Anda di halaman 1dari 23

METODE SURVEY KKN

Survey?

• Dasar dalam mengumpulkan informasi dalam skala besar,


suatu metode yang bisa menyediakan sumber data dan
wawasan
• Jenis survey: kuesioner tertulis, wawancara tatap muka
atau telepon, kelompok fokus, dan survey elektronik
• Pendekatan survey dalam KKN biasanya dengan metode
PRA (Participatory Rural Appraisal) dan atau RRA (Rapid
Rural Appraisal)
Kondisi Geografis
1. Letak geografis
2. Fasilitas umum
3. Penggunaan lahan

Potensi Sumber Daya Manusia :


KARAKTERISTIK Penduduk (umur, jenis kelamin,
LOKASI KKN pendidikan, mata pencaharian)

Potensi Sumber Daya Alam :


1. Tanah/Lahan
2. Iklim/cuaca
3. Pertanian Peternakan Perikanan
4. Landskap
5. Bahan Galian

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat


Metode PRA (Participatory Rural Appraisal)
• Pendekatan efektif dalam menggali dan mengkaji informasi
berdasarkan pemikiran dan sudut pandang masyarakat.
• Metode yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling
berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka
tentang kondisi dan kehidupan desa, serta membuat rencana
dan tindakan nyata.
• Beda PRA dengan RRA → pelibatan masyarakat
• RRA: metode penilaian keadaan desa secara cepat, dalam
prakteknya lebih banyak dilakukan oleh “orang
luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat
setempat
• Masyarakat dipandang sebagai subjek bukan objek.
• Seorang peneliti memposisikan dirinya sebagai insider (orang
dalam) bukan outsider (orang luar)
• Pemberdayaan dan partisipatif masyarakat dalam menentukan
indikator sosial (indikator evaluasi partisipatif)
• Tujuan PRA :
➢ Jangka Pendek: melaksanakan kegiatan bersama
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan praktis dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
➢ Jangka Panjang: mencapai pemberdayaan masyarakat dan
perubahan sosial dengan pengembangan masyarakat melalui
proses pembelajaran
Teknik dalam melakukan PRA
1. Direct Observation
2. Semi-Structured Interviewing (SSI)
3. Focus Group Discussion
4. Pemetaan Sosial
5. Diagram Venn
6. Transect
7. Kalender Musim
1. Direct Observation
Observasi Langsung. Direct Observation adalah kegiatan observasi
secara langsung pada obyek masyarakat atau komunitas. Tujuannya
adalah untuk melakukan cross-check terhadap jawaban yang
disebutkan oleh masyarakat.

Foto 1. Kegiatan observasi langsung mahasiswa/peneliti dengan Petani /Peternak


2. Semi-Structured Interviewing (SSI)
Wawancara Semi Terstruktur. Adalah wawancara yang mempergunakan
panduan pertanyaan sistematis yang masih mungkin untuk
berkembang selama interview dilaksanakan, karena pertanyaan bersifat
memberikan umpan bagi responden untuk memberikan jawaban yang
lebih detail. SSI dapat dilakukan kepada beberapa jenis responden yang
dianggap mewakili informasi, misalnya wanita, pria, anak-anak,
pemuda, petani, dan pejabat setempat.

Foto 2. Wawancara dengan menggunakan kuesioner


3. Focus Group Discussion
Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa diskusi antara beberapa
orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam.
Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dari
misalnya program tertentu dengan lebih rinci serta melakukan evaluasi
terhadap program tersebut.

Foto 3. Pelaksanaan FGD dengan para petani


4. Pemetaan Sosial
Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi sosial-
ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-
sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana
umum. Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang
menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik.
5. Diagram Venn
Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan
masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing
institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui
harapan-harapan apa dari masyarakat terhadap institusi-institusi
tersebut.
6. Transect
Dalam pendekatan partisipatif, teknik penelusuran lokasi (transek) merupakan teknik
PRA untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat,
dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang
disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan tersebut, kemudian dituangkan ke dalam
bagan atau gambar irisan muka bumi untuk didiskusikan lebih lanjut.

Gambar 3. Transect Penelusuran Desa


7. Kalender Musim
Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang
memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang
terjadi berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam
kehidupan masyarakat. kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu
dituangkan ke dalam 'kalender' kegiatan atau keadaan-keadaan,
biasanya dalam jarak waktu 1 tahun (12 bulan).
Analisis Potensi Wilayah
Analisis Potensi Wilayah:
❑LQ (Locations Quotions)
❑Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu wilayah
merupakan wilayah basis atau non basis dari suatu komoditas.
Analisis Potensi Wilayah
Tanaman Pangan

•Padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau,
dan kedelai.

Hortikultura

•Buah
• Alpukat, belimbing, duku, langsep, durian, jambu air, jambu biji,
jeruk besar, jeruk siam, manga, manggis, nangka, nanas, papaya,
petai, sawo pisang, rambutan, salak, sirsak, sukun, melinjo, jengkol,
anggur, dan markisa.
•Sayur
• Kacang panjang, kangkong, cabai besar, bayam, terong, cabai rawit,
jamur, ketimun, tomat dan bawang merah.
•Bunga
• Anggrek, palem, anthurium daun, aglaonema, adhenium, ixora,
sansivera, euphorbia, drasena, philodendron, melati, anthurium,
heliconia, dan mawar.
•Biofarma
• Jahe, temulawak, kunyit, kencur, laos, temuireng, kapulaga,
temukunci, lempuyang, lidah buaya, mahkota dewa, mengkudu,
dan sambiloto.

Perkebunan

•Kelapa, kopi robusta, cengkeh, mete, kapuk, siwalan, aren, karet,


lada, tebu, dan sereh wangi.
Contoh : Komoditas basis untuk 16 kecamatan di Kota Semarang
Analisis Cluster
• Mengelompokkan objek-objek yang memiliki kesamaan karakter.
Misal : Parameter yang digunakan sebagai objek diambil dari seluruh
kecamatan
• Parameter yang digunakan sebagai objek tersebut antara lain: Curah
hujan, jenis tanah, Ketinggian tempat berdasarakan pembagian
wilayah
• Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan
software NTSys 2.0. Data yang memiliki kesamaan karakter
(homogenitas) yang tinggi akan berada pada kelompok (cluster) yang
sama.
Contoh : Analisis Klaster Kota Semarang berdasarkan tanah dan cuaca
Analisis Strategi Pengembangan dengan SWOT
Tahapan analisis SWOT meliputi:
1. Pengumpulan data faktor
internal dan eksternal
berdasarkan hasil wawancara
terhadap key informan serta
berdasarkan studi literatur.
2. Tahap analisis untuk
menentukan strategi
pengembangan berupa strategi
SO, WO, ST, maupun WT.
Contoh : Analisis strategi
pengembangan Cabai
Analisis SWOT Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air
(Nurhidayah, 2019)
Analisis SWOT Pemasaran Kerajinan Tas (Setiawan & Budiastra,
2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai