Anda di halaman 1dari 32

TERAPI PIJAT PUNGGUNG PADA PASIEN CONGESTIFE HEART FAILURE

(CHF) DIRUANG INTERNE RSUD Dr. M. ZEIN PAINAN

Disusun Oleh

Kelompok C

1. IMAM IMAN ZUL HAKIM 2. MEILANI PUTRI


3. NIFIA OKTARINA 4. VONNICA MARDYA
5. NUR NILAM SARI 6. ZUL ABROR
7. AZZAHRA REQHA AULYA 8. WIWIT YULIAN DANI
9. INDAH ULVIANI 10. SUCI PUTRI NENGSIH
11. INDRI APRILIA

Dosen Pengampu

Ns. Ria Desnita, M.kep , Sp. Kep, MB

PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas satuan acara
penyuluhan (SAP) mengenai terapi pijat punggung untuk kelelahan pasien dengan CHF.

Selama penyusunan ini kami menyadari bahwa satuan acara penyuluhan (SAP) ini
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
membangun dan sebagai perbaikan penulisan selanjutnya.

Kami berharap semoga satuan acara penyuluhan (SAP) bermanfaat, khususnya agi
kami selaku penyusun maupun pengembangan ilmu keperawatan saat ini.

Padang, oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar belakang ...........................................................................................1

B. Rumusan masalah....................................................................................... 2

C. tujuan ..........................................................................................................3

BAB II SOLUSI PERMASALAHAN.....................................................................4

BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................5

A. Metode.......................................................................................................... 5

B. Penggorganisasian ..................................................................................... 5

C. Uraian tugas.................................................................................................5

D. Rancangan kegiatan....................................................................................8

E. Daftar pustaka............................................................................................. 20

F. Lampiran...................................................................................................... 21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

CHF atau Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologis berupa


kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gejala yang muncul sesuai dengan
gejala gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan, terjadi di dada karena
peningkatan kebutuhan oksigen (Mansjoer, 2009).Gagal jantung merupakan
salah satu penyakit jantung yang angka kejadiannya di Indonesia dari tahun ke
tahun semakin meningkat.
Gagal jantung merupakan penyakit kronis yang secara langsung
menurunkan produktivitas penderitanya.Penurunan produktivitas pada pasien
gagal jantung disebabkan oleh kelelahan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen karena jantung gagal mempertahankan sirkulasi yang
mengakibatkan terjadinya kelelahan-kelelahan terjadi akibat penurunan kapasitas
fisik pasien gagal jantung dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang berakibat
menurunnya kemampuan pasien dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Kelelahan merupakan salah satu gejala dari gagal jantung pada pasien gagal
jantung terjadi perubahan neurobiokimiawi sebagai respon kompensasi akibat
gangguan yang terjadi penurunan jantung akan menyebabkan fase konstruksi
yang memperburuk sirkulasi sehingga kondisi perfusi perifer mengalami
penurunan kondisi tersebut akan menyebabkan kelelahan pada pasien gagal
jantung.
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah terutama akibat respon saraf simpatis.Teknik relaksasi juga
sering dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung,terutama untuk
meredakan kecemasan yang akan menyebabkan respon simpatis serta menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan berkaitan dengan
perubahan neurohormonal pada pasien gagal jantung.
Data yang diperoleh melalui World Health menyebutkan bahwa didunia
terdapat 20 juta orang pertahun meninggal dunia akibat masalah kardiovaskular.

1
Data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan
Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal
jantung di Indonesia tahun 2018 sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar
1.017.290 orang (Riskesdas, 2018).
Dari hasil penelitian (Nugraha et al., 2017) sebanyak 76% penderita gagal
jantung mengalami depresi dan kecemasan yang mengarah kepada kelelahan.
Anka ini terus meningkat seiiring dengan bertambahnya usia pasien. Selai
gangguan fisik, gangguan fisiokologis juga turut berperan dalam menyebebkan
kelelahan.
Terapi non farmakologi yang bisa digunakan pada pasien CHF yang
mnegalami kelelahan salah satunya adalah pijat punggung, sehingga kami
memberikan edukasi berupa Pendidikan Kesehatan. Dengan demikian penting
untuk mengidentifikasi manffat pijat punggung terhadap kelelahan yang dialami
oleh pasien gagal jantung di RSUD Dr. M.Zein painan.
Data pasien Chf yang mengalami kelelahan di ruang interne RSUD
Dr.M.Zein Painan ada 4 orang,Sehingga kami memberikan edukasi berupa
pendidikan kesehatan terapi non farmakologi yaitu pijat punggung.Dengan
demikian penting untuk mengidentifikasi manfaat pijat punggung terhadap
kelelahan yang dialami oleh pasien gagal jantung di RSUD Dr.M.Zein Painan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permassalahan diatas dirumuskan: bagaimana cara


mengatasi kelelahan pada pasien congestife heart failure (CHF)

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran pasien diruang interne RSUD
Dr.M.Zein Painan mampu memahami tentang pijat punggung untuk kelelahan
pasien gagal jantung congestif.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit pasien dan
keluarga pasien diharapkan :
1) Pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang definisi penyakit

2
CHF.
2) Pasien dan keluarga pasien dapat memahami dan mengetahui tentang
faktor penyebab timbulnya penyakit CHF
3) Pasien dan keluarga pasien dapat memahami dan mengetahui tentang
tand adan gejala dari CHF
4) Pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang komplikasi dari
CHF
5) Pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang terapi kompementer
pijat punggung untuk mengatasi kelelahan pada pasien CHF

3
BAB II

SOLUSI PERMASALAHAN

Berdasarkan permasalahan yang didapatkan di ruangan Interne di RSUD M. Zein


Painan maka solusi yang diberikan melalui pengadaan Satuan Acara Penyuluhan Yaitu
Terapi Pijat Punggung untuk mengatasi kelelahan pada pasien CHF yang meliputi :

1) pasien dan keluaraga mampu menyebutkan pengertian penyakit CHF/gagal


jantung
2) pasien atau keluarga mampu menyebutkan penyebab timbulnya penyakit
CHF/gagal jantung
3) pasien atau keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit
CHF/gagal jantung
4) pasien atau keluarga mampu meyebutkan Kembali factor resiko penyakit
CHF/gagal jantung
5) klien atau keluarga mampu mempraktekkan Kembali Teknik terapi pijat
punggung pada pasien dengan penyakit CHF/gagal jantung

4
BAB III

METODE PELAKSAAAN

A. Metode :

a. Ceramah

b. Tanya jawab dan diskusi

B. Pengorganisasian

Struktur

a. Penyaji : Vonnica amardya

b. Moderator : M iman zul hakim

c. Fasilitator : 1. Nifia oktarina

2. Nur nilam sari

3. Azzahra reqha aulya

4. Indah ulviani

5. Indri aprilia

6. Meilani putri

7. Wiwit yulian dani

d. Observer : Suci putri nengsih

e. Notulen : Zul Abror

C. Penugasan

1) Moderator

 Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan

5
 Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing

 Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan


audien

 Menyampaikan kontrak waktu

 Merangkum semua audien sesuai kontrak

 Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi

 Menganalisis penyajian

2) Penyaji

 Bertanggung jawab memberikan penyuluhan

 Memahami topik penyuluhan

 Meexplore pengetahuan audien tentang materi penyuluhan

 Memberikan reinforment positif atas partisipasi audien

3) Observer

 Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di


awal acara.

 Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada


moderator jika ada ketidak sesuaian dengan dibantu oleh observer.

 Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam


mengajukan pertanyaan mampu menjawab pertanyaan.

4) Fasilitator

 Meminta persetujua/mengontrak klien.

 Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.

 Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

 Mempersiapkan absen.

 Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.

6
 Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

 Mempersiapkan ruangan.

 Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

 Mempersiapkan ruangan, infokus, dan laptop.

 Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam jalannya


penyuluhan.

5) Notulen

 Mencatat semua pertanyaan yang diajukan oleh klien.

 Mencatat semua jawaban yang disampaikan oleh setiap anggota


kelompok.

 Mencatat hasil kesimpulan dari observer.

D. seting tempat

7
Keterangan :

= Penyaji = Klien

= Moderator = Fasilitator

= Dosen pembimbing

= Notulen = = Observer

E. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens

1. 5 menit Pembukaan  Menjawab salam

 Mengucapkan salam  Mendengarkan

 Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan


memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
kegiatan penyuluhan  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan disampaikan.

8
20 menit Pembahasan

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan


pengertian dari CHF memperhatikan

 Klasifikasi penyakit CHF  Mendengarkan dan


memperhatikan
 Menjelaskan etiologi penyakit
CHF  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Factor-faktor penyebab
penyakit CHF  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Gejala klinis penyakit CHF
 Mendengarkan dan
 Terapi atau pengobatan
memperhatikan
penyakit CHF
 Mengajukan pertanyaan
 Pencegahan penyakit CHF
 Mendengarkan
 Pasien dan keluarga pasien
dapat memahami tentang terapi
kompementer pijat punggung
untuk mengatasi kelelahan
pada pasien CHF

 Diskusi

5 menit Penutup

 Bersama peserta  Bersama-sama


menyimpulkan apa yang menyimpulkan
telah disampaikan
 Menjawab pertanyaan
 Evaluasi materi CHF
 Memperhatikan dan
dengan mengajukan
mendengarkan
pertanyaan
 Menjawab salam

9
 Melakukan terminasi

 Memberikan salam untuk


menutup pertemuan

F. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. 100% klien menghadiri penyuluhan.

b. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.

c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

2. Evaluasi Proses

a. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.

b. 100 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan CHF

c. 100 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil

a) Klien mampu menyebutkan pengertian penyakit CHF


b) Menjelaskan etiologi penyakit CHF
c) Klien dapat menjelaskan Klasifikasi penyakit CHF
d) Klien mampu menyebutkan Gejala klinis penyakit CHF
e) Klien mampu menyebutkan Terapi atau pengobatan penyakit CHF
f) Klien mampu menyebutkan Pencegahan penyakit CHF

10
Lampiran Materi Penyuluhan

A. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu kondisi fisiologis ketika jantung tidak dapat
memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
(ditentukan sebagai konsumsi oksigen). Gagal jantung disebabkan oleh kondisi
yang melemahkan atau merusak meokardium. (Kurniawan et al., 2022)
Gagal jantung merupakan gangguan medis yang terjadi saat adanya kegagalan
jantung dalam melakukan pemompaan cukup darah kepada seluruh tubuh yang
menyebabkan jaringan pada tubuh tidak mendapatkan oksigen serta nutrisi
yang cukup. Keadaan CHF terjadi pada jantung kanan maupun kiri (Mahananto
& Djunaidy, 2017).
B. Etiologi

Berikut ini penyebab gagal jantung menurut Ongkowijaya Winata (2017) dalam
jurnal (Kurniawan et al., 2022)

a. Peningkatan preload: regurgitasi oarta, cacat septum ventrikel

b. Peningkatan afterload: stenosis aorta, hypertensi sistemik

c. Penurunan kontraktilitas ventrikel: IMA, kardiomiopati

d. Gangguan pengisian ventrikel: stenosis katup antrioi ventrikuler, pericarditif


konstriktif, temponade jantung

e. Gangguan sirkulasi: aritmia yang disebabkan oleh perubahan stimulasi listrik


mekanisme respons

f. Infeksi sistemik/infeksi paru: reaksi tubuh terhadap infeksi memaksa jantung


untuk meningkatkan metabolisme untuk memenuhikebutuhan tubuh.

g. Emboli paru, yang menyebabkan secara mendadak akan meningkatkan


resistensi terhadap ejaksi ventrikel kanan.

C. Klasifikasi

11
Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA (New York Heart Association) yang
mendeskripsikan gagal jantung berdasarkan gejala dan penurunan aktivitas fisik
dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu:

a) Kelas 1: pasien tidak ada keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik. Gejala
seperti sesak nafas, kelelahan atau palpitasi tidak ada selama melakukan
aktivitas fisik biasa
b) Kelas 2: pasien dengan sedikit keterbatasan aktivitas fisik. Gejala seperti
sesaknafas, kelelahan atau palpitasi ada selama melakukan aktivitas fisik biasa
c) Kelas 3: pasien dengan keterbatasan dalam melakukan berbagai aktivitas.
Gejala timbul saat melakukan berbagai aktivitas tetapi dapat membaik saat
beristirahat
d) Kelas 4: pasien dengan keterbatasan dalam melakukan berbagai aktivitas.
e) Gejala timbul meskipun sedang beristirahat (Lainscak, M., dkk., 2017).

D. Tanda dan gejala


Menurut Mahanato & Djunaidy (2017), manifestasi gagal jantung
sebagaiberikut:
a. Gagal jantung kiri Menyebabkan kongestif, bendungan pada paru dan
kelainan pada sistem kontrol pernafasan, gejala:
1) Dyspnea
Hal ini disebabkan oleh adanya atau penumpukan cairan di alveolus, yang
menghalangi pertukaran gas. Dyspnea mungkin terjadi terjadi saat istirahat atau
dipicu oleh aktivitas ringan atau sedang.
2) Orthopnea
Pasien dengan orthopnea tidak akan mengalami masalah apapun, tetapi mereka
perlu menggunakan bantal untuk menjaga diri mereka tetap tegak di tempat
tidur, saat duduk di kursi, dan bahkan saat tidur.
3) Batuk
Ini dikarenakan kegagalan ventrikel mungkin kering dan tidak efektif, sering
kali menyebabkan batuk basah, yang ditandai dengan dahak dan bercak darah
dalam jumlah besar.
4) Mudah lelah

12
Mudah digunakan sebagai akibat dari penurunan curah jantung, yang mencegah
jaringan menerima sirkulasi dan oksigen secara teratur, serta gangguan
eliminasi hasil katabolisme karena energy yang tidak mencukupi untuk
bernapas dan insomnia yang disebabkan oleh penyakit pernapasan dan batuk.
6) Gelisah dan cemas
Terjadi akibat gangguan oksigen jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan
pengetahuan bahkan jantung tidakberfungsi dengan baik.
b. Gagal jantung kanan Gejalanya meliputi peningkatan pembuluh darah
sistemik :
1) Oedema perifer
2) Peningkatan BB
3) Distensi vena jugularis
4) Hepatomegaly
5) Asites
6) Pitting edema
7) Anoreksia
8) Mual
9) Tingkat CPO yang tinggi dapat menyebabkan perfusi oksigen jaringan yang
buruk, megakibatkan gejala berikut:
a. Merasa pusing
b. Kelelahan
c. Panas dan intoleransi aktivitas
d. Ekstremitas yang sangat dingin
E. Penatalaksanaan
Menurut (Mahanato & Djunaidy, 2017) Penatalaksanaan gagal jantung dibagi
menjadi 2 terapi yaitu:
a. Terapi farmakologi Terapi ini misalnya seperti kelompok diuretic, ACEI, beta
bloker, ARB, dan lain sebagainya hingga pada diberikannya laksarasiauntuk
pasien yang memiliki keluhan konstipasi.
b. Terapi non farmakologi Terapi ini berkaitan pada tirah baring, transformasi
lifestyle, edukasi pada penyakit, serta melakukan pengawasan (Mahananto &
Djunaidy (2017).

13
Menurut penelitian (Kurniawan et al., 2022) Penatalaksanaan keperawatan yang
dapat dilakukan untuk mengurangi gejala seperti kelelahan atau keletihan pada
pasien gagal jantung yaitu dengan memberikan massage punggung.
Massage/pijat punggung merupakan teknik manipulasi jaringan lunak dengan
tujuan tunjuk relaksasi otot, perbaikan sirkulasi darah, perbaikan fleksibilitas
dan pengurangan nyeri dalam upayanya untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan beberapa macam penyakit.

14
Lampiran 2

A. Definisi Pijat Punggung


Pijat merupakan salah satu jenis gerakan yang berusaha memberikan kenikmatan
sekaligus menjaga kesehatan fisik. Pencegahan jauh lebih baik dari pada
mengobati. Terapi pijat punggung merupakan teknik pijat yang menggunakan
telapak tangan atau bantalan jari untuk memijat punggung. Hal inidibuat secara
lembut dan memakai tenaga yang sedikit. Cara seperti ini banyak dipakai dalam
meratakan minyak pijat, serta dalam meregangkan jaringan otot yang sudah
terangsang melalui gerakan lain (Rosfiati,)
B. Kelebihan dan Kekurangan Terapi pijat Punggung
Berikut ini adalah kekurangan dan kelebihan Terapi pijat punggung:
Kelebihan menurut Tulaar (2011)
a. Menurunkan kadar hormon stres cortisol
b. Tingkat depresi dan kecemasan menurun
c. Menurunkan resiko serangan jantung, gagal ginjal, dan strok
d. Memperlancar aliran darah terasa lebih rileks
e. Otot-otot punggung yang tegang menjadi lentur
Kekurangan menurut Tulaar (2011)
a. Pijatan yang terlalu dalam dan kaku di daerah leher dan bahu dapat
menyebabkan cedera saraf.
b. Terapi pijat yang tidak profesional dapat menyebabkan memberikan luka
selama perawatan.
c. Saat melakukan pijat, banyak terapis yang memadukannya dengan minyak
pijat, lotion atau minyak aromaterapi yang ternyata bisa memicu reaksi alergi.
Beberapa metode pijat mungkin menyebabkan rasa sakit pada hari berikutnya
setelah pemijatan.
C. Teknik pijat punggung

a. Effleurage atau mengusap


Teknik pijat yang dilakukan melalui teknik yang berirama serta dipijat secara
berturut ke arah atas. Gerakan ini dilakuak ndengan mengusap seperti
melakukan penggosokan pada wajah, dan lain sebagainya yang dibuat melalui
ujung jari bawah dalam bagian wajah yang sempit, misalnya hidung.

15
b. Friction atau menggosok
Teknik ini memberikan tekanan pada kulit untuk meningkatkan aliran darah,
merangsang kelenjar kulit, mengurangi kerutan, dan memperkuat otot-otot kulit.
Dengan dua jari diletakkan tegak lurus pada bagian yang dipijat, berikan pijatan
lembut.
c. Petrisage atau memijit/meremas
Hal ini dilakukan melalui penggunaan ujung jari serta telapak tangan dalam
melakukan penjepitan dalam bagian kulit. Hal ini juga diperlukan aplikasi
tekanan yang ringan. Bentuk petrisage yang digunakan dalam mengurut 46
lengan disebut dengan Fulling.
d. Tapotage atau mengetuk/menepuk Teknik ini dilakukan melalui ketukan yang
secara berturut-turut serta cepat dengan melalui semua bagian tangan maupun
ujung jari. mengetuk cepat dan berulang yang dapat dilakukan dengan tangan
penuh atau hanya jari. Mengetuk digunakan untuk melepaskan otot yang tegang
dan untuk merangsang ujung saraf. Gerakan ini dilakuakn melalui mencincang
yakni melalui tepukan yang dibuat melalui penggunaan sisi kedua tangan yang
ditepuk dalam kulit dengan berurutan serta bergantian. Khasiat yakni refleksi
otot, serta beredarnya darah serta getah benih yang ada di tempat urut.
e. Vibrasi atau menggetar
Vibrasi adalah tindakan bergetar yang membantu merangsang atau memandu
saraf sekaligus mengurangi kerutan di wajah. Hal ini dilakukan dengan ujung
jari serta telapak tangan melalui penggetaran kulit yang dilakukan bergantian
yang memakai alat vibrator. Gerakan getar yang ditujukan untuk membimbing
dan mengarahkan dengan jari, serta gerakan getar pada getaran di atas saraf dan
mengaktifkan asal getaran, semuanya didasarkan pada getaran dinamis.
Gerakan getaran memiliki kemampuan untuk mengendurkan jaringan dan
menghilangkan rasa takut.
f. Gerakan Terpadu
Gerakan terpadu terbatas pada memijat lengan, tangan dan kakiyaitu pada sendi,
baik ke depan, ke belakang, atau dalam gerakan melingkar.

16
17
18
C. Langkah-Langkah Terapi Pijat Punggung
Pijat punggung dilakukan selama 10 menit dalam waktu 3 hari berturut turut.
Pijat punggung diatur satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Posisi untuk pijat punggung dapat dilakukan dengan posisi duduk atau
tengkurap dengan bantalan.
Prosedur terapi pijat punggung sebagai berikut :
A. Persiapan Alat dan Bahan

1. Alat pelindung diri

2. Lotion atau minyak hangat

3. Handuk

B. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Petugas cuci tangan dan memakai alat pelindung diri.
3. Atur pasien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat diatur dengan
posisi miring.
4. Letakkan bantal kecil di bawah perut pasien untuk menjaga posisi yang
tepat.
5. Tuangkan sedikit lotion ke tangan. Usap kedua tangan sehingga lotion
rata pada permukaan tangan.
6. Lakukan massage pada punggung. Massage dilakukan dengan
menggunakan jari-jari dan telapak tangan, dan tekanan yang halus.
7. Metode massage dengan selang-seling tangan.
8. Massage punggung dengan tekanan pendek, cepat,bergantian tangan.
9. Evaluasi tindakan.
10. Rapikan pasien dan peralatan.
11. Petugas melepas alat pelindung diri dan cuci tangan.
12. Dokumentasi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, M. A. A., Fitri, N. L., & Nurhayati, S. (2022). Jurnal Cendikia Muda
Volume 2 , Nomor 3 , September 2022 ISSN : 2807-3469 Kurniawan , Penerapan
Massage Punggung PENDAHULUAN Gagal jantung adalah suatu sindrom
kompleks yang terjadi akibat gangguan jantung yang merusak kemampuan
Jantung dengan jumlah pend. 2(September), 331–340.

Nugraha, B. A., Fatimah, S., Kurniawan, T., Garut, A. P., Keperawatan, F., &
Padjadjaran, U. (2017). Pengaruh Pijat Punggung terhadap Skor Kelelahan Pasien
Gagal Jantung The effect of Back Massage against Fatigue Score on Heart Failure
Patients. Journal JKP, 5(April 2017), 1–8.

20
LAMPIRAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN

TERAPI PIJAT PUNGGUNG PADA PASIEN CONGESTIFE HEART FAILURE


(CHF) DIRUANG INTERNE RSUD Dr. M. ZEIN PAINAN

A. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur 85%
a. Jumlah awal Peserta berjumlah 7 orang diruangan Interne RSUD Dr.
M.ZEIN Painan. Peserta yang hadir hanya 4 orang dikarenakan sebagian
peserta pulang dari RSUD..
b. Tempat dan alat/media yang digunakan sudah sesuai dengan perencanaan
yaitu tempatnya di dalam ruangan 5 Bukit Bendera dan alat/medianya
seperti infokus, alat tulis, buku catatan, pulpen dan spidol.
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan, namun masih ada
beberapa kekurangan dikarenakan :
1) Moderator, pada saat penyuluhan moderator memimpin acara dengan
baik, namun ada beberapa kekurangan seperti moderator tidak
mengontrak bahasa saat penyuluhan.
2) Penyaji, pada saat penyuluhan berlangsung penyaji menyampaikan
dan mengusai materi dan menjawab pertanyaan audiens dengan baik
3) Fasilitator, pada saat penyuluhan berlangsung berdiri disamping
audiens dan memfasilitasi lafleat pada audiens. Namun ada beberapa
orang fasilitator yang tidak menjalankan perannya seperti tidak
membagikan absen kepada audiens.
4) Observer, pada saat penyuluhan observer tidak melakukan absensi
pada audiens, sehingga saat penyuluhan tidak ada absensi tertulis.
5) Notulen ,pada saat penyuluhan mencatat semua pertanyaan dan
jawaban dari pertanyaan audiens
2. Evaluasi Proses 85%
a. Pelaksanaan waktu Penyuluhan tidak sesuai perencanaan, diperencanaan
dijadwalkan penyuluhan pada pukul 10.00 WIB, namun penyuluhan
dilakukan jam 10:30 WIB .

21
b. Semua audiens aktif saat penyuluhan berlangsung, audiens juga bertanya
dan mendemonskan teknik terapi punggung yang diajarkan.
c. Tidak ada audiens yang meninggalkan ruangan saat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Semua audiens mampu menyebutkan pengertian penyakit gagal jantung
b. Semua audiens Menjelaskan etiologi penyakit gagal jantung
c. Semua audiens dapat menjelaskan Klasifikasi penyakit gagal jantung
d. Semua audiens mampu menyebutkan Gejala klinis penyakit gagal
jantung
e. Semua audiens mampu menyebutkan Terapi atau pengobatan penyakit
gagal jantung

4. Evaluasi hasil kosioner

NO Pertanyaan Pre test Post test


Jawaban Jawaban Jawaban Jawaban
benar salah benar salah
1. Gagal jantung - 4 orang 3 orang 1 orang
merupakan suatu
kondisi dimana
jantung tidak bisa
memompakan darah
keseluruh tubuh
sehingga
menyebabkan oksigen
tidak sampai ke tubuh
2. Sesak nafas, Gelisah, - 4 orang 4 orang -
cemas dan mudah
lelah merupakan tanda
gagal jantung kiri
3. Bengkak dan mual - - 4 orang -
merupakan tanda dan
gejala gagal jantung

22
kanan

4. Hipertensi Merupakan 3 orang 1 orang 4 benar -


faktor risiko gagal
jantung
5. Istirahat Merupakan 2 orang - 3 orang 1 orang
penatalaksanaan untuk
mengurangi kelelahan
Pada gagal jantung
6. Pijat punggung bisa 1 orang 3 orang 4 orang -
digunakan pada pasien
gagal jantung yang
mengalami kelelahan
7. Pijat punggung bisa 1 orang 3 orang 3 orang 1 orang
menurunkan tingkat
kecemasan dan
kelelahan pada pasien
gagal jantung
8. Manfaat pijat 2 orang 2 orang 4 orang -
punggung dapat
melancarkan aliran
darah dan menurunkan
tingkat kelelahan pada
gagal jantung
9. Pijat punggung 1 orang 3 orang 4 orang -
dilakukan selama 10
menit
10. Gagal jantung - 4 orang 3 orang 1 orang
merupakan suatu
kondisi dimana
jantung tidak bisa
memompakan darah
keseluruh tubuh

23
sehingga
menyebabkan oksigen
tidak sampai ke tubuh

Berdasarkan pada hasil dari kosioneryang telah diberikan pada 4


peserta penyuluhan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
peserta sebelum dan sesudah penyuluhan.

DOKUMENTASI

24
25
26
MEDIA LEFLEAT

27
LAMPIRAN

KUISIONER TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TERAPI PIJAT


PUNGGUNG PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
DIRUANG INTERNE RSUD Dr. M. ZEIN PAINAN

Petunjuk
1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan dan tanyakan kepada penyaji
apabila ada yang kurang dimengerti
2. Isilah pertanyaan dengan mengisi pada kolom yang tersedia
3. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda
NO Pernyataan Benar Salah
1. Gagal jantung merupakan suatu kondisi dimana
jantung tidak bisa memompakan darah
keseluruh tubuh sehingga menyebabkan
oksigen tidak sampai ke tubuh
2. Sesak nafas, Gelisah, cemas dan mudah lelah
merupakan tanda gagal jantung kiri
3. Bengkak dan mual merupakan tanda dan gejala
gagal jantung kanan
4. Hipertensi Merupakan faktor risiko gagal
jantung
5. Istirahat Merupakan penatalaksanaan untuk
mengurangi kelelahan Pada gagal jantung
6. Pijat punggung bisa digunakan pada pasien
gagal jantung yang mengalami kelelahan
7. Pijat punggung bisa menurunkan tingkat
kecemasan dan kelelahan pada pasien gagal
jantung
9. Manfaat pijat punggung dapat melancarkan
aliran darah dan menurunkan tingkat kelelahan

28
pada gagal jantung

10. Pijat punggung dilakukan selama 10 menit

29

Anda mungkin juga menyukai