Anda di halaman 1dari 1

1) HIF-1 apakah terbentuk saat terjadi hipoksia saja atau dalam keadaan normal ada?

Jawab :
Ya, jadi HIF-1α merupakan satu-satunya zat yang dikeluarkan oleh jaringan yang mengalami
hipoksia. HIF-1α merupakan protein sinyal yang dapat meregulasi gen protein lain. HIF-1α
dapat menginduksi lebih dari 60 gen termasuk eritropoitin dan vascular endothelial growth
factor (VEGF) yang fungsinya utk eritropoesis dan angiogenesis untuk membantu
meningkatkan pengiriman oksigen ke daerah hipoksia. Dalam keadaan normoksia, HIF-1a
nanti akan di degradasi oleh oxygen Dependent Degradation Domain (ODD) yang akan
dikenali oleh suatu protein supresor tumor, Von Hippel Lindau (pVHL). Jalur protease yg di
mediasi oleh pVHL ini nanti akan mendegradasi HIF-1a. Dalam keadaan hipoksia, pVHL gagal
mengenali HIF 1α sehingga kadarnya terus meningkat dan menginduksi gen2 protein lain
tadi

2. Selain berperan pada rute masuknya covid melalui regulasi ACE2 dan furin, apakah ad
peran lain dari HIF-1 terkait patogenesis covid?

Jawab :
Sejauh ini, dari yang di bahas dalam jurnal, mekanisme pasti kaitan antara HIF-1a dan covid
lebih kearah rute masuknya covid melalui reseptor ACE2 dan regulasi furin. Namun ada di
singgung bahwa bahwa trombosis vena dalam (DVT) dilaporkan terjadi pada 7/12 (58%)
pasien dan emboli paru merupakan penyebab langsung kematian pada 4/12 (30%) pasien
dengan COVID-19 dalam 12 otopsi berturut-turut. Dan telah diusulkan juga bahwa hipoksia
dapat menginduksi Early Growth Response 1, yang mengatur pembentukan trombus. Selain
itu, gen target HIF atau HIF juga dapat menginduksi faktor protrombotik seperti PAI-1 dan
faktor jaringan, serta faktor antitrombotik seperti trombomodulin, Protein S dan TFPI.
Namun, peran pasti dari jalur ini masih belum dijelaskan lebih lanjut dalam patologi COVID-
19. Diperlukan studi terperinci yang menunjukkan hubungan antara kadar HIF
jaringan/serum dengan berbagai faktor protrombotik dan antitrombotik pada pasien COVID-
19 untuk mendukung teori tersebut.

3. Apakah laktat hanya ada ketika terjadi hipoksia?

Jawab :
Asam laktat merupakan hasil/produk dari metabolisme karbohidrat secara anaerob. Adanya
peningkatan kadar asam laktat dalam darah sering dihubungkan dengan kerusakan (defek)
metabolisme aerob akibat hipoperfusi atau hipoksia. Namun, asidosis laktat tidak selalu
disertai hipoksia. Berdasarkan literatur, Cohen dan Woods mengklasifikasikan asidosis laktat
dua menjadi 2 kategori yaitu tipe A yang disebabkan oleh hipoksia dan tipe B yang bukan
disebabkan oleh hipoksia. Golongan tersebut dibagi menjadi B1, B2 dan B3. B1 disebabkan
oleh penyakit sistemik, seperti penyakit hepar, ginjal, diabetes dan keganasan, B2
disebabkan oleh obat atau keracunan (intoksikasi), sedangkan B3 disebabkan oleh gangguan
metabolisme sejak lahir. Mekanisme asidosis laktat tipe B tidak diketahui, tetapi
diperkirakan karena kerusakan fungsi mitokondria dengan gangguan penggunaan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai