Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

Pengolahan Budidaya Tanaman Cabai Rawit

OLEH KELOMPOK 2 :

CHELSEA AMELIA 07
CLARRISA YUMNA M. 08
DAVINA AURA S. 09
NIKEN YUANA 31
SYAVIRA AURELIA H. 35

KELAS XI-9
SMA NEGERI 01 BATU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini baik dan tepat pada waktunya yang
berjudul “Laporan Pengolahan Budidaya Tanaman Cabai Rawit”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat banyak mendapat bantuan
dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis berkewajiban untuk menyampaikan banyak
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Selain itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekuranga
dan sangat jauh dari kata “sempurna”. Karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran-
saran yang sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini. Namun, kami
tetap berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para
pelajar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak–pihak yang telah memberikan informasi
tentang penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT, memberikan pahala kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam rangka penulisan makalah ini dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Batu, 8 November 2023

Penulis
CARA PEMBUDIDAYAAN

1. Pedoman Teknis Budidaya


Berikut ini cara atau hal yang perlu disiapkan sebelum menanam cabai:
Memilih buah cabai yang matang atau merah, bentuk sempurna, segar, dan tidak
memiliki cacat atau penyakit tumbuhan.
Cuci biji, lalu keringkan.
Pilih biji dengan bentuk, ukuran, warna seragam, permukaan kulit yang bersih, tidak
keriput, dan tidak cacat.
Benih yang akan ditanam dapat diseleksi dengan cara direndam ke dalam air. Biji
yang terapung adalah biji yang perlu dibuang.
2. Penyemaian
Sebelum menanamkan biji di tempat permanen, sebaiknya benih disemai terlebih
dahulu ke dalam wadah bak plastik atau kayu dengan ketebalan 10 cm yang dilubangi
bagian dasarnya sebagai drainase.
3. Pembibitan
Proses pembibitan pada budidaya cabai adalah berikut ini:
-Setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari, pindahkan benih ke
tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm yang sudah diberi campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang. Bisa juga menggunakan bumbungan dari bahan
daun pisang sebagai wadahnya. Rasio tanahnya adalah 2:1 antara campuran tanah dan
pupuk kandang, 1/3 dari volume polybag.
-Ketika menanam bibit di bumbungan, tekan tanah di sekitar akar tanaman agar
sedikit padat dan bibir berdiri tegak.
-Letakkan bibit di tempat teduh dan siram secukupnya.
4. Penanaman di Lapangan
Menyiapkan bedengan yang dicampur dengan pupuk kandang. Jika pH tanah rendah
(4-5), lakukan pengapuran terlebih dahulu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan
pembuatan bedengan dan kapur disebar, diaduk rata, dan dibiarkan tiga minggu.
Semprotkan larutan pupuk hayati secara merata sebanyak 2 liter per hektar.
Tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Menggunakan kaleng yang diberi arang untuk melubanginya.
Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam secara hat-hati.
5. Penanaman
Tahap selanjutnya dalam budidaya cabai adalah penanaman. Berikut ini rinciannya:
-Pilih bibit cabai yang tumbuh segar, daun berwarna hijau, dan tidak terkena hama.
-Tanam bibit di bagian tengah polybag penanaman. Wadahnya perlu dibuka terlebih
dahulu sebelum ditanam dan pastikan agar akar tidak lepas. Media tanah dapat
ditambahkan hingga mencapai 2 cm dari bibir polybag.
-Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air.
Letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
6. Pemeliharaan Penyiraman
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiraman secukupnya demi menjaga
kelembapan tanah. Berikan pupuk kimia 7 hari setelah penanaman dengan 5 gr SP 36,
2 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 2 gr Urea dan 5 gr ZA per tanaman,
sedangkan 2/3 bagiannya untuk pupuk susulan. Setelah tiga hari, Anda dapat
menyiramnya dengan larutan pupuk hayati berdosis 10 ml : 1 liter air.

KESULITAN BUDIDAYA

Kesulitan dalam pembudidayaan cabai rawit antara lain adalah mudahnya terserang
hama penyakit,gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung,hasil yang tidak
memuaskan karena perawatan yang tidak begitu baik,daun yang menciut (tidak
tumbuh maksimal karena kurangnya sinar matahari),terserang penyakit layu (karena
jamur),kerugian karena hasil yang tidak memuaskan.

PRODUK OLAHAN

A. Pentol Ndower
 Alat :
1. Wajan/Teflon
2. Chopper
3. Spatula
4. Pisau
5. Mangkok
6. Kemasan
 Bahan:
1. Pentol daging ½ kg
2. 15 buah cabai rawit
3. 5 buah cabai merah
4. ½ buah tomat sedang
5. 1 butir kemiri
6. 5 siung bawang putih
7. 3 siung bawang merah
8. Minyak goreng secukupnya
9. Garam secukupnya
10. Gula secukupnya
 Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Haluskan cabai, bawang, tomat, dan kemiri menggunakan chopper
3. Tumis bumbu dengan minyak goreng menggunakan wajan hingga
aromanya harum
4. Cicipi dan tambahkan bumbu sesuai selera
5. Campurkan pentol ke dalam bumbu
6. Pentol ndower siap disajikan

B. Nasi Cakot Isi Ayam Suwir Pedas


 Alat :
1. Wajan/Teflon
2. Chopper
3. Pisau
4. Spatula
5. Mangkok
6. Kertas bungkus nasi cokot
 Bahan :
1. ½ dada ayam tanpa kulit
2. Minyak goreng secukupnya
3. 2 lembar daun salam
4. 3 lembar daun jeruk
5. 2 batang serai, geprek
6. 2 sdm kecap manis
7. Garam secukupnya
8. Gula pasir secukupnya
9. 50 ml air
10. Nasi putih
- Bahan Bumbu Halus :
1. 7 butir bawang merah
2. 3 siung bawang putih
3. 6 buah cabai rawit
4. 4 buah cabai merah
5. 2 cm jahe
 Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rebus dada ayam dalam air mendidih hingga matang. Angkat, tiriskan.
3. Suwir-suwir daging ayam, sisihkan.
4. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, dan serai
hingga harum.
5. Masukkan daging ayam, kecap manis, garam, gula pasir, dan air, masak
hingga tercampur rata.
6. Tunggu hingga berbau harum dan matang.
7. Siapkan nasi yang dicetak dengan mangkok di atas kertas minyak.
8. Letakkan ayam suwir pedas diatas nasi.
9. Tambahkan nasi di atas ayam suwir.
10. Bungkus nasi cakot dengan rapi.
11. Nasi cakot siap untuk dihidangkan.

C. Tahu Gejrot
 Alat :
1. Cobek dan Ulekan
2. Sendok
3. Pisau
4. Mangkok
5. Kemasan
 Bahan :
1. 10 biji tahu goreng biasa
2. 100-150 ml air
3. 50 gr gulamerah
4. 1 sdt gulapasir
5. 1 sdm kecap manis
6. 2 sdm kental air asam jawa
7. Garam secukupnya
- Bumbu yang diulek kasar :
1. 2 siung bawang putih
2. 4 siung bawangmerah
3. 10 buah cabe rawit ijo atau pedas sesuai selera

 Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Rebus air, gula merah, gula pasir, kecap manis, garam, dan air asam jawa
sampai mendidih, saring bila perlu,dinginkan.
3. Masukan/campurkan bumbu yang sudah diulek kasar ke air kuah (air gula)
aduk rata,cek rasa manis asem pedasnya.
4. Potong-potong tahu goreng.
5. Tuangkan bumbu kasar, kemudian tuang kuahnya di atas potongan tahu.
6. Tahu gejrot siap disajikan.

RINCIAN PRODUK

 Cabai dan kemangi : Rp.23.000


 Ayam : Rp.17.500
 Botol : Rp.13.000
 Kertas nasi : Rp. 8.000
 Susu dan teh : Rp.21.000
 Print stiker : Rp.12.000
 Tahu : Rp.25.000
 Cabai rawit hijau : Rp.10.000
 Bumbu tahu gejrot : Rp.10.000
 Tusuk : Rp.5.000

Total : Rp.144.500

Modal : Rp.144.500
Laba : Rp.236.500 – Rp.144.500
= Rp.92.000

Anda mungkin juga menyukai