Puji syukur kami panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yesus Kristus karena perkenaan-
Nyalah sehingga makalah Bahasa Indonesia ini bisa kami susun .
Makalah ini mengangkat dan mengungkapkan berbagai konsep dan teori yang berkaitan
dengan Usaha Kecil yang ada dalam masyarakat.
Kami menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini baik dalam
penyajian, ulasan maupun penggunaan kata-kata atau isitilah yang kurang tepat. Untuk semua itu
kami dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan sangat mengharapkan kritik, masukan, dan
saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan kualitas dan bobot dari makalah ini.
Syallom,
Azmi Tumonggi
Eka Pratiwi
Frits
Hari Tangkere
Momensen
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah kami mengungkapkan rasa terima kasih
yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Liliane Kolu, M.Pd selaku
Dosen Bahasa Indonesia Universitas Kristen Tentena yang telah berkenan memberikan kesempatan
kepada kami mahasiswa Fakultas Ekonomi Semester Dua UNKRIT untuk bisa menyusun makalah ini.
Terima kasih atas masukan dan arahan yang diberikan selama ini.
Ucapan terima kasih juga kepada kakak dan adik kami yang sudah banyak memberikan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………. 1
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………………………………….………….. 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………. 3
2.1 DEFINISI………………………………………………………………………………………………………….
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………………………………..
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan manusia sehari-hari dapat kita kelompokkan dalam dua kategori yaitu ekonomi dan non-
ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan,
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan usaha atau bisnis yang tujuannya untuk mencari
keuntungan. Dalam makalah ini kita akan membahas tentang definisi usaha kecil, konstribusi social-
ekonominya, jenis-jenisnya, keberhasilannya, menjadi pemilik usaha kecil dan cara membuka usaha
tersebut.
3. Apa yang merupakan factor-faktor keberhasilan dan penyebab kegagalan dari usaha kecil ?
5. Pada kondisi yang bagaimana usaha kecil lebih menguntungkan disbanding usaha besar ?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Bagi kebanyakan orang, usaha kecil itu biasanya diasosiasikan dengan toko onderdil (suku cadang
pengecer, grosir,usaha katering, biro jasa atau took bunga. Usaha semacam itu biasanya dikelola oleh
Namun demikian, pengertian “kecil” itu pada hakikatnya bersifat relatif. Pernyataan ini
dikemukakan oleh Schoell,et.al. (1993 : 164) yang memberikan contoh toko grosir disebut kecil jika
dibandingkan dengan jaringan supermarket raksasa Kroger, akan tetapi Kroger sendiri disebut kecil
dibandingkan dengan General motor. Selain pendapatan penjualan tahunan dan jumlah karyawan ,
criteria lainnya yang banyak digunakan untuk menilai ukuran atau skala usaha meliputi aset,
melakukan riset dan merumuskan rekomendasi kebijakan mengenai isu-isu ekonomi nasional dan
internasional menyebutkan bahwa perusahaan kecil adalah usaha yang memenuhi dua atau lebih
d. Perusahaan itu kecil dibandingkan dengan perusahaan lainnya dalam industry yang sama, diukur
Peranan dari usaha kecil di bidang sosial-ekonomi di berbagai Negara terbukti cukup besar
v
Membuka lapangan kerja yang luas dan bersifat fleksibel – baik bagi laki-laki maupun
perempuan untuk segala umur dan penuh waktu maupun paruh waktu.
Banyak produk baru yang bisa dikembangkan melalui teknologi baru seperti semikonduktor,
Menjadi pemasok penting bagi perusahaan besar dalam bentuk suku cadang dan jasa-jasa yang
dibutuhkan.
Membuka peluang bagi orang yang memiliki obsesi kuat, tekad besar dan pekerja keras untuk
Inkubator usaha dapat berperan dalam merintis dan mengembangkan usaha baru. Inkubator
usaha ini difasilitasi oleh badan pemerintah, kalangan universitas, kelompok investor swasta dengan
jalan menyediakan sewa rumah, kantor pelayanan bersama dan bimbingan manajemen. Tujuan
didirikannya incubator ini yaitu untuk membantu pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya
Usaha kecil dapat dijumpai pada semua jenis industri. Yang paling populer berturut-turut adalah
perdagangan eceran, jasa, konstruksi, perdagangan besar dan industri. Pada usaha perdagangan
eceran, beberapa berskala relative besar seperti Wal-Mart dan Safeway yang peranannya cukup
signifikan dalam total penjualan , tetapi puluhan ribu usaha kecil bergerak dalam bisnis seperti
bakery, kartu, CD, pakaian jadi, perhiasan dan masih banyak lagi.
Industri jasa tidak didominasi oleh usaha besar. Penyedia jasa seperti usaha potong rambut,
rumah makan, binatu, ahli gigi dan bengkel motor (otomotif) pada umumnya merupakan usaha kecil
dan pasarnya lokal (terbatas). Yang wilayahnya lebih luas hanya asuransi dan perbankan. Industri jasa
ini kebanyakan merupakan operasi berskala kecil dan bersifat padat karya. Mereka hanya
membutuhkan jumlah modal terbatas sehingga merupakan usaha yang mudah untuk dimasuki para
pebisnis.
vi
Usaha kecil di bidang industry konstruksi merupakan perusahaan local yang membangun
perumahan, kompleks apartemen, kolam renang, jalan raya, rumah took (ruko) dan rumah kantor
(rukan). Perdagangan besar banyak diusahakan oleh perusahaan kecil, misalnya grosir produk dan
sebagian besar pendapatan penjualan dihasilkan oleh perusahaan besar dalam jumlah yang relative
sedikit. Namun demikian terdapat ribuan usaha kecil yang menghasilkan produk dari bahan mentah
dan beroperasi dalam wilayh terbatas (local). Contoh dari jenis usaha terakhir ini adalah usaha
penggergajian kayu.
Usaha kecil dan perusahaan besar berbeda dalam sumber daya, kemampuan dan misi. Sebagian
orang memulai usaha mereka dengan harapan untuk berkehidupan dengan lebih baik dengan
melakukan pekerjaan yang diinginkan, bukannya bekerja untuk kepentingan orang lain. Mereka lebih
peduli pada bagaimana usaha tersebut sesuai dengan gaya hidup yang diinginkan. Ribuan took
dimiliki oleh orang yang tertarik, terutama pada kepuasan dan harga diri yang timbul dari hubungan
pribadi dengan para pelanggan mereka. Sebaliknya, banyak juga pemilik usaha kecil yang tertarik
terutama pada pertumbuhan usaha. Mereka tidak menginginkan tetap menjadi usaha kecil dan
mereka sering berpaling kepada pemodal ventura (Venture Capitalist) untuk membiayai
Faktor-Faktor Keberhasilan
Faktor-faktor yang menunjukkan kekuatan utama dari perusahaan kecil adalah sebagai berikut :
Faktor-Faktor Keberhasilan
vii
Berdasarkan hasil studinya, The Dun & Bradstreet Corporation telah mengidentifikasi factor-faktor
Modal (kontrak yang memberatkan, penarikan yang berlebihan, kapasitas awal yang kurang
memadai)
Dapat ditambahkan pula, bahwa berdasarkan studi di Amerika Serikat yang dilakukan pada
tahun 1991 dapat disimpulkan bahwa ada 2 penyebab utama yang mengakibatkan kegagalan
Manajemen yang kurang baik. Faktor ini merupakan penyebab nomor satu. Faktor
ini meliputi persiapan yang kurang untuk mengelola usaha, kegagalan untuk belajar
yang terlalu kecil dan sedikitnya sumber daya. Sumber utama untuk perusahaan baru
adalah sumber daya pribadi dari pemilik. Sumber utama yang kedua adalah lembaga
keuangan. Pengusaha yang memulai usaha dengan dana tidak memadai sulit untuk
sendiri yang cukup memadai untuk diinvestasikan pada bisnis yang bersangkutan.
Seseorang dapat menjadi pemilik usaha kecil melalui salah satu dari cara berikut ini :
viii
Mengambil alih usaha keluarga. Seringkali terjadi sebuah perusahaan diambil alih oleh
anggota keluarga, kadang-kadang oleh orang yang telah dibesarkan di dunia bisnis. Orang
semacam ini sudah siap dan mengambil alih ketika pemilik sebelumnya meninggal dunia atau
tidak lagi mampu atau bersedia untuk mengelola perusahaan. Mungkin pula orang yang
mengambil alih belum bekerja di perusahaan dan pengambilalihan berlangsung dalam waktu
singkat. Seseorang yang merasa berkewajiban untuk mengambil alih tetapi tidak siap berbuat
Membeli perusahaan yang sudah ada. Banyak orang yang memasuki bisnis dengan cara
membeli perusahaan yang sudah berjalan. Dalam hal ini terlebih dahulu perlu diketahui
mengapa pemiliknya ingin menjual perusahaan. Jika pemiliknya ingin pension, teliti dahulu
keuntungan perusahaan selama beberapa tahun terakhir. Jika kinerjanya baik, maka perlu
mencapai kesepakatan di mana pihak penjual membantu pembeli dalam mendalami bisnis
mulai dari dasarnya. Mungkin pula pemilik perusahaan berusaha untuk membebaskan diri
dari bisnis yang selama ini ternyata kurang menguntungkan. Dalam hal ini perlu diteliti
mengapa perusahaan tersebut tidak menguntungkan , yaitu apakah disebabkan oleh masalah
produk atau jasa yang dihasilkan atau manajemen yang kurang baik. Langkah apa yang
diambil untuk memperbaiki perusahaan ? Seringkali pembeli membayar premi harga untuk
perusahaan yang bagus, karena lebih mudah dan resikonya lebih kecil dibandingkan memulai
Membuka usaha baru. Memulai usaha baru dalam hal tertentu lebih baik dibandingkan
membeli usaha yang sudah berjalan. Pemilik dapat membangun perusahaan mulai dari
bawah. Tidak dijumpai masalah yang disebabkan oleh pelanggan yang tak puas, keusangan
pabrik atau lokasi usaha yang tidak menguntungkan dan piutang ragu-ragu. Selain itu juga
tidak perlu membayar premi harga kepada pemilik lama. Akan tetapi, dengan cara ini tidak
ix
Ada sejumlah kondisi di mana bentuk usaha kecil lebih menguntungkan disbanding
Penjualan potensial di sebuah pasar tidak cukup besar untuk mengundang sebuah
perusahaan besar,
Perusahaan-perusahaan besar saling bersaing satu sama lain untuk sebuah segmen
pasar yang besar dan mengabaikan satu atau lebih segmen yang lebih kecil, dan
x
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
masalah yang kita temui yang pertama, bagaimana peranan usaha kecil di bidang sosial ekonomi
dalam sebuah Negara; Kedua, faktor-faktor keberhasilan dan penyebab kegagalan usaha kecil ;
ketiga, bagaimana menjadi pemilik usaha kecil ; empat, kondisi yang bagaimana usaha kecil lebih
menguntungkan dibanding usaha besar dan langkah-langkah untuk membuka usaha baru
xi