Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENERAPAN PROGRAM PENCEGAHAN KECELAKAAN


DAN SISTEM PELAPORAN KESEHATAN

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Kawasan Pesisir“.

Dosen Pengampu:
Lisa Anggraini Tanjung, SKM, M.KM.

KELOMPOK 2:

1. Adelia Rahma 0801203440


2. Dini Anggraini Siregar 0801201232
3. Mardiah Batubara 0801202414
4. Pinky Maeriska 0801202175
5. Rahma Agustia 0801203121

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt sebab atas berkat rahmat dan juga
hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan
Program Pencegahan Kecelakaan Dan Sistem Pelaporan Kesehatan.” tepat pada
waktunya. Meskipun kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Lisa Anggraini
Tanjung, SKM, M.KM yang telah membimbing dan juga memberikan tugas ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kawasan
Pesisir. Selain itu kami juga berharap makalah ini dapat menambahkan wawasan dan
memperluas pemahaman teman-teman mahasiswa/i mengenai materi yang kami
sampaikan.

Namun, kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semuanya. Aamiin.

Medan, 12 Juni 2023

PENULIS

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
1. Definisi program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan ..................... 3
2. Tujuan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan ...................... 4
3. Komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan ............... 5
4. Tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan .................................................................................................................................. 6
5. Manfaat Program Pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan .................... 8
6. Peran Teknologi Dalam Program Pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan .................................................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 10
2. Saran......................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kondisi lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi membuat program pencegahan kecelakaan kerja menjadi semakin
penting Penerapan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
merupakan langkah penting dalam upaya menjaga keamanan dan kesehatan di lingkungan
kerja. Kecelakaan kerja dan insiden terkait kesehatan dapat mengakibatkan cidera serius, cacat,
atau bahkan kematian pada pekerja. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sistematis dan
efektif untuk mencegah kecelakaan dan memastikan pelaporan kesehatan yang akurat.

Menurut (WHO,2021) pelaporan kesehatan yang efektif merupakan komponen penting


dalam sistem pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja. Melalui sistem pelaporan
kesehatan yang baik, pekerja dapat melaporkan cedera, penyakit, atau insiden terkait kesehatan
yang terjadi di tempat kerja. Data yang dikumpulkan melalui sistem pelaporan ini dapat
membantu perusahaan dalam memahami kondisi kesehatan di tempat kerja, mengidentifikasi
faktor risiko yang mungkin ada, serta mengambil tindakan yang tepat untuk memperbaiki
kondisi kerja dan mencegah terjadinya kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan.1

Dalam rangka mencapai lingkungan kerja yang aman dan sehat, penting bagi
perusahaan untuk menerapkan program pencegahan kecelakaan yang komprehensif dan sistem
pelaporan kesehatan yang efektif. Dengan adanya program pencegahan kecelakaan yang baik,
risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan, sementara melalui sistem pelaporan
kesehatan yang efektif, perusahaan dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menganalisis dan meningkatkan kondisi kerja. Dengan demikian, penerapan program
pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan menjadi sangat penting bagi
perusahaan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan.

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
b) Apa saja tujuan dari program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
c) Bagaimana komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
d) Bagaimana tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan
sistem pelaporan kesehatan

1
World Health Organization (WHO). (2021)., “Health Information Systems.”
1
e) Apa manfaat dari program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan
f) Bagaimana peran teknologi dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan
sistem pelaporan kesehatan.

3. Tujuan
a) Untuk mengetahui definisi program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
b) Untuk mengetahui tujuan dari program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan
c) Untuk mengetahui komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan
d) Untuk mengetahui tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan
dan sistem pelaporan kesehatan
e) Untuk mengetahui manfaat program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan
kesehatan
f) Untuk mengetahui peran teknologi dalam penerapan program pencegahan
kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan

Program pencegahan kecelakaan kerja adalah sebuah rencana atau tindakan yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, atau upaya untuk mengatasi
ketimpangan pada empat unsur produksi yaitu manusia, sarana, lingkungan kerja dan
manajemen. Program ini meliputi administrasi dan manajemen, P2K3, Kebersihan dan tata
ruang, Peralatan K3, Pengendalian Bahaya dan Beracun, Pencegahan Kebakaran, Keadaan
darurat, Penerapan K3 dan Sistem evaluasi program.

Program pencegahan kecelakaan sendiri merupakan sebuah rencana yang telah


ditetapkan untuk mencapai sebuah sasaran atau tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu
pelaksanaan (paling lama satu tahun), dan dapat diukur, serta terdapat indikator pengukuran
yang telah ditentukan sebagai dasar penilaian kinerja K3 dan sekaligus informasi mengenai
keberhasilan pencapaian tujuan penerapan SMK3.

Menurut American Society of Safety Professionals (ASSP), program pencegahan


kecelakaan adalah pendekatan sistematis yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian tindakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan dan cedera di tempat kerja.
Program ini mencakup identifikasi risiko, pengendalian risiko, pengawasan kinerja, pelibatan
karyawan, dan pemantauan yang berkelanjutan. Program pencegahan kecelakaan kerja
seharusnya menjadi prioritas utama yang haru dilakukan oleh suatu perusahaan karena dengan
adanya program ini dapat mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat
menyebabkan cedera atau bahkan kerugian bagi suatu perusahaan.

Tidak hanya program pencegahan kecelakaan saja, didalam suatu perusahaan atau
organisasi juga harus memiliki kemampuan dalam membuat laporan kesehatan bagi para
pekerja. Dengan adanya sistem pelaporan kesehatan yang baik di dalam suatu perusahaan maka
dapat meningkatkan atau mengevaluasi kembali kinerja kesehatan dan juga keselamatan kerja
yang ada diperusahaan tersebut.

Menurut WHO (2001), Sistem pelaporan kesehatan kecelakaan adalah proses yang
terorganisir untuk mengumpulkan, merekam, dan menganalisis informasi mengenai
kecelakaan dan cedera yang terjadi, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Dengan
adanya sistem pelaporan ini maka perusahaan dapat memahami pola kecelakaan,
mengidentifikasi faktor risiko, dan menginformasikan kebijakan dan intervensi yang
diperlukan untuk mencegah kecelakaan dan cedera.2

Sistem pelaporan kesehatan dapat berbentuk manual atau terkomputerisasi, tergantung


pada kompleksitas dan cakupan informasi yang dikumpulkan. Pelaporan dapat dilakukan oleh

2
World Health Organization (WHO).(2001), “INJURY SURVEILLANCE GUIDELINES.”
3
berbagai entitas seperti fasilitas kesehatan, tenaga medis, lembaga kesehatan masyarakat, atau
individu secara mandiri.
2. Tujuan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan

Tujuan dari program pencegahan kecelakaan yaitu:

a) Melindungi keselamatan dan kesehatan individu di tempat kerja.


Tujuan yang pertama dari K3 adalah melindungi keselamatan karyawan. Jadi,
dalam menjalankan aktivitas sehari – hari karyawan harus dipastikan safety baik
karyawan di lapangan atau karyawan di kantor. Tim manajemen K3 wajib
memberikan informasi dan sekaligus himbauan tentang tata cara kerja yang perlu
dilakukan selama bekerja. Jadi, para pekerja juga harus menggunakan pakaian
sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan dan nantinya semua alat
dan bahan yang perlu digunakan juga dipastikan harus benar – benar aman.
b) Mengurangi risiko kecelakaan, cedera, dan penyakit akibat kerja.
Program pencegahan kecelakaan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan karyawan atau individu terkait dengan risiko kecelakaan yang ada
di lingkungan kerja atau di sekitar mereka. Dengan pengetahuan yang lebih baik,
individu dapat mengenali potensi bahaya dan mengambil tindakan pencegahan
yang tepat.
c) Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat merupakan salah satu tujuan
utama dari program pencegahan kecelakaan. Lingkungan kerja yang aman dan
sehat memberikan perlindungan kepada karyawan dari risiko kecelakaan,
penyakit akibat kerja, dan dampak negatif lainnya.
d) Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap praktik keselamatan
kerja.
Untuk meningkatkan kesadaran karyawan terhadap potensi bahaya di lingkungan
kerja maka harus melibatkan edukasi dan komunikasi yang efektif tentang risiko
kecelakaan, konsekuensi yang mungkin timbul, dan tindakan pencegahan yang
harus diambil. Dengan meningkatnya kesadaran, karyawan menjadi lebih
waspada terhadap bahaya dan lebih mampu mengidentifikasi situasi yang berisiko
tinggi.3
e) Meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi/ Perusahaan
Program pencegahan kecelakaan dapat membantu meningkatkan produktivitas
dan kinerja organisasi/perusahaan dengan cara mengurangi jumlah kecelakaan
kerja yang dapat mengganggu produktivitas dan kinerja karyawan. Selain itu,
program ini juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan dan

3
M. M. Azadeh, A., Alemzadeh, H., & Bazzaz, “Occupational health and safety management using the risk
management approach.,” Safety Science (2013).
4
menciptakan kondisi kerja yang lebih aman dan nyaman, sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan.4

Sedangkan tujuan dari sistem pelaporan kesehatan sendiri yaitu:

a) Memantau kejadian kecelakaan di tempat kerja

Sistem pelaporan kesehatan dapat membantu memantau kejadian kecelakaan di


tempat kerja, sehingga dapat membantu dalam upaya pencegahan kecelakaan
kerja. Dengan adanya sistem pelaporan kecelakaan kerja, perusahaan dapat
memantau jumlah kecelakaan kerja yang terjadi dan mengevaluasi penyebab
terjadinya kecelakaan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil
tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi jumlah kecelakaan kerja.5

b) Identifikasi faktor risiko dan penyebab kecelakaan.


Sistem pelaporan kesehatan dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko yang
dapat menyebabkan kecelakaan di tempat kerja. Dengan mengetahui faktor-faktor
ini, langkah-langkah pencegahan yang sesuai dapat diambil untuk mengurangi
risiko kecelakaan. Tidak hanya itu saja sistem pelaporan kesehatan juga dapat
membantu dalam memetakan penyebab kecelakaan yang terjadi di tempat kerja

c) Pengembangan strategi, evaluasi kebijakan dan tindakan pencegahan


kecelakaan yang efektif
Dengan memiliki sistem pelaporan kesehatan yang baik, perusahaan dapat
melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah pencegahan yang telah
diimplementasikan. Data dan informasi yang dikumpulkan melalui sistem
pelaporan dapat digunakan untuk menganalisis efektivitas langkah-langkah
tersebut dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Sistem pelaporan kesehatan
yang efektif memungkinkan perusahaan untuk melakukan perbaikan yang
berkelanjutan dalam upaya mencegah kecelakaan.

3. Komponen program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan


Komponen program pencegahan kecelakaan kerja dapat meliputi:

a) Identifikasi faktor risiko dan penyebab kecelakaan


b) Pelatihan Karyawan, Memberikan pelatihan yang sesuai kepada karyawan
mengenai keselamatan kerja, termasuk prosedur kerja yang aman, penggunaan alat
dan peralatan dengan benar, serta pengetahuan tentang risiko dan bahaya yang ada
di tempat kerja.
c) Pengawasan dan Audit, Melakukan pengawasan rutin untuk memastikan
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur keselamatan, serta melakukan audit
untuk mengevaluasi efektivitas program pencegahan kecelakaan.
4
Nur Aini dkk., “Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Penerapan Program K3 Di Lingkungan Konstruksi,”
Bangun Rekaprima 5, no. 1 (2019): 1–12.
5
Dewanti Anindyah Prima, “Deskripsi Sistem Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di Pt Mekar Armada
Jaya Magelang,” Perpustakaan Uns (2012).
5
d) Pengendalian bahaya di tempat kerja
e) Pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman ditempat kerja
f) Konseling dan konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja
g) Pengembangan sumber daya ataupun teknologi yang berkaitan dengan
peningkatan penerapan K3 ditempat kerja.
Komponen program pencegahan kecelakaan kerja dapat meliputi:

a) Identifikasi Kecelakaan dan Cedera: Melibatkan pengumpulan data dan informasi


tentang kecelakaan dan cedera yang terjadi di tempat kerja atau di luar tempat kerja.
b) Pengumpulan Data: Melakukan pengumpulan data yang komprehensif tentang
kecelakaan dan cedera, termasuk jenis kecelakaan, jenis cedera, faktor risiko yang
terlibat, dan karakteristik korban.
c) Pencatatan dan Pelaporan: Mencatat dan melaporkan data kecelakaan dan cedera
sesuai dengan persyaratan dan kebijakan yang berlaku, baik ke dalam sistem
internal perusahaan maupun ke otoritas yang berwenang.
d) Analisis Data: Menganalisis data kecelakaan dan cedera untuk mengidentifikasi
tren, pola, dan faktor risiko yang mungkin terkait dengan kejadian tersebut.
e) Evaluasi dan Tindak Lanjut: Mengevaluasi efektivitas program pencegahan
kecelakaan berdasarkan hasil analisis data, dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk meningkatkan sistem keselamatan dan mencegah kecelakaan di
masa depan.
4. Tantangan dalam penerapan program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan

Penerapan program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan tidak selalu
mudah dan dapat menghadapi beberapa tantangan. Beberapa tantangan umum yang mungkin
dihadapi adalah:

a) Kesadaran dan Budaya Keselamatan yang Rendah: Salah satu tantangan terbesar adalah
mengubah sikap dan perilaku karyawan terkait keselamatan. Kesadaran yang rendah
terhadap risiko dan kebutuhan akan keselamatan serta budaya kerja yang kurang
mendukung dapat menghambat penerapan program pencegahan kecelakaan. Salah satu
cara yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja pada budaya
keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan membuat Safety Briefing atau Toolbox
Meeting adalah pertemuan rutin di tempat kerja yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran akan keselamatan dan mengedukasi karyawan mengenai risiko dan tindakan
pencegahan. Pertemuan ini merupakan komponen penting dalam upaya
mempromosikan budaya keselamatan di tempat kerja.
b) Sumber Daya Terbatas: Terbatasnya sumber daya seperti anggaran, personel, dan
infrastruktur dapat menjadi hambatan dalam menerapkan program pencegahan
kecelakaan yang efektif. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk
6
melaksanakan pelatihan, memperbaiki kondisi kerja, dan mengumpulkan data yang
diperlukan untuk sistem pelaporan kesehatan.
c) Kompleksitas dan Perubahan Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja yang kompleks,
seperti di industri konstruksi atau manufaktur, seringkali melibatkan risiko yang
beragam dan berubah-ubah. Mengidentifikasi, mengelola, dan memperbarui
pengendalian risiko yang sesuai dapat menjadi tantangan dalam penerapan program
pencegahan kecelakaan.
d) Kurangnya Komunikasi dan Partisipasi: Kurangnya komunikasi yang efektif antara
manajemen dan karyawan, serta kurangnya partisipasi karyawan dalam proses
pengembangan dan implementasi program, dapat menghambat keberhasilan program
pencegahan kecelakaan. Keterlibatan aktif karyawan dan komunikasi yang terbuka
sangat penting dalam menciptakan budaya keselamatan yang kuat. Oleh sebab itu,
perusahaan perlu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, melakukan konsultasi dan partisipasi pekerja dalam
identifikasi risiko-bahaya, serta membangun komunikasi yang terbuka dan efektif di
tempat kerja.6
e) Kompleksitas Peraturan dan Kepatuhan: Mengikuti regulasi keselamatan yang berlaku
dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan dapat menjadi tantangan.
Regulasi yang kompleks, perubahan peraturan, dan perbedaan peraturan antar wilayah
dapat menyulitkan implementasi program pencegahan kecelakaan yang konsisten.
f) Pengumpulan dan Analisis Data yang Tepat: Sistem pelaporan kesehatan memerlukan
pengumpulan data yang akurat dan komprehensif. Tantangan dalam mengumpulkan
data yang konsisten, menganalisisnya dengan tepat, dan mengidentifikasi tren dan pola
yang relevan dapat mempengaruhi efektivitas sistem pelaporan kesehatan.

Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk melibatkan komitmen dan dukungan dari
manajemen, melibatkan karyawan dalam proses pengembangan program, meningkatkan
kesadaran dan pelatihan keselamatan, serta secara terus-menerus memantau dan mengevaluasi
program untuk meningkatkan efektivitasnya.

6
TUV Rheinland, “Partisipasi dan Konsultasi Pekerja dalam implementasi ISO 45001,” last modified 2022,
diakses Juni 12, 2023, https://insights.tuv.com/blog/partisipasi-dan-konsultasi-pekerja-dalam-implementasi-
iso-45001.
7
5. Manfaat Program Pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan

Program pencegahan kecelakaan memiliki manfaat penting dalam meningkatkan


keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Berikut adalah beberapa manfaat dari
program pencegahan kecelakaan:

1. Membantu melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan di tempat kerja. Dengan


mengidentifikasi dan mengurangi risiko, program ini membantu mencegah kecelakaan,
cedera, dan penyakit yang terkait dengan pekerjaan.
2. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, program pencegahan kecelakaan
berkontribusi pada peningkatan produktivitas perusahaan.
3. Program pencegahan kecelakaan membantu mengurangi biaya ini dengan mengurangi
risiko dan insiden kecelakaan.
4. Program pencegahan kecelakaan membantu perusahaan mematuhi peraturan dan
standar keselamatan yang berlaku. Dengan memenuhi persyaratan peraturan,
perusahaan dapat menghindari sanksi hukum dan reputasi negatif.
5. Meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan dengan memberikan
penghargaan dan apresiasi terhadap karyawan.7

Sistem pelaporan kesehatan juga memiliki manfaat yang penting dalam keselamatan dan
kesehatan kerja, beberapa manfaat dari sistem pelaporan kesehatan sendiri yaitu:

1. Sistem pelaporan kesehatan membantu mengumpulkan data dan informasi tentang


kecelakaan dan cedera yang terjadi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang jenis
kecelakaan, faktor risiko, dan konsekuensi kesehatan, perusahaan dapat
mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif.
2. Sistem pelaporan kesehatan membantu mengidentifikasi tren dan pola kecelakaan yang
mungkin terjadi di tempat kerja. Informasi ini membantu perusahaan dalam mengambil
tindakan preventif dan mengarahkan upaya pencegahan ke area yang membutuhkan
perhatian lebih.
3. Sistem pelaporan kesehatan memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi efektivitas
program pencegahan kecelakaan yang ada.

7
Aini dkk., “Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Penerapan Program K3 Di Lingkungan Konstruksi.”
8
4. Sistem pelaporan kesehatan memungkinkan perusahaan melaporkan kecelakaan dan
cedera kepada pihak berwenang yang berhubungan, seperti lembaga pengatur atau
asuransi.

6. Peran Teknologi Dalam Program Pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan


kesehatan
Teknologi memiliki peran penting dalam program pencegahan kecelakaan dan sistem
pelaporan kesehatan. Berikut adalah beberapa peran teknologi dalam program pencegahan
kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan:

a) Teknologi dapat digunakan untuk mengimplementasikan sistem manajemen K3 yang


efektif. Ini mencakup penggunaan perangkat lunak yang didesain khusus untuk menilai
kinerja pada pekerja dan membantu mengolah kebijakan yang berlaku. Perangkat lunak
ini dapat membantu perusahaan dalam merampingkan seluruh proses untuk reviewer
dan reviewees, memberikan modul evaluasi seperti KRA, sasaran, umpan balik 360
derajat, serta membantu perusahaan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
memproses data terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pencegahan
kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan. Salah satu contoh perangkat yang
digunakan yaitu zoho people
b) Penggunaan sensor dan teknologi monitoring dapat membantu mengidentifikasi dan
mengukur risiko di tempat kerja. Contohnya, sensor suhu, tekanan, atau kebisingan
dapat memberikan informasi real-time tentang kondisi kerja yang berpotensi
berbahaya.
c) Teknologi dapat digunakan dalam pengembangan dan penyampaian program pelatihan
keselamatan yang interaktif dan menarik. Ini dapat mencakup penggunaan video,
animasi, simulasi, atau e-learning untuk menyampaikan materi pelatihan kepada
karyawan dengan cara yang lebih efektif dan mudah diakses.
d) Teknologi analisis data dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menganalisis
data kecelakaan dan cedera yang terkumpul. Ini membantu mengidentifikasi tren, pola,
dan faktor risiko yang mungkin terkait dengan kejadian tersebut. Data mining
merupakan salah satu teknologi analisis data yang dapat digunakan untuk menganalisis
data kecelakaan dan cedera. Teknologi ini dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi faktor utama yang terkait dengan kecelakaan dan cedera. Teknologi
kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menganalisis data kecelakaan dan cedera.
Teknologi ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pola dan tren yang
terkait dengan kecelakaan dan cedera.8

8
Anita dan Fevtatianti Hendajani, “Penerapan Data Mining Untuk Prediksi Tingkat Kecelakaan Kerja
Menggunakan Rapid Miner,” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi STI&K (SeNTIK) 3 (2019),
https://ejournal.jak-stik.ac.id/index.php/sentik/article/download/247/96.
9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Program pencegahan kecelakaan kerja adalah sebuah rencana atau tindakan yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, atau upaya untuk mengatasi
ketimpangan pada empat unsur produksi yaitu manusia, sarana, lingkungan kerja dan
manajemen. Sistem pelaporan kesehatan kecelakaan adalah proses yang terorganisir untuk
mengumpulkan, merekam, dan menganalisis informasi mengenai kecelakaan dan cedera yang
terjadi, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Dengan adanya sistem pelaporan ini
maka perusahaan dapat memahami pola kecelakaan, mengidentifikasi faktor risiko, dan
menginformasikan kebijakan dan intervensi yang diperlukan untuk mencegah kecelakaan dan
cedera.

Tujuan utama dari program pencegahan kecelakaan kerja dan sistem pelaporan
kesehatan yaitu Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja, Meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan dengan menciptakan kondisi kerja
yang lebih aman dan nyaman, Memperbaiki sistem keselamatan dan kesehatan kerja,
Memperbaiki kondisi kerja dan Meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

2. Saran
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait program pencegahan kecelakaan dan sistem pelaporan kesehatan. Dan diharapkan bagi
para pekerja agar mengikuti setiap program pencegahan kecelakaan kerja agar dapat
mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja

10
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur, Faridah Rahmawati, Karnawan Joko Setyono, Jurusan Teknik, Sipil Politeknik,
Negeri Semarang, dan Safety Inspection. “Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui
Penerapan Program K3 Di Lingkungan Konstruksi.” Bangun Rekaprima 5, no. 1
(2019): 1–12.
Anita, dan Fevtatianti Hendajani. “Penerapan Data Mining Untuk Prediksi Tingkat Kecelakaan
Kerja Menggunakan Rapid Miner.” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi STI&K (SeNTIK) 3 (2019). https://ejournal.jak-
stik.ac.id/index.php/sentik/article/download/247/96.
Azadeh, A., Alemzadeh, H., & Bazzaz, M. M. “Occupational health and safety management
using the risk management approach.” Safety Science (2013).
Dewanti Anindyah Prima. “Deskripsi Sistem Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di Pt
Mekar Armada Jaya Magelang.” Perpustakaan Uns (2012).
TUV Rheinland. “Partisipasi dan Konsultasi Pekerja dalam implementasi ISO 45001.” Last
modified 2022. Diakses Juni 12, 2023. https://insights.tuv.com/blog/partisipasi-dan-
konsultasi-pekerja-dalam-implementasi-iso-45001.
World Health Organization (WHO).(2001). “INJURY SURVEILLANCE GUIDELINES.”
World Health Organization (WHO). (2021). “Health Information Systems.”

11
Pertanyaan 1 (Nahi)
Apakah ada hambatan dalam penerapan dan pelaksanaan program pencegahan kecelakaan?
Jawab: Didalam penerapan dan pelaksanaan program pencegahaan pastinya pernah
mengalami beberapa hambatan ataupun kendala pada perusahaan sehingga tujuan penerapan
sistem tidak tercapai, yaitu:

1. Kurangnya pelatihan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja,


2. Tidak adanya anggaran mengenai K3 dalam perusahaan
3. Sistem yang diterapkan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.
4. Lemahnya komitmen pimpinan perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen K3
tersebut.
5. Kurangnya keterlibatan pekerja dalam perencanaan dan penerapan.
6. Perangkat Audit yang digunakan tidak sesuai serta kemampuan auditor yang tidak
memadai

12

Anda mungkin juga menyukai