BS - KHURIYAH, S.PD - SDN BAWANGAN 2
BS - KHURIYAH, S.PD - SDN BAWANGAN 2
Oleh :
KHURIYAH, S.Pd
NIP. 19700914 200012 2 002
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI DI SDN BAWANGAN II
ABAD 21
BEST PRACTICE
Oleh
KHURIYAH, S. Pd
NIP : 19700914 200012 2 002
2022
iii i
viviii
iv
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Demikian pernyataan keaslian best practice ini dibuat sebagai persyaratan seleksi PTK
Berprestasi tahun 2022.
iiiiii
viviii
iv
PERSETUJUAN ATASAN
BEST PRACTICE
iii
viiiii
iv
viii
ABSTRAK
Khuriyah, S.Pd
Sekolah dasar merupakan salah satu jenjang pendidikan yang bertugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut sekolah harus
memiliki kualitas yang baik. Salah satu upaya peningkatan mutu sekolah adalah dengan
mendukung sarana dan prasarana serta meningkatkan budaya baca. Best Practice ini
dirancang untuk mendukung pekerjaan yang telah penulis lakukan sebagai kepala sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi awal sekolah, menjelaskan upaya,
kendala dan cara mengatasinya dalam membangun budaya literasi untuk mendukung
keberhasilan kegiatan belajar mengajar dalam menjelaskan hasil yang telah dicapai. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) Kondisi awal literasi masih rendah; 2) Bagaimana
membangun budaya literasi dimulai dengan pengadaan sarana dan prasarana dilanjutkan
dengan pembiasaan; 3) Kendala yang dihadapi antara lain fasilitator, biaya, dan minat siswa;
4) Bagaimana mengatasi kendala yang ada yaitu dengan bantuan dana, mengikuti workshop
dan mengadakan kegiatan bimbingan belajar dan ekstrakurikuler; 5) Hasil yang dicapai
melalui pengembangan budaya literasi yaitu sekolah dapat meraih beberapa juara lomba.
iii
vi i
iv
viii
iv
KATA PENGANTAR
Dengan lantunan kalimat Alhamdulillah, atas kehadirat Allah SWT dengan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Best Practice yang berjudul
“Membangun Budaya Literasi Di SDN Bawangan II Kecamatan Ploso Kabupaten
Jombang Dalam Mendukung Keberhasilan Kegiatan Belajar Abad 21 .”
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya kepada
segenap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Best Practice ini. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi seluruh insan
akademik. Sangat disadari tiada gading yang tak retak, oleh karena itu mengharapkan
saran, kritik, dan segala masukan yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan Best
Practice ini.
Ploso, 01 Maret 2022
KHURIYAH, S. Pd
NIP. 19700914 200012 2 002
iii i
viviii
iv v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………………. i
Pernyataan Keaslian ……………………………………………………………… ii
Persetujuan Atasan ………………………………………………………………. iii
Abstrak …………………………………………………………………………… iv
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. v
Daftar Isi ………………………………………………………………………… vi
Daftar Tabel ……………………………………………………………………… vii
Daftar Gambar …………………………………………………………………… viii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………..... ix
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
B. Masalah ………………………………………………………………… 3
C. Tujuan ………………………………………………………………….. 3
D. Manfaat ………………………………………………………………… 4
iiivii
viviii
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Capaian Kenaikan Minat Baca Siswa 14
SDN Bawangan II Kec. Ploso …………………………….
iii i
vii
viviii
iv
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
viviiii
iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 19
iiiixi
viviii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mencerdaskan kehidupan bangsa salah satu tujuan negara yang tertulis dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab
(Undang-undang tentang sistim pendidikan nasional ).
1 1
berubah menjadi kebiasaan sehingga tumbuh dalam pola kemampuan literasi antar
individu satu dengan yang lain sehingga budaya literasi bukan hanya ketrampilan
teknis membaca dan menulis individu saja tetapi sekelompok komunitas, warga
sekolah maupun masyarakat. Literasi sekolah adalah kemampuan mengakses,
memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktifitas.
Aktifitas tersebut dapat berupa melihat, menyimak, membaca menulis, dan atau
berbicara. (Fauziah: 2016:2)
Kegiatan literasi tidak berhenti sampai anak bisa membaca dan minat untuk
membaca sebagai hasil pembudayaan literasi. Literasi harus dikembangkan dalam
pembelajaran guna membentuk karakter peserta didik dan melatih peserta didik untuk
berfikir kritis. “Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik” (Malawi, 2018: 201). Dalam penerapannya
kegiatan literasi sekolah dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti,
pembelajaran di kelas, pembiasaan, serta pemanfaatan sumber belajar. gerakan literasi
lewat pembelajaran di kelas berupa materi yang di integrasikan dalam mata pelajaran,
2
metode serta pengelolaan kelas.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka masalah
yang diajukan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan
3
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penulisan best practices ini adalah
sebagai berikut :
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori
1. Pengertian Literasi
Pangesti Widarti, dkk (2016) untuk itu budaya literasi sangat berperan penting
dalam era globalisasi ini. Karena hal itulah yang menyebabkan berkembangnya
pengertian literasi, konsep pengajaran literasi diartikan sebagai kemampuan membaca
dan menulis. Seseorang dapat disebut literat apabila telah memiliki pengetahuan untuk
digunakan dalam setiap aktivitas yang menuntut fungsi literasi secara efektif dalam
masyarakat dan pengetahuan yang dicapainya dengan membaca, menulis yang
memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi dirinya sendiri.
5
5
Pembelajaran literasi di sekolah dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada awalnya, pembelajaran literasi di sekolah hanya ditunjukkan agar siswa terampil
dalam menguasai dimensi ilmu bahasa. Ilmu bahasa yang diharapkan dapat dikuasai
oleh siswa antara lain mencakup fonem, morfem, grafofonemik, morfofonemik, dan
sintaksis. Dalam berkembangan selanjutnya, pembelajaran literasi ditunjukkan agar
siswa mampu menguasai dimensi kognitif literasi mencakup proses pemahaman, proses
menulis, dan konsep analisis wacana tertulis.
B. Kebijakan
7
h. Memberikan penghargaan non akademik terhadap kebiasaan membaca.
i. Ada poster-poster kampanye membaca.
j. Adanya jurnal baca setiap peserta didik.
k. Ada Tim Literasi Sekolah yang di bentuk oleh Kepala Sekolah dan terdiri atas guru
dan tenaga kependidikan.
Kemampuan literasi tersebut tentu saja harus diimbangi dengan upaya untuk
mengembangkan kompetensi berpikir kritis, meningkatkan keandalan memecahkan
8
masalah, meningkatkan kreativitas, mengupayakan kemahiran berkomunikasi, dan
menumbuhkan kecakapan berkolaborasi. Untuk meningkatkan kualitas hidup, daya saing,
pengembangan karakter bangsa, dan pengembangan keterampilan, serta kompetensi
yang dibutuhkan di abad ke-21, Kemdikbud menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan indeks literasi nasional yang dilakukan melalui
Gerakan Literasi Nasional (GLN) (http://dikdas.kemdikbud.go.id).
GLN tercipta dari penyatupaduan semua program literasi yang telah dilakukan
dan sedang berlangsung pada setiap unit pokok yang ada di Kemdikbud. Dengan
demikian, GLN merupakan upaya menyinergikan semua potensi dan untuk memperluas
keterlibatan masyarakat dalam pengembangan budaya literasi. Oleh sebab itu, GLN
harus dapat dilaksanakan secara simultan dan masif, baik di lingkup keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Dengan demikian, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang
merupakan bagian GLN menjadi sesuatu yang penting adanya (Permendikbud) Nomor
23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti.
9
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
1. PEMBIASAAN
1)15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran, melalui kegiatan
membacakan buku dengan nyaring (read aloud) atau seluruh warga sekolah
membaca dalam hati.
Gambar 3.1
2) Pembangunan lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi antara lain (a)
penyediaan perpustakaan sekolah, sudut baca dan area baca yang nyaman; (b)
pengembangan sarana lain (UKS, kantin, kebun sekolah); dan (c) penyediaan
koleksi teks cetak, visual, digital, maupun, multimodal, yang mudah diakses oleh
seluruh warga sekolah; dan (d) pembuatan bahan karya teks.
Gambar 3.2
10
10
2. PENGEMBANGAN
2) Pengembangan lingkungan fisik, sosial, dan afektif sekolah yang kaya literasi,
serta menciptakan ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan dan
kegemaran terhadap pengetahuan dengan berbagai kegiatan antara lain (a)
memberikan penghargaan kepada capaian perilaku positif, kepedulian sosial, dan
semangat belajar peserta didik. Penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap
upacara bendera hari senin dan hari peringatan lainnya; (b) kegiatan akademik
lain yang mendukung terciptanya budaya literasi
Gambar 3.3
Gambar 3.4
11
3. PEMBELAJARAN
1) 15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membaca
buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau
membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan dengan tagihan non akademik dan
akademik.
3) Pelaksanaan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran
(misalnya, dengan menggunakan graphic organizers).
12
(hasilnya digunakan untuk gelar karya).
d. Membudayakan meramaikan mading dan atau buletin/majalah peserta didik di setiap
sekolah.
e. Mewajibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode diskusi dan presentasi
pada beberapa kegiatan pembelajaran.
f. Menyediakan sudut buku kelas.
g. Mendokumentasikan karya peserta didik (cerpen, puisi, dll.) ke dalam bentuk buku.
h. Memberikan penghargaan non akademik terhadap kebiasaan membaca.
i. Ada poster-poster kampanye membaca.
j. Adanya jurnal baca setiap peserta didik.
k. Ada Tim Literasi Sekolah yang di bentuk oleh Kepala Sekolah dan terdiri atas guru
dan tenaga kependidikan.
Setelah proses yang cukup panjang dan masih berlangsung hingga sekarang,
ketelatenan, kegigihan, tekad dan semangat yang tinggi, beberapa hasil mulai nampak
dalam pembangunan budaya literasi di SDN Bawangan II untuk mendorong keberhasilan
Kegiatan Belajar Mengajar dalam pembelajaran abad 21.
a. Peserta didik kelas I-VI dari yang tidak bisa membaca menjadi bisa membaca, dari
tidak bisa menyimak menjadi bisa menyimak, dari tidak bisa memahami bacaan
menjadi bisa memahami bacaan.
b. Peserta didik menjadi memiliki minat baca dan dapat memahami bacaan serta dapat
menceritakan kembali isi bacaan.
c. Semua ruang kelas dari kelas I-VI dilengkapi Pojok/Sudut Baca lengkap dengna buku
bacaannya.
d. Adanya Karya Puisi yang ditempelken di Mading/Papan Pajangan Kelas.
e. Adanya Karya Komik yang ditempelken di Mading/Papan Pajangan Kelas.
f. Adanya Karya Poster Pendidikan yang ditempelken di Mading/Papan Pajangan Kelas.
g. Adanya Jurnal Baca Setiap Peserta Didik
g. SDN Bawangan II mengadakan Lomba-lomba di bidang literasi antar kelas :
1) Tartil Juz Amma
13
2) Hafalan Surat Pendek
3) Hafalan Do’a Sholat
4) Adzan
5) Pildacil / Pidato
6) Baca Kitab Kuning
h. SDN Bawangan II beberapa juara di bidang literasi seperti:
1) Juara 1 lomba Baca Puisi Dalam Rangka Bulan Bahasa 2021 tingkat kecamatan.
2) Juara 1 lomba KSN Matematika 2022 tingkat kecamatan.
3) Masuk 20 Besar KSN Matematika dan IPA 2022 di Kabupaten Jombang.
Hasil dengan data sebelumnya yang belum pernah ada di SDN Bawangan II,
setelah diterapkannya Budaya Literasi tersebut akan penulis sajikan dan uraikan sebagai
berikut.
Tabel 3.1
Capaian Kenaikan Minat Baca Siswa
SDN Bawangan II Kec. Ploso
Dari tabel diatas bahwasanya terjadi capaian kenaikan minat baca siswa
setelah diterapkannya beberapa Budaya Literasi di SDN Bawangan II, diantaranya :
14
3. Di Kelas III terjadi kenaikan 27 % yang mana sebelumnya hanya 57 % menjadi 84
%.
4. Di Kelas IV terjadi kenaikan 12 % yang mana sebelumnya hanya 73 % menjadi 85
%.
5. Di Kelas V terjadi kenaikan 16 % yang mana sebelumnya hanya 70 % menjadi 86
%.
6. Di Kelas VI terjadi kenaikan 18 % yang mana sebelumnya hanya 65 % menjadi 83
%.
15
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Membangun budaya literasi sekolah perlu penanganan serius dan kerja keras
serta ketelatenan, kesabaran, dan keuletan juga didukung dengan kerjasama dari banyak
pihak yang terkait. Keberhasilan membangun budaya literasi sekolah juga ditentukan oleh
manajemen dan tata kelola yang bagus dari kepala sekolah dan didukung oleh kesadaran
para peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua serta komite dan juga
masyarakat dalam berliterasi.
B. REKOMENDASI
Dari kesimpulan dan uraian yang penulis paparkan dalam tulisan ini, maka
penulis memberi rekomendasi sebagai berikut :
16
16
juga membuat siswa gemar membaca dan membudayakan kebiasaan membaca
dimana saja dan kapan saja. Selain itu perhatian dari pihak tersebut sangatlah
diperlukan dalam masalah pengadaan buku-buku di perpustakaan sekolah, khususnya
pengadaan buku sifatnya great book.
Harus lebih memahami tujuan gerakan literasi ini, bahwa bukan hanya
memerintahkan siswa membaca selama 15 menit saja, melainkan melatih siswa agar
gemar membaca dan menciptakan budaya membaca bagi masyarakat Indonesia.
Sekolah juga harus melakukan pengadaan buku secara berkala dalam jangka waktu
satu tahun sekali. Agar koleksi buku perpustakan bertambah dan berpariatif, sehingga
tidak monoton dan siswa lebih giat membaca. Selain itu dalam pengadaan buku
diperlukannya penyaringan terhadap buku-buku tersebut. Pimilihan buku harus
bukubuku great book yang sesuai dengan tingkatan usia peserta didik serta sarat
dengan muatan budi pekerti, seperti buku Adiluhung.
Dalam pelaksanaan gerakan literasi, guru harus berperan sebagai pengawas. Yang
bertugas mengawasi dan menentukan mana buku yang layak atau tidaknya di baca
oleh siswa. Guru juga merupakan elemen sekolah yang menjadi sasaran dari budaya
membaca ini, sehingga di harapkan guru juga menjadi rajin dalam membaca. Sebagai
upaya menambah pengetahuan baru.
4. Bagi Siswa
Diharapkan siswa akan selalu berminat dalam membaca dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi. Motifasi membaca pada siswa harus selalu di pupuk agar siswa menjadi
sosok yang gemar membaca bukan hanya disekolah saja melainkan dimana saja dan
kapan saja. Disamping itu siswa harus mampu menyaring dan memilah pesan-pesan
yang terkandung dalam bacaan. Nilai-nilai positif harus di aplikasikan dalam diri,
sementara nilai-nilai negatif tidak boleh ditiru namun harus di buang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki, dkk. 2017. Panduan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Dikdasmen Kemendikbud.
Fauziah, Dewi U. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen
Kemendikbud.
Malawi, Ibadullah. 2017. Pembelajaran Literasi Berbasis Sastra Lokal. Magetan: CV AE Media
Grafika.
Malawi, Ibadullah. 2018. Pembaharuan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Magetan: CV AE Media
Grafika.
18
LAMPIRAN
19
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1.
Foto Membiasakan membaca dalam hati selama 15 menit
sebelum kegiatan pembelajaran
Gambar 2
Foto Membudayakan membaca bersama-sama bagi guru
(guru menjadi contoh)
Gambar 3.
Foto menuliskan kembali/membuat resensi apa yang sudah dibaca/dipelajari
Gambar 4.
Foto menerapkan metode diskusi dan presentasi
pada beberapa kegiatan pembelajaran
Gambar 5.
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas I
Gambar 6.
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas 2
Gambar 7
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas 4
Gambar 8
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas 4
Gambar 9
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas 5
Gambar 10
Foto Kegiatan Membaca di Sudut Baca Kelas 6
Gambar 11.
Foto Memberikan penghargaan non akademik terhadap kebiasaan membaca
Raja dan Ratu Baca
Gambar 12.
Foto Puisi karya pesdik di papan pajangan kelas
Gambar 13.
Foto Komik karya pesdik di dinding kelas
Gambar 9.
Foto Komik karya pesdik di dinding kelas
Gambar 14.
Foto poster membaca karya pesdik di dinding kelas
Gambar 15.
Foto Lomba Berpidato
Gambar 16.
Foto Lomba Membaca Kitab
Gambar 17.
Jurnal Membaca Harian Siswa
Gambar 18.
Pemanfaatan Perpustakaan