Anda di halaman 1dari 3

Nama : M Akbar Maulana

NIM : 220409018
Unit : 02
MK : Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani

SOAL UTS
1. Jelaskan apa itu motoric kasar dan motoric halus,dan sebutkan contoh Gerakan dari
masing jenis motoric tersebut?
a.Motorik Kasar
Motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan Gerakan seluruh
tubuh.Kemampuan untuk duduk,berdiri,berjalan,hingga berlari membutuhkan
keterampilan dari motoric kasar. Jika terus dilatih,anak bisa mengembangkan kemampuan
tersebut seperti bersepeda hingga berenang.

Perkembangan motoric kasar anak akan berbeda sesuai bertambahnya umur.Pada


umur 3-6 bulan,anak mulai belajar mengangkat tangan dan kaki.Anak akan belajar
berguling dan mengopang kepalanya.Motorik kasar anak pada umur 6 bulan hingga 1
tahun,anak akan belajar merangkak.Mereka jugak belajar duduk tanpa dibantu,ada jugak
anak yang belajar memanjat ke kursi dan mendorong mainan.Di umur 2-5 tahun,anak mulai
melakukan berbagai kegiatan yang mereka bisa.Motorik kasar mereka mulai berkembang
seiring dengan banyaknya kegiatan yang mereka lakukan.

b.Motorik Halus
Motorik halus merupakan perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan
koordinasi mata tangan.Contohnya seperti menggambar,menulis,memotong,Menyusun
puzzle,atau memasukkan balok sesuai bentuknya.Motorik halus adalah hampir setiap
kegiatan sehari-hari membutuhkan kemampuan motoric,kegiatan ini dapat berupa menulis
hingga berlari,semua kegiatan itu dapat terjadi karena dipengaruhi oleh saraf motoric pada
tubuh.

Keterampilan Motorik Halus anak merupakan tindakan si kecil menggunakan otot-


otot kecilnya,seperti otot-otot di tangan dan jari untuk mengontrol benda berbagai bentuk
dan ukuran.Si kecil menggunakan motoric halus,misalnya dengan memegang benda kecil
di antara jari dan jempolnya,atau bisa jugak menggunakan mulutnya untuk mencicipi
makanan dengan rasa yang berbeda.

2. Jelaskan
1. Kompetisi abad 21.
2. Hakikat kurikulum
3. Hakikat Pendidikan jasmani
4. Perubahan kurikulum PJOK di Indonesia menuju abad 21
5. Kurikulum Pendidikan jasmani di Indonesia
6. peran kurikulum Pendidikan jasmani dalam abad 21
jawaban :
1. Kompetensi abad 21 adalah kumpulan keterampilan yang diperlukan pada perkembangan
zaman. Adapun kompetensi abad 21 yang dimaksud meliputi keterampilan berpikir kreatif,
berpikir kritis dan pemecahan masalah, berkomunikasi, dan berkolaborasi, Kompetensi 4C
tersebut mulai ditanamkan baik dalam proses pembelajaran.
2. Hakikat kurikulum adalah acuan sebuah lembaga untuk membentuk citra dan aturan
sekolah untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan yang telah dirancang. Pada dasarnya
sebuah kurikulum dibentuk dan dirancang agar mampu mewujudkan anak didik yang
memuat semua aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
3. Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi
anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajaran penjas tidak kalah
penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti; Matematika, Bahasa, IPA dan IPS dan
lain-lain. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan
anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai
seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sejatinya merupakan bagian atau aset
pendidikan nasional yang memiliki tanggung jawab yang sama dengan mata pelajaran
lainnya dalam menghadapi segala jenis perubahan di abad 21 sekarang ini. Dalam
kurikulum nasional tujuan pendidikan jasmani adalah mempromosikan kebugaran umum
dari pada melatih kejuaraan olimpiade atau untuk memperbaiki kesulitan motorik atau
kecacatan. Kebugaran menjadi penting, sebab jika siswa menjadi sehat dan bugar sesuai
dengan perkembangan secara keseluruhan maka dapat meraih kesuksesan sesuai dengan
keinginan mereka di abad 21.
5. Pada saat ini kurikulum 2013 yang direvisi tahun 2016 telah menjadi acuan pokok dari tiap
sekolah di Indonesia dalam melaksanakan pendidikan. Kompetensi yang dicapai oleh mata
pelajaran PJOK tidak lepas dari standar kurikulum 2013 tersebut. Dalam kurikulum 2013
PJOK, guru tidak hanya menjelaskan dan memberikan tugas gerak dari materi yang
diberikan, akan tetapi guru perlu memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk saling
membantu memberi tutorial bagaimana proses gerakan olahraga dapat dilakukan dengan
benar. Jika guru sebagai pendidik mampu merencanakan dan melaksanakan program
pendidikan sesuai dengan tahap perkembangan psikologi peserta didik, maka kemampuan
dan potensi peserta didik dapat seutuhnya dalam berkembang. Setiap waktu pembelajaran
PJOK dari setiap jenjang pendidikan akan berbeda-beda mulai dari SD, SMP, dan
SMA/SMK. Dengan adanya tuntutan kurikulum ini, jika guru PJOK dapat mengenali dan
memahami hambatan yang dihadapi peserta didik dalam persepsinya terhadap aktivitas
fisik dan partisipasi olahraga, maka praktik pedagogis guru dalam seni mengajar akan lebih
efektif dalam menerapkan metode-metode yang tepat.
6. Peran kurikulum PJOK dalam abad 21 ini adalah membentuk siswa agar dapat
berkompetisi dan kolaborasi di masa depan khususnya dengan pilihan bidang karirr mereka
masing-masing. Dengan penyusunan kurikulum PJOK yang baik, maka dapat menjadikan
siswa sehat dan bugar sehingga menunjang untuk berpikir kritis, kreatif, terampil, dan
memiliki sikap positif. Dengan demikian apabila siswa menjadi sehat dan bugar sesuai
dengan perkembangannya secara memiliki keterampilan, pengetahuan, dan karakter yang
luhur, maka dapat membantu mereka dalam meraih kesuksesan sesuai tantangan di era
abad 21.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi kurikulum PJOK
sangat penting. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada abad 21 diperlukan empat keterampilan,
diantaranya: (1) pemikiran kritis dan pemecahan masalah; (2) komunikasi, (3) kolaborasi, dan (4)
kreativitas dan inovasi. Program kurikulum dalam PJOK sangat berkontribusi dalam meraih
keterampilan tersebut. Selain itu konsep dari program PJOK yang terkini tidak hanya mengadopsi
gerakan olahraga untuk belajar, melainkan selama proses pembelajaran guru dituntut untuk
memfasilitasi siswa agar mereka berpikir kritis, kreatif, dan dapat bekerja sama dengan teman
mereka.

Anda mungkin juga menyukai