NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi
Diskusi 1
Akuntansi Keuangan Menengah I
1. Contoh isu skandal akuntansi yang terjadi di dunia antara lain kasus yang
menimpa perusahaan Enron, Corp. dan World Com, Inc. Enron, Corp.
melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangannya yang melibatkan KAP
Arthur Andersen. Kecurangan yang dilakukan antara lain menampilkan data
penghasilan yang tidak sebenarnya serta modifikasi neraca keuangan demi
memperoleh penilaian kinerja keuangan yang positif. Enron juga meminjam
dalam jumlah besar untuk dana operasional dan tidak dicatat sebagai utang.
Skandal ini terkuak pada Oktober 2001 yang menyebabkan bankrutnya Enron,
Corp. dan ditutupnya KAP Arthur Andersen.
Skandal World Com Inc. terkuak pada tahun 2002. World Com sengaja
mencatat aset overstate US $11 milyar dan melebihkan pendapatannya dengan
menyembunyikan biaya sebesar US $3,8 milyar. Worldcom Inc kemudian
dinyatakan pailit dan petinggi perusahaannya dikenai hukuman penjara.
Kebangkrutan ini adalah kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika pada
saat itu.
Di Indonesia juga terdapat skandal akuntansi, contohnya yang terjadi pada
Lippobank yang melibatkan auditor eksternalnya yaitu KAP Ernst&Young.
Terdapat perbedaan antara laporan keuangan yang diberikan ke publik dan
yang diserahkan ke BAPEPAM yang mencapai selisih keuntungan trilyunan
rupiah. Contoh lainnya adalah kecurangan laporan yang dilakukan PT Garuda
Indonesia Tbk (GIAA) pada tahun 2018. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
seharusnya mencatatkan kerugian sebesar US $244,95 juta, tetapi di laporan
tercatat laba bersih US $809,84 ribu. Baik GIAA dan seluruh direksi dikenai
sanksi denda dan KAP yang terlibat dibekukan ijinnya.
Sumber:
Garry. 2012. "Worldcom : Kebangkrutan Besar yang Penuh Skandal". diakses
5 April
2021, http://www.computesta.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan
besar-yang-penuh-skandal/
Natawibawa, I Wayan Yeremia. 2021. "Sekilas Kisah Skandal Enron". diakses 5
April
2021, https://bisnismuda.id/read/1126-i-wayan-yeremia-natawibawa/sekilas
kisah-skandal-enron
Sumber:
Sugiarto. 2020. Akuntansi Keuangan Menengah I. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 2.46.
3. Transaksi yang bukan merupakan pos-pos luar biasa karena sifatnya yang
biasa dan dapat diperkirakan terjadinya antara lain:
Penghapusan atau penurunan (write-offs) nilai piutang, persediaan,
aktiva tetap, biaya riset dan pengembangan ( research and development
cost), dan aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets)
Laba atau rugi akibat penukaran atau penjabaran uang asing, termasuk
revaluasi dan devaluasi yang jumlahnya cukup besar
Laba atau rugi (gains or losses) akibat penjualan bagian dari perusahaan
Laba atau rugi penjualan aktiva tetap perusahaan
Pengaruh dari pemogokan atau sengketa dengan pesaing
Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang
Sumber:
Sugiarto. 2020. Akuntansi Keuangan Menengah I. Tangerang Selatan:
Universitas
Terbuka. Hal 2.47.