Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI MA.


MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA
Muhammad Riyas Amir
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Email : m.riyasamir@gmail.com

ABSTRAK
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai strategi kepemimpinan transformasional kiyai untuk
meningkatkan motivasi kerja guru, tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui strategi dari
kepemimpinan kiyai yang bersifat transformasional untuk meningkatkan motivasi kerja guru
sehingga guru-guru yang berada dipondok pesantren Asshiddiqiyah dalam menjalankan
kerjaannya sebagai seorang guru dapat efektif dan memuaskan. Padahal guru-guru dipesantren
mendapatkan fasilitas yang terbatas, berbeda dengan guru-guru yang diluar pesantren. Pondok
pesantren sangat identik dengan kepemimpinan kiyai, maka dari hal itu pada penelitian ini
menekan seberapa dampaknya kepemininan kiyai terhadap motivasi kerja guru yang dapat
memberikan hasil yang memuaskan pada kerjaannya. Pada penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif, alasan peneliti menggunakan metode tersebut untuk memudahkan
pembaca dalam memahami mini riset ini dan teknik pengambilan data dengan observasi, dan
wawancara. Adapun tempat studi kasus yaitu di MA. Manbaul Ulum Asshiddiqiyah Jakarta.
Pada penelitian ini menggunakan teori motivasi dari Abraham Maslow dalam mengukur
motivasi kerja guru dan teori pendakatan dampak dan kekuasaan dan mengukur seberapa
dampak kepemimpinan kiyai. Harapan dari penelitian dapat meniru kepemimpinan kiyai dalam
memdampaki motivasi kerja guru.
Kata Kunci: Kepemimninan Kiyai, Motivasi Kerja Guru
ABSTRACT
In this mini research, we will discuss the influence of kiyai leadership on teacher work
motivation. The aim of this research is to find out how much influence kiyai leadership has on
teacher work motivation so that teachers at the Asshiddiqiyah Islamic boarding school can carry
out their work as teachers effectively and satisfactorily. In fact, Islamic boarding school teachers
receive limited facilities, in contrast to teachers outside the Islamic boarding school. Islamic
boarding schools are very synonymous with kiyai leadership, therefore this research emphasizes
the influence of kiyai leadership on teacher work motivation which can provide satisfactory
results in their work. This research uses a descriptive qualitative method, the reason the
researcher uses this method is to make it easier for readers to understand this mini research and
data collection techniques using observation and interviews. The place for the case study is at
MA. Manbaul Ulum Asshiddiqiyah Jakarta. This research uses Abraham Maslow's motivation
theory to measure teacher work motivation and the influence and power approach theory and
measures how influential the kiai's leadership is. It is hoped that the research can imitate the
leadership of the kiyai in influencing teachers' work motivation
Keywords: Chaplain Leadership, Teacher Work Motivation
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja atau
produktivitas seorang guru, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan
untuk bekerja dalam mendidik peserta didik di sekolah. 1 Pada penjelasan sebelumnya
dapat diambil kesimpulan bahwa untuk memenuhi tugas guru tersebut, mereka harus
memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Guru yang tidak memiliki kepuasan kerja tentu
saja tidak akan mampu melaksanakan tujuh tugas guru itu secara maksimal. Kepuasan
kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Tingkat kepuasan kerja
setiap orang seringkali berbeda-beda sesuai dengan cara dia mengevaluasi pekerjaan
yang telah dilakukannya.2 Dalam ajaran Islam, banyak ayat dalam Al-Qur’an yang
menjelaskan tentang kepuasan kerja. Salah satu diantaranya yaitu Allah berfirman
dalam Q.S. al-Mujadalah (58:11).3
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْيَل َلُك ْم َتَفَّسُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْيَل اْنُشُز ْو ا َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا‬
١١ – ‫اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر‬
Dari ayat tersebut, dapat dipahami maksudnya yaitu untuk senantiasa bersabar
dan berlapang dada dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang ada terkait
pekerjaan agar mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa dengan
guru ikhlas dalam bekerja dapat menumbuhkan rasa kepuasan itu sendiri.
Kepuasan kerja dan ketidakpuasan guru bekerja dapat berdampak pada diri
individu guru yang bersangkutan, maupun kepada organisasi dimana guru melakukan
aktivitas dan tugasnya.4 Untuk mencapai kepuasan tersebut ada beberapa hal yang
dapat memdampakinya. Menurut Robbins dan Judge beberapa faktor yang
berkontribusi terhadap kepuasan kerja, yaitu meliputi pekerjaan itu sendiri (work
itself), pengawasan (supervision), rekan kerja (co-worker), gaji (pay), dan promosi
(promotions).5 Faktor penting yang memdampaki kepuasan kerja guru adalah gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah sehingga dapat memdampaki
terhadap bawahannya.6 Pada penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
perilaku-perilaku kepala sekolah dalam memberikan dampak dapat menimbulkan
persepsi yang pada akhirnya berdampak pada perilaku guru. Apabila perilaku-perilaku
yang ditunjukan dipersepsi positif oleh guru, maka juga akan menimbulkan sikap
positif pula pada organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika perilaku yang ditunjukan
dinilai negatif atau tidak sesuai dengan harapan-harapannya, maka akan menyebabkan
munculnya sikap negatif dari guru. Guru merupakan sumber daya manusia yang
sangat penting dimiliki oleh sekolah, jika guru memunculkan sikap negatif maka akan
berdampak kepada kinjera guru.
Sumber daya manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu
organisasi sudah seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut
1
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, (Jakarta, Rineka Cipta Utama, 2005) hlm 15
2
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,…hlm 15
3
Al-Qur’an dan Terjemahannya
4
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,…hlm 17
5
Robbins, Stephen P., and Timothy A. Judge. Organizational Behavior. 15 ed. New York: Pearson Education
nc,. Yang diterjemahkan oleh Suriagri pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020
6
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 14
2
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

sesuai yang diharapkan. Perhatian yang dimaksud dalam hal ini adalah motivasi.
Motivasi memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih
maksimal. Motivasi menimbulkan semangat atau dorongan untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi itu sendiri bisa bersifat internal dan eksternal. Motivasi internal
adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu dan biasanya bersifat lebih
kekal, dan motivasi eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri individu yang
bersifat sementara. Kedua jenis motivasi ini memiliki implikasi yang penting bagi para
manajer dalam pekerjaannya memotivasi karyawan. Penjelasan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manajer perlu memahami perbedaan dalam kebutuhan, keinginan
dan tujuan karena setiap individu adalah unik dalam banyak hal. Selain itu, para
manajer perlu memahami proses motivasi dan bagaimana individu membuat pilihan
berdasarkan preferensi, imbalan dan juga pencapaian. Pemimpin sebaiknya tidap
pernah lepas dari memberikan motivasi pada pegawai karena dengan adanya motivasi
maka kualitas kinerja dari pegawai akan meningkat baik, hal tersebut berlaku untuk
semua instansi termasuk pada organisasi Pendidikan.
MA. Manbaul Ulum termasuk dalam Yayasan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah
Jakarta. Pesantren Asshiddiqiyah mempunyai SMP dan MA yang Bernama Manbaul
Ulum, sekolah tersebut menjadi sekolahan yang favorit di Jakarta. MA. Manbaul
Ulum Asshiddiqiyah Jakarta sudah banyak mencapai berbagai prestasi baik itu dari
akademik ataupun non akademik dan dalam bidang pesantren, salah satunya dari
bidang akademik yaitu meraih juara 2 new anchor yang diadakan oleh MGMP MA
Bahasa Inggris Jakarta, juara 1 karya ilmiah remaja yang diadakan oleh Universita
UHAMKA. Pada bagian non akademik yaitu menjadi perwakilan pengibaran bendara
merah putih di Kota Jakarta, juara 3 futsal yang diadakan oleh Dinas Olahraga Jakarta.
Bagian kepesantrenan yaitu juara 3 pembacaan kitab kuning nasional yang diadakan
oleh Kementrian Agama, tidak hanya santri saja yang mendapatkan prestasi akan
tetapi guru juga mendapatkan prestasi yaitu mendapatkan gelar guru prestasi oleh
Perpustakaan Nasional.
Dari penjelasan sebelumnya menunjukkan bahwa kinerja guru yang baik
dibuktikkan dengan prestasi yang diberikan kepada sekolah atau pesantren, hal
tersebut tidak lepas dari dampak dari kepemimpinan kiyai yang menjadi pemimpin di
pesantren, sehingga para guru tersebut mendapatkan motivasi dalam menjalankan
kewajibannya. Oleh karena itu, pada penelitian ini membahas mengenai dampak
kepemimpinan transformasional kiyai terhadap motivasi kerja guru, maka dari hal
tersebut pada penelitian ini yang menjadi variabel X adalah kepemimpinan
transformasional kiyai dan variabel y adalah motivasi kerja guru. Semoga penelitian
ini dapat memberikan manfaat khusus nya kepada peneliti dan umumnya kepada
pembaca.

METODOLOGI PENELITIAN
Penliti menggunakan jenis penulisan kualitatif. Menurut Syahrul Salim penulisan
kualitatif adalah suatu penulisan yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan

3
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

analisis dari fakta keadaan dari lingkungan tersebut. 7 Penelitian kualitatif cenderung
melakukan analisis terhadap kondisi yang sesuai kenyataan dan tidak membutuhkan data
statistik karena hasilnya cenderung berupa deskripsi. Alasan penulis menggunakan metode
kualitatif deskriptif karena penulis ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di
lapangan dalam bentuk narasi kata-kata yang dihasilkan dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Dengan demikian, pembaca akan merasakan kenyamanan dalam membaca
kajian ini tidak berupa angka. Penelitian ini mempunyai satu rumusan masalah yaitu
apakah dampak kepemimpinan transformasional kiyai terhadap motivasi kerja guru
Penelitian ini akan dilakukan di MA. Manbaul Ulum Pon-Pes Asshiddiqiyah Jakarta
Barat, berlokasi di Jl. Panjang No.6C, RT.5/RW.11, Kedoya Utara, Kec. Kb. Jeruk, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520. Alasan penulis menentukan lokasi
penulisan di MA. Manbaul Ulum Pon-Pes Asshiddiqiyah karena sekolah tersebut
termasuk Yayasan pondok pesantren yang terkenal dan favorit di Jakarta, yaitu Pondok
Pesantren Asshiddiqiyah, dan memiliki prestasi unggul dalam meraih berbagai lomba.
Mini riset dilakukan sejak dari tanggal 16 Maret 2023.
Peneliti menggunakan dua sumber data pada penulisan ini, yaitu data premier dan
sekunder. Adapun data primer penulisan ini diperoleh dari observasi, dan hasil wawancara
kiyai pesantren, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan dewan guru. Data sekunder
penulitian ini berasal dari foto dokumen resmi MA. Manbaul Ulum Asshiddiqiyah Jakarta.
Populasi yang dipilih pada penelitian ini yaitu ciivitas akademika MA Manbaul Ulum
Assshiddiqiyah Jakarta, dan untuk sampel pada penelitian ini yaitu, kiyai pesantren, wakil
kepala sekolah bagian kurikulum, dan untuk dewan gurunya peneliti memilih 1 guru
bahasa Inggris dan 1 guru bahasa Indonesia. Pada penelitian ini variabel X adalah
kepemimpinan transformasional kiyai, mengenai indicator varibel X ini adalah idealized
influence (charisma), inspirational motivation (motivator). Pada variabel y penelitian ini
adalah motivasi kerja guru, mengenai indikator variable y ini adalah kebutuhan aktualisasi
diri. Fokus penulisan ini kepada sebuah intisari dari penulisan untuk menghindari
permasalahan yang terlalu luas adapun peneliti menekankan terhadap dampak dari
kepemimpinan kiyai terhadap motivasi kerja guru.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dampak Kepemimpinan Transformasional Kiyai Kepada Motivasi Kerja Guru
Kepemimpinan Transformasional Kiyai
Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin transformasional
harus kharisma yang mampu “menyihir” bawahan untuk bereaksi mengikuti pimppinan.
Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan
misi organisasi, mempunyai pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap
keputusan yang telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, pemimpin
transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh bawahannya. 8
Bentuk kepemimpinan kiyai dalam idealized influence mengacu pada kemampuan kiyai untuk

7
Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm 30.
8
Safaria, T., Kepemimpinan Transformasional. Edisi Pertama, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2019), hlm 27
4
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

menjadi contoh yang dihormati dan diikuti oleh para santri dan asatidz lingkungan pesantren
Asshiddiqiyah. Kiyai yang memiliki idealized influence dianggap sebagai sosok yang
memiliki etika dan moralitas yang tinggi. Kiyai hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dan
menjadi contoh yang baik bagi para santri dalam hal bagaimana menjalani kehidupan yang
Islami. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan pengasuh pondok
pesantren Asshiddiqiyah Jakarta bahwa pesantren mengajarkan nilai agama dan juga nilai
akhlaqul karimah, tidak hanya kepada santri akan tetapi kepada guru pun juga diajarkan akan
hal tersebut, sebelum diajarkan kepada yang lainnya santri atau guru kiyai sudah
menerapkan/melaksanakan terlebih dahulu pada diri beliau sendiri, sehingga hal tersebut yang
menjadi dikagumi dan dihargai oleh bawahannya. Kiyai yang memiliki idealized influence
juga menunjukkan empati dan perhatian terhadap kebutuhan dan masalah para santri mereka.
Berdasarkan wawancara dari wakil kepala sekolah bagian kurikulum bahwa kiyai selalu
memberikan nasihat, dan membimbing dengan penuh perhatian dan kasih sayang,
menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan para santri dan guru, bentuk perhatian dan
kasih sayang kiyai dilihat dari sikap beliau jika ada guru yang malas-malasan mengajarnya
kiyai langsung mendoakan guru tersebut, bagi yang mendapatkan doa dari kiyai maka distulah
terdapat keberkahan yang akan didapati.
Inspirational motivation. Dimana para pemimpin berperilaku dengan cara yang
memotivasi orang-orang di sekitar mereka, memberikan makna untuk semua aktivitas yang
mereka lakukan. Mereka mengatur pribadi yang menantang tujuan. Semangat individu dan
tim dibangkitkan. Kelompok menunjukkan antusiasme dan optimisme. Pemimpin mendorong
anggotanya untuk membayangkan keadaan masa depan yang menarik.

Motivasi Kerja Guru


Berdasarkan hasil penelitian faktor mempengaruhi motivasi kerja guru di pondok
pesantren Asshiddiqiyah ada kebutuhan psikologis, kebutuhan kemananan, kebutuhan sosial,
kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan Psikologis yaitu
kebutuhan fisik sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas, seperti: kantin
bersih dan sehat, ruangan kelas yang nyaman, toilet yang bersih dengan jumlah yang
memadai, waktu istirahat yang cukup untuk ke kamar kecil atau untuk minum, lingkungan
belajar yang kondusif.
Berikut kebutuhan psikologis yang disiapkan oleh sekolah untuk civitas akademika MA.
Manbaul Ulum, yaitu: Penyedian kantin, sekolah telah menyediakan mini dapur untuk dewan
guru, staff, dll. Penyediaan mini dapur nya masing-masing berbeda, ada yang untuk guru dan
ada yang untuk staff. Tujuan penyedian mini dapur ini agar dewan guru atau staf bisa
menghilangkan rasa lapar dan haus ketika sedang berkerja. Penyediaan mini dapur ini tidak
bisa dipakai untuk masak, hanya bisa dipakai untuk menyeduhkan minuman, karena pada
penyediaan mini dapur tersebut disediakan dispenser, piring, gelas, sendok, termos, dan teko
elektrik. Penyediaan mini dapur terletak masing-masing rungan, ruang guru dan ruang staf.
Penyediaan makanan. ketika guru sedang berada di ruang guru dan sedang istirahat, sekolah
menyediakan makanan berupa cemilan seperti gorengan dan aneka kue. Penyediaan makanan
tersebut bertujuan agar ketika guru sedang istirahat di ruang guru sudah tersedia makananan
ringan untuk menyanggal rasa lapar. Tidak hanya untuk guru saja melainkan berlaku juga

5
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

terhadap staf. Penyediaan toilet khusus, sekolah menyediakan toilet khusus untuk guru dan
karyawan sekolah, hal tersebut bertujuan untuk memisahkan toilet siswa dan supaya guru dan
staff merasakan nyaman ketika sedang berkerja. Penyediaan waktu istirahat, sekolah
menyediakan waktu istirahat terhadap guru, staf ataupun siswa, penyediaan waktu istirahat
diberikan oleh sekolah selama 30 menit. Namun pada pelaksanaannya waktu istirahat dipakai
35 menit, jadi 5 menit ini untuk persiapan masuk kelas ataupun persiapan berkerja. Waktu
istirhat aslinya 30 menit dan 5 untuk persiapan masuk hal tersebut sudah berjalan dengan
efektif, dibuktikan dengan baik siswa, atau guru dan staf, lebih semangat dalam kerja atau
belajar.
Kebutuhan kemananan. Kebutuhan kemananan dapat dipenuhi, melalui: ketika guru
membawa barang bawaannya baik itu tas, motor, atau barang penting, maka guru dan staf
akan merasakan aman dan tenang. Berikut kebutuhan kemanan yang disiapkan oleh sekolah
untuk civitas akademika MA. Manbaul Ulum, yaitu pertama penyediaan parkir, sekolah
menyediakan lahan parkir motor dan mobil khusus untuk para karyawannya dan dijaga
dengan system cctv dan satpam yang siap menjaga, hal tersebut bertujuan supaya karyawan
sekolah marasa aman dan tenang akan kendaraannya dan supaya tertib dalam memarkir
kendaraanya. Kedua penyediaan loker pegawai, sekolah menyediakan loker untuk guru, dan
staf. Penyediaaan loker ini masing-masing tersedia ruang guru dan staf, hal tersebut bertujuan
guru dan staf menyimpan barang yang dianggap penting yang tentu berkaitan dengan
akademik sekolah. Penyediaaan loker ini sudah dinamakan masing-masing individual guru
atau staf. Penyediaan loker ini berjalan dengan efektif dibuktikan dengan guru dan staf
merasakan nyaman dan tenang
Kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima
dengan baik. Berikut kebutuhan sosial yang disiapkan oleh sekolah untuk civitas akademika
MA. Manbaul Ulum, yaitu pertama penyediaan ruang komunikasi, sekolah menyediakan
ruang komunikasi kepada individual guru, hal tersebut bertujuan untuk berkomunikasi secara
internal dan privasi terhadap individual guru, penyediaan ruang komunikasi terdapat ruang
kepala sekolah. Penyediaan ruang komunikasi bukan hanya untuk guru yang sedang
bermasalah malainkan guru yang prestasi atau hanya sekedar shering antara guru dengan
kepala sekolah, hal ini juga untuk menumbuhkan rasa perhatian, kasih sayang dan rasa
dimiliki terhadap guru. Tidak hanya untuk guru saja melainkan berlaku juga terhadap staf.
Kedua penyediaan pelatihan, sekolah menyediakan pelatihan untuk mengembangkan
kompetensi guru baik berkejasama dengan sekolah lain atau pihak swasta, baik kompetensi
mengajar atau kemampuan digital. Dan ada juga pelatihan yang diadakan oleh pemerintah
untuk guru. Jika pelatihan tersebut yang diadakan oleh sekolah maka sifat nya wajib, dan jika
pelatihan tersebut yang diadakan oleh pihak luar sekolah maka sekolah memberikan
kebebasan untuk mengikuti pelatihan. Ketiga penyediaan supervise, sekolah menyediakan
supervisi untuk guru, hal tersebut bertujuan untuk memperhatikan kinerja guru. Dan tindak
lanjut nya tergantung hasil dari supervisi tersebut. Penyediaan supervisi bentuk rasa perhatian
terhadap guru untuk mengembangkan kompetensi nya dan diberkan pembinaan.
Kebutuhan penghargaan. Kebutuhan penghargaan ini mencakup faktor rasa hormat
internal seperti harga-diri, otonomi, dan prestasi; dan faktor hormat eksternal seperti misalnya
status, pengakuan, dan perhatian. Berikut kebutuhan penghargaan yang disiapkan oleh

6
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

sekolah untuk civitas akademika MA. Manbaul Ulum, yaitu pertama Penyediaan penghargaan
terhadap guru prestasi, sekolah memberikan suatu penghargaan terhadap guru yang menang
dalam lomba akademik guru di luar sekolah atau mendapatkan gelar kehormatan dari luar
sekolah baik dari pemerintah atau lembaga Pendidikan. Pemberian penghargaan ini bukan
dari pemberian material malainakan memberikan apresiasi dan mempromosikan prestasinya
di media sosial sekolah dan membuat spanduk ucapan selamat atas prestasinya. Kedua
penyediaan penghargaan terhadap guru disiplin, jika ada guru yang disiplin baik dispilin
masuk kelas, kegiatan belajar mengajar dan administrasi, maka sekolah memberikan
penghargaan dalam bentuk apresiasi dan dijadikan contoh yang baik dan teladan terhadap
guru yang lain. Dan mendapatkan gelar guru teladan oleh sekolah. Ketiga penyediaan
penghargaan guru kreatif, jika ada guru yang bisa memberikan ide yang kreatif untuk
membantu mengembangkan kualitas sekolah, maka sekolah mengucapkan terimakasih atas
ide kreatifnya dan memberikan apresiasi terhadap ide kreatifnya dan jadi kan PJ terhadap ide
kreatifnya.
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu Guru dipanggil oleh pengasuh Yayasan Guru-guru di
MA. Manbul Ulum berlomba-lomba untuk bisa dipanggil langsung kediaman kiyai untuk
meminta doa dan restu dari kiyai. Ini lah yang menjadi nilai tambah dari sekolah ini, para
civitas akademika MA. Manbaul Ulum tidak mengharapkan pada segi material, melaikan dari
segi doa dan rido kiyai. Jika sudah mendapat doa dan rido dari kiyai maka rezeki tersebut
akan datang sendirinya dan bukan hanya rezeki saja bisa segela urusan mereka dapat mudah
dilaksanakan. Gaji guru dan staf tidak ada apa-apanya dengan rido dan doa dari kiayi. Hal
tersebut sudah banyak dirasakan oleh civitas akademik sekolah tersebut. Contoh dari peneliti
sendiri, peneliti pernah mengajar di sekolah tersebut walaupun hanya sebentar tapi hasil nya
tidak masuk akal, hanya mengajar 6 bulan di sekolah tersebut, dengan mendapatkan doa restu
kiyai, peneliti bisa melanjutkan studi dengan jalur beasiswa. Maka dari hal tersebut dewan
guru dan staf berlomba-lomba memperbagus kinerja nya dan meraih prestasi yang tinggi
sehingga bisa dipanggil oleh kiayi untuk mendapatkan doa dan restu beliau.

KESIMPULAN
Kesimpulan pada penelitian ini adalah menjawab pertanyaan rumusan masalah ini yaitu
apakah kepemininan transformasional kiyai berdampak kepada motivasi kerja guru, maka
jawaban anatara baik ataupun buruk namun pada penelitian ini memberikan jawaban nya
yaitu berdampak baik terhadap motivasi kerja guru, hal tersebut dibuktikan adanya hubungan
emosinal dan spritualitas antara kiyai dan guru. Para guru di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah
Jakarta berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho kiyai dan doanya karena apabila
mendapatkan dua hal tersebut maka akan mendapatkan keberkahan, bentuk keberkahan yang
dimaksud ini berdasarkan hasil wawancara yaitu, segala urusannya dipermudah oleh gusti
Allah, cita-cita atau harapan yang dimiliki dengan adanya berkah itu menjadi wasilah untuk
meraih cita-cita kita itu. Maka itu yang dipegang oleh para guru Pesantren Asshiddiqiyah
untuk meningkatkan motivasi kerja nya sehingga dapat memberikan etos kerja yang baik dan
menjalankan kewajibannya sebagai guru dilaksanakan dengan baik.

7
| DAMPAK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KIYAI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI MA.
`MANBAUL ULUM ASSHIDDIQIYAH JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Danim, S., Motivasi (2005) Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, (Jakarta, Rineka Cipta
Utama, 2005)
Al-Qur’an dan Terjemahannya
Robbins, Stephen P., and Timothy A. Judge. (2020) Organizational Behavior. 15 ed. New
York: Pearson Education nc,. Yang diterjemahkan oleh Suriagri pada buku nya,
Kepemimpinan Transformasional,
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 14
Nasution, (2011) Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara
Safaria, T.,(2019) Kepemimpinan Transformasional. Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai