Anda di halaman 1dari 13

BAB I

KAJIAN TEORITIS

2.1 Penyakit Hipotiroidisme

1. Pengertian

Kedaaan defisiensi hormon tiroid (TH) yang menyebabkan


metabolisme tubuh berjalan lambat,penurunan produksi panas dan
penurunan komsumsi oksigen di jaringan.Aktivitas yang lambat di kelenjar
tiroid mungkin sebagai akibat disfungisi tirodi primer atau kejadian
sekunder akibat disfungsi hiposfisis anterior.

2. Etiologi

Faktor risiko yang mencetuskan Hipotiroidisme dapat dikelompokkan


dalam dua kategori:
1. Hipotiroid primer
Kadar TH darah rendah sendangkan TSH tinggi,yang mengindikasikan
bahwa hipofisis berusaha menstimulasi tiroid untuk memproduksi TH,tetapi tiroid
sendiri tidak merespon.Kasus ini adalah bentuk utama dari hipotiroidisme primer
autoimun,yang di sebut sebagai hashimoto’s disease(penyakit Hashimoto).

2. Hipoteroid sekunder
Terjadi jika terdapat insufiensi stimulasi dari tiroid yang
normal,mengakibatkankadar TSHyang menurun.Keadaan ini juga terjadi
sebagai permulaan malfungsi dari hipofisis atau hipotalamus atau resistensi
perifer pada TH. Jika ini terjadi maka kedua hormon TSH dan Th serum ada
pada level yang rendah

3. Hipotiroid tertier/pusat
Terjadi jika hipotalams tidaj dapat memproduksi Thyroid Releasing(TRH)
dan selanjutnya tidak mampu menstimulasi hipofisis untuk menyekresi TS.
Hal ini bisa karena tomur atau lesi desktrutif lainnya pada daerah
hipotalamus. Jika hal ini terjadi,kedua kadar hormon TSH dan TH rendah
dalam serum.

4.Subklinikali hipotirodisme
Didefinisikan sebagai hipotirodisme dengan peningkatan TSH tetapi kadar T4
normal atau sedikit menurun. Manisfentasi klinisnya adalah hipotirodisme
ringan dengan gangguan jantung minimal.

3. Anatomi dan Fisiologi

Tiroid berarti organ berbentuk perisai segi empat.Kelenjar tiroid merupakan organ
yang bentuknya seperti kupu-kupu dan terletak pada leher bagian bawah di
sebelah anterior trakea.Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling
banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh kapsula yang berasal dari lamina
pretracheal fascia profunda.Kapsula ini melekatkan tiroid ke laring dan trakea.
Klenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh suatu
jembatan jaringan ismus tiroid yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher, dan
kadang-kadang terdapat lobus piramidalis yang muncul dari ismus di depan
laring.

Kelenjar tiroid terletkl di leher depan setentang vertebra servikalis 5 sampai


trokalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan ileh ismus. Setiap
lobus berbentuk seperti buah pear, dengan basis di bawah cincin trakea 5 atau 6.
Kelenjar tiroid mempunyai panjang lebih kurang 5 cm, lebar 3 cm, dan dalam
keadaan normalkelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20
gram. Aliran darah kedalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi (lebih
kurang 5ml/menit/gram tiroid, kira-kira 50x lebih banyak dibanding aliran darah
dibagian tubuh lainnya).
Pada sebelah anterior kelenjar tiroid menempel otot pretrakealis
(musculus.sternothyroideus dan musculus sternohyoideus) kanan dan kiri yang
bertemu pada midline.Otot-otot ini disarafi oleh cabang akhir nervus kranialis
hipoglossus desendens dan yang kaudal oleh ansa hipoglossus. Pada bagian
superfisial dan sedikit lateral ditutupi oleh fasia kolli profunda dan superfisial
yang membungkus musculus sternokleidomastoideus dan vena jugularis eksterna.
Sisi lateral berbatasan dengan arteri karotis komunis, vena jugularis interna,
trunkus simpatikus, dan arteri tiroidea inferior. Bagian posterior dari sisi
medialnya terdapat kelenjar paratiroid, nervus rekuren laringeus dan
esofagus.Esofagus terletak dibelakang trakea dan laring sedangkan Utaranervus
rekuren laringeus terletak pada sulkus trakeoesofagikus.

Hormon tiroid disintesis oleh glandula tiroidea. Sekresi hormon dipengaruhi oleh
TRH dan TSH dari hipotalamus dan hipofisis anterior. Hormon stimulator
Universitas Sumatera Utaratiroid (thyroid stimulating hormone, TSH) memegang
peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. Proses yang
dikenal sebagai negative feedbacksangat penting dalam proses pengeluaran
hormon tiroid ke sirkulasi. Dengan demikian, sekresi tiroid dapat mengadakan
penyesuaian terhadap perubahan di dalam maupun di luar tubuh. Mekanisme
feedback terhadap hipotalamus dan hipofisis dilakukan oleh T3 dan T4.Sel-sel
follikular kelenjar tiroid mensintesis tiroksin dan tiroglobulin.Tiroksin berikatan
dengan tiroglobulin. Tiroksin yang terkandung dalam tiroglobulin disekresikan ke
dalam koloid secara eksositosis. Iodine dari darah masuk ke dalam sel folikel
dengan bantuan iodine pump.

Iodine yang sudah sampai ke koloid akan berikatan dengan tiroksin yang
terkandung dalam globulin.

Bila 1 iodine + 1 tyrosine = Monoiodotyrosine (MIT)Bila 2 iodine + tyrosine =


Diiodotyrosine

(DIT) MIT + DIT = T3

DIT + DIT = T4T3 dan T4

kemudian dilepaskan ke dalam darah sedangkan iodine yang terikat pada MIT dan
DIT dipergunakan kembali. TSH berperan untuk mempertahankan integritas
kelenjar tiroid dan meningkatkan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid. Dalam
keadaan fisiologis, faktor yang diketahui dapat meningkatkan sekresi TRH dan
TSH dalam darah adalah rasangan udara dingin pada bayi baru lahir untuk
meningkatkan produksi panas dan suhu tubuh. Sedangkan pada orang dewasa
mekanisme meningkatkan suhu tubuh tidak melalui TRH atau TSH melainkan
melalui jalur simpatis. Respon terhadap kenaikkan kadar hormon tiroid di dalam
darah dapat dideteksi setelah beberapa jam. Durasi kerjanya bisa sangat lama oleh
karena responsnya akan tetap berlangsung sampai konsentrasi hormon tiroid di
dalam darah normal dan juga karena hormon tiroid tidak didegradasi.

4. Patofisiologi
Kelenjer tiroid membutuhkan yodium untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid:
T4,triiodotironin(T3),dan tirokalsionin(kalsitonin). Produksi hormon tiroid
tergantung pada sekresi TSH dari hiposifis anterior dan asupan adekuat dari
protein dan yodium. Hipotalamus mengatur sekresi TSH.
Penurunan kadar hormon tiroid menyebabkan penurunan seluruh metabolisme
basal.Penurunan metabolisme di seluruh tubuh menyebabkan achlorhydria
(penurunan sekresi hidroklorik/HCL di lambung),penurunan motilitas saluran
pencernaan,bradikardi,penurunan fungsi neurologi dan penurunan produksi panas
pada temperatur tubuh basal.
Perubahan paling penting akibat penurunan hormon tiroid adalah efek terhadap
metabolisme lemak.Reduksi ini meningkatkan kolesterol serum dan kadar
trigliserida yang menyebabkan risikio aterosklerosis,anteriosklerosis,penyakit
jantung koroner meningkat pada klien hipotirodisme.
Oleh karena hormon tiroid memainkan peran penting pada produksi sel darah
merah,orang dengan hipotiroidisme menunjukkan gejala anemia,serta
kemungkinan defisiensi vitamin B12 dan asam folat.

5. Komplikasi
a. Koma miksedema,status kegawat daruratan di tandai dengan penurunan drastis
laju metabolisme,hipoventilasi yang berlanjut ke adosiosis
respiratorik,hipotermia,dan hipotensi dan penurunan kesadaran hingga koma.
b. Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala.
c. Hiponatremia,hiperkalsemia sekunder sampai intoksikasi air.Keadan tersebut
dapat dipicu oleh stres,akibat tindakan bedah/infeksi atau gagal dalam pengobatan
tiroid.

6. Klasifikasi
a. Leleh karena metabolisme rendah
b. Hipotermia karena metabolisme rendah
c. Kuku rapuh, karena rendahnya kadar hormon tiroid yang membunuh
pertumbuhan dan perkembangan
d. Rambut kering dan tipis karena kekurangan hormon tiroid
e. Kulit kering karena kurang hormon tiroid
f. Perubahan menstruasi karena kadar hormon tiroid turun
g. Fungsi kognitif rendah karena metabolisme rendah
h. Berat badan naik, kadar hormon tiroid rendah menyebabkan leleh dan lesu

7. Manifestasi Klinis
1.Kulit dan rambut
a. kulit kering,pecah-pecah ,bersisik dan menebal
b. Pembengkakan ,tangan ,mata dan wajah
c. Rambut rontok,alokpeksia,kering dan pertumbuhannya buruk
d. Tidak tahan dingin
e. Pertumbuhan kuku buruk,kuku menebal
2. Muskuluskoletal
a. Volume otot bertambah,glosomegali
b. Kejang otot ,kaku ,paramitoni
c. Artalagia, dan efusi sinofial
d. Oateoporosis
e. Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda
f. Umur tulang tertinggal di bandingkan usia kronologis
g. Kadar fosfatase alkali menurun
3. Neurologik
a. Letargi dan mental menjadi lambat
b. Aliran darah otak menurun
c. Kejang, koma, dementia, fisikosis (gangguan memori, perhatian
kurang, penurunan reflek tengdon)
d. Ataksia (serebelum terkena)
e. Gangguan syaraf (carfal turnnel)
f. Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
4. Kardiorespiratorik
a. Bradikardi, distritmia, hipotensi
b. Curah jantung menurun, gagal jantung
c. Efusi pericardial (sedikit temponade sangat jarang)
d. Kardiomiopati dipembuluh darah, EKG menunjukkan gelombang T
mendatar/inverse
e. Penyakit jantung iskemik
f. Hipotensialasi
g. Efusi pleural
h. Dipnea
5. Gastrointestinal
a. Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
b. Abtruksi usus oleh efusi pretoneal
c. Aklorhidria, anti body sel perietal gaster, anemia pernisiosa
6. Renalis
a. Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun
b. Retensi air (volume plasma berkurang)
c. Hipokalsemia
7. Hematologi
a. Anemia normokrom normositik
b. Anemia mikrositik/ makrositik
c. Gangguan koagulasi ringan
8. Sistem endokrin
a. Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore/ masa
menstruasi yang panjang, menoragi dan glaktore dengan
hiperprolakteni
b. Gangguan pentilasi
c. Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis
terhadap insulin akibat hipoklikemi
d. Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
e. Insufisiensi kelenjar adrenal autoinum
f. Fisikologis/ emosi: apatis, agitasi, depresi. Paranoid, menarik diri,
prilaku maniak.
g. Manifestasi klinis lainnya berupa: udema priorbita, wajah seperti
bulan (monfice), wajah kasar, suara sesak, pembesaran leher, lidah
tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluran urin menurun, lemah,
expresi wajah kosong dan lemah

8. Pemeriksaan Penunjang
1. T e r a p i s u l i h h o r m o n e t i r o i d s e c a r a b e r t a h a p d e n g a n p r e p a r a t
s i n t e t i k T 4 dan kadang-kadang dengan T3.
2.pembedahan eksisi, kemoterapi, atau radiasi jika
t e r d a p a t t u m o r kelenjar tiroid.

9. Penatalaksanaan
1.Medis
Tujuan primer penatalalaksanaan hipotiroidisme ialah memulihkan
metabolisme pasien kembali kepada keadaan metabolic normal, dengan cara
mengganti hormone yang hilang.Livotiroksin sintetik (Synthroid atau
levothroid) merupakan preparat terpilih untuk pengobatan hipotiroidisme
dan supresi penyakit goiter nontoksik.Dosis terapi penggantian hormonal
berdasarkan pada konsentrasi TSH dalam serum pasien.Preparat tiroid yang
dikeringkan jarang digunakan karena sering menyebabkan kenaikan
sementara konsentrasi T3 dan kadang-kadang disertai dengan gejala
hipertiroidisme. Hal-hal yang bisa dilakukan pada pasien dengan hipotiroid
antara lain:
a) pemeliharaan fungsi vital
b) gas darah arteri
c) pemberian cairan dilakukan dengan hati-hati karena bahaya intoksikasi
air.
d) infus larutan glukosa pekat
e) terapi kortikosteroid
2. keperawatan
a) modifikasi aktifitas
b) pemantauan yang berkelanjutan
c) pengaturan suhu
d) dukungan emosional
e) pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah
BAB III
ASKEP TEORITIS

3.1 Pengkajian
Pemeriksaan fisik
a. Identitas klien
Biasanya berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa / ras,
pendidikan, bahasa yang dipakai, pekerjaan, penghasilan dan alamat
b. Tanda-tanda vital
Nadi :biasanya menurun (melemah)
Suhu:biasanya menurun
Pernafasaan:biasa meningkat
c. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya hipotiroidisme tidak terjadi dalam semalam, tetapi perlahan
selama berbulan-bulan, sehingga pada awalnya pasien atau
keluarganya tidak menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek .
2. Riwayat kesehatan utama
Bisanya sesak nafas,biasanya sulit menelan, biasanya pembengkakan
pada leher,biasnya pasien nampak gelisah, tidak mau makan. rasa
capek, intoleransi terhadap dingin, kulit terasa kering, bicara lamban,
demensia, dispnea, suara serak, gangguan haid: menorrhagia dan
amenore, rambut rontok dan menipis, kulit tebal karena penumpukan
mukopolisakarida dalam jaringan sub cutan, pasien sering mengeluh
dingin walaupun dalam keadaan hangat.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama.
d. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
a. Keadaan rambut : biasanya warna hitam, biasanya rambut
rontok,menipis dn kasar.
b. Hidrasi kulit daerah dahi: biasanya apabila dilakukan penekanan
ibu jari terdapat udem
c. Palpebraa : biasanya terdapat udema
d. Sclera : biasanya tidak iterik
e. Conjunctiva : biasanya anemis
f. Pupil dan reflex cahaya : biasanya pupil bulat dan memberikan
reflex cahaya yang baik
g. Hidung : biasanya simestris kiri dan
kanan ,biasanya tidak ada benda asing
dan pendarahan,sekret tidak ada hanya
ada penurunan dalam indara penciuman
h. Telinga dan membrane tympani: biasanya telinga semestris kiri
dan kanan dan biasanya
membrane tympani memberikan
reflek cahaya
Mulut : biasanya bau mulut,pada gigi biasanya
ada karies,biasanya lidah kurang bersih
tidak ada pembesaran tonsil dan
biasanya sulit menelan
i. Leher dan pemeriksaan JVP : biasanya terdapat pembengkakan
pada area leher dan biasanya vena
jugularis ada pembesaran dan
terdapat kaku kuduk.

2. Pemeriksaan thorak
a. I : biasanya bentuknya semetris kiri dan kanan dan
biasanya pola nafas tidak efektif akibat adanya
dispinea(tidak nyaman dalam bernafas).
b. P : biasanya bergerakan thoras kiri dan kanan simetris
c. P : biasanya bunyinya sonor
d. A : biasanya suara broncial

a. Jantung
I: biasanya tidak icus cordis tidak terlihat
P: biasanya icus cordis teraba
P: biasanya bunyinya pekak
A:biasanyadetak jantung melambat
b. Abdomen
I: biasanya bentuk perut datar
A: biasanya bunyi peristaltik yang keras dan panjang
P: biasanya tidak terasa nyeri
P: biasanya tympani
c. Integument :
Biasanya Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan
menebal,Pembengkakan, tangan, mata dan wajah,Tidak tahan
dingin
3. Kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
a. Sehat: biasanya 3x1 sehari ( porsi makan dihabiskan )
b. Sakit: biasanya porsi 3x1 sehari (porsi makan ¼ dihabiskan )
b) Eliminasi
a. Sehat: biasanya 2x sehari
b. Sakit: biasanya 1x sehari
c) Istirahat
a. Sehat: biasanya 8-9 jam perhari
b. Sakit: biasanya 5-6 jam perhari
d) Aktivitas
a. Sehat: biasanya bisa bergerak bebas dan mandi 2x sehari
b. Sakit: biasanya klien sering mengalami nyeri ada saat
beraktivitas dan mandi 1x sehari.
1. Data psikologis
Klien sangat sulit membina hubungan sosial denganlingkungannya,
mengurung diri.Keluarga mengeluh klien sangat malas
beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana
konsep diri klien mencakup kelima komponen konsep diri

3.2 Dignosa yang akan muncul


1. Intoleransi aktifitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif
2. Perubahan suhu tubuh: hipotermi b/d penurunan metabolisme
3. Ketidak efektifan pola nafas b/d depresi fentilasi

Anda mungkin juga menyukai