram abdomen
2 Nyeri abdomen (dengan atau tanpa penyakit)
3 Menolak makan
4 Indingesti (non-NANDA International)
5 Persepsi ketidakmampuan untuk menerima makanan
6 Melaporkan perubahan sensasi rasa
7 (Melaporkan) kurangnya makanan
8 Merasa cepat kenyang setelah mengkonsumsi makanan
NIC
Berunding dengan tim dan pasien untuk menetapkan target berat jika pasien
2 tidak berada dalam kisaran berat badan dianjurkan untuk usia dan kerangka
tubuh
3 Menyusun jumlah bobot hidup yang diinginkan
Berunding dengan ahli gizi untuk menentukan asupan kalori harian yang
4
diperlukan untuk mencapai dan / atau mempertahankan target berat
Mengajarkan dan memperkuat konsep nutrisi yang baik dengan pasien (dan
5
lain-lain yang signifikan yang sesuai
Mengukur berat secara rutin (misalnya, pada saat yang sama hari dan setelah
9
berkemih)
10 Monitor asupan dan keluaran cairan, yang sesuai
11 Monitor asupan makanan sehari-hari kalori
Menetapkan diri dalam pemantauan pasien dari asupan harian makanan dan
12
berat badan / pemeliharaan, sesuai
Menetapkan harapan untuk perilaku makan yang tepat, asupan makanan /
13
cairan, dan jumlah aktivitas fisik
Menggunakan kontrak perilaku dengan pasien untuk memperoleh berat badan
14
atau pemeliharaan perilaku yang diinginkan
Membatasi ketersediaan pangan untuk jadwal, makanan pra-disajikan dan
15
makanan ringan
Mengamati pasien selama dan sesudah makan / makanan ringan untuk
16
memastikan bahwa asupan adekuat dicapai dan dipelihara
17 Menemani pasien ke kamar mandi selama pengamatan ditunjuk
Membatasi waktu yang dihabiskan di kamar mandi selama periode ketika
18
tidak sedang diawasi
Monitor pasien untuk perilaku yang berhubungan dengan makan, penurunan
19
berat badan, dan berat badan
Menggunakan teknik modifikasi perilaku untuk mempromosikan perilaku
20 yhat menyebabkan peningkatan berat badan dan untuk membatasi perilaku
penurunan berat badan, yang sesuai
Menyediakan penguatan untuk kenaikan berat badan dan perilaku yang
21
mempromosikan berat badan
Berkonsultasi dengan dokter jika tanda dan gejala cairan dan / atau
31
ketidakseimbangan elektrolit menetap atau memburuk
Memulai istirahat usus (yaitu membatasi makanan atau asupan cairan dan
33
penurunan asupan produk susu) jika sesuai
Membantu paten dengan gejala sisa yang tidak diinginkan dari yang
ditentukan resimen terhapeutic (misalnya pasien dengan takut frekuensi
39
kencing atau inkontinensia dari lomits diuretik sudah memiliki asupan cairan)
untuk mencapai keseimbangan cairan yang memadai
3 Manajemen nutrisi
Tentukan status nutrisi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi
1
kebutuhan nutrisi.
Identifikasi makanan alergi pada pasien atau intoleransi terhadap alergi
2
makanan.
3 Tentukan makanan kesukaan pasien.
Instruksikan kepada pasien untuk memenuhi nutrisi (seperti : diskusi diet dan
4
piramida makanan).
Bantu pasien menentukan pola atau piramida makanan yang lebih cocok atau
5
lebih disukai pasien untuk memenuhi nutrisi,
6 Tentukan jumlah kalori dan tipe dari nutrisi sesuai kebetuhan tubuh.
Diskusikan dengan individu kebiasaan dan adat dan budaya, dan faktor
3
keturunan yang mempengaruhi berat badan
4 Mendiskusikan risiko yang terkait dengan kelebihan berat badan dan kurus
5 Pemantauan Cairan
1 Menentukan sejarah jumlah dan jenis asupan cairan dan kebiasaan eliminasi
Menentukan faktor resiko ketidakseimbangan cairan (telur, albumin
kehilangan negara, luka bakar, malnutrisi, sepsis, sindrom nefrotik,
2 hipertermia, terapi diuretik, patologi ginjal, gagal jantung, diaphoresis,
disfungsi hati, olahraga berat, paparan panas, infeksi, kedaan pasca operasi,
poliuria muntah dan diare)
Memeriksa isi ulang kapiler dengan memegang tangan pasien pada tingkat
yang sama seperti hati mereka dan menekan pada pad dari jari tengah mereka
4
selama lima detik, melepaskan tekanan dan menghitung waktu sampai
kembali warna (yaitu, harus kurang dari 2 detik)
menjaga catatan yang akurat asupan dan output (misalnya, asupan oral,
asupan enteral, asupan IV, antibiotik, cairan diberikan dengan obat,
13
nasogastric (NG) tabung, saluran air, muntah, tabung dubur, kolostomi
drainase, dan urin)
memastikan bahwa semua asupan dan output pada semua pasien dengan
terapi intravena, infus subkutan, makanan enteral, tabung NG, piagam kemih,
14 muntah diare, saluran air, saluran air dada, dan kondisi medis yang
mempengaruhi keseimbangan cairan (misalnya, gagal jantung, gagal ginjal,
kekurangan gizi , luka bakar, sepsis)
Masalah mekanis yang benar (misalnya tertekuk atau diblokir kateter) pada
16
pasien yang mengalami penghentian mendadak produksi urine
Konsultasikan kepada dokter untuk output urine kurang dari 0.5ml / kg / jam
25
atau asupan cairan dewasa kurang dari 200 dalam 24 jam, yang sesuai
26 Berikan agen farmakologis untuk meningkatkan output urin, yang sesuai
4 Konseling Nutrisi
Membangun hubungan terapeutik berdasarkan
1
kepercayaan dan menghargai.
Membangun hubungan konseling yang
2
berkelanjutan.
Menentukan asupan makanan dan kebiasaan
3
makan pasien.
Memfasilitasi identifikasi perubahan perilaku
4
makan.
Menyusun tujuan jangka pendek dan jangka
5
panjang dalam perubahan status nutrisi.
Menggunakan standart nutrisi dan membantu
6 pasien dalam mengevaluasi asupan diet yang
adekuat.
Memberikan informasi seperlunya tentang
kebutuhan kesehatan dalam memodifikasi diet :
7 penurunan berat badan, pertambahan berat badan,
pembatasan sodium, penurunan kolesterol,
pembatasan cairan, dan seterusnya.
Batasan Karakteristik
lupa melakukan suatu prilaku pada waktu yang
1
dijadwalkan
ketidakmampuan untuk mengingat perilaku yang
2
dilakukan
ketidakmampuan untuk mempelajari atau meretensi
3
keterampilan atau informasi baru
ketidakmampuan untuk melakukan keahlian yang
4
dipelajari sebelumnya
ketidakmampuan untuk mengingat kembali
5
informasi faktual
ketidakmampuan untuk mengingat kembali
6
peristiwa (baru atau lampau)
7 pengalaman lupa
Faktor yang berhubungan
1 hipoksia
2 anemia
3 penurunan curag jantung
4 depresi
5 gangguan lingkungan yang berlebihan
6 ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
7 gangguan saraf
NOC
Kognisi : kemampuan untuk melakukan proses
1
mental yang kompleks
1 Komunikasi yang jelas untuk usia
2 Komunikasi yang tepat untuk usia
3 Pemahaman makna situasi
4 perhatian
5 konsentrasi
6 orientasi kognitif
7 memori segera
8 memori baru
9 jauh memori
10 pengolahan informasi
11 Alternatif ditimbang ketika membuat keputusan
12 Sesuai pengambilan keputusan
13 Kemampuan berhitung Complex
orientasi kognitif : kemampuan untuk
2 mngidentifikasi orang, tempat dan waktu secara
akurat
1 mengidentifikasi diri
2 Mengidentifikasi penting lainnya
3 Mengidentifikasi tempat saat
4 Mengidentifikasi hari yang benar
5 Mengidentifikasi bulan yang benar
6 Mengidentifikasi tahun yang benar
7 Mengidentifikasi musim yang benar
5 Manajemen dimensia
1 memberikan hal positif tanpa syarat
6 Pelatihan memori
mendiskusikan dengan pasien / keluarga
1
masalah memori praktis mengalami
merangsang Memori dengan mengulangi
2
pikiran terakhir pasien dinyatakan sesuai
mengenang pengalaman masa lalu dengan
3
pasien yang sesuai
menerapkan teknik memori yang sesuai,
seperti citra visual, perangkat mnemonic,
isyarat memori permainan memori,
4
asosiasi, teknik, membuat daftar,
menggunakan komputer, menggunakan tag
nama, atau berlatih informasi
7 Pemantauan neurologis
memantau ukuran pupil, bentuk, simetri,
1
dan reaktivitas
2 memantau tingkat kesadaran
3 memantau tingkat orientasi
4 memantau tren GCS
8 Orientasi realitas
mengatasi pasien dengan nama ketika
1
memulai interaksi
Pendekatan pasien perlahan-lahan dan dari
2
depan
5 Pergerakan menyentak
Keterbatasan kemampuan untuk melakukan
6
ketrampilan motorik halus
Aktivitas :
Sesuaikan kursi roda yang cocok dengan pasien
(misalnya standar dewasa, setengah berbaring,
1
berbaring penuh, untuk amputasi, ekstra lebar,
sempit)
Batasan karakteristik
Subjektif
1 Dipsnea
2 Sakit kepala pada sat bangun tidur
3 Gangguan penglihatan
Objektif
1 Gas darah arteri yang tidak normal
2 pH arteri tidak normal
ketidakabnormalan frekuensi, irama dan kedalaman
3
pernafasan
warna kulit tidaknormal (misalnya pucat dan
4
kehitaman)
5 konfusi
6 karbon dioksida menurun
7 diaphoresis
8 hiperkapnemia
9 hiperkabia
10 hipoksia
11 hipoksemia
12 iritabilitas
13 nafas cuping hidung
14 gelisah
15 somnolen
16 takikardia
Nursing Outcome Classification (NOC)
1 Alergi: Sistemik
Definisi: Hipersensitivitas sistemik respon
kekebalan terhadap lingkungan yang spesifik
(eksogen) antigen
1 Edema laryngeal
2 Dispnea saat istirahat
3 Wheezing
4 Stridor
5 Adventitious bunyi nafas
6 Takikardi
7 Penurunan tekanan darah
8 Disritmia
9 Edema paru
10 Penurunan level kekacauan
11 Sekresi mukus
12 Edema wajah
13 Gatal yang umum
14 Hives
15 Exfoliation tubuh
16 Petechiae
17 Eritema
18 Suhu tubuh meningkat
19 Demam
20 Chills
21 Mual
22 Muntah
23 Diare
24 Kram abdominal
25 Hemolisis sel darah merah
26 Bilirubin meningkat
27 Enlarged spleen
28 Enlarged nodus limfa
29 Nyeri joint
30 Nyeri otot
31 Anafilaktik syok
2 Elektrolit asam basa
Indikator
1 Denyut jantung dalam rentang yang diharapkan
2 Irama jantung dalam rentang yang diharapkan
3 Frekuensi nafas dalam rentang yang diharapkan
4 Irama nafas dalam rentang yang diharapkan
5 Natrium serum dalam batas normal
6 Kalium serum dalam batas normal
7 Kalsium serum dalam batas normal
8 Magnesium serum dalam batas normal
9 pH serum dalam batas normal
10 Albumin serum dalam batas normal
11 Kreatinin serum dalam batas normal
12 Bikarbonat serum dalam batas normal
13 BUN dalam batas normal
14 pH urin dalam batas normal
15 Kewaspadaan mental
16 Orientasi kognitif
17 Kekuatan otot
18 Neuromuskular tidak lekas marah
19 Gatal pada ektremitas
3 Ventilasi mekanis
indikator
1 Laju pernafasan
2 Irama pernafasan
3 Kedalam inspirasi
4 Kapasitas inspiratory
5 Volume tidal
6 Kapasitas vital
Fi o2 (fraction of inspired oxygen meets oxygen
7
demand)
8 Pa o2 (partial pressure of oxygen in arterial blood)
Pa co2(partial pressure of carbon dioxide in the
9
arterial blood)
10 Ph arteri
11 Saturasi oksigen
12 Perfusi jaringan periferal
13 End tidal carbon dioxide
14 Pemeriksaan fungsi paru
15 Pencarian sinar x dada
16 keseimbangan perfusi ventilasi
4 Status : pertukaran gas
indikator
1 Jangkauan status mental yang diharapkan
2 Memudahkan bernafas
3 Dypsnea tidak dalam istirahat
4 Tidak menggunakan dypsnea
5 Kegelisahan
6 Tidak cyanosis
7 Tidak ada sifat tidur
8 Pao2 dalam keadaan normal
9 Paco2 dalam keadaan normal
10 Ph arteri dalam keadaan normal
11 Penyerapan o2 dalam keadaan normal
12 Co2 yang diharapkan diakhir tidal
13 Pencarian jangkauan sinar x yang diharapkan
14 Keseimbangan ventilasi dan perfusi
5 Ventilasi
Definisi : Gerakan udara didalam dan diluar paru-
paru
indikator
7 PH arteri
8 Saturasi oksigen
9 Nyeri dada
10 Pergesekan pleura
11 Muntah darah
12 Kecemasan yang tak dapat dijelaskan
13 Napas pendek
14 Gangguan pertukaran gas
7 Tanda-tanda vital
Definisi : Suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah
dalam rentang yang diharapkan
Indikator
1 Frekuensi nadi apikal
2 Frekuensi nadi radial
3 Frekuensi respirasi
4 Tekanan darah sistolik
5 Tekanan darah diastolic
Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status
6
pernapasan jika diperlukan
Monitor tekanan darah klien setelah pemberian
7
pengobatan jika mungkin
Auskultasi tekanan darah pada kedua tangan dan
8
bandingkan
aktivitas:
Tentukan status pernapasan dasar untuk digunakan
1
sebagai titik perbandingan
2 Pengukuran Dokumen awal dalam catatan klinis
Bandingkan status dengan status sebelumnya untuk
3
mendeteksi perubahan status pernapasan
Memantau tingkat puncak ekspirasi aliran (PERF),
4
yang sesuai
Mendidik pasien tentang penggunaan meteran PERF
5
di rumah
6 Pantau reaksi asma
Tentukan pemahaman klien / keluarga penyakit dan
7
manajemen
Instruksikan klien / keluarga pada obat-obatan anti-
8 inflamasi dan bronkodilator dan penggunaan yang
tepat mereka
Ajarkan teknik yang tepat ke menggunakan obat-
9 obatan dan peralatan (misalnya, inhaler, nebulizer,
peak flow meter yang)
Aktivitas
1 Menjaga jalan napas paten
3 MemantauPola pernapasan
4 Menjaga paten IV acces
Mendapatkan spesimen memerintahkan untuk
analisis laboratorium keseimbangan asam-basa
5
(misalnya, ABG, urin dan serum tingkat), yang
sesuai
Pantau etiologi potensial sebelum mencoba untuk
6 mengobati asam-baseimbalance (lebih efektif untuk
mengobati etiologi dari imblanace)
kegiatan:
1 Menjaga jalan napas apattent
2 MemantauPola pernapasan
3 Menjaga paten akses iv
Pantau etiologi potensial sebelum mencoba untuk
4 mengobati ketidakseimbangan asam basa (lebih
efektif untuk
Memantau hipotermia dan hipokalemia
5
berhubungan dengan alkalosis pernapasan
6 Pantau komplikasi koreksi asam-basa
7 Monitor mengakhiri tingkat CO2 pasang surut
Gas darah arteri Memantau (ABGs) dan kadar
8
elektrolit serum dan urin
9 pasien Tenang untuk mengurangi hiperventilasi
Aktivitas:
Menentukan status pernapasan dasar untuk
1
digunakan sebagai titik perbandingan
2 pengukuran Dokumen awal dalam catatan klinis
Bandingkan status dengan status sebelumnya untuk
3
mendeteksi perubahan status pernapasan
pengukuran spirometri Obstain (FEV1, FVC,
4 FEV1 / FVC rasio) sebelum dan sesudah
penggunaan bronkodilator bertindak pendek
Memantau tingkat puncak ekspirasi aliran (PERF),
5
yang sesuai
Mendidik pasien tentang penggunaan meteran PERF
6
di rumah
7 Pantau reaksi asma
Tentukan pemahaman klien / keluarga penyakit dan
8
manajemen
Instruksikan klien / keluarga pada obat anti-
9 inflamasi dan bronkodilator dan penggunaan yang
tepat mereka
Ajarkan teknik yang tepat untuk menggunakan obat-
10 obatan dan peralatan (misalnya, inhaler, nebulizer,
peak flow meter yang)
Memastikan kepatuhan dengan perawatan yang
11
ditentukan
Aktivitas:
Pantau tekanan darah, nadi, suhu, dan status
1
pernapasan, yang sesuai
2 tren Catatan dan fluktuasi tekanan darah
Pantau tekanan darah saat pasien berbaring, duduk,
3 dan berdiri sebelum dan setelah perubahan posisi,
yang sesuai
Pantau tekanan darah setelah pasien telah
4
mengambil obat, jika mungkin
tekanan darah Auskultasi pada kedua kelompok dan
5
bandingkan, yang sesuai
18 Mekanis (mis: pemasangan gigi palsu, kawat gigi, dan slang ( endotrakea
atau nasogastrik) yang tidak pas
19 Efek samping obat
20 Bernafas melalui mulut
21 Puasa untuk jangka waktu lebih dari 24 jam
22 Kondisi patologis rongga mulut
23 Terapi radiasi
24 Pembedahan pada rongga mulut
25 Trauma (mis : Obat dan agens berbahaya)
NOC
1 Higiene oral :
keutuhan struktur serta fungsi fisiologis normal kulit dan membran mukosa
NIC
1 oral health restoration
1 memantau kondisi mulut pasien
2
memantau perubahan rasa, menelan, kualitas suara dan kenyamanan
5 anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi bulu lembut sekali pakai
mulut spons.
6
anjurkan pasien pada seleksi yang tepat dari penggunaan benang dan jenis.
7 mengelola kumur kepada pasien.
8 mengelola obat, jika diperlukan.
11 anjurkan pasien untuk menggunakan sikat gigi bulu lembut sekali pakai
mulut spons.
12
anjurkan pasien pada seleksi yang tepat dari penggunaan benang dan jenis.
13 mengelola kumur kepada pasien.
14 mengelola obat, jika diperlukan.
3 Kewaspadaan Aspirasi
Monitor tingkat kesadaran, refleks batuk,
1
refleks gag, dan kemampuan menelan
2 Periksa adanya disfagia
3 Mempertahankan jalan nafas
4 Menimalkan penggunaan narkotik dan sedatif
Menimal menggunakan medikasi yang dikenal
5
untuk memperlambat pengosongan lambung
6 Monitor status pulmonari
7 Monitor kebutuhan buang air besar
Memposisikan tegak lurus atau lebih besar dari
8
30 (pemberian NGT) pada 90 derajat
Jaga kepala tempat tidur yang ditinggikan 30
9
ke 45 menit setelah memberikan makan
10 Jaga manset trakea meningkat
11 Menjaga mempersiapkan suktion
Mengawasi makanan atau membantu jika
12
dibutuhkan
13 Memberi makan sejumlah kecil
Memeriksa NGT atau posisi gastronomi
14
sebelum makan
Memeriksa NGT atau sisa gastronomi sebelum
15
makan
Menghindari memberi makan, jika sisa tinggi
16 (misalnya lebih besar 250 cc pada NGT atau
lebih besar dari 100 cc pada selang PEG)
Menggunakan pompa NGT pada tempat
17
grativitas atau bolus
18 Menggunakan agen prokinetik
Menghindari cairan atau menggunakan agen
19
penebalan
Batasan Karakteristik
1 Gangguan fase faring
2 Ketidaknormalan fase faring pada pemeriksaan menelan
3 Perubahan posisi kepala
4 Tersedak, batuk, dan muntah
5 Penundaan menelan
6 Penolakan makanan
7 Suara serak
8 Elevasi laring yang tidak adekuat
9 Menelan berulang-ulang
10 Refluks hidung
11 Infeksi paru berulang
12 Demam yang tidak jelas penyebabnya
Gangguan fase esophagus
Ketidaknormalan pada fase esophagus pada pemeriksaan
1
menelan
2 Nafas berbau asam
3 Gemeratak
4 Keluhan adanya sesuatu yang tersangkut
5 Penolakan makanan atau membatasi volume
6 Nyeri epigastrik atau nyeri ulu
7 Hematemesis
Hiperektensi kepala (misalnya mendongak ketika atau
8
setelah makan)
9 Bangun atau batuk pada malam hari
Tampak mengalami kesulitan dalam menelan (misalnya
10 mkanan tetap berada dalam rongga mulut, batuk atau
tersedak)
11 Odinofagia
12 Regurgitasi isi lambung atau serdawa
13 Menelan berulang-ulang
14 Intabilitas yang tidak dapat dijelaskan saat makan
15 Muntah
Gangguan fase mulut
Ketidaknormalan pada fase mulut pada pemeriksaan
1
menelan
2 Batuk, tersedak dan muntah sebelum menelan
3 Makanan jatuh dari mulut
4 Makanan dikeluarkan dari mulut
5 Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
6 Penutupan bibir tidak sempurna
7 Kurang mengunyah
8 Kurangnya aktivitas lidah untuk membentuk bolus
9 Waktu makan lama dengan konsumsi sedikit
10 Refluks hidung
11 Menelan sedikit demi sedikit
12 Genangan pada sulkus lateral
13 Pemasukan bolus premature
14 Pengeluaran air liur
15 Pembentukan bolus lambat
16 Isapan lemah, mengakibatkan ketidak efisien menyusun
Masalah Neurologis
1 Akalasia
2 Kelainan anatmis dapatan
3 Paralisis serebri
4 Ketelibatan saraf cranial
5 Keterlambatan perkembangan
6 Penyakit refluks gastroesofagus
7 Abnormalitas/laring atau orofaring
8 Defek rongga hidung atau nasofaring
9 Abnormalitas jalan nafas
NOC
1 Pencegahan aspirasi
2 Status menelan
3 Status menelan fase esophagus
4 Status menelan fase oral
5 Status menelan fase faring
NIC
1 Kewaspadaan Aspirasi
2 Posisi
3 Terapi menelan
Nursing Outcome Classification (NOC)
1 Pencegahan aspirasi
Defenisi: Tindakan pribadi untuk mencegah pengeluaran
cairan dan partikel padat ke dalam paru
Indicator :
1 Identikasi factor resiko
2 Menghidari factor resiko
3 Perawatan keberishan mulut
4 Posisi makan yang tepat untuk makan dan minum
5 Posisi tubuh yang dibutuhakan pada saat makan dan minum
6 Pilih makanan yang sesuai dengan kemampuan menelan
7 Pilih makanan dan cairan sesuai dengn kebutuhan
2 Status Menelan
Defenisi: Adekuatnya perjalanan cairan dan/atau makanan
padatan dari paring ke perut
Indicator
1 Mempertahankan posisi netral kepala dan leher
2 Penerimaan makanan
3 Penerimaan volume
4 Belajar menelan: tahap esopagus
3 Status menelan fase oral
Defenisi: Persiapan yang adekuat, kepuasan, dan gerakan
posterior dari cairan dan/atau padatan di mulut selama
menelan
Indicator
1 Mempertahankan makanan di mulut
2 Menguasai sekresi mulut
3 Pembentukan bolus
4 Pembentukan bolus tepat waktu
5 Kemampuan menelan
Penyampaian bolus ke hipoparing setara dengan refleks
6
menelan
7 Kemampuan membersihkan rongga mulut
8 Tidak ada batuk,tersedak, muntah sebelum menelan
9 Penutupan bibir
10 Jumlah menelan yang tepat untuk ukuran bolus/tekstur
11 Efisiensi puting susu
12 Tingkat konsumsi makanan
13 Tidak ada refluks nasal
14 Refleks muntah
15 Belajar menelan: tahap oral
4 Status menelan fase faring
Defenisi: Adekuatnya penyampaian cairan dan/atau padatan
dari mulut ke esophagus
Indicator
1 Refleks menelan tepat waktu
2 Jumlah menelan yang sesuai untuk
3 Mempertahankan posisi netral kepala
4 Peninggian laring
5 Penerimaan makanan
6 Belajar menelan: tahap paring
Nursing Intervention Classification (NIC)
1 Kewaspadaan Aspirasi
Tindakan Pencegahan Aspirasi
Defenisi: pencegahan atau memperkecil faktor resiko pada
pasien pada bahaya aspirasi
Aktivitas-aktivitas:
Periksa tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah, dan
1
kemampuan menelan.
2 Monitor status paru-paru.
3 Pertahanan jalan nafas.
4 Posisi dengan benar 90 derajat atau sejauh mungkin.
5 Pertahankan manset yang membumbung.
6 Pertahankan susunan pengisapan.
7 Makanan dalam jumlah kecil.
Periksa NG atau tingkatan gastrostomi sebelumpemberian
8
makanan.
Periksa NG atau residual gastrostomi sebelum pemberian
9
makanan.
10 Menghindari pemberian makanan, jika residual tinggi.
11 Tempatkan “warna” padav pemberian makanan NG.
12 Menghindari cairan atau menggunakan agen yang kental.
Memberikan makanan atau cairan-cairan yang dapat
13
dibentuk di dalam bolus sebelum menelan.
14 Memotong makanan dalam potongan-potongan kecil.
Meminta pengobatan dalam bentuk obat untuk segala macam
15
penyakit.
16 Pecahkan dan hancurkan pil-pil sebelum memberi obat.
Jaga ujung kepala tempat tidur 30 sampai 45 menit setelah
17
pemberian makanan.
18 Menganjurkan konsultasi patologi yang tepat.
Menyarankan menelan kue barium atau video fluoroskopi
19
yang sesuai.
2 Posisi
Definisi: Penempatan deliberatif pasien atau bagian tubuh
untuk meningkatkan fisiologis dan / atau psikologis
Aktivitas-aktivitas:
1 Tempatkan di kasur terapi yang / tidur yang tepat
2 Menyediakan kasur yang keras
Jelaskan kepada pasien bahwa ia / dia akan berubah, yang
3
sesuai
Memonitor status oksigenasi sebelum dan setelah perubahan
4
posisi
5 Pasien Premedicate sebelum berbalik, yang sesuai
6 Tempatkan dalam posisi terapi yang yang telah ditentukan
Menyertakan posisi tidur yang disukai ke dalam rencana
7
perawatan, jika tidak kontraindikasi
8 Posisi sejajar tubuh yang tepat
Mengimobilisasi atau mendukung bagian tubuh yang
9
terkena, secara tepat
10 Tinggikan bagian tubuh yang terkena, secara tepat
Posisi untuk mengurangi dyspnea (misalnya, posisisemi-
11
Fowler), yang sesuai
Memberikan dukungan ke daerah-daerah edematous
12
(misalnya, bantal di bawah lengan)
13 Posisi untuk memfasilitasi yang sesuai ventilasi / perfusi
14 Mendorong ROM aktif maupun pasif
15 Memberikan dukungan yang tepat ke leher
Hindari menempatkan pasien dalam posisi yang
16
meningkatkan nyeri
Hindari menempatkan suatu tunggul amputasi pada posisi
17
fleksi
Meminimalkan gesekan dan geser kekuatan ketika posisi dan
18
memutar pasien
19 Terapkan footboard untuk tidur
20 Putar menggunakan teknik log gulungan
21 Posisi untuk meningkatkan drainase kemih,
Posisi untuk menghindari menempatkan ketegangan pada
22
luka, secara tepat
23 Mengganjal dengan sandaran, yang sesua
Tinggikan ekstremitas yaitu 20 derajat atau lebih besar, di
24
atas tingkat jantung, meningkatkan aliran balik vena
Anjurkan pasien bagaimana menggunakan posisi tubuh yang
25 baik dan mekanika tubuh yang baik saat melakukan aktivitas
apapun
3 Terapi Menelan
Defenisi : memudahkan menelan dan mencegah komplikasi
dari kesulitan menelan.
Aktivitas-aktivitas:
Berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain (terapi,
1 patologi wicara, dan ahli diet) untuk memberikan kelancaran
rencana rehabilitasi.
Menghilangkan gangguan dari lingkungan sebelum bekerja
2
dengan pasien dalam menelan.
Memberikan privasi untuk pasien, seperti keinginan, atau
3
pernyataan.
Posisi mendiri agar pasien dapat melihat dan mendengarkan
4
kamu berbicara.
Rencanakan cara menelan yang sesungguhnya untuk
5
pasien/keluarga.
Berkolaborasi dengan ahli terapi berbicara untuk
6
mengajarkan keluarga pasien cara latihan menelan.
7 Menggunakan alat bantu yang sesuai.
8 Menghindarkan menggunakan pipet minuman.
Bantu pasien untuk duduk pada posisi lurus selama
9
makan/latihan.
Tuntun pasien mengucapkan stakato “ahs” untuk
10
mempromosikan pengangkatan/tingginya langit-langit.
Memberikan sebuah permen pada pasien untuk menigkatkan
11
kekuatan lidah, jika sesuai.
Bantu hemiplegik pasien untuk duduk dengan legan di depan
12
meja.
Bantu pasien untuk meletakkan kepala lentur ke depan pada
13
persiapan menelan (lipatan dagu).
Ajarkan pasien untuk membuka dan menutup mulut dalam
14
preparasi untuk manipulasi makanan.
Bantu pasien untuk menempatkan makanan di belakang
15
mulut dan di sisi samping.
16 Periksa tanda-tanda dan simptom pernapasan.
17 Periksa gerakan lidah pasien ketika makan.
Monitor penutupan bibir ketika makan, minum, dan
18
menelan.
19 Periksa mulut untuk menahan makanan sebelum makan.
Ajarkan pasien untuk mencari partikel-partikel makanan oleh
20
bibir dan dagu, jika tidak dapat untukmemperpanjang lidah.
2 Dukungan keluarga
Yakinkan keluarga tentang perawatan terbaik
1
yang mungkin dapat diberikan kepada pasien
Hargai reaksi emosional keluarga atas kondisi
2
pasien
Tentukan beban psikologis untuk prognosis bagi
3
keluarga
4 Bantu mengembangkan harapan realistis
Dengarkan perhatian, perasaan dan pertanyaan-
5
pertanyaan keluarga
Fasilitasi komunikasi yang menjadi
6 perhatian/perasaan antara keluarga dan pasien
atau sesama anggota keluarga
Promosikan hubungan saling percaya pada
7
keluarga
Terima nilai nilai keluarga dalam dengan cara
8
tidak mengkiritik
Jawab semua pertanyaan anggota keluarga atau
9
bantu mereka untuk mendapatkan jawaban
Orientasikan keluarga pada perawatan dirumah
10
sakit, seperti bagian atau klinik rumah sakit
Sediakan pendampingan dalam menemukan
11 kebutuhan dasar untuk keluarga, seperti makanan,
pakaian dan tempat menginap
Identifikasi sifat atau dasar dukungan spiritual
12
untuk keluarga
Identifikasi kecocokan harapan antara pasien,
13
keluarga dan tenaga profesional kesehatan
Kurangi ketidaksesuaian harapan pada pasien,
14 keluarga dan tenaga kesehatan melalui
penggunaan keterampilan komuniksi
Bantu anggota keluarga dalam mengidentifikasi
15
dan menyelesaikan konflik nilai
Hargai dan dukung penggunaan mekanisme
16
koping adaptasi oleh keluarga
Sediakan umpan balik untuk keluarga mengenai
17
koping mereka
Kounseling anggota keluarga tentang
18 keterampilan koping efektif tambahan untuk
mereka gunakan
Sediakan sumberdaya spiritual untuk keluarga,
19
sesuai kebutuhan
Sediakan anggota keluarga informasi tentang
20 perkembangan pasien secara berkala, sesuai
dengan pilihan pasien
Ajarkan rencana penatalaksanaan medis dan
21
perawatan kepada keluarga
Sediakan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
pilihan bagi keluarga yang dapat membantu
22
mereka membuat keputusan tentang perawatan
pasien
Libatkan keluarga bersama pasien untuk
23 membuat keputusan tentang perawatan, ketika
dibutuhkan
Dorong pengambilan keputusan keluarga dalam
merencanakan perawatan jangka panjang pasien
24
yang dipengaruhi struktur dan pendapatan
keluarga
Akui pemahaman keputusan keluarga tentang
25
perawatan setelah keluar dari rumah sakit
Bantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan
pengetahuan, keterampilan, perlengkapan untuk
26
mempertahankan keputusan mereka tentang
perawatan pasien
27 Advokasi keluarga sesuai kebutuhan
Bantu perkembangan asertif keluarga dalam
28
mencari informasi, sesuai kebutuhan
Berikan kesempatan kunjungan untuk anggota
29
keluarga yang lain, sesuai kebutuhan
Kenalkan dengan keluarga yang memiliki riwayat
30
yang sama, sesuai kebutuhan
Berikan perawatan pasien ketika keluarga tidak
31
mampu memberikannya
Kelola istirahat pada perawatan yang terus
32
menerus, sesuai indikasi dan diinginkan
Sediakan kesempatan untuk dukungan anggota
33
keluarga
34 Arahkan terapi keluarga, sesuai kebutuhan
Beritahu anggota keluarga bagaimana
35
menghubungi perawat
Bantu anggota keluarga melewati proses
36
kematian dan kehilangan, sesuai kebutuhan
3 Terapi rekreasi
Bantu pasien/keluarga untuk identifikasi
1
kelemahan dalam gerakan
Bantu untuk menggali makna personal dalam
2
kegiatan rekreasi yang paling disukai
Monitor kapasitas fisik dan mental untuk
3
berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi
Libatkan pasien dalam merencanakan kegiatan
4
rekreasi
Bantu pasien untuk memilih kegiatan rekreasi
5 yang cocok dengan kemampuan fisik, psikologis,
dan sosial
Bantu untuk memperoleh sumberdaya yang
6
diperlukan kegiatan rekreasi
Gambarkan keuntungan dari stimulasi pada
7
berbagai modalitas sensori
Sumbatan jalan nafas : spasme jalan nafas, retensi secret, mucus yang
2 berlebih, adanya jalan nafas buatan, adanya benda asing di jalan nafas,
adanya secret pada bronkus, eksudat di alveoli
NOC
1 Pencegahan Aspirasi
1 Identifikasi factor resiko
2 Mencegah factor resiko
3 Mempertahankan oral hygiene
4 Posisi diri tegak untuk makan dan minum
5 Posisi diri menyamping untuk makan dan minum
6 Kemampuan memilih makanan sesuai kemampuan menelan
Kemampuan memilih makanan dan minuman dengan konsistensi yang
7
tepat
8 Menggunakan cairan pengental jika diperlukan
9 Mempertahankan posisi tegak 30 menit setelah makan
2 Status Pernapasan: Kepatenan Jalan Napas
1 Laju pernafasan
2 Ritme pernafasan
3 Kedalaman inspirasi
4 Kemampuan mengeluarkan secret
5 Ansietas
6 Ketakutan
7 Tersedak
8 Pernafasan cuping hidung
9 Gasping (terengah-engah)
10 Dispnea saat istirahat
11 Dispnea saat beraktivitas ringan
12 Penggunaan otot assesorius
13 Batuk
14 Akumulasi sputum
15 Respirasi agonal
3 Status Pernapasan: Pertukaran Gas
1 PaO2
2 PaCO2
3 PH arteri
4 Saturasi O2
5 Temuan X-Ray dada
6 Keseimbangan ventilasi perfusi
7 Dispneaa saat istirahat
8 Dispnea saat beraktivitas ringan
9 Kegelisahan
10 Sianosis
11 Somnolence
12 Gangguan kognitif
4 Status pernapasan: ventilasi
1 Laju pernafasan
2 Ritme pernafasan
3 Kedalaman inspirasi
4 Suara perkusi
5 Volume tidal
6 Kapasitas vital
7 Temuan X-ray dada
8 Tes fungsi pulmonal
9 Penggunaan otot assesorius
10 Retraksi dada
11 Pernafasan pursed lip
12 Dispnea saat istirahat
13 Dispnea saat beraktivitas
14 Ortopnea
15 Premitus taktil
16 Ekspansi dada asimetris
17 Gangguan vokalisasi
18 Akumulasi sputum
19 Gangguan ekspirasi
20 Suara nafas berubah saat auskultasi
21 Ateletaksis
NIC
1 Monitoring asam basa
Mendapatkan hasil analisa laboratorium specimen untuk menilai
1 keseimbangan asam dan basa (nilai asam basa, urine, serum) pada
orang-orangyang beresiko, sesuai kebutuhan
Catat apabila nilai pH arterial alkali atau asid dari nilai rata-ratanya
5
(7,35-7,45)
Catat apabila PaCO2 menunjukkan asidosis respiratori, alkalosis
6
respiratori, atau normal
Catat apabila nilai HCO3 menunjukkan asidosis metabolic, alkalosis
7
metabolic, atau normal
Memeriksa kecenderungan serum pH hubungannya dengan PaCO2 dan
8 HCO3 untuk menentukan apakah asidosis atau alkalosis terkompensasi
atau tidak terkompensasi
Catat apakah kompensasi yang terjadi pulmonal, metabolic, atau
9
buffer fisiologis
Identifikasi etiologi yang potensial sebelum menentukan mengatasi
10 ketidakeimbangan asam basa apabila menangani etiologi lebih efektif
daripada masalah ketidakseimbangan
Monitor tanda dan gejala dari deficit HCO3 dan asidosis metabolic
(misalnya respirasi kussmaul, kelemahan, disorientasi, sakit kepala,
12 anoreksia, coma, pH <6, HCO3 <22 mEq/L, pH plasma <7,3,
kelebihan basa <-2 mEq/L, berhubungan dengan hiperkalemia,
kemungkinan deficit CO2)
Monitor penyebab asidosis metabolic (misalnya ingesti methanol atau
etanol, uremia, ketoasidosis metabolic, ketoasidosis alkoholik, ingesti
13 paraldehida, asidosis laktat, sepsis, hipotensi, hipoksia, iskemia,
malnutrisi, diare, gagal ginjal, hiperalimentasi, hiperparatiroid,
keracunan salisilat, ingesti glycol ethylene)
Monitor tanda dan gejala dari penurunan PaCO2 dan respirasi alkalosis
(misalnya mendesah dan menguap, tetani, parestesia, kedutan otot,
16 palpitasi, mati rasa dan kesemutan, pusing, pandangan kabur,
diaphoresis, mulut kering, konvulsi, pH >7.45, PaCO2 <35 mmHg,
hipocloremia, kemungkinan deficit HCO3)
Monitor tanda dan gejala dari nilai kelebihan PaCO2 dan asidosis
respiratori (misalnya tremor pada tangan pada saat ekstensi lengan,
18 konfusi, sakit kepala, respon verbal lambat, nausea, vomiting,
takikardia, ekstremitas berkeringat, pH < 7,35, PaCO2 > 45 mmhg,
hipokloremia, kemungkinan kelebihan HCO3
23 Kirim secret untuk dilakukan uji kultru dan sensitivitas, jika diperlukan
Instruksikan pasien dan keluarga bagaimana melakukan suction jalan
24
nafas, jika diperlukan
4 Pencegahan aspirasi
Monitor tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks gag, kemampuan
1
menelan
2 lindungi dari disfagia, sesuai kebutuhan
3 pertahankan jalan nafas
4 Minimalkan penggunaan narkotik dan sedatif
Minimalkan penggunaan obat-obatan yang dapat memperlambat
5
pengosongan lambung, jika perlu
6 Monitor status paru-paru
7 Monitor kebutuhan perawatan eliminasi bowel
Posisi tegak ≥ 30 (pemberian makan melalui NGT) s.d 90 derajat atau
8
sebisa mungkin
Pertahankan ketinggian bagian atas tempat tidur selama 30 - 45 menit
9
setelah makan
10 Pertahankan cuff trakeal tetap mengembang
11 Pastikan peralatan suction selalu tersedia
12 Awasi saat pasien makan atau bantu sesuai kebutuhan pasien
13 Makan dalam jumlah sedikit
Periksa kepatenan NGT atau gastrostomy sebelum memberikan
14
makanan
Periksa residu makanam melalui NGT atau gastrostomy sebelum
15
memberikan makanan
7 Pengaturan posisi
1 Tempatkan pasien pada matras/bed yang sesuai (teraupetik)
2 Sediakan matras yang kuat
Jelaskan kepada pasien bahwa posisi mereka akan diubah, sesuai
3
kebutuhan
Dorong pasien untuk terlibat dalam upaya mengubah posisi, sesuai
4
kebutuhan
5 Dorong pasien untuk mengubah posisi
Upayakan posisi tidur yang disukai masuk dalam rencana asuhan, jika
9
tidak ada kontraindikasi
10 Posisikan pasien dengan mekanika tubuh yan benar
8 Pemantauan respirasi
1 Monitor rata-rata, ritme, kedalaman, dan usaha pernafasan
Catat perubahan dalam SaO2, SaO2, akhir tidal CO2, dan perubahan
14
nilai analisa gas darah
15 Monitor kemampuan pasien untuk batuk dengan efektif
16 Catat onset, karakteristik, dan durasi batuk
17 Monitor sekret pernafasan pasien
Monitor adanya dispnea dan kejadian yang meningkatkan dan
18
memperburuk keadaan pasien
Monitor adanya suara serak dan perubahan suara setiap jam pada
19
pasien
20 Monitor adanya krepitus
21 Monitor hasil pemeriksaan sinar X
22 Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust
23 Posisikan pasien tidur menyamping untuk mencegah aspirasi
24 Lakukan usaha resusitasi
9 Bantuan ventilasi
1 Pertahankan kepatenan jalan nafas
2 Berikan posisi yang nyaman untuk mengurangi dispnea
Berikan posisi yang nyaman untuk meningkatkan ventilasi/perfusi,
3
sesuai kebutuhan
4 Bantu untuk perubahan posisi, sesuai kebutuhan
4
Penerimaan dukungan dari penyelenggara kesehatan
5 Penerimaan dukungan dari dari grup relawan
6 Persepsi tentang kemapuan fungsional
7 Persepsi terkait energi untuk melakukan tindakan
8 Pesepsi tentang ketersediaan waktu
9 Persepsi tentang kecukupan biaya
10 persepsi tentang ketersediaan asuransi kesehatan
11 persepsi tentang akses pelayanan medis
12 persepsi tentang akses alat
13 persepsi tentang kecukupan kebutuhan
14
persepsi tentang ketersediaan pelayanan kesehatan
15 persepsi tentang ketersediaan akses transportasi
16 persepsi tentang akses untuk bantuan secara fisik
2 Perilaku Promosi Kesehatan
Menghindari perilaku yang beresiko terhadap
1
kesehatan
2 Memonitor lingkungan dari resiko
3 Monitor perilaku yang beresiko
4 keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
5 mempertahankan pola tidur yang cukup
10
memaparkan strategi untuk mengoptimalkan kesehatan
11 mencari bantuan kesehatan jika diperlukan
NIC
1 Bantuan Pengambilan keputusan
1 mengidentifikasi informasi yang berhubungan
2 mengidentifikasi kemungkinan
9
mencari bantuan atau dukungan sosial untuk yang sakit
10 mencari bantuan spiritual untuk yang sakit
NOC
1 Aggression Control
1 Mengidentifikasi ketika marah
2 Mengidentifikasi ketika frustrasi
Mengidentifikasi situasi yang memicu
3
permusuhan
Mengidentifikasi tanggung jawab untuk
4
mempertahankan kontrol
5 Mengidentifikasi ketika merasa agresif
6 Mengidentifikasi alternatif untuk agresi
Mengidentifikasi alternatif untuk ledakan
7
lisan
Menggunakan keterampilan resolusi konflik
8
yang efektif
Mengutarakan kebutuhan dengan cara non-
9
destruktif
10 Ventilasi perasaan negatif dalam non
11 cara merusak
12 Menahan diri dari ledakan lisan
Menghindari melanggar ruang pribadi
13
orang lain
14 Menahan diri dari mencolok lain
15 Menahan diri dari menyakiti orang lain
16 Menahan diri dari menyakiti hewan
17 Menahan diri dari menghancurkan properti
18 kontrol impuls
Menggunakan aktivitas fisik untuk
19
mengurangi energi terpendam
Menggunakan teknik untuk mengendalikan
20
amarah
Menggunakan teknik untuk mengontrol
21
frustrasi
22 Kontrak menjunjung menahan
23 perilaku agresif
24 Menjaga kontrol diri tanpa pengawasan
2 Coping
1 Mengidentifikasi pola koping yang efektif
2 Mengidentifikasi pola koping tidak efektif
3 Verbalizes rasa kontrol
4 Laporan penurunan stres
5 Verbalizes penerimaan situasi
Mencari informasi terkemuka tentang
6
diagnosis
Mencari informasi terkemuka tentang
7
pengobatan
Memodifikasi gaya hidup untuk
8
mengurangi stres
9 Menyesuaikan dengan perubahan hidup
10 Menggunakan sistem dukungan pribadi
Menggunakan perilaku untuk mengurangi
11
stres
12 Mengidentifikasi beberapa strategi coping
13 Menggunakan strategi koping yang efektif
14 Menghindari situasi terlalu stres
15 Verbalizes perlu bantuan
Memperoleh bantuan dari profesional
16
kesehatan
17 Laporan penurunan gejala fisik stres
18 Laporan penurunan perasaan negatif
Laporan peningkatan kenyamanan
19
psikologis
3 Decision Making
1 Mengidentifikasi informasi yang relevan
2 mengidentifikasi alternatif
Mengidentifikasi potensi konsekuensi dari
3
setiap alternatif
Mengidentifikasi sumber daya yang
4 dibutuhkan untuk mendukung setiap
alternatif
Mengidentifikasi kerangka waktu yang
5 diperlukan untuk mendukung setiap
alternatif
Mengidentifikasi urutan yang diperlukan
6
untuk mendukung setiap alternatif
Mengakui bertentangan dengan keinginan
7
orang lain '
8 Mengakui konteks sosial situasi
9 Mengakui implikasi hukum yang relevan
10 beratnya alternatif
4 Impulse kontrol
Mengidentifikasi perilaku impulsif yang
1
berbahaya
Perasaan identitas yang mengarah ke
2
tindakan impulsif
Identitas perilaku yang mengarah pada
3
tindakan impulsif
Mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan
4
impulsif
Mengakui risiko dalam lingkungan
5
Menghindari lingkungan berisiko tinggi
Menghindari situasi berisiko tinggi Kontrol
6
impuls
Memperoleh bantuan bila mengalami
7
impuls
Menggunakan dukungan sosial yang
8 tersedia Menjaga janji rujukan kontrak
menjunjung untuk mengontrol perilaku
9 Menjaga kontrol diri tanpa pengawasan
5 Proses informasi
1 Mengidentifikasi benda-benda umum
2 Memahami kalimat
3 Memahami paragraf
4 Memahami cerita
5 Memahami simbol yang universal
6 Verbalizes pesan yang koheren
7 Pameran proses berpikir yang terorganisir
8 Pameran proses berpikir logis
9 Menjelaskan kesamaan antara dua itu
10 Menjelaskan ketidaksamaan antara dua item
11 Menambahkan beberapa nomor
12 Mengurangi beberapa nomor
6 Role Performa
Deskripsi peran perubahan dengan sakit
1
atau cacat
Deskripsi peran perubahan dengan
2
kematian anggota keluarga
Deskripsi peran perubahan dengan
3
tanggungan orang tua
Deskripsi peran perubahan dengan anggota
4
keluarga baru
Deskripsi peran berubah ketika anggota
5
keluarga meninggalkan rumah
Minimalkan jumlah es chip atau asupan oral yang dikonsumsi pada pasien
13
dengan terpasang tabung gastrik(lambung) ke hisap (to suction)
17 Mempromosikan orientasi
Ajarkan pasien dan keluarga tentang jenis, penyebab, dan pengobatan
18
untuk ketidakseimbangan elektrolit, jika sesuai
21 Pantau efek samping dari resep tindakan elektrolit (mis : iritasi GI)
Monitor tingkat serum pottasium pasien yang memakai digitalis dan
22
diuretik
23 Pasang monitor jantung, jika sesuai
24 Perlakukan Arrytmia jantung sesuai dengan kebijakan
Siapkan pasien untuk dialisis (mis : membantu pasien menempatkan kateter
25
untuk dialisis) yang sesuai
2 Manajemen Cairan (Fluid Management):
1 Timbang setiap hari dan memantau trend
2 Menghitung dan menimbang popok, jika perlu
3 Menjaga asupan akurat dan merekam output
4 Memasang kateter urin, jika sesuai
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
5
tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor hasil Laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan (BUN ,
6
Hmt , osmolalitas urin tes
Monitor status hemadinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika
7
tersedia.
8 Monitor vital sign
29 Berikan produk darah (trombosit dan plasma beku segar), jika diperlukan
3 Manajemen cairan/elektrolit :
1 Pantau kadar serum elektrolit normal, as available
Pantau perubahan status paru dan jantung yang menunjukkan kelebihan
2
cairan atau dehidrasi
Pantau tanda dan gejala memburuk kelebihan cairan atau dehidrasi.( mis :
suara ronki basah pada suara paru-paru, poliuria atau oliguria, perubahan
3
perilaku, kejang, berbusa atau air lir kental, edema atau mata cekung,
pernapasan dangkal dan cepat)
Follow cepat akting glukosa dengan long acting karbohidrat dan protein
34
untuk pengelolaan hipoglikemia akut, yang sesuai
Siapkan pasien untuk dialisis (misalnya dengan membantu dengan
35
pemasangan kateter untuk dialisis), yang sesuai
Pantau kehilangan cairan (misalnya perdarahan, muntah, diare, keringat,
36
dan takipnea)
Mempromosikan citra tubuh yang positif dan harga diri jika kekhawatiran
37
dinyatakan sebagai akibat dari retensi cairan yang berlebihan, jika sesuai
4 Intubasi Gastrointestinal
Pilih jenis dan ukuran tabung nasogastrik untuk
1 memasukkan, mengingat penggunaan dan
pemikiran untuk penyisipan
Jelaskan kepada pasien dan keluarga alasan untuk
2
menggunakan tabung pencernaan
Batasan Karakteristik
Objektif :
Perubahan tekanan darah di luar parameter yang
1
dapat diterima
2 Peningkatan rasio BUN/kreatinin
3 Hematuria
4 Oliguria atau anuria
NOC :
1 Status Sirkulasi
2 Keseimbangan asam/basa dan elektrolit
3 Keseimbangan Cairan
4 Perfusi jaringan : organ abdomen
N/B : Sudah ada pada Diagnosa Inefektif perfusi
jaringan : GI
5 Keparahan Kelebihan beban cairan ;
1 edema periorbital
2 edema tangan
3 edema sakral
4 Ankle edema
5 leg edema
6 asites
7 Peningkatan lingkar perut
8 edema Generalized
9 kongesti vena
10 Rales
11 malaise
12 keletihan
13 Sakit kepala
14 kebingungan
15 kejang
16 Coma
17 Peningkatan tekanan darah
18 Peningkatan berat badan
19 Output urine menurun
20 Penurunan gravitasi urin spesifik
21 Penurunan warna urine
22 Natrium serum menurun
23 Peningkatan natrium serum
6 Fungsi Ginjal
1 8-jam urin
2 Asupan 24 jam dan keseimbangan Output
3 turgor kulit
4 Berat jenis urine
5 Urine berwarna Urine pH
6 elektrolit urine
7 Arteri bikarbonat (HCO³)
8 arteri pH
Kriteria Kemunduran:
1 Peningkatan nitrogen urea darah
2 Peningkatan kreatinin serum
3 Peningkatan pottasium
4 Peningkatan glukosa urin
5 Peningkatan protein urin
6 Peningkatan sel darah putih
7 Hematuria
8 Keton urine
9 Urine temuan mikroskopis yang abnormal
10 Pembentukan batu ginjal
11 Peningkatan berat badan
12 Hipertensi
13 Mual
14 Kelelahan
15 Malaise
16 Anemia
17 Edema
NIC :
1 Manajemen Elektrolit
2 Manajemen cairan/elektrolit
3 Manajemen Cairan
N/B : NIC Sudah ada pada diagnosa inefektif
perfusi jaringan :GI
4 Pemantauan Asam-Basa :
Peroleh specimen memerintahkan untuk analisis
laboratorium keseimbangan asam-basa (misalnya
1
ABGs, urine, dan serum) di populasi berisiko, yang
sesuai
Dapatkan benda uji berurut untuk menentukan
2
kecenderungan
Menganalisis tren pH serum pada pasien yang
mengalami kondisi dengan meningkatnya efek pada
3
tingkat pH (misalnya pasien bernapas, pasien
ketoacidotic diabetes atau alkohol, pasien sepsis)
2 Fungsi Keluarga
1 Sosialisasi anggota keluarga yang baru
2 Peduli pada anggota
3 Mengatur perilaku anggota keluarga
4 Mengalokasikan responbilitas antara keluarga
5 Mempertahankan inti dari tradisi yang stabil.
6 Menyesuaikan dengan perkembangan transisi
7 Menyesuaikan krisis yang tak terduga
Memperoleh sumber daya yang memadai untuk memenuhi
8
kebutuhan anggota keluarga.
9 Menciptakan lingkungan dimana anggota dapat secara terbuka
10 Mengungkapkan perasaan.
11 Menerima perbedaan diantara anggota keluarga.
12 Melibatkan anggota keluarga dalam pemecahan masalah.
13 Melibatkan anggota keluarga dalam resolusi konflik
14 Anggota keluarga menerima ide-ide baru
15 Anggota keluarga melakukan peran yang diharapkan.
16 Anggota keluarga mendukung satu sama lain
17 Anggota keluarga saling membantu satu sama lain
18 Anggota keluarga menghabiskan waktu dengan satu sama lain.
Diskusi dengan orang tua tentang isu yang mana mereka akan
25 menerima kompromi dan isu yang mereka tidak dapat
kompromikan
Diskusikan kebutuhan dan keabsahan tempat yang terbatas pada
26
remaja
27 Lakukan strategi pada tempat yang terbatas pada remaja
Ajarkan orang tua untuk menggunakan kenyataan dan
28
konsekuensi untuk mengatasi perilaku remaja
Merujuk orang tua pada kelompok pendukung atau kelas orang
29
tua
7 Parent Education: Childbearing Family
1 Tanyakan orang tua tentang perilaku anak
Pahami hubungan antara perilaku orang tua dan usia anak sesuai
2
tujuan
Desain suatu program pendidikan yang membangun kekuatan
3
keluarga
4 Libatkan orang tua dalam desain dan isi program pendidikan
3 Manajemen Medikasi
Menentukan obat-obatan apa yang dibutuhkan,
1 dan pengelolaan berdasarkan yang penentuan
otoritas dan/atau protokol.
Mendiskusikan finansial berhubungan dengan
2
regimen medikasi.
Menentukan kemampuan pasien mengobati diri
3
sendiri, jika diperlukan.
Memonitor efektifitas penatalaksanaan
4
modalitas medikasi.
Batasan Karakteristik
Objektif
Perilaku yang menunujukkan kegagagalan untuk
1 mematuhi (dengan observasi langsug atau melalui
pernyataan pasien atau orang terdekat
2 Menunjukkan perkembangan komplikasi
3 Menunjukkan perburukan gejala
4 Tidak kembali memeriksakan diri
5 Gagal menunujukkan kemajuan
Tes objektif (misalnya, pengukuran fisiologis,
6
deteksi tanda-tanda fisiologis)
Subjektif
-
NIC
1 Dukungan Pemberi Asuhan
1 Menentukan tingkat pengetahuan pengasuh
2 Menentukan penerimaan peran pengasuh
3 Menerima ekspresi emosi negative
4 Mengakui kesulitan-kesulitan peran pengasuh
Mengeksplor kekuatan dan kelemahan dengan
5
pengasuh
Mengakui ketergantungan pasien pada pengasuh
6
yang sesuai
Membuat pernyataan-pernyataan positif tentang
7
usaha-usaha pengasuh
Mendorong pengasuh untuk memikul tanggung
8
jawab yang sesuai
Memberikan dukungan untuk keputusan yang dibuat
9
oleh pengasuh
Mendorong penerimaan saling ketergantungan di
10
antara anggota keluarga
Memantau masalah interaksi keluarga yang terkait
11
dengan perawatan pasien
Memberikan tentang kondisi pasien sesuai dengan
12
preferensi pasien
Mengajarkan pengasuh terapi pasien sesuai dengan
13
keinginan pasien
Mengajarkan teknik pengasuh untuk meningkatkan
14
keamanan pasien
Menyediakan menindaklanjuti bantuan pengasuh
15 kesehatan melalui sel mengasah dan / atau
perawatan perawat komunitas
16 Memantau indikator stress
17 Mengajarkan pengasuh teknik manajemen stres
18 Mendidik pengasuh tentang proses berduka
19 Dukungan pengasuh melalui proses berduka
Mendorong partisipasi pengasuh di kelompok
20
pendukung
Mengajarkan strategi pemeliharaan kesehatan
21 pengasuh untuk mempertahankan kesehatan fisik
dan mental sendiri
22 Jaringan sosial pengasuh asuh
Mengidentifikasi sumber-sumber perawatan yang
23
cukup
Menginformasikan pengasuh perawatan kesehatan
24
dan sumber daya masyarakat
Bertindak untuk pengasuh jika membebani menjadi
25
jelas
Memberitahu badan layanan darurat / personil
tentang pasien tinggal di rumah, status kesehatan,
26
dan teknologi yang digunakan dengan persetujuan
pasien dan keluarga
27 Mendiskusikan batas pengasuh dengan pasien
Memberikan dorongan kepada pengasuh selama
28
masa kemunduran bagi pasien
Dukungan pengasuh dalam menetapkan batas dan
29
mengurus diri
2 Edukasi Kesehatan
Menargetkan kelompok risiko tinggi dan rentang
1 usia yang akan mendapat manfaat paling banyak
dari pendidikan kesehatan
Kebutuhan target yang diidentifikasi pada orang
sehat 2010: promosi kesehatan nasional dan tujuan
2
pencegahan penyakit, atau lainnya lokal, negara
bagian, dan kebutuhan nasional
Mengidentifikasi faktor-faktor internal maupun
3 eksternal yang dapat meningkatkan atau mengurangi
motivasi untuk perilaku hidup sehat
Menentukan konteks personal dan sejarah sosial-
4 budaya individu, perilaku kesehatan masyarakat
keluarga
Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
5
perilaku saat individu, individu
Membantu individu, keluarga, dan masyarakat
6 dalam menjelaskan keyakinan kesehatan dan nilai-
nilai
Batasan Karakteristik
Subjektif :
1 Merasa terasing
2 Kesepian
3 Marah
4 Ansietas (mis : perpisahan)
5 Depresi
6 Ketakutan
7 Frustasi
8 Kesendirian
Kehilangan identitas diri, harga diri, atau kepeercayaan
9 diri
10 Gangguan tidur
11 Khawatir
Objektif :
Ketergantungan
Peningkatan gejala fisik atau penyakit (mis : gangguan
1
saluran cerna, perubahan berat badan).
2 Peningkatan verbalisasi kebutuhan
3 Perasaan tidk aman
4 Sikap pesimisme
5 Perpindahan sementara atau permanen
Tidak ingin pindah, atau perasaan khawatir terhadap
6
perpindahan.
Berpindah dari suatu lingkungan ke lingkungan lain
7
(volunter atau involunter)
8 Menarik diri
Faktor yang berhubungan
1 Penurunan status kesehatan
2 Perasaan ketidakberdayaan
3 Gangguan status kesehatan psikososial
4 Isolasi (dari keluarga dan teman)
5 Kurang sistem pendukung yang adekuat
6 Kurang konseling sebelum pindah
7 Kendala bahasa
8 Kehilangan
9 Koping yang pasif
10 Kehilangan di masa lalu, bersamaan, dan saat ini.
11 Pengalaman yang tidak dapat diprediksi.
NOC
1 Tingkat Ansietas
Indikator :
1 Gelisah
2 Mondar-mandir
3 Meremas tangan
4 Distres
5 Khawatir
6 Ketegangan otot
7 Ketegangan wajah
8 Mudah marah
9 Indecisiveness
10 Luapan kemarahan
11 Masalah tingkah laku
12 Sulit berkonsentrasi
13 Sulit belajar
14 Sulit menyelesaikan masalah
15 Serangan panik
16 Ketakutan dalam verbal
17 Cemas dalam verbal
18 Perhatian berlebihan tentang peristiwa hidup
19 Peningkatan tekanan darah
20 Peningkatan nadi
21 Peningkatan frekuensi pernafasan
22 Dilatasi pupil
23 Berkeringat
24 Pusing
25 Kelelahan
26 Penurunan produktifitas
27 Penurunan prestasi di sekolah
28 Menarik diri
29 Gangguan tidur
30 Perubahan pola BAB
31 Perubahan pola makan
2 Adaptasi Anak Terhadap Hospitalisasi
Indikator :
1 Interaksi dengan orangtua
2 Pertahankan kebiasaan rutin
3 Jelaskan alasan hospitalisasi
4 Partisipasi dalam pengambilan keputusan
5 Bertanya tentang penyakit
6 Bertanya tentang pengobatan
7 Penjelasan penyakit
8 Penjelasan perawatan yang ditentukan
9 Pertahanan kontrol perasaan
10 Bekerjasama dalam prosedur
11 Respon ukuran kenyamanan
12 Respon terapi diversional
13 Partisipasi dalam interaksi sosial
14 Interaksi dengan teman sebaya
Pertahankan sebelum penerimaan perilaku perawatan diri
15
16 Agitasi
17 Pemisahan cemas
18 Perilaku regresi
19 Cemas
20 Takut
21 Marah
22 Menarik diri
23 Perilaku agresif
3 Koping
Indikator :
1 Identifikasi pola koping efektif
2 Identifikasi pola koping inefektif
3 Kontrol perasaan secara verbal
4 Pelaporan penurunan stres
5 Penerimaan situasi secara verbal
6 Mencari informasi tentang diagnosis
7 Mencari informasi tentang perawatan
8 Modifikasi gaya hidup untuk mengurangi nyeri
9 Adaptasi perubahan hidup
10 Gunakan sisitem dukungan personal
11 Gunakan perilaku untuk penurunan stres
12 Identifikasi beberapa strategi koping
13 Gunakan strategi koping efektif
14 Hindari situasi yang terlalu stres
15 Bantuan kebutuhan secara verbal
16 Rencanakan bantuan dari tenaga profesional
17 Laporan penurunan gejala stres fisik
18 Laporan penurunan perasaan negatif
19 Laporan peningkatan kenyamanan psikologi
4 Tingkat Depresi
Indikator :
1 Depresi alam perasaan
2 Kehilangan ketertarikan dalam aktifitas
3 Peristiwa negatif dalam hidup
4 Penurunan kesenangan dalam aktifitas
5 Gangguan konsentrasi
6 Perasaan bersalah yang berlebihan
7 Perasaan bersalah yang tidak sesuai
8 Kelelahan
9 Perasaan tidak berguna
10 Keterlambatan psikomotor
11 Agitasi psikomotor
12 Insomnia
13 Hipersomnia
14 Pertambahan berat badan
15 Penurunan berat badan
16 Peningkatan selera makan
17 Penurunan selera makan
18 Memikirkan kematian secara berulang
19 Memikirkan bunuh diri secara berulang
20 Indecisiveness
21 Kesedihan
22 Menangis
23 Marah
24 Putus asa
25 Kesepian
26 Harga diri rendah
27 Penurunan libido
28 Penurunan tingkat aktifitas
29 Kekurangan spontanitas
30 Mudah marah
31 Penggunaan obat penenang
32 Peningkatan penggunaan alkohol
33 Kebersihan diri yang buruk
5 Penyesuaian Psikososial : Perubahan Hidup
Indikator :
1 Penyusunan tujuan hidup
2 Pertahanan harga diri
3 Pertahanan produktifitas
4 Laporan perasaan berguna
5 Optimis tentang kehadiran secara verbal
6 Optimis tentang masa depan secara verbal
7 Laporan pemberdayaan perasaan
8 Identifikasi beberapa strategi koping
9 Gunakan strategi koping yang efektif
10 Gunakan strategi manajemen finansial yang efektif
11 Gunakan dukungan sosial yang ada
12 Partisipasi dalam kegiatan liburan
13 Ekspresi kepuasan derngan aturan hidup
14 Laporkan keterlibatan perasaan sosial
6 Kualitas Hidup
Indikator :
1 Status kesehatan
2 Kondisi sosial
3 Kondisi lingkungan
4 Privasi
5 Martabat
6 Otonomi
7 Status ekonomi
8 Tingkat pendidikan
9 Okupasi
10 Hubungan dekat
11 Pencapaian tujuan hidup
12 Kemmapuan mengatasi
13 Konsep diri
14 Alam perasaan yang luas
15 Mandiri dalam aktifitas hidup sehari-hari
7 Tingkat Stres
Indikator :
1 Peningkatan tekanan darah
2 Peningkatan nadi
3 Peningkatan frekuensi pernapasan
4 Dilatasi pupil
Peningkatan tegangan otot pada leher, bahu dan
5 punggung.
6 Sakit kepala
7 Telapak tangan berkeringat
8 Mulut dan kerongkongan kering
9 Diare
10 Frekuensi berkemih
11 Perubahan intake makanan
12 Perut terganggu
13 Gelisah
14 Gangguan tidur
15 Gangguan proses pikir
16 Pelupa
17 Seringnya kesalahan kognitif
18 Kurangnya perhatian terinci
19 Ketidakmampuan konsentrasi pada tugas
20 Luapan emosi
21 Mudah marah
22 Depresi
23 Ansietas
24 Kecurigaan
25 Penenkanan pikiran
26 Episode masa lalu
27 Pemisahan diri
28 Perilaku kompulsive (memaksa)
29 Peningkatan penggunaan alkohol
30 Peningkatan penggunaan obat psikotropik
31 Peningkatan merokok
32 Absensi
33 Penurunan produktifitas
34 Peningkatan frekuensi kecelakaan
35 Perubahan libido
36 Rambut rontok
NIC
1 Penurunan Ansietas
1 Berikan ketenangan, pendekatan menenangkan hati.
2 Jelaskan mengatakan kepuasan pada perilaku pasien
Jelaskan seluruh prosedur, termasuk sensasi seperti
3 pengalaman selama prosedur.
4 Cari pemahaman perspektif situasi stres
Sediakan informasi faktual berhubungan dengan
5 diagnosis, pengobatan, dan prognosis.
Tetapkan dengan pasien untuk mempromosikan
6 kenyamanan dan mengurangi ketakutan.
7 Mendorong keluarga untuk bersama dengan pasien
8 Memberikan tujuan yang menandakan kenyamanan
9 Mengelola menggosok punggung/leher, yang sesuai
10 Memberikan aktifitas nonkompetitif, yang sesuai
11 Memelihara peralatan perawatan yang tak terlihat
12 Mendengarkan dengan perhatian
13 Perilaku yang menguatkan
14 Menciptakan suasana untuk memfasilitasi kepercayaan
Mendorong dalam mengungkapkan perasaan, persepsi,
15 dan ketakutan
16 Mengidentifikasi saat perubahan tingkat cemas
Memberikan perlengkapan kegiatan terhadap penurunan
17 ketegangan
Membantu pasien dalam mengidentifikasi keadaan
18 pencetud cemas
Kontrol rangsangan, yang sesuai, untuk kebutuhan
19 pasien.
20 Mendukung mekanisme pertahanan yang sesuai
Membantu pasien dalam menjelaskan makna kenyataan
21 pada peristiwa yang akan datang
22 Menentukan kemampuan membuat keputusan pasien
23 Instruksikan pasien pada penggunaan teknik relaksasi
Mengelola pengobatan untuk mengurangi ansietas, yang
24 sesuai
25 Mengkaji tanda ansietas secara verbal dan non verbal.
2 Peningkatan Koping
Membantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka
1 pendek dan panjang
Membantu pasien dalam menilai sumber yang ada untuk
2 mencapai tujuan
Membantu pasien dalam menguraikan tujuan kompleks
3
menuju sederhana, menyusun langkah.
Memberikan hubungan dengan orang yang memiliki
4 ketertarikan dan tujuan.
Membantu pasien dalam memecahkan masalah dengan
5 cara yang membangun.
Memberikan pasien untuk identifikasi penjelasan yang
6 nyata dari perubahan aturan.
Memberikan pemahaman pasien tentang proses penyakit.
7
Memberikan dan mendiskusikan respon alternatif pada
8 situasi.
9 Menggunakan ketenangan, pendekatan pengukuran.
10 Menciptakan suasana penerimaan
Memberikan kesabaran dalam perkembangan hubungan.
11
12 Memberikan kegiatan sosial dan komunitas.
13 Memberikan batasan penerimaan.
14 Memberikan penggunaan sumber spiritual
15 Mengeksplorasi pasien dalam pencapaian sebelumnya
16 Mengungkapkan pasien untuk alasan kritik diri.
Memberikan keluarga perasaan secara verbal tentang
17 anggota keluarga yang sakit.
Mendukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai.
18
Memberikan perasaan, persepsi dan ketakutan secara
19 verbal.
20 Menentukan resiko pasien terhadap cedera diri.
Membantu pasien dalam mengidentifikasi sistem
21 pendukung yang ada.
Memberikan kebutuhan pasien / keinginan untuk
22 dukungan sosial.
Membantu pasien untuk mengidentifikasi strategi positif
23 dalam menentukan
24 Memberikan pasien mengevaluasi perilaku diri.
3 Perencanaan Pulang
Membantu pasien / keluargautnuk mempersiapkan pulang
1
2 Menentukan kemampuan pasien untuk pulang
Kolaborasi dengan dokter, pasien/keluarga, dan anggota
kesehatan lainnya dalam perencanaan dalam perawatan
3 kesehatan yang berkelanjutan
Mengkoordinasikan upaya dari pelayanan kesehatan yang
4
berbeda untuk memastikan waktu pulang.
Mengidentifikasi pemahaman pengetahuan pasien dan
5 pemberi perawatan atau keterampilan yang dibutuhkan
setelah pulang
Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran pasien untuk
6 perawatan setelah pulang
7 Memantau kesediaan pulang
Mengkomunikasikan perencanaan pulang pasien, yang
8 sesuai
Mendokumentasikan perencanaan pulang pasien pada
9 grafik
Membentuk pertahanan rencana pada setelah tindak lanjut
10 pulang.
Membantu pasien /keluarga/ orang lainnya yang sesuai
dalam perencanaan lingkungan pendukung untuk
12 memberikan setelah perawatan rumah sakit pasien.
Mengembangkan rencana pertimbangan pelayanan
13 kesehatan, sosial, dan kebutuhan keuangan pasien.
14 Menyusun evaluasi setelah pulang
15 Memberikan perawatan diri
Menyusun pulang untuk tingkat perawatan
16 selanjutnyamenyusun dukungan pemberi pelayanan.
Mendiskusikan sumber keuangan jika penyusunan ulang
17
pelayanan kesehatan dibutuhkan setelah pulang.
Mengkoordinasikan hubungan yang relevan antara
18 pemberi pelayanan kesehatan.
4 Promosi Keterlibatan Keluarga
Menciptakan hubungan personal dengan pasien dan
1 anggota keluarga.
Mengidentifikasi anggota keluarga dalam perawatan pada
2 pasien.
3 Menciptakan budaya yang fleksibel pada keluarga.
4 Mengidentifikasi defisit perawatan diri pasien.
Mengidentifikasi kepuasan anggota keluarga pada pasien.
5
batasan karakteristik
Objectif
1 perubahan tingkat kesadaran
2 Imobilisasi mekanis
3 paralisis
4 keharusan untuk imobilisasi
Subjectif
1 nyeri hebat
NOC
1 Endurance
1 Penampilan saat beraktifitas biasa
2 Aktifitas fisik
3 konsentrasi
4 ketahanan otot
5 libido
6 energi tersisa setelah istirahat
7 Tingkat oksigen dalam darah saat aktifitas
8 Hb, Ht, Glukosa , serum elektrolit
Immobility consequens ( dampak imobilitas) :
2
phisiological
1 pressure core
2 konstipasi
3 impaksi feses
4 usus hypoactive
5 ileus paralitic
6 batu saluran kemih
7 retensi urine
8 demam
9 infeksi saluran kemih
10 fraktur tulang
11 kontraktur sendi
12 ankylosed sendi
13 hipotensi orthostatic
14 trombosis vena
15 kongesti paru
16 pneumonia
Immobility Consequence ( dampak imobilitas ) : psiko
3
kognitif
1 Penyimpangan persepsi
2 Emosi yang berlebihan
3 Gangguan tidur
4 Citra tubuh negatif
5 Depresi
6 apatis
4 Pergerakan sendi : aktif
1 Rahang
2 Leher
3 Tulang belakang
4 Jari kanan dan kiri
5 Ibu jari kanan dan kiri
6 Pergelangan tangan dan kiri
7 Siku kanan dan kiri
8 Bahu kanan dan kiri
9 Pergelangan kaki kanan dan kiri
10 Lutut kanan dan kiri
11 Pinggul kanan dan kiri
5 Pergerakan sendi : Pasif
1 Leher
2 Jari2 kanan
3 Ibu jari kanan
4 Pergelangan tangan kanan
5 Siku kanan
6 Bahu kanan
7 Pergelangan kaki kanan
8 Lutut kanan
9 Pinggul kanan
10 Jari2 kiri
11 Ibu jari kanan
12 Pergelangan tangan kiri
13 Siku kiri
14 Bahu kiri
15 Pergelangan kaki kiri
16 Lutut kiri
17 Pinggul kiri
6 Tingkat mobilitas
1 Keseimbangan
2 Koordinasi
3 Gaya berjalan
4 Pergerakan otot
5 Penampilan posisi tubuh
6 Berlari
7 Melompat
8 Perubahan penampilan
9 transfer performance
7 Fungsi Otot : tidak ada di NOC
8 Status neurologi
1 Kesadaran
2 Kontrol motorik pusat
3 Fungsi saraf kranial sensori dan motorik
4 Fungsi autonom
5 Tekanan intrakranial
6 Ukuran pupil
7 Kereaktifan pupil
8 Pola pergerakan mata
9 Pola nafas
10 Pola istirahat-tidur
11 Tekanan darah
12 RR
13 Nadi
14 Hipertermia
15 Apical heart rate
16 Nadi radial
17 Orientasi kognitif
18 Status kognitif
NIC
1 Terapi Aktifitas
Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam
1
aktifitas
Kolaborasi dengan terapi okupasi , fisik dalam
2
merencanakan dan memantau program aktifitas
·Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi
3
dan jarak aktifitas
Bantu pasien untuk menggali makna diri dan akitifitas
4
biasa dan favorit yang dilakukan
5 ·Bantu pasien untuk memilih aktifitas
Bantu pasien untuk fokus dalam kemampuan daripada
6
kekurangan
7 Dorong pasien untuk aktifitas yang kreatif
bantu pasien untuk mendapatkan transportasi saat aktifitas,
8
jika memungkinkan
9 bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan aktifitas
10 bantu pasien untuk mengidentifikasi makna dari aktifitas
bantu pasien untuk membuat jadwal spesifik untuk
11
aktivitas rutin
bantupasien dan keluarga untuk untuk mengidentifikasi
12
kekurangan dalam tingkat aktifitas
identifikasi strategi untuk meningkatkan partisipasi pasien
13
dalam beraktifitas
bantu pasien dan keluarga untuk beradaptasi dengan
14
lingkungan dalam beraktifitas
latih/ajarkan pasien dan keluaga tentang peran dari aktiftas
15 fisik, sosial, spiritual dan kognitif dalam mempertahankan
kesehatan
ajarkan pasien untuk melakukan aktifitas yang diingnkan
16
atau disukai
bekerjasama dengan pasien dalam memilih aktifitas sesuai
17
usia
sediakan aktifitas untuk meningkatkan perhatian pasien
18
dalam berkonsultasi dengan terapis ocupasi
fasilitasi pilihan aktifitas saat pasien terbatas dlaam waktu,
19 energi, pergerakan, konsultasi dengan terapis okupasi,
fisik, dan terapis rekreasi
20 bangun keterlibatan dalam aktifitas kelompok
21 sediakan gross motor activity untuk pasien hiperaktif
tingkatkan gaya hidup aktif untuk menghindari berat badan
22
berlebih
tawarkan metode untuk meningkatkan aktifitas fisik harian
23
, jika memungkinkan
buat/ciptakan lingkungan aman untuk pergerakan otot yg
24
berkelanjutan jika diindikasikan
25 berikan aktifitas motorik u mengurangi tegangan otot
sediakan permainan kelompok noncompetitive, terstruktur
26
dan aktif
berikan aktifitas yang dekat dalam rekreasi yg bertujuan u
27
mengurangi kecemasan
gunakan bantuan binatang dlam aktifitas jika
28
memungkinkan
berikan reinforcement positif u keikutsertaan dalam
29
aktifitas
ajarkan keluarga u memberikan reinforcement positif saat
30
ikut dalam aktifitas
31 ijinkan keluarga untuk berpartisipasi dalam aktifitas
bantu pasien untuk mengembangkan motofasi diri dalam
32
beraktifitas
monitor respon emosional. Fisik, sosial, dan spiritual
33
terhadap aktifitas
bantu pasien dan keluarga u memantau kemajuan tujuan
34
pencapaian program
bantu pasien mengidentifikasi dan menentukan sumber yg
35
tersedia u aktifitas
2 Stimulasi Kognitif
1 bersama keluarga membangun dasar kognitif pasien
Informasikan pasien atas berita yang tidak mengancam
2
yang baru terjadi
Sediakan stimulasi lingkungan melalui kontak dengan
3
individu
4 berikan perubahan secara bertahap
5 sediakan kalender
6 stimulasi memori dengan mengulang pengalaman lalu
7 orientasikan pada waktu tempat dan orang
8 bicara pada pasien
tunjukkan kepekaan caregiver dengan respon yg tepat u
9
kesembuhan
bantu pasien u berdiri dan tubuh bgn bawah dari sisi kesisi
lain untuk stimulasi mekanisme keseimbangan
dorong pasien u mepertahankanwide base support jika
didibutuhkan
bantu pasien u melakukan berdiri dgn mata tertutup pd
waktu yg singkat u menstimulasi proprioception
pantau respon pasien dalam latihan keseimbangan
lakukan pengkajian rumah u mengidentifikasi
lingkungan dan bahaya lingkungan
sediakn sumber untuk keseimbangan, latihan, atau program
edukasi jatuh
serahkan pada terapi fisik/okupasi u latihan vestibular
habituation
7 terapi latihan : pergerakan sendi ( ini juga kepotong )
tentukan keterbatasan pergerakan sendi dan pengaruhnya
terhadap sendi
kolaborasi dengan terapi fisik dalam perkembangan dan
pelaksanaan program latihan
tentukan tingkat motivasi pasien untuk mempertahankan
pergerakan sendi
jelaskan pada pasien atau keluarga tujuan dan rencana u
latihan sendi
pantau lokasi dari ketidaknyamanana atau nyeri selama
pergerakan/latihan
mulai mengukur kontrol nyeri sebelum memulai latihan
sendi
berikan pakaian yang tidak ketat pada pasien
lindungi pasien dar trauma selama latihan
bantu pasien untuk posisi tubuh yang optimal saat
pergerakan sendi aktif/pasif
dorong ROM aktif/pasif rencanakan dan jadwalkan
lakukan ROM pasif atau latihan ROM yang dibantu jika
diindikasikana
ajarkan pasien /keluarga bagaimana melkaukan ROM
pasiv, aktif, ROM dengan bantuan
sediakan perencanaan pulang tertulis u lathan
bantu pasien u mengembangkna jadwal latihan ROM aktif
dorong pasien untuk memvisualisasikan pergerakan tubuh
sebelum memulai pergerakan
7 Bertanya pada pasangan status penularan penyakit seksual sebelum aktivitas seksual
Lindungi ekstremitas dari cedera (kulit domba di bawah kaki dan kaki bagian
10
bawah, kaki ranjang / tempat tidur buaian di kaki dari tempat tidur, baik sepatu pas)
6 Instruksikan pada pemikiran dan tujuan pemeriksaan kesehatan dan pemantauan diri
19 Informasikan keterbatasan dan margin of error pasien dari uji skrinning tertentu
22 Berikan tindak lanjut kontak untuk pasien dengan temuan yang abnormal
Ajarkan orang tentang vaksinasi yang tersedia dalam hal kejadian khusus dan / atau
3 paparan (cholera, influenza, wabah, rabies, cacar, demam tifoid, tifus demam
kuning, dan TBC)
4 Berikan laporan informasi vaksin yang disiapkan oleh CDC
5 Sediakan dan perbaharui buku harian untuk tanggal pencatatan dan jenis imunisasi
Advokasi untuk program dan kebijakan yang memberikan imunisasi gratis atau
25 terjangkau untuk semua populasi mendukung registry nasional untuk melacak status
imunisasi
4 Perawatan luka insisi
Aktivitas
1 Jelaskan Prosedur kepada pasien, menggunakan persiapan sensorik
Periksa daerah insisi untuk tanda – tanda kemerahan, bengkak atau dehiscence atau
2
pengeluaran cairan
3 Perhatikan karakteristik drainase apapun
4 Pantau proses penyembuhan di area insisi
5 Bersihkan daerah sekitar insisi dengan larutan pembersih yang tepat
6 Bersihkan dari daerah bersih menuju daerah yang kurang bersih
7 Pantau insisi adanya tanda dan gejala infeksi
Gunakan teknik steril, kapas tip aplikator untuk efisien membersihkan jahitan pas
8
kawat, luka dalam dan sempit, atau luka dengan kantong
9 Bersihkan daerah sekitar daerah, lalu mengeluarkan cairan yang ada pada tabung
17 Instruksikan pasien tentang cara merawat luka insisi selama mandi atau mandi
Ajarkan pasien dan / atau keluarga cara merawat luka insisi, termasuk tanda-tanda
19
dan gejala infeksi
5 Control infeksi
Aktivitas
Alokasikan kaki persegi sesuai per pasien, seperti yang ditunjukkan oleh pedoman
1
CDC
2 Bersihkan lingkungan setelah setiap kali digunakan pasien
3 Ubah peralatan perawatan pasien sesuai protokol / ketentuan yang dibuat lembaga
Mengubah IV perifer dan sentral di bagian baris dressing sesuai dengan pedoman
21
CDC saat ini
22 Pastikan memberikan aseptik dari semua line IV
23 Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
Ajarkan pasien untuk mendapatkan spesimen urin midstream pada tanda pertama
25
dari kembalinya gejala, yang sesuai
26 Dorong pernapasan dalam dan batuk, yang sesuai
27 Promosikan asupan gizi yang sesuai
28 Dorong asupan cairan yang sesuai
29 Dorong pengeluaran
30 Mengelola terapi antibiotik yang sesuai
31 Mengelola agen imunisasi sesuai
32 Anjurkan pasien untuk minum antibiotik yang diresepkan
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala infeksi dan kapan harus
33
melaporkannya ke penyedia layanan kesehatan
6 Pengendalian infeksi
Aktivitas
1 Monitor untuk keseluruhan dan lokal tanda dan gejala pada infeksi
2 Monitor kerentanan pada infeksi
3 Monitor jumlah absolut granulosit,WBC dan perbedaan hasil
4 Ikuti tindakan pencegahan neutropenia, yang sesuai
5 Batasi jumlah pengunjung, yang sesuai
6 Seleksi semua pengunjung untuk penyakit menular
7 Pertahankan asepsis untuk pasien yang beresiko
8 Pertahankan teknik isolasi, yang sesuai
9 Berikan perawatan kulit yang tepat pada daerah edema
Lihat tanda kemerahan, kehangatan yang ekstrim, drainase pada kulit dan membran
10
mukosa
11 Lihat kondisi apapun pada pembedahan insisi/ luka
12 Peroleh budaya sesuai kebutuhan
13 Promosikan pemasukan intake nutrisi yang memadai
14 Dorong asupan cairan yang sesuai
15 Dorong pengeluaran
16 Monitor untuk perubahan pada tingkat energi / malaise
17 Dorong peningkatan mobilitas dan latihan yang sesuai
18 Dorong pernafasan dalam dan batuk yang sesuai
19 Kelola agen imunisasi yang sesuai
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala pada infeksi dan kapan harus
21
melaporkannya ke penyedia layanan kesehatan
23 Eliminate buah segar, sayuran dan merica pada diet pasien dengan neutropenia
24 Hilangkan bunga segar dan tanaman dari wilayah pasien yang sesuai
25 Pertahankan ruangan pribadi yang sesuai
Memastikan keamanan air dengan membentuk hyperchlorin dan hyperheating yang
26
sesuai
27 Laporkan dugaan infeksi pada pengontrolan infeksi seseorang
28 Laporkan kultur positif pada pengontrolan infeksi seseorang
7 Penyuluhan : sek yang aman
Aktivitas
1 Bahas sikap pasien tentang berbagai metode pengendalian kelahiran
2 Anjurkan pasien pada penggunaan metode kontrasepsi yang efektif, yang sesuai
5 Dorong pasien untuk menjadi selektif ketika memilih pasangan seksual, yang sesuai
8 Penyuluhan : seksualitas
Aktivitas
1 Ciptakan suasana menerima, tidak menghakimi
2 Jelaskan anatomi fisiologi tubuh manusia pada wanita dan pria
6 Dukung orangtua sebagai peran pendidik seksual utama pada anak-anak mereka
mendidik orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan seksual selama masa
7
hidupnya
19 Tingkatkan harga diri melalui peran rekan role model dan bermain peran
80 Risk for Injury Defenisi KET
(Resiko cedera)
Beresiko mengalami cidera sebagai akibat
dari kondisi lingkungan yang berinteraksi
dengan sumber - sumber adaptif dan
pertahanan individu
Faktor resiko
Internal
1 Profil darah yang tidak normal
2 Gangguan faktor pembekuan
Disfungsi biokimiawi ( mis : disfungsi sensori
3
)
4 Penurunan kadar hemoglobin
5 Usia perkembangan ( fisiologis, psikososial )
6 Disfungsi efektor
7 Penyakit imun atau autoimun
8 Disfungsi integratif
9 Malnutrisi
10 Fisik ( misal kulit rusak, hambatan )
11 Psikhologis ( orientasi afektif )
12 Sel sabit
13 Talasemia
14 Trombositepenia
15 Hipoksia jaringan
Eksternal
Biologis
1 Tingkat imunisasi komunits
2 Mikroorganisme
Kimia
Obat obatan ( misal agen farmasi, alkohol,
1 kafein, nikotin, bahan pengawet, kosmetik
dan pewarna )
2 Zat gizi ( misal vitamin dan jenis makanan )
3 Racun
4 Polutan
Fisik
Rancangan struktur dan penataan komunitas,
1
bangunan dan peralatan
2 Jenis kendaraan atau transportasi
Individu atau penyedia layanan kesehatan
3 ( agens nasokomial, pola pengaturan staf, pola
kognitif, afektif
dan psikhomotor
1 Frekuensi Terjatuh
1 Jatuh ketika masih berdiri
2 Jatuh ketika berjalan
3 Jatuh ketika duduk
4 Jatuh dari tempat tidur
5 Jatuh ketika berpindah
6 Jatuh tahap memanjat
7 Jatuh tahap menurun
8 Jatuh pergi kekamar mandi
9 Jatuh ketika membungkuk
2 Status Janin Intrapartum
1 Fetal heart rate ( 120 - 160 )
2 Keterlambatan periodik fetal heart rate
3 Variasi fetal heart rate
4 Warna cairan amnion
5 Jumlah cairan amnion
6 Posisi fetal
7 Bagian fetal yang tampak
8 Ph darah kulit kepala janin
9 Stimulasi respon kulit kepala fetal
10 Fetal pulse oksimetri
11 Pola episodik fetal heart rate
12 Fetal heart rate meningkat dengan pergerakan
13 Fetal heart rate meningkat dengan stimulasi
3 Status maternal : Intrapartum
1 Koping dengan ketidaknyamananpersalinan
2 Menggunakan tekhnik fasilitasi persalinan
3 Frekuensi kontraksi uterin
4 Intensitas kontraksi uterin
5 Kemajuan dilatasi serviks
6 Tekanan darah
7 Pulse rate radial
8 Apical heart rate
9 Glukosa darah
10 Temperatur tubuh
11 Urine output
12 Ketajaman penglihatan
13 Status kognitif
14 Refleks neurologi
15 Perdarahan vagina
16 Aktivitas kejang
17Sakit kepala
18Nyeri epigastric
19Nyeri dengan kontraksi
20Back pain
21Nausea
22Vomiting
4 Perilaku keamanan personal
Mengurangi menyimpan makanan yang
1
membusuk
Mengurangi kontaminasi dalam menyiapkan
2
makanan
3 Menggunakan strategi mencegah sesak nafas
4 Menggunakan strategi mencegah aspirasi
Mengggunakan pelindung kepala selama
5
aktivitas resiko tinggi
Mengggunakan pelindung gigi selama
6
aktivitas resiko tinggi
7 Menggunakan seat belt
8 Memilih pakaian yang tepat dalam aktivitas
Penggunaan stategi pencegahan terpapar sinar
9
matahari
10 Penggunaan bodi mekanik yang tepat
11 Penggunaan bantuan perangkat dengan benar
12 Praktek perlindungan aktivitas saat santai
13 Praktek perlindungan perilaku seksual
14 Praktek keselamatan dari kebakaran
15 Penggunaan peralatan dengan benar
16 Penggunaan mesin yang benar
17 Pencegahan alergi
Penggunaan strategi pencegahan lingkungan
18
kontaminasi
19 Pencegahan penggunaan obat terlarang
20 Mengikuti medikasi pencegahan
21 Menghindari penggunaan tembakau
22 Menghindari merokok ditempat tidur
Penggunaan pencegahan material yang mudah
23
terbakar
24 Menghindari penyalahgunaan alkohol
Menghindari menggunakan motor ketika
25 menggunakan substansi yang menggangu
fungsi
Penggunaan strategi mencegah penyakit
26
menular
27 Mencegah perilaku resiko tinggi
28 Observasi aturan dijalan raya
29 Penggunaan sistem emergensi personal
Mencari informasi keselamatan berhubungan
30
dengan lingkungan
5 Keparahan cidera fisik
1 Abrasi kulit
2 Memar
3 Laserasi
4 Terbakar
5 Sprain ekstremitas
6 Cidera belakang
7 Fraktur ekstremitas
8 Fraktur pelvic
9 Fraktur hip
10 Fraktur spinal
11 Fraktur kranial
12 Fraktur wajah
13 Cidera gigi
14 Fraktur kepala terbuka
15 Fraktur kepala tertutup
16 Gangguan mobilitas
17 Gangguan kognitif
18 Penurunan tingkat kesadaran
19 Liver kontusio
20 Ruptur limpa
21 Perdarahan
22 Trauma abdomen
6 Pengendalian resiko
1 Mencari informasi tentang kesehatan beresiko
2 Identifikasi faktor resiko
3 Mengakui faktor resiko personal
4 Menyanggupi kemampuan merubah perilaku
5 Monitor lingkungan dari faktor resiko
6 Monitor faktor resiko personal
Mengembangkan strategi efektif pengendalian
7
resiko
8 Menyesuaikan strategi pengendaliancresiko
9 Menyetujui strategi pengendalian resiko
10 Modifikasi gaya hidup menurunkan resiko
11 Cegah terpapar ancaman kesehatan
12 Partisipasi skrening dalam masalah kesehatan
NOC
1 Keparahan cidera fisik
1 Fraktur panggul
2 Faktur tulang belakang
3 Fraktur tengkorak
4 Fraktur wajah
5 Cidera gigi
6 Cidera kepala tertutup
7 Kerusakan mobilitas
8 Gangguan kesadaran
9 Penurunan tingkat kesadaran
10 Fraktur limpa
11 Hemorage
12 Trauma abdomen
2 Integritas jaringan: kulit dan membran
1 Temperatur kulit
2 Sensasi
3 Elastisitas
4 Hidrasi
5 Perspiration
6 Tekstur
7 Perfusi jaringan
8 Pertumbuhan rambut dan kulit
9 Integritas kulit
NIC
1 Manajemen Lingkungan: keamanan
Identifikasi kebutuhan pasien akan kenyamanan,
1 berdasarkan tingkat fisik dan fungsi kegnitif dan
perilaku sejarah masa lalu.
Identifikasi kenyamanan bahaya diri, dari lingkungan
2
(fisik, bilologi, dan kimia).
Hindari bahaya diri dari lingkungan, bila
3
memungkinkan
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bahaya
4
diri dan resiko.
Sediakan perangkat-perangkat adaptif (langkah
5 bangku dan pegangan tangan) untuk meningkatkan
kenyamanan lingkungan.
Gunakan proteksi alat (contoh: restrain, side rail,
6 pintu terkunci, pagar, pintu gerbang untuk
pembatasan mobilitas fisik).
Beritahu instansi yang berwenang (contoh;
7 departemen kesehatan, pelayanan lingkungan, agen
proteksi lingkungan dan polisi).
Berikan pasien untuk menelpon emergensi (contoh;
8 polisi, departemen kesehatan lokal dan pusat
penanganan lokal keracunan).
Monitor lingkungan dari perubahan status
9
kenyamanan.
Edukasi resiko tinggi individu dan kelompok-
10
kelompkok tentang bahaya-bahaya diri lingkungan.
Kolaborasi dengan agency lain untuk memperbaiki
11 kenyamanan lingkungan (contoh; departemen
kesehatan, polisis, EPA).
2 Surveilans kulit
21
22
Pantau reaksi orangtua yang baru, terhadap bayi,
23 observasi perasaan dan perilaku muak, jijik, takut,
atau harapan yang tidak realistis
Pantau saat orangtua janggal mengendong bayinya
24
dengan lengan mereka, dampingi terus menerus
Pantau kunjungan ulang pada klinik, ruang
25 emergensi, atau ruang dokter untuk masalah-masalah
yang ringan
NOC
1 perkembangan anak: 2, 4, 6 Dn 12 bulan, 2,3,4,
thun
2 bln 1 kehilangan refleks gerak /merangkak
mengangkat kepala, ldada bawah dengan bantuan
2 lengan bawah dgn posisi prone ( telungkup)
menunjukkan beberapa kontrol kepala dalam posisi
3 tegak lurus
4 tangan sering terbuka
5 reflkes menggenggam memudar
6 coos dan bersuara
7 menunjukkan ketertarikan akan stimulus audio
8 menunjukkan ketertarikan akan stimulus visual
9 tersenyum
menunjukkan kesenangan dlm berinteraksi, khususnya
10 dengan pengasuh utama
menahan kepala tegak lurus dan mengangkat tubuh
4 bln 1 dgn tangan saat posisi prone
2 mengontrol kepala dengan baik
3 berguling dr posisi telungkup ke telentnag
4 memegang tangan sendiri
5 menggenggam mainan bayi
6 menggapai objek
7 suka pada objek
8 berceloteh dan coos
9 mengenali suara ortu
10 mengenali sentuhan ortu
11 melihat dan menjadi senang dengan bergerak
12 tersenyum, tertawa, menjerit
13 suka pada objek
14 suka dengan kebiasaan tidur siang
15 nyaman dengan diri sendiri
6 bln 1 mendoorng kepala ketika ditarik u duduk
2 berguling
3 duduk dengan bantuan
4 berdiri ketika diletakkan dan mengukur berat
pencapaian sosial
1
2
3
4
5
6
7
8
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
1
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
2
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
3
1
2
3
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
4
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Defenisi
Harapan
Mengekspresikan harapan yang positif
Mengekspresikan keyakinan
Mengekspresikan keinginan untuk hidup
Mengekspresikan alasan untuk hidup
Mengekspresikan makna hidup
Mengekspresikan optimisme
Mengekspresikan kepercayaan diri
Mengekspresikan kepercayaan pada orang lain
Mengekspresikan kedamaian
Mengekspresikan perasaan control diri
Menunjukkan semnagat untuk hidup
Menetapkan tujuan
6 Gangguan neuromuskular
7 Nyeri
8 Gangguan kognisi atau persepsi
9 Ansietas berat
10 Kelemahan
NOC
1 Ostomy self care
Batasan Karakteristik
Objektif
1 Tampak tidak mampu mencapai toilet
pada waktunya untuk menghindari
pengeluaran urine
Subjektif
1 Melaporkan urgensi berkemih
2 Melaporkan pengeluaran urine secara
involunter akibat kontraksi/ spasme
kandung keih
3 Melaporkan ketidakmampuan mencapai
toilet pada waktunya guna menghindari
pengeluaran urine
NOC
1 Lihat Hasil NOC Urine Total
Integritas Jaringan : Kulit dan
2 Membran mukosa oral
Temperatur suhu
Sensasi
Elastisitas
Hidrasi
Perspirasi (Keringat)
Tekstur
Ketebalan (Thickness)
Perfusi Jaringan
Pigmentasi abnormal
Lesi kulit
Lesi membran mukus
Scar jaringan
Kanker kulit
Pengelupasan kulit
Skin Scaling
Eritema
Pucat
Nekrosis
Indurasi (proses mengeras)
Abrasi korneal
NIC
1 Pelatihan kandung kemih
1 Menentukan kemampuan untuk mengenali
rasa mendesak (BAK)
2 Mendorong pasien untuk membuat jadwal
berkemih
3 Menyimpan catatan berkemih selama 3
hari untuk mengetahui pola berkemih
4 Membantu pasien untuk mengidentifikasi
pola inkontinensia
5 Membuat interval jadwal ke toilet awal,
berdasarkan pola berkemih
6
Membangun awal dan akhir waktu untuk
jadwal toiletting, jika tidak selama 24 jam
7 Toileting pasien atau mengingatkan pasien
untuk membatalkan BAK pada interval
yang ditentukan
8 Memberikan privasi untuk toileting
9
Menggunakan kekuatan sugesti (air
misalnya berjalan atau disiram toilet)
untuk membantu pasien untuk
membatalkan
10 Menghindari meninggalkan pasien di
toilet selama lebih dari 5 menit
11 Mengurangi interval toileting selama satu
setengah jam jika lebih dari tiga episode
inkontinensia terjadi dalam 24 jam
12 Mempertahankan toileting selang jika tiga
atau kurang episode inkontinensia terjadi
dalam 24 jam
13
Meningkatkan toileting interval dengan
satu setengah jam jika pasien tidak dapat
membatalkan dua atau lebih dijadwalkan
kali toileting
14
Meningkatkan interval ke toilet oleh 1 jam
jika pasien tidak memiliki episode
inkontinensia selama 3 hari, sampai
optimal 4 jam interval dicapai
15 Mengungkapkan keyakinan bahwa
inkontinensia dapat ditingkatkan
16 Mengajarkan pasien untuk sadar menahan
kencing sampai waktu yang dijadwalkan
toileting
17 Membahas catatan harian kontinensia
dengan pasien untuk memberikan
penguatan
2 Manajemen Eliminasi Urine
1 Memantau eliminaton kemih termasuk
frekuensi, konsistensi, bau, volume dan
warna yang sesuai
2 Memantau gejala dan tanda retensi urin
3 Mengidentifikasi faktor yang
berkontribusi terhadap inkontinensia
episode
4 Mengajar tanda dan gejala infeksi saluran
kemih pasien
5 Perhatikan waktu eliminasi urin terakhir,
sesuai
6 Anjurkan pasien / keluarga untuk
mencatat output urin yang sesuai
7 Rujuk ke dokter jika tanda-tanda dan
gejala infeksi saluran kemih terjadi
8
Mengajarkan pasien untuk minum untuk
mendapatkan spesimen urin midstream
pada tanda pertama dari kembalinya tanda
dan gejala infeksi
9
Menginstruksikan untuk segera merespon
dorongan untuk membatalkan sesuai
10 Mengajarkan pasien untuk minum 8 ons
cairan dengan makanan di antara waktu
makan, dan di sore hari
11 Membantu pasien dengan perkembangan
toileting rutin, sesuai
12 Anjurkan pasien untuk mengosongkan
kandung kemih sebelum prosedur yang
relevan
13 Mencatat waktu berkemih pertama setelah
prosedur yang sesuai
14 Membatasi cairan sesuai kebutuhan
15 Anjurkan pasien untuk memantau tanda-
tanda dan gejala infeksi saluran kemih
3 Pelatihan Kebiasaan Berkemih
1 Menyimpan catatan spesifikasi BAK
selama 3 hari untuk membentuk pola
berkemih
2
Membangun interval jadwal ke toilet
awal, berdasarkan pola dan rutinitas biasa
berkemih (misalnya makan, meningkat,
dan pensiun)
3 Meningkatkan waktu awal dan akhir
untuk jadwal ke toilet, jika tidak selama
24 jam
4 Mengembangkan jumlah ke toilet selang
sebaiknya tidak kurang dari 2 jam
5 Membantu pasien untuk toilet dan cepat
untuk membatalkan pada interval yang
ditentukan
6 Memberikan privasi untuk toileting
7
Menggunakan kekuatan sugesti (air
misalnya berjalan atau disiram toilet)
untuk membantu pasien untuk
membatalkan
8 Menghindari meninggalkan pasien di
toilet selama lebih dari 5 menit
Urinary Retention
83 Defenisi KET
(Retensi urine)
Subjektif
1 Disuria
2 Sensasi kandung kemih penuh
Objektif
1 Distensi kandung kemih
2 Urine menetes (dribbling)
3 Inkontinensia overflow
4 Urine residu
5
Haluaran urin sering dan sedikit atau tidak ada
Faktor yang berhubungan
1 Sumbatan
2 Inhibisi arkus refleks
3 Sfingter yang kuat
NOC
1 Kontinensia urin
1 Dapat mengenali urge to void
2 Mempertahankan pola prediksi berkemih
3 Merespon urge secara tepat waktu
4 Voids pada wadah yang sesuai
5 Sampai ke toilet between urge and passage of
urine
6 Mempertahankan lingkungan bebas hambatan
untuk ke toilet secara mandiri
7 Void> 150 mililiter setiap kali
8 Mulai dan berhentikan aliran
9 Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
10 Mencerna cairan yang cukup
11 Mengatur pakaian secara mandiri
12 Toilet secara mandiri
13 Mengidentifikasi obat yang mengganggu
dengan kontrol kemih
14 Kebocoran urin antara voidings
15 Setelah void residual > 100-200 ml
Kebocoran urin dengan meningkatnya tekanan
16 abdomen (misalnya. bersin, tertawa,
mengangkat)
17 Membasahi dipakai pada siang hari
18 Membasahi pakaian atau tempat tidur pada
malam hari
19 Infeksi saluran kemih
2 Eliminasi urin
1 Pola eliminasi
2 Bau urin
3 Jumlah urin
4 Warna urin
5 Kejelasan urin
6 Intake cairan
7 Mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
8 Mengenali urge
9 Partikel urin terlihat
10 Darah terlihat dalam urin
11 Nyeri BAK
12 Rasa terbakar saat BAK
13 Hesitancy saat BAK
14 Frekuensi BAK
15 Urgency saat BAK
16 Retensi urin
17 Nokturia
18 Inkontinensia urin
19 Inkontinensia stress
20 Inkontinensia urge
21 Inkontinensia fungsional
NIC
1 Kateter urin
1 Menjelaskan prosedur dan alasan kateterisasi
2 Menyusun peralatan yang sesuai
Memastikan privasi pasien dan draf yang tepat
3 untuk kesopanan (yaitu hanya mengekspos
genitalia)
4 Memastikan pencahayaan yang tepat untuk
visualisasi yang tepat dari anatomi
5 Sebelumnya mengisi kateter bola untuk
memeriksa patensi dan ukuran
6 Mempertahankan teknik aseptik yang ketat
Mempertahankan kebersihan tangan yang
7 benar sebelum, selama dan setelah memasang
kateter atau manipulasi
Posisi pasien Pasien posisi tepat (misalnya
8 perempuan pada punggung dengan kaki
terbuka atau di sisi dengan kaki bagian atas
tertekuk di pinggul dan lutut, pria sebaliknya)
Membersihkan area sekitar meatus uretra
9 dengan larutan antibakteri, salin steril atau air
steril per agency protocol
10 Menggunakan ukuran kateter terkecil yang
sesuai
Menjamin kateter yang dimasukkan cukup
11 jauh ke dalam kandung kemih untuk mencegah
trauma pada jaringan uretra dengan inflasi
balon
Mengisi bola kateter, mengikuti usia dan
12 ukuran tubuh pasien sesuai rekomendasi
(seperti 10 cc dewasa, 5 cc anak-anak)
Menghubungkan penahan kateter ke kantong
13 drainase samping tempat tidur drainase atau
leg bag
14 Kateter aman untuk kulit yang sesuai
15 Menempatkan drainase bag di bawah
permukaan kandung kemih
16 Mempertahankan sistem drainase urinary
tertutup dan terhalang
17 Monitor intake dan output
Melakukan atau mengajarkan asien
18 membersihkan kateter secara intermiten, saat
yang tepat
19 Melakukan postvoid residual kateter sesuai
kebutuhan
20 Dokumentasikan perawatan termasuk ukuran
kateter, tipe dan jumlah isi balon
21 Memastikan membuka kateter segera setelah
diindikasikan oleh kondisi pasien
22 Ajarkan pasien dan keluarga melakukan
perawatan kateter
2 Manajemen eliminasi urin
Memantau eliminator kemih termasuk
1 frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna
yang sesuai
2 Memantau gejala dan tanda retensi urin
3 Mengidentifikasi yang berkontribusi terhadap
episode inkontinensia
4 Mengajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih pasien
5 Perhatikan waktu eliminasi urin terakhir,
sesuai
6 Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat
output urin yang sesuai
7 Rujuk ke dokter jika tanda-tanda dan gejala
infeksi saluran kemih terjadi
Mengajarkan pasien untuk minum guna
8 mendapatkan spesimen urin midstream pada
tanda pertama dari kembalinya tanda dan
gejala infeksi
9 Menginstruksikan untuk segera merespon
dorongan untuk membatalkan
Mengajarkan pasien untuk minum 8 ons cairan
10 dengan makanan diantara waktu makan dan
disore hari
11 Membantu pasien dengan perkembangan
toileting rutin