Anda di halaman 1dari 63

MODUL ELEMEN 9

SMK N 1 GUGUK
2022-2023

MODUL AJAR
Dasar-dasar
Ketenagalistrikan

ELEMEN :
PERANGKAT LUNAK GAMBAR TEKNIK LISTRIK
SMK LISTRIK
KELAS X

CINDY YULIA REZKI, S. Pd


MODUL ELEMEN 9
MODUL ELEMEN 9

MODUL AJAR DASAR-DASAR KETENAGALISTRIKAN

1. Informasi Umum

a. Identitas
Nama penyusun Cindy Yulia Rezki, S.Pd
Sekolah SMK N 1 Guguk
Tahun 2022
Jenjang sekolah SMK
Kelas X Teknik Ketenagalistrikan
Alokasi waktu 4 x 45 menit (4JP)
Jumlah pertemuan
b. Kata kunci 1. Gambar Teknik Listrik
2. Perangkat Lunak
c. Kode perangakat M.09.DKTL
d. Jumlah peserta didik 36 peserta didik
e. Moda Blended
f. Profil pelajar pancasila Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis
g. Tujuang pembelajaran 1. Peserta didik diharapkan mampu memahami
standarisasi dan normalisasi gambar
ketenagalistrikan sesuai Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL)
2. Peserta didik diharapkan mampu memahami
konsep dan aturan gambar teknik
ketenagalistrikan sesuai standar yang berlaku.
3. Peserta didik diharapkan mampu menggunakan
garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk
dan fungsi garis
4. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan
simbol huruf, simbol angka, dan etiket gambar
Teknik Ketenagalistrikan
5. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan
simbol simbol listrik dan elektronika sesuai
standar yang berlaku.
6. Peserta didik diharapkan mampu membuat dan
menginterpretasikan gambar kerja pada bidang
Ketenagalistrikan menggunakan software
aplikasi.

h. Sarana dan Prasarana Buku Teks, Modul, PPT, Grup


WhatsApp,Laptop, PC, Software Gambar Teknik.
i. Karakteristik peserta 1. Siswa mengetahui tentang praktek dasar terkait
didik dengan proses kerja dan teknologi yang
diaplikasikan dalam bidang ketenagalistrikan
(pada aspek intelektual).
2. Siswa cenderung memiliki energi yang besar,
emosi berkobar-kobar, sedangkan pengendalian
MODUL ELEMEN 9

diri belum sempurna (pada aspek emosional).


3. Penghayatan dan pelaksanaan kehidupan
keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas
dasar kesadaran dan pertimbangan hati
nuraninya serta mulai menemukan pegangan
hidup dan jati diri yang definitive (aspek
spiritual).
j. Materi ajar 1. Alat dan kelengkapan gambar teknik
2. Standarisasi, normalisasi, konsep, dan aturan
gambar teknik ketenagalistrikan sesuai standar
yang berlaku
3. Garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk,
fungsi garis, simbol huruf, simbol angka, dan
etiket gambar Teknik Ketenagalistrikan
4. Simbol simbol dan etiket gambar teknik listrik.
5. Rangkaian kontrol listrik.
6. Rangkaian elektronika.
7. Software gambar teknik listrik.

b. Komponen inti

a. Pemahaman bermakna Pemahaman terkait gambar kerja akan menunjang


kompetensi peserta didik dalam bidang
ketenagalistrikan
b. Pertanyaan pemantik 1. Menurut kalian, apa yang akan terjadi jika
dalam membuat sebuah benda tanpa adanya
gambar kerja?
2. Pekerjaan apa yang akan kalian dapatkan
dengan berbekal pemahaman tentang gambar
teknik,?
c. Kegiatan pembelajaran Pertemuan 1
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik
tentang gambar tentang gambar teknik
listrik dan alat kelengkapan gambar teknik.
2. Guru memberikan gambaran materi alat
kelengkapan gambar teknik secara umum.
3. Ruang kolaborasi: guru membentuk
kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi alat kelengkapan gambar teknik
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
MODUL ELEMEN 9

5. Koneksi antar materi: setiap kelompok


membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai materi alat dan
kelengkapan gambar teknik.
Pertemuan 2
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mereview pelajaran pertemuan
sebelumnya dan mengajukan pertanyaan
pemantik materi berikut tentang konsep dan
aturan gambar teknik.
2. Guru memberikan gambaran materi konsep
dan aturan gambar teknik secara umum.
3. Ruang kolaborasi: guru membentuk
kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi konsep dan aturan gambar teknik
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
5. Koneksi antar materi: setiap kelompok
membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai materi alat dan
kelengkapan gambar teknik.
Pertemuan 3
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
MODUL ELEMEN 9

pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik
tentang garis-garis gambar teknik.
2. Guru memberikan gambaran materi garis-
garis gambar teknik secara umum.
3. Ruang kolaborasi: guru membentuk
kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi garis-garis gambar teknik
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
5. Koneksi antar materi: setiap kelompok
membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai materi alat dan
kelengkapan gambar teknik.
Pertemuan 4
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik
tentang simbol dan etiket gambar teknik.
2. Guru memberikan gambaran materi simbol
dan etiket gambar teknik secara umum.
3. Ruang kolaborasi: guru membentuk
kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi simbol dan etiket gambar teknik
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
5. Koneksi antar materi: setiap kelompok
membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
MODUL ELEMEN 9

1. Guru memberikan kesimpulan dari


serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai materi alat dan
kelengkapan gambar teknik.
Pertemuan 5
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik
tentang rangkaian kontrol listrik.
2. Guru memberikan gambaran materi
rangkaian kontrol listrik secara umum.
3. Ruang kolaborasi: guru membentuk
kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi rangkaian kontrol listrik
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
5. Koneksi antar materi: setiap kelompok
membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai materi rangkaian
kontrol listrik.
Pertemuan 6
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Guru mengajukan pertanyaan pemantik
tentang rangkaian elektronika.
2. Guru memberikan gambaran materi
rangkaian elektronika.
MODUL ELEMEN 9

3. Ruang kolaborasi: guru membentuk


kelompok peserta didik untuk mengkaji
materi rangkaian elektronika
4. Elaborasi pemahaman : setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
5. Koneksi antar materi: setiap kelompok
membuat laporan hasil identifikasi sesuai
dengan materi yang sudah didiskusikan
6. Aksi nyata : peserta didik mengumpulkan
laporan kepada guru.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
3. Memberikan tugas sesuai rangkaian
elektronika.
Pertemuan 7
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Mulai dari diri: guru mengajukan
pertanyaan pemantik, peserta didik
menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Guru memberikan gambaran praktik
membuat gambar kerja pada bidang
ketenagalistrikan.
2. Ruang kolaborasi: guru membuat gambar
kerja sederhana dan diikuti oleh peserta
didik dengan menggunakan komputer.
3. Elaborasi pemahaman: Peserta didik
membuat gambar kerja sesuai dengan
contoh dan pengembangannya
4. Koneksi antar materi: setiap peserta didik
membuat laporan hasil praktik sesuai
dengan hasil pembuatan gambar kerja
5. Aksi nyata: peserta didik mengumpulkan
laporan hasil praktik
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
MODUL ELEMEN 9

Pertemuan 7
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Mulai dari diri: guru mengajukan
pertanyaan pemantik, peserta didik
menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Guru memberikan gambaran praktik
membuat gambar kerja pada bidang
ketenagalistrikan.
2. Ruang kolaborasi: guru membuat gambar
kerja sederhana dan diikuti oleh peserta
didik dengan menggunakan komputer.
3. Elaborasi pemahaman: Peserta didik
membuat gambar kerja sesuai dengan
contoh dan pengembangannya
4. Koneksi antar materi: setiap peserta didik
membuat laporan hasil praktik sesuai
dengan hasil pembuatan gambar kerja
5. Aksi nyata: peserta didik mengumpulkan
laporan hasil praktik.
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi materi
yang sudah dipelajari
Pertemuan 8-13
Pendahuluan
1. Salam
2. Memberi motivasi dan apersepsi kepada
peserta didik untuk mengawali
pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Asesmen diagnostik
Inti
1. Mulai dari diri: guru mengajukan
pertanyaan pemantik, peserta didik
menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Guru memberikan gambaran praktik
membuat gambar kerja pada bidang
ketenagalistrikan.
2. Ruang kolaborasi: guru membuat gambar
kerja sederhana dan diikuti oleh peserta
MODUL ELEMEN 9

didik dengan menggunakan komputer.


3. Elaborasi pemahaman: Peserta didik
membuat gambar kerja sesuai dengan
contoh dan pengembangannya
4. Koneksi antar materi: setiap peserta didik
membuat laporan hasil praktik sesuai
dengan hasil pembuatan gambar kerja
5. Aksi nyata: peserta didik mengumpulkan
laporan hasil praktik
Penutup
1. Guru memberikan kesimpulan dari
serangkaian kegiatan pembelajaran
2. Guru dan Peserta didik melakukan refleksi
materi yang sudah dipelajari
3. Guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk membuat laporan portofolio
hasil praktiknyai
d. Asesmen Jenis:
Asesmen diagnostic (kognitif dan non kognitif)
Asesmen formatif
Asesmen sumatif

Teknik:
Observasi
Penugasan
Praktik

Instrumen:
Lembar kerja peserta didik
Lembar observasi
Portofolio
e. Pengayaan dan Memberikan bimbingan pada peserta didik yang
Remedial belum memahami materi
Memberikan pengayaan informasi bagi peserta
didik yang sudah memahami materi
f. Refleksi Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan
memberikan penjelasan teknis atau intruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta
didik?
2. Bagian manakah pada rencana
pembelajaran yang perlu diperbaiki?
MODUL ELEMEN 9

3. Bagaimana tanggapan peserta didik


terhadap materi atau bahan ajar,
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian
yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses
pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang
telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?
Siswa
1. Apakah kamu memahami intruksi yang
dilakukan untuk pembelajaran?
2. Apakah media pembelajaran, alat dan
bahan mempermudah kamu dalam
pembelajaran?
3. Apakah materi yang disampaikan,
didiskusikan, dan dipresentasikan dalam
pembelajaran dapat kamu pahami?
4. Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi
pembelajaran?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh
selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
6. Kesulitan apa yang kamu alami dalam
pembelajaran?
7. Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar
yang lebih baik?
MODUL ELEMEN 9
MODUL ELEMEN 9

MATERI
MODUL ELEMEN 9

ALAT DAN KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK


LISTRIK
Menggambar Teknik Listrik adalah salah satu materi yang diajarkan di prodi Teknik Listrik
dalam hal menggambar dan merancang instalasi listrik suatu bangunan dalam hal ini adalah
untuk menggambar instalasi listrik.

Pensil Gambar

1. Macam-macam Pensil
Secara umum pensil yang beredar di pasaran ada dua macam, yaitu sbb:
a. Pensil biasa
Pada umunya pensil yang digunakan adalah jenis yang berbalut kayu, dan
sebelum digunakan harus diraut dahulu dengan membentuk sudut keruncingan
sekitar ±30º. Terdapat beragam jenis kriteria pensil yang dapat dilihat dari
kode pensil yang tertera pada badan pensil.

Pensil biasa.
b. Pensil mekanik
Keuntungan menggunakan pensil mekanik adalah efisien waktu karena ketika
isi pensil habis cukup menekan tombola tau mengisi ulang isi pensil. Serta
dapat membuat garis dengan ketebalan yang sama dan lebih bersih dari pensil
biasa.

Pensil mekanik
Terdapat beberapa ukuran pensil yang terdapat dipasaran, seperti 0,3;0,5;0,7
dan 1mm. adapun tingkat kekerasan pensil mekanik juga beragam, mulai dari
HB atau F, H, 2H, 2B, dan 3H.
MODUL ELEMEN 9

KERA SEDANG LUNAK


S
4H B 2B
5H HB 3B
6H F 4B
7H H 5B
8H 2H 6B
9H 3H 7B
Standar kekerasan pensil
2. Tingkat Kekerasan Pensil
Tingkat kekerasan pensil digolongkan menjadi tiga golongan kekerasan yakni
keras, sedang, dan lunak, berturut-turut diberi lambing H(hard), F(firm), HB(hard
black), dan B(black). Semakin keras sebuah pensil, maka goresan yang dihasilkan
semakin tipis. Sedangkan, semakin lunak pensil maka goresan yang dihasilkan
semakin tebal.

Bentuk goresan pensil berdasarkan tingkat kekerasan


3. Çara menggunakan pensil
Cara menggunakan pensil biasa untuk menggambar yaitu dengan menajamkan
ujung mata pensil terlebih dahulu.

Mengggunakan pensil biasa


Menggunakan pensil biasa pembuatan garis dilakukan dengan cara memiringkan
pensil sekitar 60º, kemudian menarik pensil sambil melakukan putaran. Tujuan
dari memutar pensil ketika menggores adalah untuk mendapatkan hasil
MODUL ELEMEN 9

goresan(garis)byang sama rata dan untuk menjaga sudut kerunsingan pensil tetap
sama.
Apabila menggunakan pesnil mekanik yang perlu dioperhatikan adalah ukuran
diameter pensil yang digunakan, penekanan pensil pada saat digunakan. Cara
menggunakannya dalam pembuatan garis yaitu pensil diposisikan dengan
kemiringan 60º dan dengan cara menariknya.
A. Rapido
Rapido digunakan untuk menebalkan garis yang sudah dibuat sebelumnya.
1. Pengertian rapido
Rapido atau rapidograph yaitu alat gambar teknik yang digunakan untuk
menebalkan garis gambar teknik yang sebelumnya telah digambar dengan pensil.
2. Bagian-bagian Rapido

Bagian-bagian rapido
3. Ukuran mata rapido
Ukuran rapido telah disesuaikan dengan standart ISO. Terdapat banyak ukuran
mata rapido, ukuran yang terkecil yaitu 0.1 mm dan terbesar 2mm.

Bentuk goresan rapido berdasarkan ketebalan garis


4. Penggunaan Rapido
Cara pemakaian Rapido:
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas,
jangan ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri
ke kanan. Disamping itu jangan menarik garis dari arah atas ke bawah. Apabila
MODUL ELEMEN 9

jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyang goyang horisontal,
kemudian coba dipakai kembali. Bila belum lancar diulang kembali gerakan
semula. Apabila tintanya tidak mau keluar mata rapido harus dicuci atau
dibersihkan. Apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian tempat
tintanya kurang teliti sehingga dalam tabung tinta terdapat udara yang menekan
sehingga tinta keluar dari mata rapido. Sebaiknya cara mengisi tinta jangan terlalu
penuh
B. Kertas Gambar
1. Jenis jenis kertas
Berdasarkan penggunaanya kertas gambar dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kertas gambar untuk tata letak
Kertas gambar yang digunakan adalah kertasn gambar putih biasa, kertas
sketsa, kertas milimeter.

Kertas gambar
b. Kertas gambar untuk gambar asli
Kertas gambar untuk gambar asli biasanya menggunakan kertas kalkir, kertas
tembus pandang yang biasanya digunakan oleh para desainer untuk gambar
desain.
MODUL ELEMEN 9

Standard ukuran kertas gambar

2. Standar ukuran kertas


Ukuran kertas yang digunakan yaitu seri A, B, C, dan D. Yang sering digunakan
pada teknik elektro atau listrik yaitu seri A.

Ukuran kertas gambar


C. Penggaris
1. Macam-macam Penggaris
Beberapa jenis penggaris yang biasa digunakan dalam menggambar teknik
antara lain sbb:
a. Penggaris Segitiga
Penggaris segitiga umumnya sepasang yang terdiri atas dua buah
segitiga siku-siku yang masing-masing penggaris memiliki sudut 90º,
60º, dan 30º, dan penggaris memiliki sudut 90º, 40º.
MODUL ELEMEN 9

Penggaris segitiga
b. Penggaris-T
Penggaris-t terdiri atas dua bagian yaitu bagian batang panjang dan
bagian kepala yang pendek dengan membentuk sudut sebesar 90º

Penggaris-T
2. Penggunaan Penggaris Segitiga
Membuat garis horizontal

1. Setelah sepasang mistar segitiga dan sebuah kertas disediakan. Kita mulai dengan
membuat garis horizontal, Letakkan kertas gambar dilantai atau meja gambar
yang biasa teman gunakan kemudian letakkan sepasang mister segitiga tadi diatas
kertas tersebut. Contohnya seperti gambar dibawah ini :
MODUL ELEMEN 9

Pastikan mistar segitiga 45o benar-benar pada posisi yang lurus dan jangan
sampai mistar segitiga 45o bergerak atau bergeser sedikitpun dari tempatnya.
Kemudian letakkan segitiga 60o tepat disamping segitiga 45o seperti pada gambar
diatas.
2. Kemudian gunakan telapak tangan teman sebagai penyangga pada segitiga
60o agar tidak dapat bergeser. seperti gambar dibawah ini :

3. Setelah itu gunakan jari kelingking dan jari manis teman sebagai pendukung
untuk makin memperkuat segitiga 60o seperti gambar dibawah ini :
MODUL ELEMEN 9

4. Nah, kalau segitiga 60o derajat sudah pada posisi dan dan tidak bisa bergeser,
teman lanjut dengan menggunakan jari yang tersisa (ibu jari, jari telunjuk, dan jari
tengah) diatas segitiga 45o sebagai pengendali 45o tersebut, contohnya dibawan
ini

5. Setelah teman letakan jari-jari yang tersisa seperti gambar diatas, berarti teman
sudah bisa menggunankannya dan mulai menggambar garis horizontal. Gunakan
jari yang tersisa ( ibu jari, jari tengah, dan jari telunjuk ) untuk menggeser mistar
segitiga 45o turun dan naik sesuai dengan garis yang ingin teman tempatkannya
dimana.

Membuat garis vertical


1. Caranya hampir sama dengan yang diatas, letakkan sepasang segitiga seperti
gambar dibawah ini diatas lembar kerja atau kertas gambar :
MODUL ELEMEN 9

2. Pastikan mistar segitiga 45o pada posisi lurus dan letekkan pada posisi yang
teman inginkan, kemudian letakkan mistar segitiga 60 o dibawah mistar segitiga
45o seperti pada gambar diatas. Nah kalau semuanya sudah ada pada posisi yang
pas, letakkan telapak tangan teman diatas mistar segitiga 60 o seperti gambar
dibawah ini :

3. Kemudian gunakan ibu jari teman sebagai pendukung untuk makin memperkuat
posisi mistar segitiga 60o seperti gambar dibawah ini :
MODUL ELEMEN 9

4. Nah jari-jari yang tersisa seperti jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari
kelingking berfungsi sebagai pengendali mistar segitiga 45 o ke kiri dan ke kanan
sesuai kebutuhan teman

D. Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka
kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm.

Jangka

E. Penghapus

Penghapus digunakan untuk menghilangkan tanda yang dihasilkan dengan pensil.


Penghapus yang dimaksud dalam peralatan gambar teknik disini adalah penghapus yang
digunakan untuk kertas gambar. Jadi dapat digunakan 2 macam penghapus yaitu
penghapus pensil (penghapus lunak) dan penghapus tinta(penghapus keras). Untuk
penghapus pensil pada kertas gambar biasa ( putih ) umumnya hampir sama. Penghapus
kertas gambar terdapat macam-macam merk salahsatunya adalah Staedtler, Rotring,
Faber Catell, demikian juga untuk penghapus tinta pada kertas kalkir. Berikut ini salah
satu contoh jenis penghapus gambar, yang digunakan untuk kelengkapan menggambar.
MODUL ELEMEN 9

Penghapus
Pelindung penghapus digunakan untuk melindungi garis atau bagian lain yang
berdekatan dengan bagian yang akan dihapus.alat ini memiliki beberapa lubang. Bagian
yang tampak pada lubang saja yang akan terhapus, sedangkan bagian lainnya tetap
terlindungi.

Pelindung penghapus

F. Sablon (mal)

Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses
penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung yang tidak teratur
diharapkan menggunakan 3 titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai dengan yang
dimaksud. Sedangkan untuk sablon berfungsi sebagai alat bantu menggambar atau sebagai
pengganti penggaris juga untuk mempercepat proses penggambaran macam-macam huruf
dan angka sablon, tinggi huruf dari 2 mm sampai dengan 2 cm bahkan lebih besar. Sablon
atau yang digunakan untuk teknik elektro antara lain: mal lengkungan, mal bentuk, mal huruf
dan mal untuk simbol-simbol elektro dan elektronika.
1. Mal lengkung
MODUL ELEMEN 9

Mal lengkung
2. Mal bentuk

Mal bentuk
3. Mal huruf dan angka

Mal huruf dan angka


G. Kelengkapan gambar teknik
1. Busur derajat
Busur derajat: busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, atau plastik.
Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai dengan
180 derajat.
MODUL ELEMEN 9

Busur
2. Pita gambar/selotip
Pita gambar / selotip digunakan untuk menempelkan kertas gambar di atas papan
gambar.
3. Alat kertas gambar
Digunakan untuk menghindari adanya bekas-bekas garis dan tusukan jarum daRI
jangka. Pada alat kertas gambar terbuat dari plastic lunak, karet magnetic, atau
pita tipis dari baja tahan karat.
4. Papan gambar dan meja gambar
Papan gambar dan meja gambar harus memiliki permukaan rata dan tepi yang
lurus, dimana penggaris-T dapat digeser. Meja gambar dapat diatur
kemiringannya secara manual dan hidrolik sesuai dengan kebutuhan,.

Meja gambar
5. Mesin gambar
Mesin gambar termasuk alat yang dapat menggantikan dungsi alat-alat gambar
lain seperti, busur derajat, penggaris T, segitiga dan ukuran. Pada mesin gambar
dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar yang terdiri dari 4 batang
penghubung(link).
Jenis Lambang Daerah kerja(mm) Kombinasi skala
P(jenis pita) L (Jenis batang)
MODUL ELEMEN 9

Jenis A0-L AO-L ≥1.000 400L-250L 500L-300L


Jenis A1-L A1-L ≥800 400L-250L 400L-250L
Jenis A1-S AO-S ≥710 300S-200S 300L-200L

Jenis-jenis mesin kerja


MODUL ELEMEN 9

KONSEP DAN ATURAN GAMBAR TEKNIK

A. STANDARISASI GAMBAR TEKNIK


Agar lebih mengetahui instandarisasi gambar teknik, ayo baca uraian materi berikut!
1. Pengertian standarisasi gambar teknik
Standarisasi gambar teknik adalah pembakuan cara membuat dan membaca gambar teknik.
Selain itu standarisasi gambar teknik yakni suatu keseragaman yang telah disepakati bersama
dengan tujuan untuk menghindari salah pengerjaaan dalam komunikasi teknik. Jika dalam
suatu lingkungan kerja teknik, antara yang membuat dan yang membaca gambar
menggunakan gambar teknik yang sama, berrati lingkungan tersebut telah melakukan
standarisasi.

Simbol DIN
2. Fungsi Standarisasi Gambar Teknik
Fungsi standarisasi gambar teknik terdiri dari 5 macam. Pertama, memberikan kepastian
sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-
aturan gambar. Kedua, menyeragamkan penafsiran terhadap cara penggunaan symbol yang
dinyatakan dalam gambar. Ketiga, memudahkan komunikasi antara pembuat gambar dan
membaca/pengguna gambar. Keempat, memudahkan kerja sama antara perusahaan dalam
memproduksi benda teknik dalam jumlah banyak. Kelima, memperlancar produksi dan
pemasaran produk.

Simbol ANSI
3. Macam-macam Standarisasi Gambar Teknik.
MODUL ELEMEN 9

Standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain JIS (Japanase Industrial Standard), NEMA
(National Electrical Manufacture Association), VDE (Verband Deutcher Elektrotechniker),
NEC (National Electrical Code), IEC (International Electrical Comiission), IEEE (The
Institute Of Electrical And Electronic Enineers), NNI (Nederland Normalisatie Instituut),
DIN (Deutsche Industrie Normen), ANSI (American National Standart Institute), SNI
(Standart Nasional Indonesia), dan ISO (International Standardization for organization).

Simbol ISO

Simbol yang banyak digunakan di Indonesia yaknik symbol dari Amerika dan Jerman.
Walaupun kedua Negara itu memiliki bentuk dan interpretasi yang berlainan. Tetapi, semua
dapat dipahami karena sama-sama bertujuan untuk memudahkan dan membuat lancer
kegiatan teknik. ISO bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan
jalan membuat standard. Tujuan ISO yakni untuk memudahkan perdagangan nasional
maupun internasional, memudahkan komunikasi teknik, dan bagi Negara-negara
berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang
teknik.
a. Skala
ISO DIS 5457 menentukan penggunaaan kertas gambar dari seri A, yakni seri A0-A4.
Terdapat tiga skala gambar, antara lain:
1) Skala pembesaran digunakan jika gambar dibuat lebih besdar daripada benda
sebenarnya.
2) Skala penuh digunakan jika gambar dibuat sama besar dengan benda sebenarnya.
Besarnya ukuran skala penuh adalah 1:1.
3) Skala pengecilan digunakan jika gambar dibuat lebih kecil dari benda
sebenarnya.

No. Skala Pembesaran Ukuran Penuh Skala Pengecilan


1. 50:1 1:1 1:2
MODUL ELEMEN 9

2. 20:1 1:20
3. 10:1 1:200
4. 5:1 1:2000
5. 2:1 1:5
6. 1:50
7. 1:500
8. 1:5000
9. 1:10
10. 1:100
11. 1:1000
12. 1:10000

Table 1. Skala yang disarankan


No. A3→diperkecil 1 tingkat DIN→A4 No. A3→diperkecil 1 tingkat DIN→A4
1. 0,35 0,25 1. 5 3,5
2. 0,50 0,35 2. 7 5
3. 0,70 0,50 3. 10 7
4. 1,00 0,70 4. 14 10
5. 1,40 diperbesar 1 tingkat DIN 1,00 5. 14 diperbesar 1 tingkat DIN 10

Tabel 2. Lebar Garis Skala Pengecilan/Pembesaran Tabel 3. Tinggi tulisan dalam mm skala
pengecilan/pembesaran

b. Posisi dan Ukuran Kepala Gambar


1) Kepala gambar
Kepala gambar harus dibubuhkan pada lembaran kertas gambar untuk menunjukkan
isi gambar. Kepala gambr meliputi nomor gambar, judul gambar, nama instasi, tanda
tangan petugas yang bertanggung jawab, keterangan gambar, cara proyeksi, dll.
2) Posisi kepala gambar
Kepala gambar harus diletakkan dalam kertas gambar bagian sudut kanan bawah,
untuk lembar kertas gambar pada posisi horizontal jenis X atau posisi vertical jenis Y.
3) Ukuran kepala gambar
Kepala gambar memiliki panjang maksimum 180mm, dengan tinggi tergantung
kebutuhan.
4. Sifat dan Pengembangan Standarisasi Gambar Teknik
a. Kepastian gambar
MODUL ELEMEN 9

Kegunaan gambar sebagai sumber informasi bagi yang menggunakannya yang berisi
keterangan yang pasti.

Gambar 1. Contoh standar gambar denah rumah sederhana


b. Hubungan antara fungsi dan sifat gambar
Dalam menggambar teknik ternyata sebuah fungsi dipengaruhi beberapa sifat yang
secara mendasar termasuk penyampaian informasi. Gambar harus dipersiapkan
terlebih dahulu dan informasi yang sejenis harus disampaikan.
c. Sifat dan perkembangan standar gambar
Standar gambar menghubungkan persiapan informasi dan penyampaian informasi dan
kepastian memegang peranan.
B. Aturan Penyajian Gambar Teknik
1. Penentuan Pandangan
Pendangan depan termasuk gambar pokok yaknik sisi dari bentuk benda yang paling
informative. Jika pandangan depan belum dapat memberikan gambaran yang cukup, maka
diperlukan pandangan tambahan berupa pandangan atas, pandangan kanan, dll, dengan
jumlah pandangan seminimal mungkin.

Gambar 2. Beberapa macam aturan penyajian gambar teknik


MODUL ELEMEN 9

2. Penentuan depan benda


Pandangan depan benda yakni bagian benda yang paling informative atau dapat memberikan
cukup keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya.
3. Pandangan tambahan
Digunakan untuk menginformasikan bagian-bagian benda dengan permukaan miring yang
tidak terlihat bentuk sebenarnya dalam pandangan orthogonal biasa.
4. Pandangan sebagian dan setempat
Yaitu tidak digambar secara lengkap. Contohnya benda yang berukuran atau sisi
pandangannya tidak memiliki kekhasan (tidak informatif)
5. Pandangan detail
Digunakan untuk menginformasikan bagian dari benda yang begitu kecil. Bagian tersebut
digambar dengan skala pembesaran.
C. Konstruksi Geometri
Konstruksi geometris dalam gambar teknik merupakan unsur-unsur geometri, yakni cara
penyambungan antara bentuk-bentuk geometris.
1. Kostruksi Garis
Merupakan gabungan beberapa garis yang tersambung sehingga membentuk suatu
gambar/bentuk. Dalam menggambar geometri untuk menggambar garis terdiri dari 2, yaitu:
a. Menggambar garis lurus
Diperlukan peralatan antara lain mistar bentuk T, mistar segitiga, dan mistar ukur.
Langkah-langkah menggambar garis lurus, yaitu:
1) Menggambar garis tegak lurus
2) Menggambar garis sejajar
b. Menggambar garis lengkung
Untuk menggambar garis lengkung diperlukan alat jangka maupun busur derajat
dan mal. Penggunaanya yaitu:
1) Menggambar garis lurus AB hingga di tengah-tengah.
2) Membagi sudut menjadi dua sama besar
3) Melukis garis tegak lurus dengan bantuan garis lengkung.
2. Konstruksi Sudut
a. Dengan bantuan garis datar
Membuat garis datar dengan menggunakan mistar bentuk T. Kemudian meletakkan
segitiga siku-siku dimana sudut siku terletak di atas garis T. Selanjutnya, tarik garis
tegak lurus terhadap garis datar melalui sisi siku yang panjang.
MODUL ELEMEN 9

b. Melukis sudut
c. Membagi sudut
d. Lukisan jari-jari pada sebuah sudut
3. Konstruksi lingkaran
a. Melukis segi lima dalam lingkaran
b. Melukis garis singgung dalam suatu lingkaran
c. Mencari titik pusat lingkaran
d. Menggambar segi banyak beraturan dalam lingkaran
e. Menggambar bentuk elips
D. Proyeksi Bidang Tiga Dimensi
1. Macam-macam Proyeksi
a. Proyeksi Eropa
b. Proyeksi Amerika
2. Prinsip Kotak Proyeksi
a. Gambar proyeksi orthogonal
b. Gambar proyeksi pictorial
1) Proyeksi Isometri
2) Proyeksi Dimetri
3) Proyeksi oblique (miring)
4) Proyeksi perspektif
a) Gambar perspektif dengan sudut pandang tinggi
b) Gambar perspektif dengan sudut pandang normal
c) Gambar perspektif dengan sudut pandang rendah
MENGENAL JENIS-JENIS GARIS GAMBAR TEKNIK
A. Jenis-Jenis Garis
Berikut beberapa jenis-jenis garis yang digunakan dalam pembuatan gambar teknik.
1. Garis Gambar
Garis gambar yakni berupa garis tebal kontinu yang digunakan untuk
menunjukkan batas-batas dari bentuk suatu benda dan garis tepi dalam gambar.
Garis gambar juga disebut garis nyata karena digunakan untuk menunjukkan
bagian-bagian benda yang terlihat secara langsung.
Jenis garis gambar dapat diketahui dengan melihat dari ciri-cirinya, seperti tebal
kontinu. Garis gambar/ garis nyata selalu digunakan pada setiap penggambaran
suatu benda, pada gambar yang berbentuk gambar 3D maupun gambar 2D
2. Garis Gores
Garis gores/garis strip merupakan garis yang berbentuk putus-putus atau garis
pendek-pendek dengan jarak antara.terdapat dua macam garis gores yaitu garis
tebal dan garis gores tipis. Penggunaan garis strip adalah untuk menunjukkan
bagian-nbagian benda yang terlihat secara langsung.

Gambar. Menggunakan garis


Gambar. Menggunakan garis gambar
gambar dan garis putus-putus(strip)

3. Garis Sumbu
Digunakan sebagai garis referensi dari suatu bidang maupun bentuk. Pada
umumnya digunakan untuk menggambar bentuk yang simetri seperti lingkaran,
elips, maupun lengkungan dengan ukuran radius/jari-jari tertentu.
Garis sumbu berupa garis memanjang yang terbentuk dsri strip(garis-garis
pendek) dan titik. Pada garis sumbu ditinjau dari tingkat ketebalan garisnya
terbagi dua yaitu garis sumbu tipis(digunakan sebagai garis referensi, garis
simetri, dan garis lintasan) dan garis sumbu tebal(menunjukkan permukaan yang
mendapat perlakuan khusus(penunjuk untuk pekerjaan khusus)).
4. Garis Tipis Kontinu
Yaitu berupa garis seperti garis gambar, namun lebih tipis daripada garis gambar.
Jenis garis tipis kontinu dalam membuat gambar teknik digunakan untuk
beberapa fungsi, sebagai berikut:
a. Garis arsir, digunakan untuk menjelaskan suatu material atau bekas
pemotongan.
b. Garis ukur, digunakan untuk menunjukkan pencatuman dimensi ukuran.
c. Garis bantu/garis proyeksi, sebagai garis penghubung antara bagian-bagian
benda kerja yang digambar.
5. Garis Bebas
Digunakan untuk menampakkkan bagian seolah-olah terpotong.
6. Garis Potong
Berupa garis sumbu dengan ujung-ujung yang ditebalkan. Selain itu, garis potong
termasuk garis”strip, titik, titik, strip” dengan ketebalan ½ tebal garis biasa. Garis
potong digunakan untuk menjelaskan jalur pemotongan pada suatu benda kerja.
7. Garis bayangan
Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis ½ tebal garis biasa. Pada garis
digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak nampak oleh mata.
8. Garis Hati
Berupa “garis strip, titik, strip, titik”, dengan ketebalan garis ½ garis biasa.
Penggunaan garis hati untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
9. Garis Ukuran
Yaitu garis tipis dengan ketebalan ½ dari tebal garis biasa. Digunakan untuk
menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Teridiri dari garis petunjuk bebas
(ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, sehingga tidak mengacaukan
pembaca gambar) dan garis petunjuk ukuran (dibuat dengan ujung pangkalnya di
beri anak panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran).

B. Penggunaan Jenis Garis pada Gambar Teknik


1. Penggunaan Jenis-Jenis Garis
Table. Penggunaan jenis-jenis garis

2. Ketentuan Membuat Garis


Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan garis-garis gambar
teknik, yaitu:
a. Jarak antara Dua Garis
Pada suatu bagian yang kecil dan sempit, sehingga garis-garis bidang pada
bagian tersebut sangatlah berdekatan, namun dalam penggambarannya garis-
garis yang berdekatan tersebut tidak boleh bersinggung/ menempel, namun
diberi jarak minimal.
b. Garis-garis Berpotongan
Garis berpotongan ditemui pada pojok dari bidang-bidang benda.
C. Ketebalan Garis
Klasifikasi ketebalan gareis dalam gambar teknik dibagi menjadi tiga jenis garis menurut
tebalnya, yaitu garis tebal, garis sedang, dan garis tipis. Berikut beberapa deretan tingkat
ketebalan garis dimulai dari ukuran 0,13; 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 1,4; dan 2mm.
Pengelompokan tingkat ketebalan garis dalam pembuatan gambar teknik disesuaikan
dengan ukuran kertas gambar yang digunakan. Untuk ukuran ketebalan pensil yang baru
dipersiapkan dalam pembuatan gambar teknik antara lain; pensil dengan ketebalan 0,5
mm, 0,35 mm, 0,25 mm.

Table . Kriteria ketebalan garis


SIMBOL DAN ETIKET GAMBAR TEKNIK

A. SIMBOL GAMBAR TEKNIK


Symbol gambar teknik listrik terdiri dari huruf dan angka.
1. Symbol Huruf
Penulisan symbol huruf yang digunakan pada gambar teknik, terbagi dalam dua bentuk
yakni:
a. Bentuk huruf tegak
Penulisan symbol huruf dilakukan secara tegak, penulisan dilakukan dengan
memperhatikan perbandingan petak antara lebar dan tinggi. Secara umum huruf-huruf
abjad dibuat dengan perbandingan tinggi petak 6 petak dengan lebar 6 petak atau
lebar 5 petak. Pada huruf tertentu seperti huruf “I” hanya dibuat dengan seukuran
mata pensil, serta untuk huruf “W” dibuat dengan lebar 8 petak.

Keterangan:
h : tinggi huruf besar
c : tinggi huruf kecil
a : jarak antara huruf
b : jarak minimum antara baris
e : jarak minimum antara kata
d : tebal garis huruf

b. Model huruf miring


Penulisan huruf secara miring dibuat dengan kemiringan 68°. Adapun perbandingan
petak yang digunakan untuk tinggi dan lebar sama denga jenis huruf tegak, yakni
tinggi 6 petak, dan lebar 5 atau 6 petak.
2. Symbol Angka
Untuk penulisan symbol angka yang digunakan dalam gambar teknik antara lain:
a. Bentuk angka tegak
Penulisan symbol angka dilakukan secara tegak. Pada penulisan symbol angka
dilakukan dengan memperhatikan perbandingna petak antara lebar dan tinggi.
b. Model angka miring
Penulisan symbol angka secara miring dibuat dengan kemiringan 68°. Untuk symbol
angka yang terdapat lengkungan, maka pembuatannya menggunakan bentuk ellips.
Tabel. Huruf Tipe A ( d= h/14)

Table. Huruf Tipe B ( d= h/10)


3. Penulisan Simbol Gambar Teknik
Penulisan informasi keterangan gambar teknik merupakan tahap penting dalam
pembuatan gambar teknik.
Penulisan symbol/keterangan gambar teknik dipersyaratkan berupa kerapian dan
kejelasan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan
symbol/keterangan gambar teknik yakni:
a. Membuat garis pedoman tipis untuk menjaga kesejajaran dan ketinggian huruf-huruf
dan angka.
b. Menggunakan mal huruf dan angka agar didapatkan keterangan yang jelas dan mudah
dibaca, serta tersusun rapi.
c. Menggunakan penggaris untuk mengatur kelurusan antar huruf maupun antar kata,
dan maupun antar kalimat secara mendatar.
d. Menggunakan ketebalan pensil/rapido sesuai lubang pada mal huruf dan angka.

Gambar. Menggambar symbol huruf dan angka dengan pensil


B. ETIKET GAMBAR TEKNIK
1. Konsep Etiket Gambar Teknik
Pada setiap pembuatan gambar teknik harus diberikan etiket gambar pada kertas
gambar untuk keperluan penanganan gambar. Berikut hal-hal yang perlu dicantumkan
yang dalam etiket gambar antara lain:
a. Nama atau judul gambar (file name). Ukuran kertas gambar yang digunakan.
Lambang proyeksi (cara pemroyeksian)
b. Skala gambar (scale)
Instansi, nama perusahaan, institusi, kontraktor, dsb.
RANGKAIAN KONTROL MOTOR LISTRIK
A. RANGKAIAN KONTROL DASAR
1. Rangkaian utama
Rangkaian utama adalah gambaran rangkaian beban dan kotak-kotak
utama kontaktor serta kontak breaker dan komponen pengaman yang
dihubungkan ke arus beban.
2. Rangkaian kontrol
Rangkaian kontrol arus adalah rangkaian untuk pengatur operasi
kontaktor dan relay atau pengaturan arus pengopperasian kumparan
operasi kontaktor dan kumparan pengaktif relay melalui kontak bantu
dan kontak relay.
3. Rangkaian pengawatan
Rangkaian pengawatan adalah gabungan dari rangkaian utama dan
rangkaian kontrol. Dengan kata lain rangkaian lengkap dan rangkaian
kontrol motor.

B. KOMPONEN-KOMPONEN RANGKAIAN KONTROL MOTOR LISTRIK


1. MCB (Mini Circuit Breaker)
2. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet adalah alat yang digunakan sebagai saklar semi otomatis karena
bergerak menggunakan koil energi listrik.

Pada kontaktor magnet ada koil yang bertugas untuk mengaktifkan kontaktor magnet
sehingga kontaktor magnet dapat mengubah kontak NO menjadi NC dan Kontak NC
menjadi NO. simbol koil kontaktor magnet diatas juga bisa digunakan untuk relay,
atau koil lainnya, maka dari itu, biasanya koil A1 dan A2 diatas suka ditambah
keterangan dengan sebutan K1, K2 atau R1 R2 untuk relay disamping simbol Koil
tersebut.
3. TOR (Thermal Overload Relay)
TOR / overload adalah alat yang digunakan untuk pengaman beban lebih. Overload
biasanya disimpan didepan kontaktor magnet untuk menuju motor listrik 3 fasa.

4. Push Button
Push botton adalah alat yang digunakan sebagai saklar penghubung. Yaitu ketika kita
menekan push botton maka kontak hubung didalamnya akan berubah, dan
mengaktifkan atau mematikan rangkaian kontrol. Ketika kita membuka tekanan kita,
maka kontak hubung tersebut akan kembali lagi pada posisi semula.
Push botton terbagi 3 yaitu push botton NO, push botton NC dan Double Push botton
dan ketiganya selalu digunakan untuk rangkaian kontrol.

5. TDR (Timer Delay Relay)


Timer delay relay ini bertugas untuk mengubah kontak NO dan NC pada timer
berdasarkan waktu yang telah disetting.
6. NO dan NC

Gambar diatas adalah gambar / simbol gerbang NO dan NC dalam sebuah rangkaian
kendali. Baik NO NC dari kontaktor magnet, relay, overload, timer, push botton, dan
lain-lain, simbolnya seperti ini.
RANGKAIAN ELEKTRONIKA
A. KOMPONEN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

Gambar dan simbol resistor :

2. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif
yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-
fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio
pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di
dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor
(Kondensator) adalah Farad (F)
Gambar dan simbol kapasitor ;

3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.
Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Gambar dan simbol induktor :
4. Diode
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik
dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan
Katoda.
Gambar dan simbol dioda :
5. Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki
banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan
yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa
fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai
Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi
Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3
Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor
(K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur
yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect
Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga
merupakan keluarga dari Transistor
Gambar dan simbol transistor :
6. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri
dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan
komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian
Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit)
juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan
kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat,
Switching, pengontrol hingga media penyimpanan.
Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai
Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen
Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer
yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan
jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika
lainnya.
Gambar dan simbol IC :
7. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering
digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan simbol saklar :

8. Transformator
Berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan listrik dalam sebuah rangkaian.
1.

Tampilan Utama aplikasi


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
2.

Membuat file baru


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
3.

Pembuatan Etiket/Identitas Gambar


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
4.

Pemilihan Komponen gambar


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
5.

Mengatur ketebalan garis


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
6

Pemilihan hasil gambar


Sumber : Aplikasi Qelectrotech
Pilih “Print” untuk mencetak gambar, dan Pilih eksport PDF untuk menyimpannya
dalam bentuk softfile (PDF)
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Informasi apas aja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

- Kondisi psikis peserta didik Ekspresikan perasaaanmu saat ini dengan


emoji!

- Aktifitas peserta didik selama di Selama dirumah, bagaimana rutinitasmu?


rumah Apakah kamu memiliki waktu untuk belajar?
Apa yang menjadi kendala ketika belajar di
rumah?

- Kondisi keluarga dan lingkungan Siapa sajakah yang mengingatkanmu untuk


peserta didik belajar di rumah?

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

- Meminta anak memilih satu emoji atau Whatsapp atau aplikasi lain yang
menampilkannya di ruang obrolan. memungkinkan

- Meminta peserta didik menjawab -angket/questionaire


pertanyaan yang disediakan -link (Google Form)

- Memberikan pendampingan khusus -kelas/ kelas maya


kepada peserta didik yang mengalami
kendala
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Tema : Perangkat lunak gambar tenik listrik


Tujuan : 1.Peserta didik diharapkan mampu merencanakan gambar kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan ketenagalistrikan.
2. Peserta didik diharapkan mampu membuat gambar kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan ketenagalistrikan dengan software aplikasi
Pelaksanaan : Kelompok
Tugas : Lakukan observasi beberapa simbol berikut dengan melengkapi tabel yang
sudah tersedia. Kerjakan secara berkelompok !
No. Nama Simbol

1.

2. Sakelar SPST

3. Push Button

4.

5. Sumber Tegangan AC

6.
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Komponen/sub
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Komponen
I Kelengkapan informasi
Nama simbol Penggambaran simbol sesuai dengan aturan dan 3
Foto
Hanya terdapat simbolnya saja 2
Hanya terdapat fotonya saja 1
Simbol Kesesuaian antara simbol dengan nama dan Foto 3
Hanya terdapat fungsinya saja 2
Hanya terdapat fotonya saja 1
II Waktu
Ketepatan waktu kerja LKPD dikumpulkan sebelum waktu yang ditentukan 3
LKPD dikumpulkan tepat di deadline 2
LKPD dikumpulkan melebihi deadline 1
sistematika LAPORAN

I. Identitas
A. Nama
B. Kelas
C. Judul Praktik
D. Tanggal pelaksanaan
II. Tujuan Praktik
Setelah melakukan praktik/penngamatan peserta didik diharapkan:
A. Mengetahui …..
B. Membedakan ….
C. Dst.
III. Landasan Teori
Berisi tentang teori pendukung pelaksanaan praktik yang dapat
mempermudah dan membantu dalam pelaksanaan praktik/pengamatan.
IV. Hasil Pengamatan
Berisi tabel/gambar/deskripsi hasil praktik/pengamatan
V. Kesimpulan
Berisi deskripsi keunggulan/kekurangan/manfaat/kerugian hasil
praktik/pengamatan
VI. Lampiran data pendukung
Berisi foto/gambar/dokumen pendukung praktik/pengamatan
RUBRIK ASSESMEN

Aspek Belum Kompeten (0-5) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9) Sangat Kompeten (10)
Proses praktik Peserta didik tidak terlibat Peserta didik terlibat Peserta didik terlibat dalam Peserta didik terlibat dalam
pemantauan dalam pemantauan dalam pemantauan penyusunan hasil penyusunan hasil
secara pemantauan secara aktif pemantauan secara aktif dan
berkelompok namun menutup diri untuk terbuka untuk diskusi
diskusi
Proses Presentasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
hasil memprsentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
penyusunan namun penyusunan dengan sikap penyusunan dengan sikap
dengan sikap yang kurang yang baik namun tidak yang baik dan mampu
baik mampu berdiskusi berdiskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik kurang Peserta didik mampu Peserta didik mampu
penyusunan menyusun laporan mampu mengidentifikasi mengidentifikasi mengidenifikasi
laporan praktik permasalahan dan kurang permasalahan tetapi tidak permasalahan dan menyusun
mampu menyusun laporan mampu menyusun hasil lapaoran praktik dengan baik
praktik lapoaran praktik

Keterangan :

1. Siswa yang BELUM KOMPETEN maka harus mengikuti pembelajaran REMEDIAL.


Siswa yang CUKUP KOMPETEN diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level yang kompeten
PENGAYAAN
PENGAYAAN

1. Siswa membuat gambar teknik ketenagalistrikan yang ditentukan oleh guru pengampu
secara mandiri.
REMIDIAL

1. Siswa mencari gambar teknik ketenagalistrikan sesuai dengan intruksi guru pengampu.
2. Siswa membuat video penjelasan tentang point 1 dan diupload ke internet.
PENILAIAN
No. NAMA Nilai Praktik Nilai Proses Nilai Total Ket.
Berkelompok Presentasi Laporan Nilai

Keterangan :

1. Siswa yang mempunyai nilai < 8 = Belum Lulus


2. Siswa yang mempunyai nilai > 8 = Lulus
DAFTAR PUSTAKA

Chudhori, Modul Pembelajaran List.Inst./ 6 / 04 / SMK / 2007


Wahyuningsih Dewi, Gambar Teknik Listrik, 2018, Surakarta : Mediatama

http://zulfikar.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/392/2019/07/P1_Fungsi-dan-
Standarisasi-Gambar-Teknik.pdf diakses pada 9 November 2021 pukul 13:35
https://www.nrc.gov/docs/ML1025/ML102530301.pdf diakses pada 9 November 2021
pukul 16:00
https://download.tuxfamily.org/qet/manual_0.7/build/basics/index.html diakses pada
10 November 2021 pukul 15:30

Anda mungkin juga menyukai