Dosen Pengampu:
Lisa Anggraini Tanjung, SKM, M.KM.
KELOMPOK 2:
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
﷽
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt sebab atas berkat rahmat dan juga
hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan
Program Pencegahan Kecelakaan Dan Sistem Pelaporan Kesehatan.” tepat pada
waktunya. Meskipun kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lisa Anggraini
Tanjung, SKM, M.KM yang telah membimbing dan juga memberikan tugas ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kawasan
Pesisir. Selain itu kami juga berharap makalah ini dapat menambahkan wawasan dan
memperluas pemahaman teman-teman mahasiswa/i mengenai materi yang kami
sampaikan.
Namun, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semuanya. Aamiin.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai lingkungan kerja yang aman dan sehat, penting bagi
perusahaan untuk menerapkan program pencegahan kecelakaan yang komprehensif dan sistem
pelaporan kesehatan yang efektif. Dengan adanya program pencegahan kecelakaan yang baik,
risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan, sementara melalui sistem pelaporan
kesehatan yang efektif, perusahaan dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menganalisis dan meningkatkan kondisi kerja. Dengan demikian, penerapan program
pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan menjadi sangat penting bagi
perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan.
2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
b) Apa saja tujuan dari program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
c) Bagaimana komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
d) Bagaimana tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan
sistem pelaporan kesehatan
1
World Health Organization (WHO). (2021)., “Health Information Systems.”
1
e) Apa manfaat dari program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
f) Bagaimana peran teknologi dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan
sistem pelaporan kesehatan.
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui definisi program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
b) Untuk mengetahui tujuan dari program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan
c) Untuk mengetahui komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan
d) Untuk mengetahui tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan
dan sistem pelaporan kesehatan
e) Untuk mengetahui manfaat program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
f) Untuk mengetahui peran teknologi dalam penerapan program pencegahan
kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Program pencegahan kecelakaan kerja adalah sebuah rencana atau tindakan yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, atau upaya untuk mengatasi
ketimpangan pada empat unsur produksi yaitu manusia, sarana, lingkungan kerja dan
manajemen. Program ini meliputi administrasi dan manajemen, P2K3, Kebersihan dan tata
ruang, Peralatan K3, Pengendalian Bahaya dan Beracun, Pencegahan Kebakaran, Keadaan
darurat, Penerapan K3 dan Sistem evaluasi program.
Tidak hanya program pencegahan kecelakaan saja, didalam suatu perusahaan atau
organisasi juga harus memiliki kemampuan dalam membuat laporan kesehatan bagi para
pekerja. Dengan adanya sistem pelaporan kesehatan yang baik di dalam suatu perusahaan maka
dapat meningkatkan atau mengevaluasi kembali kinerja kesehatan dan juga keselamatan kerja
yang ada diperusahaan tersebut.
Menurut WHO (2001), Sistem pelaporan kesehatan kecelakaan adalah proses yang
terorganisir untuk mengumpulkan, merekam, dan menganalisis informasi mengenai
kecelakaan dan cedera yang terjadi, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Dengan
adanya sistem pelaporan ini maka perusahaan dapat memahami pola kecelakaan,
mengidentifikasi faktor risiko, dan menginformasikan kebijakan dan intervensi yang
diperlukan untuk mencegah kecelakaan dan cedera.2
2
World Health Organization (WHO).(2001), “INJURY SURVEILLANCE GUIDELINES.”
3
berbagai entitas seperti fasilitas kesehatan, tenaga medis, lembaga kesehatan masyarakat, atau
individu secara mandiri.
2. Tujuan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
3
M. M. Azadeh, A., Alemzadeh, H., & Bazzaz, “Occupational health and safety management using the risk
management approach.,” Safety Science (2013).
4
menciptakan kondisi kerja yang lebih aman dan nyaman, sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan.4
Penerapan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan tidak selalu
mudah dan dapat menghadapi beberapa tantangan. Beberapa tantangan umum yang mungkin
dihadapi adalah:
a) Kesadaran dan Budaya Keselamatan yang Rendah: Salah satu tantangan terbesar adalah
mengubah sikap dan perilaku karyawan terkait keselamatan. Kesadaran yang rendah
terhadap risiko dan kebutuhan akan keselamatan serta budaya kerja yang kurang
mendukung dapat menghambat penerapan program pencegahan kecelakaan. Salah satu
cara yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja pada budaya
keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan membuat Safety Briefing atau Toolbox
Meeting adalah pertemuan rutin di tempat kerja yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran akan keselamatan dan mengedukasi karyawan mengenai risiko dan tindakan
pencegahan. Pertemuan ini merupakan komponen penting dalam upaya
mempromosikan budaya keselamatan di tempat kerja.
b) Sumber Daya Terbatas: Terbatasnya sumber daya seperti anggaran, personel, dan
infrastruktur dapat menjadi hambatan dalam menerapkan program pencegahan
kecelakaan yang efektif. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk
6
melaksanakan pelatihan, memperbaiki kondisi kerja, dan mengumpulkan data yang
diperlukan untuk sistem pelaporan kesehatan.
c) Kompleksitas dan Perubahan Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja yang kompleks,
seperti di industri konstruksi atau manufaktur, seringkali melibatkan risiko yang
beragam dan berubah-ubah. Mengidentifikasi, mengelola, dan memperbarui
pengendalian risiko yang sesuai dapat menjadi tantangan dalam penerapan program
pencegahan kecelakaan.
d) Kurangnya Komunikasi dan Partisipasi: Kurangnya komunikasi yang efektif antara
manajemen dan karyawan, serta kurangnya partisipasi karyawan dalam proses
pengembangan dan implementasi program, dapat menghambat keberhasilan program
pencegahan kecelakaan. Keterlibatan aktif karyawan dan komunikasi yang terbuka
sangat penting dalam menciptakan budaya keselamatan yang kuat. Oleh sebab itu,
perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, melakukan konsultasi dan partisipasi pekerja dalam
identifikasi risiko-bahaya, serta membangun komunikasi yang terbuka dan efektif di
tempat kerja.6
e) Kompleksitas Peraturan dan Kepatuhan: Mengikuti regulasi keselamatan yang berlaku
dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan dapat menjadi tantangan.
Regulasi yang kompleks, perubahan peraturan, dan perbedaan peraturan antar wilayah
dapat menyulitkan implementasi program pencegahan kecelakaan yang konsisten.
f) Pengumpulan dan Analisis Data yang Tepat: Sistem pelaporan kesehatan memerlukan
pengumpulan data yang akurat dan komprehensif. Tantangan dalam mengumpulkan
data yang konsisten, menganalisisnya dengan tepat, dan mengidentifikasi tren dan pola
yang relevan dapat mempengaruhi efektivitas sistem pelaporan kesehatan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk melibatkan komitmen dan dukungan dari
manajemen, melibatkan karyawan dalam proses pengembangan program, meningkatkan
kesadaran dan pelatihan keselamatan, serta secara terus-menerus memantau dan mengevaluasi
program untuk meningkatkan efektivitasnya.
6
TUV Rheinland, “Partisipasi dan Konsultasi Pekerja dalam implementasi ISO 45001,” last modified 2022,
diakses Juni 12, 2023, https://insights.tuv.com/blog/partisipasi-dan-konsultasi-pekerja-dalam-implementasi-
iso-45001.
7
5. Manfaat Program Pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
Sistem pelaporan kesehatan juga memiliki manfaat yang penting dalam keselamatan dan
kesehatan kerja, beberapa manfaat dari sistem pelaporan kesehatan sendiri yaitu:
7
Aini dkk., “Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Penerapan Program K3 Di Lingkungan Konstruksi.”
8
4. Sistem pelaporan kesehatan memungkinkan perusahaan melaporkan kecelakaan dan
cedera kepada pihak berwenang yang berhubungan, seperti lembaga pengatur atau
asuransi.
8
Anita dan Fevtatianti Hendajani, “Penerapan Data Mining Untuk Prediksi Tingkat Kecelakaan Kerja
Menggunakan Rapid Miner,” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi STI&K (SeNTIK) 3 (2019),
https://ejournal.jak-stik.ac.id/index.php/sentik/article/download/247/96.
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Program pencegahan kecelakaan kerja adalah sebuah rencana atau tindakan yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, atau upaya untuk mengatasi
ketimpangan pada empat unsur produksi yaitu manusia, sarana, lingkungan kerja dan
manajemen. Sistem pelaporan kesehatan kecelakaan adalah proses yang terorganisir untuk
mengumpulkan, merekam, dan menganalisis informasi mengenai kecelakaan dan cedera yang
terjadi, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Dengan adanya sistem pelaporan ini
maka perusahaan dapat memahami pola kecelakaan, mengidentifikasi faktor risiko, dan
menginformasikan kebijakan dan intervensi yang diperlukan untuk mencegah kecelakaan dan
cedera.
Tujuan utama dari program pencegahan kecelakaan kerja dan sistem pelaporan
kesehatan yaitu Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja, Meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan dengan menciptakan kondisi kerja
yang lebih aman dan nyaman, Memperbaiki sistem keselamatan dan kesehatan kerja,
Memperbaiki kondisi kerja dan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
2. Saran
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan. Dan diharapkan bagi
para pekerja agar mengikuti setiap program pencegahan kecelakaan kerja agar dapat
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja
10
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur, Faridah Rahmawati, Karnawan Joko Setyono, Jurusan Teknik, Sipil Politeknik,
Negeri Semarang, dan Safety Inspection. “Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui
Penerapan Program K3 Di Lingkungan Konstruksi.” Bangun Rekaprima 5, no. 1
(2019): 1–12.
Anita, dan Fevtatianti Hendajani. “Penerapan Data Mining Untuk Prediksi Tingkat Kecelakaan
Kerja Menggunakan Rapid Miner.” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi STI&K (SeNTIK) 3 (2019). https://ejournal.jak-
stik.ac.id/index.php/sentik/article/download/247/96.
Azadeh, A., Alemzadeh, H., & Bazzaz, M. M. “Occupational health and safety management
using the risk management approach.” Safety Science (2013).
Dewanti Anindyah Prima. “Deskripsi Sistem Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di Pt
Mekar Armada Jaya Magelang.” Perpustakaan Uns (2012).
TUV Rheinland. “Partisipasi dan Konsultasi Pekerja dalam implementasi ISO 45001.” Last
modified 2022. Diakses Juni 12, 2023. https://insights.tuv.com/blog/partisipasi-dan-
konsultasi-pekerja-dalam-implementasi-iso-45001.
World Health Organization (WHO).(2001). “INJURY SURVEILLANCE GUIDELINES.”
World Health Organization (WHO). (2021). “Health Information Systems.”
11
Pertanyaan 1 (Nahi)
Apakah ada hambatan dalam penerapan dan pelaksanaan program pencegahan kecelakaan?
Jawab: Didalam penerapan dan pelaksanaan program pencegahaan pastinya pernah
mengalami beberapa hambatan ataupun kendala pada perusahaan sehingga tujuan penerapan
sistem tidak tercapai, yaitu:
12