Anda di halaman 1dari 4

Sistem Informasi Akuntansi 2

KASUS FRAUD AKUNTANSI YANG MENGGUNCANG DUNIA

1. Waste Management Scandal (1998)

Perusahaan ini bergerak dalam bidang Industri Pembuangan Limbah/Sampah. Waste Management
melakukan rekayasa laporan keuangan yang menghasilkan laba sebelum pajak sebesar $ 1,7 Miliar.
Perusahaan memanupulasi laporan keuangan supaya perusahaan terlihat sukses. Waste Management
melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar, diantaranya adalah:
a. Menghindari beban penyusutan truk sampah dan menetapkan nilai sisa yang tidak mendukung serta
memperpanjang masa manfaat.
b. Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada aset lain yang sebelumnya tidak memiliki nilai
sisa.
c. Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembuangan sampah karena mereka telah
dipenuhi dengan sampah.
d. Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya akibat ketidaksuksesan dan
pengabaian proyek pengembangan tempat pembuangan sampahnya.
e. Membentuk cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan
cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang tidak terkait.
f. Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar.
Kecurangan tersebut dilakukan oleh CEO Dean L. Buntrock dan Arthur Andersen Company sebagai
auditor eksternal yang mengaudit perusahaan tersebut yang diduga mengetahui atau dengan
sembarangan mengeluarkan laporan audit yang secara material salah dan menyesatkan untuk periode
1993-1996.
Kecurangan tersebut terbongkar setelah CEO Waste Management yang baru melakukan penelusuran
kembali ke pembukuan yang sebelumnya bersama tim managemennya. Akibat kecurangan tersebut
pemegang saham rugi sebesar $ 457 juta dan SEC (Bursa Amerika Serikat) menggugat Arthur Anderseen
sebesar $ 7 juta.
Kecurangan tersebut termasuk kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa :
Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang
merupakan sumber penyajian laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja
menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan
keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
shintyadewi.blogspot.com/2010/12/financial-statement-fraud-defined.html
choigracia.blogspot.com/2014/12/contoh-kasus-fraud-auditing-perusahaan.html

2. Enron Scandal (2001)

Enron merupakan sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas dan merupakan
salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas serta
komunikasi.Managemen Enron menanamkan dana tabungan pensiun milik 7.500 karyawan sebesr $ 1 M
untuk membeli sahamnya sendiri. Sehingga pelaku pasar modal kehilangan $ 32 M. Managemen Enron
melakukan window dressing atau memanipulasi angka-angka dalam laporan keuangan agar kinerjanya
lebih baik. Pendapatan di mark up sebesar $ 600 juta dan hutangnya senilai $ 1,2 M disembunyikan
dengan teknik off-balance sheet (kewajiban keuangan yang tidak dicatat dalam laporan keuangan).Kasus
tersebut juga melibatkan auditor Arthur Andersen karena membantu proses rekayasa keuangan tingkat
tinggi tersebut. Kasus Enron terbongkar saat salah satu eksekutif Enron bernama Sherron Watskin
membongkar praktik manipulasi tersebut ke publik. Akibatnya, Lay (salah satu CEO Enron) meninggal
bunuh diri sebelum menjalani hukuman, Skilling (CEO Enron) dipenjara selama 24 tahun, perusahaan
mengalami kebangkrutan dan menambah daftar kasus yang dimiliki oleh Arthur Andersen akibat tidak
mampu melakukan prinsip independensi sebagai kantor akuntan. Kecurangan tersebut
termasuk kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau
pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian
laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-enron-inc/

3. WorldCom Scandal (2002)

Worldcom merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. CEO Worldcom yaitu Bernie Ebbers.
Perusahaan ini telah mengklarifikasi lebih dari $ 3,8 juta untuk beban jaringan sebagai pengeluaran modal.
Beban jaringan adalah beban yang dibayar oleh Worldcom kepada perusahaan lain untuk jaringan
telekomunikasi, seeperti biaya akses dan biaya pengiriman pesan bagi Worldcom. Dengan memindahkan
akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau labanya, hal tersebut
dikarenakan akun beban yang dimiliki dicatat lebih rendah sedangkan akun aset dicatat lebih tinggi karena
beban kapitalisasi disajikan sebagai investasi. Akibatnya, terjadi inflasi yang menyebabkan nilai saham
menjadi turun sampai kurang dari 1 sen dan menyebabkan pegawai Worldcom yang mempunyai saham
tersebut mengalami kerugian sekitar $ 642,3 juta dan mengumumkan PHK sebanyak 17.000 karyawan dari
total 85.000.Sehingga, Bernie Ebbers didakwa dengan hukuman penjara lebih dari 25 tahun karena telah
melakukan konspirasi dan memasukan dokumen yang palsu dengan regulator. Kecurangan tersebut
termasuk kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau
pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian
laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
yvesrey.wordpress.com/2011/02/10/kasus-skandal-akuntansi-worldcom/

4. Tyco Scandal (2002)

Tyco adalah perusahaan manufaktur komponen elektronik, perawatan kesehatan dan peralatan
keamanan. Sebelum mengalami skandal, saham Tyco dianggap sebagai saham blue chip yang aman.
CEO Tyco yaitu Dennis Kozlowski mulai mengeruk kekayaan perusahaan melalui pinjaman lunak dan
kepemilikan saham. Dengan bantuan CFO Mark Swartz dan CLO MArk Belnick, dia mendapat pinjaman
tanpa bunga senilai $ 170 juta tanpa persetujuan pemegang saham. Kozlowski dan Belnick juga mengatur
penjualan 7,5 juta lembar saham yang nilainya mencapat $ 450 juta juga tanpa persetujuan pemegang
saham. Karena sifat dari posisi mereka, CEO, CFO dan konsultan hukum tidak berlaku jujur dan
transparan kepada para stakeholder, mengenai adalanya masalah yang berhubungan dengan penipuan
akuntansi dan konflik kepentingan. Kasus ini melibatkan mereka semua terlibat dalam usaha korupsi dan
kolusi karena untuk memenuhi keinginan pribadi. Sehingga, akibat dari tindakan Kozlowski dan para
eksekutif lainnya, mereka harus menerima hukuman penjara selama 25 tahun. Kecurangan tersebut
termasuk kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau
pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian
laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
id.scribd.com/doc/35443628/TYCO-INTERNATIONAL-LEADERSHIP-CRISIS-CASE
finance.detik.com/read/2012/06/11/073614/1937612/6/7/8-kasus-penipuan-saham-terbesar-sepanjang-
sejarah

5. Health South Scandal (2003)

Health South adalah salah satu penyedia layanan kesehatan terbesar di Amerika yang telah mengakuisisi
beberapa firma kesehatan sejenis. Pada tahun 1990-an, CEO dan pendiri HEalthSouth Richard Scrushy
menginstruksikan karyawannya untuk menggelembungkan pemasukan dan pendapatan bersih
perusahaan. Kasus ini terbongkar saat CFO William Owens bekerjasama dengan FBI merekam
pembicaraan Scrushy yang menyebut tentang penggelapan ini. Sehingga terbukti pada tahun 2003,
perusahaan ini telah melakukan penggelembungan omzet sebesar $ 1,4 M dan dalam satu hari sahamnya
jatuh dari $ 20 / lembar saham menjadi $ 0,45 per lembarnya. Kecurangan tersebut termasuk kecurangan
manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap
catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.
Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi,
kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
finance.detik.com/read/2012/06/11/073614/1937612/6/7/8-kasus-penipuan-saham-terbesar-sepanjang-
sejarah#bigpic

6. Freddie Mac (2003)

Freddie Mac merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan perumahan murah bagi
masyarakat Amerika. Pada tahun 2003, laba perusahaan dilaporkan lebih rendah hampir $ 5
M. Hasilnya, Freddie Mac Pada
Bulan November didendaUSD 125 juta. SEC mengenakan denda USD 50 juta ditunjukan
kepada Freddie Mac tahun 2007. Tahun 2006 pemerintah ajukan gugatan perdata kepada manajemen
Fannie Mae terkait skandal akuntansi untuk memaksimalkan bonus dan securities fraud. Kecurangan
manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap
catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.
Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi,
kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
sutrisnoman.blogspot.com/2014/12/contoh-kasus-fraud-acconting-multiteral.html
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/

7. American International Group (AIG) Scandal (2005)

AIG merupakan perusahaan asuransi raksaksa yang terdapat di Amerika. AIG melakukan kecurangan
dalam laporan keuangan sebesar $ 3,9 M dan melakukan manipulasi harga saham selain itu diduga telah
memesan pinjaman dan mencatat/mengakuinya sebagai pendapatan. Dalam kasus ini, Hank Greenberg
selaku CEO dipecat namun tidak menghadapi tuntutan pidana. Kecurangan tersebut termasuk kecurangan
manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap
catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan.
Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi,
kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
www.theglobal-reviewer.com/content_detail.php?lang=id&id=1257&type=6#.VRFDgvysUwc

8. Lehman Brothers Scandal (2008)


Lehman Brothers Holdings adalah perusahaan layanan keuangan global, berpartisipasi dalam bisnis
investasi perbankan, ekuitas dan berpendapatan tetap penjualan, penelitian dan perdagangan, manajemen
investasi, ekuitas swasta dan perbankan swasta. Perusahaan ini telah melakukan rekayasa laporan
keuangan dalam hal pengurangan jumlah kewajiban dengan menggunakan repo (Repo 108 serupa
dengan Repo 105, hanya dengan besaran persentase yang berbeda), merupakan “accounting gimmick”
yang digunakan oleh Lehman Brothers untuk mengurangi jumlah kewajiban yang tercantum dalam
neraca.Dikarenakan krisis, repo 105 dan 108 merupakan jalan keluar yang paling menguntungkan bagi
Lehman Brothers dibandingkan dengan menjual aset yang harganya telah merosot tajam. Transaksi
tersebut digunakan untuk menutupi hutang yang lebih dari $ 50 M. Hal ini dilakukan untuk
menyembunyikan ketergantungannya dari utang sehingga kondisi keuangan Lehman Brothers "terlihat"
sehat. Hal ini tidak terlepas dari peran KAP eksternal yaitu KAP Ernst & Young. Kecurangagn ini juga
termasuk dalam financial statement fraud.
Sumber:
accounting-degree.org
magisterakutansi.blogspot.com/2012/09/hari-hari-terakhir-lehman-brother.html
layarasdos.blogspot.com/2014/05/kasus-etika-dalam-lehman.html
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/

9. Bernie Madoff Scandal (2008)

Kasus penipuan Madoff ini bermula sebuah perusahaan bernama Bernard L Madoff Investment Securities
LLC didirikan pada 1960 dengan tujuan mengelola dana-dana orang kaya. Hingga 2008, Madoff
Investment Securities mengantongi reputasi baik karena memuaskan para investor. Madoff Investment pun
diduga memainkan skema Ponzi atau sejenis arisan berantai. Artinya, pemberian keuntungan kepada
investor yang masuk lebih awal, dari dana-dana investasi yang disetor para investor yang masuk
setelahnya. Praktek penipuan Madoff ini dipastikan sudah ada sejak 1980-an. Lima anggota staf dan
esksekutif telah dinyatakan bersalah karena merahasiakan afair tersebut. Kasus ini melibatkan pemalsuan
dalam perdagangan saham, penipuan perbankan, kebohongan pajak. Kecurangan tersebut
termasuk kecurangan manajemen (management fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau
pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian
laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan keuangan.
Sumber:
accounting-degree.org
dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/15/etika-profesi-audit/
http://intisari-online.com/read/jp-morgan-penuhi-denda-kasus-penipuan-madoff

10. Satyam Scandal (2009)

Satyam adalah perusahaan IT terbesar keempat di India dan didirikan serta dipimpin oleh Ramalinga Raju.
Pada tanggal 7 Januari 2009, Ramalinga Raju mengatakan bahwa sekitar $ 1,04 M saldo kas & bank
Satyam adlaah palsu (setara 94% nilai kas & bank Satyam di akhir September 2008). Pada awalnya,
kecuranggan ini dilakukan dengan cara menggelembungkan nilai keuntungan perusahaan. Setelah
dilakukan selama beberapa tahun, selisih antara keuntungan yang sebenarnya dan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan semakin lama semakin besar. Akibat dari kecurangan tersebut, harga saham Satyam
jatuh menjadi 11,5 rupees atau hanya senilai 2% dari harga saham tertingginya di tahun 2008 senilai 544
rupees. Raju dan saudaranya, B. Rama Raju, yang juga terkait skandal Satyam kemudian ditahan dengan
tuduhan melakukan konspirasi kriminal, penipuan, pemalsuan dokumen dan menghadapi ancaman
hukuman 10 tahun penjara. Kecurangan tersebut termasuk kecurangan manajemen (management fraud),
misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan akuntansi atau dokumen
pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan
atau sengaja menghilangkan (intentional omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari
laporan keuangan.

Sumber:

Anda mungkin juga menyukai