Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

DALAM MENGURANGI RISIKO KEUANGAN : STUDI


KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Oleh : Badri Silvina Safitri & Bayu Kresno Aprianto
“STIE Kasih Bangsa, Jakarta, Indonesia ; safitribadri1970@gmail.com,
bayukrsn9933@gmail.com ”

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengendalian internal dalam


mengurangi risiko keuangan pada perusahaan manufaktur. Pengendalian internal adalah suatu
sistem yang dirancang untuk melindungi aset perusahaan, memastikan keakuratan informasi
keuangan, dan mengurangi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan usaha. Risiko
keuangan yang dihadapi perusahaan manufaktur meliputi risiko pasar, risiko kredit, risiko
likuiditas, dan risiko operasional.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan kuesioner


menggunakan Google Form. Sampel penelitian terdiri dari 123 responden yang merupakan
karyawan perusahaan manufaktur yang berbeda di daerah tertentu. Data dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik untuk mengetahui hubungan antara efektivitas pengendalian
internal dan risiko keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian
internal berpengaruh signifikan terhadap risiko keuangan perusahaan manufaktur. Perusahaan
yang menerapkan pengendalian internal yang lebih baik cenderung menghadapi risiko
keuangan yang lebih rendah. Pentingnya penerapan pengendalian internal yang efektif untuk
mengatasi risiko keuangan juga dikonfirmasi oleh hasil penelitian.

Studi ini memberikan implikasi praktis bagi perusahaan manufaktur dalam mengelola risiko
keuangan dan meningkatkan kinerja keuangan. Bisnis harus fokus pada membangun kontrol
internal yang kuat, melakukan penilaian risiko secara teratur, dan mengidentifikasi area yang
paling rentan terhadap risiko. Meskipun penelitian ini memberikan informasi yang berharga,
ada beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan saat menginterpretasikan hasil
penelitian.

Kata Kunci: Pengendalian Internal, Risiko Keuangan, Perusahaan Manufaktur, Efektivitas,


Survei, Google Form.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan manufaktur adalah badan usaha yang bergerak di bidang produksi barang secara
massal. Perusahaan industri dihadapkan pada berbagai risiko keuangan dalam kegiatan
usahanya, seperti risiko persediaan, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, dll. Risiko-
risiko tersebut dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan jika tidak dikelola
dengan baik dapat menimbulkan kerugian yang signifikan.

Pengendalian internal adalah proses dan prosedur yang ditetapkan manajemen yang
membantu mencapai tujuan bisnis, mengoptimalkan sumber daya, dan melindungi aset bisnis.
Manajemen risiko, di sisi lain, berfokus pada identifikasi, pengukuran, dan pengendalian
risiko yang dihadapi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya (Ridwan, 2018).

Selain itu juga untuk memastikan bahwa operasi Perusahaan sesuai dengan rencana dan
prinsip operasi yang telah ditetapkan, dan untuk melindungi aset Perusahaan dan mencegah
kesalahan atau penipuan (Iskandar, 2020).

Mengelola risiko keuangan perusahaan manufaktur sangat penting untuk memastikan


kelangsungan bisnis yang berkelanjutan dan mencapai tujuan keuangan yang ditetapkan.
Salah satu alat yang dapat membantu perusahaan mengurangi risiko keuangan adalah
pengendalian internal. Pengendalian internal mencakup prosedur, praktik dan sistem yang
dirancang untuk melindungi aset Perusahaan, memastikan keakuratan informasi keuangan
dan meminimalkan kemungkinan penipuan atau kesalahan. Dengan menerapkan
pengendalian internal yang efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko
keuangan sejak dini, sehingga meningkatkan fleksibilitas dan stabilitas keuangan
perusahaan.

Studi kasus efektivitas pengendalian internal pada perusahaan manufaktur terkait dengan
kompleksitas operasional dan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan di sektor ini. Dalam
lingkungan persaingan global, perusahaan manufaktur harus memastikan bahwa
pengendalian internal yang ada dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap
risiko keuangan yang mungkin timbul.
Fokus Penelitian

Mengevaluasi sejauh mana sistem pengendalian internal yang diterapkan pada perusahaan
manufaktur dapat membantu mengurangi risiko keuangan dan melindungi kesehatan
keuangan perusahaan.

Studi ini akan mengevaluasi keefektifan pengendalian internal ini dalam melindungi aset
perusahaan, mengurangi kesalahan dan penipuan, dan mengelola risiko keuangan secara
efektif. Penekanan pada efektivitas pengendalian intern membuat penelitian ini lebih mudah
dipahami dan lebih fokus pada hasil yang dapat diperoleh dari penelitian tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengendalian internal dalam


mengurangi risiko keuangan pada perusahaan manufaktur. Pengendalian internal adalah suatu
sistem yang dimaksudkan untuk melindungi aset perusahaan, memastikan keakuratan dan
keandalan informasi keuangan, dan mengurangi risiko yang berpotensi mengganggu operasi
perusahaan yang sedang berlangsung. Perusahaan manufaktur menghadapi banyak risiko
keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan keuangan mereka. Oleh karena
itu penting untuk memahami seberapa efektif pengendalian internal dapat berkontribusi untuk
mengurangi risiko ini.

1. Pengendalian Internal
Pengendalian internal mencakup kebijakan, prosedur, dan praktik bisnis yang dirancang
untuk melindungi aset perusahaan, memastikan keandalan informasi keuangan, dan
mengoptimalkan efisiensi operasional. Menurut (Coso.org., 2021), sebuah organisasi
yang mengembangkan kerangka pengendalian internal yang diakui secara luas, sistem
pengendalian internal memiliki lima komponen utama :
a. Lingkungan Pengendalian. Mencakup budaya organisasi, etika, dan nilai-nilai yang
mendorong pentingnya pengendalian internal dalam seluruh lapisan perusahaan.
b. Penilaian Risiko. Proses identifikasi, analisis, dan penilaian risiko-risiko yang
dihadapi perusahaan, baik risiko keuangan maupun non-keuangan.
c. Kegiatan Pengendalian. Tindakan konkret yang diambil perusahaan untuk
mengurangi risiko dan mencapai tujuan bisnis. Termasuk di dalamnya adalah
kebijakan dan prosedur, pengawasan manajemen, serta verifikasi dan rekonsiliasi
yang berkaitan dengan aktivitas bisnis.
d. Informasi dan Komunikasi. Penyampaian informasi yang relevan dan tepat waktu
kepada pihak yang berkepentingan untuk mendukung pengendalian internal dan
pengambilan keputusan yang baik.
e. Pengawasan (Monitoring). Proses pemantauan terhadap efektivitas pengendalian
internal dan perbaikan berkelanjutan guna memastikan pengendalian tersebut berjalan
sesuai yang direncanakan.
2. Risiko Keuangan pada Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur menghadapi sejumlah risiko keuangan berbeda yang dapat
memengaruhi kinerja dan stabilitas keuangan mereka. Beberapa risiko keuangan umum
yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur meliputi (Cakova, 2018) :
a. Risiko Pasar. Meliputi risiko perubahan harga bahan baku, fluktuasi nilai tukar mata
uang, dan volatilitas harga komoditas yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.
b. Risiko Kredit. Terkait dengan risiko tidak tertagihnya piutang atau kegagalan pihak
lain dalam memenuhi kewajibannya, yang dapat menyebabkan kerugian keuangan
bagi perusahaan.
c. Risiko Likuiditas. Risiko tidak memiliki cukup dana tunai untuk memenuhi kewajiban
atau kebutuhan operasional, yang dapat menyebabkan masalah keuangan jangka
pendek.
d. Risiko Operasional. Melibatkan risiko gangguan produksi, masalah kualitas produk,
dan masalah operasional lain yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan
reputasi.
3. Hubungan antara Pengendalian Internal dan Pengurangan Risiko Keuangan
Pengendalian internal berperan penting dalam mengurangi risiko keuangan perusahaan
manufaktur. Menurut (Knežević, 2020) Dengan menerapkan sistem pengendalian yang
efektif, perusahaan dapat :
a. Mengidentifikasi dan mengurangi risiko keuangan yang dihadapi perusahaan dengan
melakukan penilaian risiko yang tepat.
b. Memastikan akurasi dan keandalan informasi keuangan yang menjadi dasar
pengambilan keputusan manajerial.
c. Mencegah dan mendeteksi penyimpangan dan kecurangan yang dapat menyebabkan
kerugian finansial.
d. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, sehingga mengurangi risiko
operasional dan meningkatkan daya saing.
METODE PENELITIAN

Paper penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Metode penelitian survei adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dengan

menyebarkan kuesioner atau wawancara terstruktur. Tujuan utama dari metode survei adalah

untuk mengumpulkan data tentang pendapat, perilaku atau karakteristik kelompok objek

penelitian. Pada paper penelitian ini, metode survei dengan menyebarkan kuesioner melalui

Google Form adalah pilihan yang tepat karena penelitian ini ingin menganalisis efektivitas

pengendalian internal untuk mengurangi risiko keuangan pada perusahaan manufaktur

ekspor.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Desktiptif

Pada penelitian kali ini, penelitian disajikan sebuah tabel analisis statistik deskriptif. Tabel ini
bertujuan untuk memberikan informasi bagaimana karakteristik masing-masing dari variabel
yang digunakan dalam penelitian. Tabel yang disajikan merupakan hasil olahan data yang
menggunakan aplikasi SPSS, maka dari itu dapat menampilkan hasil seperti berikut :

y: "Risiko Keuangan"

x: "Efektivitas Pengendalian Internal

Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
TOTAL_Y1 16.43 4.897 123
TOTAL_X1 18.93 3.316 123

Tabel 1. Analisis Deskriptif

Tabel diatas yang sudah menjelaskan informasi mengenai karakteristik setiap variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Pada variabel diatas menunjukan bahwa nilai N berjumlah
123 yang berarti bahwa jumlah sampel yang berhasil didapatkan dalam penelitian berjumlah
123 responden. Untuk nilai mean yang dimiliki variabel Y atau risiko
Keuangan sebesar 16.43 dengan Std. Deviation sebesar 4.897. lalu untuk
nilai mean X1 atau Efektivitas Pengendalian Internal sebesar 18,93 dengan Std. Deviation
sebesar 3,316.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan mengetahui apakah model
regresi dan variabel residual terdistribusi secara normal ataupun tidak. Berikut adalah hasil
yang didapatkan dengan menggunakan SPSS.

Gambar 1. Hasil Uji Histogram

Grafik histogram diatas membentuk dan memenuhi kurva distribusi normal. Hal ini dapat kita
buktikan dengan kurva yang membentuk menyerupai sebuah lonceng. Bentuk dari kurva
tersebut satu dan menyatu, dapat diperluas menjadi tak terbatas baik itu nilai positif maupun
nilai negatif yang berada di area bawah kurva sama dengan satu.
Gambar 2. Gambar Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Hasil dari uji Normalitas dengan menggunakan grafik P-Plot, bisa dilihat bahwa penyebaran
titik-titiknya tidak menyebar dari garis dan mengikuti garis diagonal.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel
independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antar variabel. Untuk
mengetahui apakah terjadi multikolinearitas atau tidak, bisa dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation faktor (VIF).

Tabel 2. Tabel hasil uji multikolinearitas


Tabel hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar
variabel independen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai tolerance masing-masing
variabel independen lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak terjadi multikolinearitas.
Selanjutnya hasil perhitungan variance inflation factor (VIF) menunjukkan hal yang sama
yaitu. Nilai VIF dari masing-masing variabel lebih besar dari 10. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas model regresi.

Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas ini dilakukan agar mengetahui apakah model regresi apakah terjadi
ketidaksamaan antar varians.

Gambar 3. Gambar Hasil Uji

Dari gambar di atas menunjukan bahwa model regresi sudah sesuai dengan kaidah uji
heteorkedastisitas. titik-titik menyebar tidak membentuk pola yang jelas dan titik nyaberada
di atas dan dibawah disekitar angka 0 yang artinya tidak terjadi heterokedastisitas.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Berganda


Analisis regresi berganda ini dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang
dilakukan agar dapat mengetahui seberapa besarkah pengaruh variabel independen
Efektivitas Pengendalian Internal, terhadap variabel dependen yaitu Risiko Keuangan.
Korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen dirumuskan dalam persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Risiko Keuangan = 3.185+ 0,7 X1 +e
Dari rumus diatas bisa kita simpulkan :
 Nilai konstanta sebesar 3.185, artinya ketika X1 nilainya 0 maka nilai konstantanya
sebesar 3.185
 Nilai X1 sebesar 0,7, artinya ketika X1 naik satu-satuan maka Y naik sebesar 0,7

Hasil Analisis Koefisien Determinasi


Analisis koefisien determinasi ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel independen yaitu Efektivitas Pengendalian Internal, mampu menerangkan variabel
dependen yaitu Risiko Keuangan.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .474 .224 .218 4.331 1.629
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X1
b. Dependent Variable: TOTAL_Y1

Tabel 4. Hasil Uji KoefisienDeterminasi

Dari gambar di atas bisa dilihat nilai koefisien determinasinya pada kolom Adjusted R Square
sebesar 21%, ini berarti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 21% sedangkan sisanya 79% dijelaskan oleh variabel lain di luar
penelitian. Seperti yang tertera pada tabel nilai Adjusted R Square kurang dari 50% bisa
disimpulkan bahwa kemampuan variabel dalam menjelaskan variabel dependen tidak kuat.

Hasil Uji Hipotesis


Uji Parsial (Uji t)
Hasil dari uji hipotesis secara parsial (uji t) antar variabel independen yaitu Efektivitas
Pengendalian Internal, terhadap variabel dependen yaitu penurunan Risiko Keuangan.

Tabel 5. Hasil Uji t Efektivitas Pengendalian Internal


Hipotesis tingkat signifikansi 0.05

H01: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal terhadap
Risiko Keuangan.
Ha1: Terdapat pengaruh signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Risiko
Keuangan.

Dari hasil uji t diperoleh t hitung 5.916 dan nilai siginfikan sebesar 0.00. Nilai t hitung yang
ada pada tabel lebih besar dari nilai t tabel (5.916>1.658) dan signifikan juga lebih kecil dari
nilai signifikan 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa variabel Efektivitas Pengendalian Internal
memiliki pengaruh signifikan terhadap Risiko Keuangan.

Uji Simultan (Uji F)


Hasil dari uji hipotesis secara simultan (uji f) antar variabel independen yaitu Efektivitas
Pengendalian Internal, terhadap variabel dependen yaitu Risiko Keuangan.

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 656.501 1 656.501 34.999 .000b
Residual 2269.661 121 18.758

Total 2926.163 122

a. Dependent Variable: TOTAL_Y1


b. Predictors: (Constant), TOTAL_X1
H03 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal terhadap
Risiko Keuangan.
Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Risiko
Keuangan.

Diperoleh hasil F tabel sebesar 3,92 dan nilai signifikan sebesar 0.000. Yang berarti F hitung
34.999>3,92 dan untuk signifikansinya 0.000<0.005. jadi secara bersama-sama (simultan)
Efektivitas Pengendalian Internal berpengaruh signifikan terhadap Risiko Keuangan.

Simpulan
Pada penelitian kali ini dapat ditemukan kesimpulan berdasarkan hasil olahan data dengan
bantuan SPSS. Hasil olahan data yang berhasil dilakukan pada data responden menghasilkan
kesimpulan bahwa:
1. Pada variabel Efektivitas Pengendalian Internal menunjukan pengaruh yang bersifat
positif dan signifikan terhadap Risiko Keuangan secara masing-masing atau parsial.
Maka dari itu hipotesis untuk menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal dan Risiko Keuangan secara
parsial dapat diterima.
2. Pada variabel Efektivitas Pengendalian Internal menunjukan pengaruh yang bersifat
positif dan signifikan terhadap Risiko Keuangan secara bersama-sama atau simultan.
Maka dari itu hipotesis untuk menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara Efektivitas Pengendalian Internal dan Risiko Keuangan secara
parsial dapat diterima.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pengendalian internal yang diterapkan oleh
perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan terhadap risiko keuangan yang dihadapinya.
Perusahaan dengan sistem pengendalian internal yang lebih baik umumnya menghadapi
risiko keuangan yang lebih rendah.

Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan pengendalian internal yang efektif
sangat penting bagi perusahaan manufaktur dalam menghadapi tantangan risiko keuangan.
Pengendalian internal yang baik dapat membantu perusahaan mengurangi risiko kerugian dan
meningkatkan stabilitas keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko keuangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan
manufaktur adalah risiko pasar dan risiko operasional. Risiko pasar meliputi fluktuasi harga
komoditas dan perubahan nilai tukar mata uang asing, sedangkan risiko operasional berkaitan
dengan masalah produksi dan kualitas produk.

Berdasarkan hasil penelitian ini, kami merekomendasikan agar perusahaan manufaktur lebih
fokus dalam membangun pengendalian internal yang efektif untuk mengatasi risiko
keuangan. Perusahaan harus melakukan penilaian risiko secara teratur, mengidentifikasi area
yang paling rentan terhadap risiko, dan menerapkan tindakan pengendalian yang sesuai.

Sebagai bagian dari kesimpulan, kami juga mencatat beberapa keterbatasan penelitian ini.
Ukuran sampel mungkin terbatas dan mungkin ada faktor lain yang tidak dipertimbangkan
dalam penelitian ini. Oleh karena itu, hasil penelitian ini harus diinterpretasikan dengan hati-
hati dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hasilnya.

Untuk meningkatkan kinerja keuangan dan mengelola risiko secara lebih efektif, perusahaan
manufaktur perlu berfokus untuk membangun pengendalian internal yang ketat. Penelitian ini
memberikan wawasan berharga bagi para praktisi dan manajer perusahaan manufaktur untuk
mengambil tindakan yang tepat dalam mengelola risiko keuangan dan mencapai tujuan bisnis
yang berkelanjutan.
REFRENSI

Cakova, V. (2018). Financial risk management in manufacturing companies. . Journal of


Economics, Commerce and Management, 6(7) , 88-97.

Coso.org. (2021). Internal Control-Integrated Framework. Retrieved 07 08, 2023, from


Coso.org.: https://www.coso.org/Documents/990025P-Internal-Control-Integrated-
Framework-Executive-Summary-final_may20_e.pdf

Iskandar, T. M. (2020). The Role of Internal Control in Mitigating Financial Risk: Evidence
from Indonesian Manufacturing Companies. Journal of Accounting and Investment, 21(1) ,
76-87.

Knežević, J. J. (2020). The Role of Internal Control in Mitigating the Financial Risk in the
Manufacturing Sector. . Management: Journal of Sustainable Business and Management
Solutions in Emerging Economies, 25(2) , 41-48.

Ridwan, M. &. (2018). The Effect of Internal Control and Risk Management on Financial
Performance of Manufacturing Companies. International Journal of Economics, Commerce,
and Management, 6(10) , 154-167.

Anda mungkin juga menyukai